Date:

Share:

Kiai Syukri: ”Niat yang Baik dan Mencoba Kemampuan Puncak”

Related Articles

GONTOR – Manusia itu lemah, namun manusia mempunyai kekuatan kebersamaan dan Allah lah yang menguatkan kita. Semua kekuatan datangnya dari Allah maka kita harus meminta pertolongan kepada-Nya, kekuatan lahir dan batin. Bila kita menghadapi bermacam-macam masalah besar baik pribadi atau kelompok, lembaga atau organisasi, apa yang kita harus kita kerjakan? Kerjakanlah, lakukanlah, dan selesaikanlah secara bersama-sama al-barokatu ma’a al-jamah. Seperti apakah cara atau langkah-langkah nya?

1. Mempunyai i’tikad yang aik

Sebelum kita melangkah pada suatu proses ataupun usaha hendaknya kita mempunyai i’tikad yang baik. Langkah yang baik, dan i’tikad yang baik adalah setengah perjalanan. Kita akan mengarungi perjalanan kehidupan yang lain. Rencana dan planning kamu yang akan datang secara pribadi sebagai guru, atau sebagai pembantu Pondok atau apapun profesi yang baik ketika sudah di masyarakat, maka harus dengan i’tikad dan niat yang baik. Untuk mencipkatan nawaitu yang baik.

2. Ikhlas

Belum tentu dengan niat yang baik itu akan ikhlas. Seperti kirim surat dialamatkan kepada yang terhormat Tuhan. Maka kita membutuhkan alamat yang benar maka kita bacakan asmaul husna, bila kita hanya meminta saja maka sulit akan sampai. Bila jelas Tuhan yang mana, maka akan sampai. Maka semua apa yang kita kerjakan itu juga menjadi lilllah.

3. Melihat dan menguasai permasalahan.

Maka itu saja tidak cukup, banyak orang yang mempunyai niat yang baik dan ikhlas lillah akan tetapi tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan, maka kalian harus tahu medan dan pekerjaan yang kalian kerjakan, menjadi guru, menjadi mahasiswa menjadi pembantu pondok. Kenalilah pekerjaanmu dan perjuanganmu. Maka inilah banyak menyebabkan kalah dan patah, terjerumus. Seyogyanya agar dapat mengukur terlebih dahulu, kemampuan ini bisa dikerjakan atau tidak, lihat dulu.

4. Mengukur diri dengan cara disiplin.

Mempunyai kemampuan untuk bertahan dan penuh keistiqomahan, dengan disiplin. Kita sebagai seorang guru kenapa jadi petani.

Ali bin Abi Thalib mengatakan:

الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام

Hak atau suatu kebenaran tanpa disiplin maka akan dikalahkan oleh kejahatan yang berdisiplin.

5. Tawakal kepada Allah.

Bila kita sudah mengerjakan segalanya dengan niat yang baik, ikhlas kepada Allah, disiplin, semuanya kita serahkan kepada Allah SWT. Karena fa idza ’azamta fa tawakkal a’lallah.

6. Istiqomah.

Tetap, mantap tidak niat sana-niat sini, hati tidak setengah-setengah. Juga tidak hanya diam saja tanpa mengerjakan apa-apa. Maka kita harus menerima apa yang diberikan kepada kita. Jangan tanggung-tanggung menjadi guru, membantu Pondok, menjadi Pimpian Pondok. Bila kita kerjakan semuanya maka kita meningkat dengan tanpa kita rasakan. Mencoba kemapuan puncak. Kita mempunyai daya dan kemampuan yaitu, daya dorong, daya bertahan, daya penuh inisiatif dan dinamis. biibmufassir

Popular Articles