Date:

Share:

K.H. Hasan Abdullah Sahal Hadiri Konferensi Internasional

Related Articles

Menteri Agama RI Suryadharma Ali turut menghadiri Konferensi tentang Islam, Peradaban dan Perdamaian di Jakarta (23-24/4).

JAKARTA–Di sela-sela kesibukan padat, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), K.H. Hasan Abdullah Sahal menyempatkan diri untuk menghadiri Konferensi Internasional tentang Islam, Peradaban dan Perdamaian. Acara yang diselenggarakan di Jakarta, tepatnya di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, merupakan kerjasama Kementerian Agama RI dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania. Acara berlangsung selama 3 hari, sejak Senin (22/4) hingga Rabu (24/4).
Konferensi tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan bersama untuk melakukan elaborasi dan sosialisasi naskah “Amman Message” yang diselenggarakan pada tahun 2005 di Amman, Yordania, dalam rangka mewujudkan kehidupan beragam secara harmonis dan damai antar umat Islam dunia.
Acara diisi dengan keynote speech, yang pertama, disampaikan oleh Mahatir Muhammad (Mantan Perdana Menteri Malaysia), kedua, oleh Prof. Abdul Salam Al-Abadi, terkait Risalah Amman (Amman Message) – Islam Rahmatan lil ‘alamin, ketiga, dilanjutkan dengan “Dialog dalam Mengembangkan Kehidupan Beragama yang Harmoni dan Damai”, disampaikan oleh Prof. Nasrudin Umar (Wakil Menteri Agama RI). Konferensi menghasilkan 9 rekomendasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang Islam, perdamaian dan memaksimalkan infrastruktur ekonomi Islam seperti wakaf, zakat, sedekah, perbankan dan bisnis syari’ah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat Islam, diantaranya;
1. Mengajak dunia Islam untuk terus meningkatkan pemahaman tentang Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui pendidikan, dakwah, pelatihan, buku-buku, publikasi, dan media.
2. Mendorong semua organisasi Islam untuk memanfaatkan sumber daya mereka dan pengaruhnya untuk menyebarluaskan perdamaian yang di bangun di atas dasar keadilan, pemahaman, dan harmoni serta mendukung resolusi damai.
3. Menarik semua bangsa untuk menghargai dan menghormati agama dan keyakinan, sesuai pesan Tuhan dan Para Rasul, dan menjamin kebebasan yang bertanggung jawab mengenai hal-hal yang bisa berdampak negatif dan tidak diinginkan pada masyarakat.
Sebelumnya, acara dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono. elfah

Popular Articles