GONTOR – “Apakah negara barat benar-benar mengalami kemajuan? Jika memang demikian, bagian mana yang mengalami kemajuan?”
Kiranya dua pertanyaan tersebut yang disodorkan oleh Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. kepada seluruh mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus Rabithah, Sabtu (17/1). Sore itu, Dr. Hamid memberikan kuliah umum untuk membuka kegiatan perkuliahan di Kampus Rabithah.
Menurut salah satu putra K.H. Imam Zarkasyi itu, negara-negara Barat saat ini justru mengalami kemunduran peradaban. Gereja-gereja mereka mulai ditinggalkan oleh para jemaatnya, bahkan ada beberapa yang dijual kemudian dijadikan masjid. Pusat kegiatan masyarakat Barat justru berada di diskotik ataupun di stadion-stadion sepakbola.
Doktor Hamid benar-benar mengupas habis peradaban Barat di depan 400-an mahasiswa yang hadir di Aula Rabithah itu. Pembahasan tersebut diawali dengan isu-isu kontemporer termasuk penyerangan terhadap sebuah media di Prancis. Pimpinannya, Charlie Hebdo, tewas tertembak. Atas kejadian ini, hampir semua petinggi negara-negara Barat mengutuk penyerangan tersebut, dan menyudutkan Islam dalam setiap pernyataan mereka. Seperti halnya Yesus dalam agama Kristen yang berkali-kali dibuat dalam animasi, Charlie Hebdo dan kawan-kawannya beranggapan bahwa membuat kartun Nabi Muhammad Saw adalah sesuatu yang lumrah. Padahal hal tersebut sangat dikutuk oleh umat muslim di belahan dunia mana pun.
Pembicaraan berlanjut tentang asal muasal peradaban Barat. Menurut beliau, peradaban Barat merupakan campuran dari peradaban Yunani kuno yang dikawinkan dengan peradaban Romawi, kemudian disesuaikan dengan elemen kebudayaan bangsa Eropa, terutama Jerman, Inggris dan Prancis. Untuk filsafat dan seni, mereka berkiblat kepada Yunani. Sementara tentang hukum dan ketatanegaraan, mereka berkiblat pada Romawi.
“Umat Islam di Eropa kini berkembang pesat. Di Prancis, Inggris dan Belanda, imigran muslim hampir-hampir memenuhi setiap sudut kota. Masjid-masjid menjamur di berbagai tempat. Jamaah shalat semakin menyemut. Sedangkan gereja semakin ditinggalkan jemaatnya seiring berjalannya waktu,” tutur adik kedelapan dari Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. ini.
Doktor Hamid juga mengkritisi gerakan liberalisme yang terjadi di Indonesia. Ajaran Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw memang berbeda dengan ajaran Barat. Beliau menuturkan, “Kita memang berbeda dengan mereka. Jadi, jika ada yang mulai menghalalkan perbuatan haram orang Barat di negeri muslim dengan mempermainkan dalil, maka itulah ciri-ciri orang liberal. Mereka sok toleran terhadap orang Barat.” binhadjid