GONTOR – Duta Besar Mesir untuk Indonesia, HE. Baha El Deen Bahgat Ibrahim Dessouki, Senin (1/2) siang, berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Selain untuk bersilaturahim, kunjungan ini juga merupakan bagian dari persiapan Kedutaan Besar Mesir dan Gontor dalam penyambutan Grand Syaikh Al-Azhar, Dr. Ahmad Thoyyib, yang dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia, 21-26 Februari 2016 mendatang.
Dubes Baha El Deen tiba di Gontor pada pukul 10.00 WIB usai penerbangan Jakarta-Solo. Kedatangan beliau disambut dengan gegap gempita oleh para santri. Ratusan santri berjajar rapi dari gerbang pondok menuju Masjid Jami’ dengan berseragam putih dan membawa bendera kecil negara Indonesia dan negara Mesir. Selain itu, rombongan mobil Dubes juga diiringi dengan Marching Band Gema Nada Darussalam.
Acara diawali dengan pertemuan tertutup di Kantor Pimpinan PM Darussalam Gontor. Dalam pertemuan tersebut, Dubes terlibat perbincangan hangat dengan K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PM Darussalam Gontor. Selang beberapa menit, rombongan segera menuju ke dalam Balai Pertemuan Pondok Modern guna melakukan pertemuan dengan santri dan guru Gontor.
Pertemuan dengan seluruh santri berlangsung tertib dan lancar. Kiai Hasan membuka sambutan dengan sedikit bersyair tentang kemuliaan Mesir bagi Indonesia, khususnya bagi Gontor. “Mesirmu, Mesirku, Mesir umat muslim di seluruh dunia. Sejak zaman Presiden Gamal Abdel Nasser hingga Anwar Sadat serta Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Ali Jad al-Haq, Syaikh Muhammad Sayyid Thontowi, dan Syaikh Ahmad Thayyib, hubungan Gontor dengan Mesir telah terbina dengan baik,” tutur beliau di sela-sela sambutan. Dengan Bahasa Arab yang apik, Kiai Hasan juga menjelaskan secara singkat sejarah, sistem, dan kurikulum pendidikan di Gontor.
Usai sambutan Kiai Hasan, Dubes Baha El Deen melanjutkan acara dengan memberikan sambutan di depan hadirin. Dengan Bahasa Arab ciri khas Mesir, beliau berbicara banyak hal terkait hubungan erat Mesir dengan Indonesia sejak zaman Soekarno hingga saat ini.
Uniknya, dalam pertemuan tersebut, dinyanyikan dua lagu kebangsaan, yaitu lagu Indonesia Raya dan lagu Biladi, Biladi, Biladi. Meski bukan lagu kebangsaan sendiri, seluruh santri serta guru-guru Gontor, tampak tidak menemui kesulitan dalam menyanyikan lagu Biladi, Biladi, Biladi.
Kunjungan diakhiri dengan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Jami’ serta jamuan makan siang di Aula Aligarh. Sebelum kembali terbang dari Solo menuju Jakarta, dalam perjalanan, rombongan Dubes juga mengunjungi Kampus Unida Gontor, serta melakukan pertemuan dengan santriwati Gontor Putri di Mantingan.binhadjid