Date:

Share:

Tumbuhkan Jiwa Guru dengan Micro Teaching

Related Articles

أهم من المادة و المدرسة أهم من الطريقة  و روح المدرسة أهم من مدرسة نفسه

“ Metode mengajar  itu lebih penting daripada materi yang akan disampaikan, seorang pengajar  lebih penting daripada metode mengajar, dan ruh (jiwa) seorang pengajar lebih penting daripada jasadnya (pengajar) sendiri.”

Nadia Amaliyah Saat menunjukkan Wasail Idhoh
Nadia Amaliyah Saat menunjukkan Wasail Idhoh

Itulah semboyan yang selalu melekat pada masing-masing penghuni  Pondok Modern Darussalam Gontor. Ibaratnya saat kita berbicara pada orang lain, “Cara berbicara kita lebih penting dari apa yang akan kita bicarakan, dengan cara kasar ataukah lembut. Tetapi, niat kita untuk berbicara jauh lebih penting daripada cara berbicara kita, karena Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.”

Tarbiyah Amaliyah (Ujian praktik mengajar), angkatan Inspiring Generation PMDG Putri Kampus 2 tahun ini terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Gedung Qatar, adalah gedung yang terpilih untuk menjadi saksi bisu perjuangan siswi akhir KMI. Syarat awal perjuangan mereka adalah dengan lulusnya tarbiyah amaliyah.

Kamis, 8 Februari 2018 adalah hari Qudwah Hasanah (Pemberi contoh yang baik), dimana seluruh siswi akhir KMI berkumpul dimasing-masing kelas guna mempraktekkan mengajar sesuai dengan buku panduan Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagian ada yang menjadi murid, sebagian ada yang menjadi muntaqidah (pengamat) dan satu orang menjadi guru. Adapun siswi yang terpilih menjadi pengajar dimasing-masing kelas adalah sebagai berikut: Millenia Dian Kumala/6B, Ismatul Maula/6C, Na’imatus Salwa/6D, Nadia Amalia Hidayat/6E, Nur Banatul Awaliyah/6F, puspito Pambayun/6G.

Evaluasi Micro Teaching siswi akhir KMI kelas 6B bersama Ust, Umar Said Wijaya, S.Ag
Evaluasi Micro Teaching siswi akhir KMI kelas 6B bersama Ust, Umar Said Wijaya, S.Ag

Materi yang dipraktikkan adalah Pelajaran Muthola’ah, Masing-masing kepala menempatkan dirinya sebagai contoh yang baik. Mereka mencoba menjadi murid yang baik, dengan mendengarkan penjelasan dari gurunya. Mencoba menjadi guru yang baik dengan mencoba mengajar sesuai dengan metode PMDG, yaitu memenuhi syarat-syarat menjadi seorang guru yang baik diantaranya menguasai materi dengan baik. Dan menjadi muntaqidah (pengamat) yang baik dengan meneliti dan mencatat seluruh kesalahan pengajar. Sehingga para pembimbing dapat memberikan nilai yang tepat sampai dapat ditentukannya “sudah pantaskah dia menjadi seorang pengajar?”

Gontor memberikan pendidikan yang sangat berharga yaitu dengan membentuk pribadi karakter santrinya supaya menjadi sosok yang beriman, bertakwa dan berakhlaq karimah yang dapat mengabdi pada umat dengan penuh keikhlasan dan berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat, sehingga mereka mendapatkan bekal yang cukup saat hidup bersosialisasi bersama masyarakat kelak. Erwin

Popular Articles