TAKERAN–Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia didirikan pada tanggal 26 Februari 1967 atas inisiatif DR. Mohammad Natsir selaku Perdana Menteri Indonesia Kelima pada tahun 1950-1951, beliau juga salah satu ulama terkemuka Indonesia, politis, juga pendiri dan pemimpin partai politik Masyumi. Di kancah Internasional, beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan Ketua Dewan Masjid se-Dunia. Tujuan didirikannya Dewan Da’wah ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang Islami dengan menggiatkan dan meningkatkan mutu da’wah di Indonesia berasaskan Islam, taqwa dan keridloan Allah SWT.
Bertepatan dengan umurnya yang ke-50 tahun atau setengah abad, Sabtu (22/7), diadakanlah Silaturrahim Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia se-Jawa Timur yang bertempat di Takeran, Magetan. Acara ini mengundang Bapak Kapolda Jawa Timur, seluruh ulama, pimpinan pondok dan tokoh-tokoh Islam yang berada di daerah Jawa Timur, dari Ngawi sampai Banyuwangi. K.H. Hasan Abdullah Sahal selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) juga turut menghadiri acara tersebut hingga usai.
Waktu menunjukkan pukul 09.30, pembacaan ayat suci Al-Quranul Karim membuka acara silaturrahim pada pagi yang cerah kala itu, disusul dengan sambutan yang pertama dari Pimpinan dan Anggota Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia Wilayah Jawa Timur dan Bapak Kapolda Jawa Timur yang diwakili oleh salah satu stafnya. Kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dari KH. Hasan Abdullah Sahal, dalam tausiyahnya beliau banyak sekali membicarakan tentang situasi juga kondisi bangsa Indonesia dan umat Islam saat ini. Beliau berkata, “Derajatmu adalah apa yang kamu pentingkan, jika kamu mementingkan Allah, maka derajatmu akan baik disisi Allah, jika derajatmu setinggi ‘Arsy, maka derajatmu akan setinggi ‘Arsy, jika yang kamu pentingkan adalah sholat, maka derajatmu setinggi orang yang sholat, tapi jika kamu mementingkan toko daripada sholat, maka derajatmu setinggi toko tersebut. Sesuatu yang dipentingkan bangsa ini adalah kesadaran, maka kita didik umat ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Acara usai tepat pukul 12.00 siang, KH. Hasan Abdullah Sahal beserta rombongan dengan segera meninggalkan tempat acara silaturrahim menuju Bandara Adi Soemarmo untuk menghadiri Walimatu-l-‘Ursy putra salah satu Anggota Badan Wakaf PMDG di Malaysia. rukh