Date:

Share:

Tanamkan Jiwa dan Falsafah, Gontor Senantiasa Estafetkan Nilai-Nilai Kepondokmodernan

Related Articles

DSC_0502
Bapak Pimpinan Pondok menyampaikan pesan dan nasihat di hadapan Keluarga Besar PMDG di Ball Room Hotel Aston, Cirebon

Acara Silaturrahim dan Wisata Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) telah selesai. Berlangsung selama 5 hari, Ahad–Kamis (12–16/1). Dari berbagai rentetan yang ada, Silaturrahim Keluarga Besar PMDG dengan Keluarga Besar  IKPM Cabang Cirebon adalah penutupnya.

Selaku Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, selalu mengayomi kader-kader PMDG yang ikut serta dalam acara ini. Kurang lebih berjumlah 500 orang kader beserta keluarga. Transformasi nilai-nilai, jiwa, dan falsafah selalu digalakkan demi terjaganya wasiat Trimurti PMDG kala penyerahan Piagam Wakaf PMDG tahun 1958.

Dalam hal ini, K.H. Hasan Abdullah Sahal banyak memberikan pesan dan nasihat moril dalam acara pertemuan Keluarga Besar PMDG di Ball Room Hotel Aston. tepatnya pada Selasa 14 Januari 2014. Beberapa pesan dan nasihat belaiu adalah sebagai berikut:

  • Selalu tidak lupa dan  bosan kami ingatkan, ini adalah pendidikan. Perjalanan tour keluarga ini termasuk dalam pendidikan Gontor. Pendidikan itu tidak akan pernah berhenti, dunia ini selalu mendidik kita. Pemimpin mendidik yang dipimpin. Yang dipimpin harus percaya sepenuh hati kepada pemimpinnya. Maka kegiatan ini adalah termasuk pendidikan.
  • Pada kesempatan emas kali ini, alangkah amat bodohnya kalau saya tidak menyampaikan nilai-nilai ondokmodernan.
  • Dalam pidato saya ini, apabila mungkin banyak pengulangan-pengulangan, maka itu adalah penekanan. Dan apabila banyak hal-hal yang baru, maka itu adalah pengetahuan baru sekaligus menambah wawasan. Maka janxgan sekali-kali merasa pintar, merasa lebih, merasa cukup (istigna’), melampaui batas. “inna al-insaana layatgha, an raahus tagsna
  • Ketahuilah apa yang kamu lihat, alami, rasakan, dengar adalah pendidikan. Dari mulainya kita semua naik bis, buka pintu, masuk hotel, cara beramah tamah di hotel, tataa cara naik lift. Semuanya itu adalah pengetahuan. Dari hal-hal kecil itu pendidikan kita dapat.
  • Keluarga besar Gontor Pusat dan Cabang bisa bergabung menjalin adalah karena kebersamaan. Dengan ini kita membangun kebersamaan yang itu merupakan nilai Gontor sejak berdirinya.
  • Harus selalu mengingat kata-kata pendiri (TrimurtiPondok) “ya Allah kalaulah pondok  ini tidak bermanfaat bagi ummat Islam, maka matikanlah saja.” Estafet itu pasti. Sudah kepaastian. Hukum Allah dan hukum alam.
  • Andai kata bapak-bapak meninggal, dan bapak adalah orang kaya. Kira-kira anak-anak bapak akan eksis beramal saleh atau malah mendekati kepada maksiat? Sama halnya dengan Rasulullah SAW, beliau khawatir dan takut andai ummatnya dengan banyaknya harta kekayaan, akan cenderung mendekati kepada maksiat. Beliau tidak memiliki anak yang memiliki umur panjang, kecuali Fatimah az-Zahra. Beliau tidaklah  mewariskan dinar ataupun dirham. “La dinaaran wala dirhaman” . Tetapi beliau mewariskan hikmah, nilai-nilai keislaman kepada anak-anaknya, para sahabat-sahabatnya sampai kemudian diteruskan kepada para sahabat lain dan tabi’in. Inilah yang kami jadikan sebagai paatokan untuk tidak bosan-bosannya mentransferkan nilai-nilai keislaman dan kepondokmodernan kepada kader-kader kami.
  • Yang menjadikan kita rukun adalah jiwa, bukan kesejahteraan. Kesejahteraan tidak membawa kerukunan, tetapi kerukunan membawa sejahtera/kesejateraan. Allah itu “ qaddara fahada”. Memberilah, maka kamu akan mendapat. “kalau kamu memperjuangkan sesuatu untuk orang banyak, kamu akan mendapat bagian. Tetapi, kalau kamu memperjuangkan sesuatu itu untuk pribadimu saja, masyarakat belum tentu mendapat.” Termasuk dalam golongan manakah kita?? elfah

Ditulis dan diedit ulang oleh Sekretaris Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Kamis, 16 Januari 2014. Hotel Aston, Cirebon.

Popular Articles