DARUSSALAM — Ujian Akhir Gelombang Pertama Siswa Akhir Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) Virtuous Generation yang dimulai sejak hari Ahad (08/11) lalu berlangsung selama 6 hari, dan selesai pada hari Sabtu (14/11). Setelah selesai menjawab soal dari materi terakhir ujian gelombang pertama pada pukul 11.00 WIB, seluruh siswa kelas 6 KMI bergegas menuju Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) untuk menghadiri acara Haflatu Tasyakkur.
Acara dimulai dengan sujud syukur bersama seluruh siswa akhir KMI. Setelah itu, acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Drs.K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Bapak Pimpinan PMDG. Beliau menyampaikan bahwa judul besar dari acara tersebut adalah bersyukur. Kapanpun dan dimanapun harus bersyukur, yang mana pada kesempatan itu bersyukur atas selesainya rentetan ujian akhir gelombang pertama. “Bersyukur itu bukan berarti gembira-gembira saja, seakan hilang tanggung jawab. Tapi bersyukur itu: selalu menjaga apa yang ada pada dirinya dengan sebaik-baiknya.” begitulah yang beliau jelaskan di depan seluruh siswa kelas 6 KMI.
Sambutan dari Bapak Pimpinan PMDG pun dilanjutkan dengan sambutan dari Al-ustadz H. Masyhudi Subari, M.A., Bapak Direktur KMI. Beliau mengingatkan kembali kepada seluruh siswa kelas 6 KMI bahwa meskipun baru saja selesai dari ujian tulis gelombang pertama, mereka tidak boleh lengah. Sebab di depan mereka masih banyak lagi ujian yang akan datang dan harus dipersiapkan; mulai dari Tarbiyah Amaliyyah, ujian lisan, hingga ujian tulis gelombang kedua.
“Besok masih ada satu hari musamahah, sebelum kemudian pada hari Senin (16/11) nanti kita bersama-sama akan menghadiri upacara pembukaan semester kedua,” terang beliau, mengisyaratkan bahwa siswa kelas 6 KMI harus tetap menjaga semangat juang mereka untuk menghadapi ujian yang lebih besar lagi.
Beliau juga mengingatkan bahwa hitung mundur menuju rentetan ujian tersebut tersisa 180 hari lagi, sehingga meskipun pada beberapa minggu ke depan siswa kelas 6 KMI masih akan disibukkan dengan berbagai kegiatan; baik itu Apel Tahunan Khutbatu-l-’Arsy (KA), Panggung Gembira (PG), ataupun tanggung jawab di bagian masing-masing, mereka tetap harus memperhitungkan cara belajar yang tepat untuk mempersiapkan ujian tersebut. “Beginilah pondok kita, mendidik dan membentuk mental santri-santrinya untuk menjadi mental pejuang.” tambah beliau.