UNIDA – Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (LAZISWAF) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor berhasil mencapai provinsi yang menjadi pusat gempa dahsyat di Turki. Menteri Dalam Negeri setempat, Suleyman Soylu mengkonfirmasi hingga Rabu (22/02/2023), gempa telah merenggut 43.556 korban jiwa di negaranya. Gempa juga mengakibatkan sekitar 865.000 orang terpaksa tinggal di tenda, 23.500 orang menghuni rumah kontainer dan 376.000 lainnya menempati asrama mahasiswa dan penginapan seadanya di luar zona musibah. Gempa berskala 7.8 SR menjadi yang terbesar dalam 1 abad Turki. Sejak guncangan pertama, Senin (06/02/2023), tercatat terus terjadi 7.930 gempa susulan. Hal ini menyebabkan Presiden, Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat di 10 provinsi terdampak gempa selama 3 bulan yang diperkirakan berdampak kepada 13.5 juta penduduk.
Provinsi Kahramanmaras menjadi daerah tujuan penyaluran donasi yang telah dibuka sejak 9 hingga 18 Februari 2023 melalui rekening LAZISWAF UNIDA Gontor. Lokasi pusat gempa ini terletak 1.040 KM dari kota Istanbul, 600 KM dari Ibukota Ankara atau sekitar 25 jam perjalanan bus pulang pergi dari kota Karabuk. Sejak sampai di lokasi pusat gempa, Kamis (23/02/2023), Syahruddin, perwakilan LAZISWAF yang berangkat dari Karabuk masih merasakan pergerakan kerak bumi yang terdeteksi dalam aplikasi gempa walaupun dengan skala yang lebih kecil. Kedatangannya secara langsung dimaksudkan untuk menyampaikan amanah para donatur yang dipercayakan kepada lembaga sosial yang bernaung dibawah UNIDA Gontor. Amanah donasi yang terkumpul sejumlah Rp. 22.388.956,00 yang ditransfer pada hari Rabu (22/02/2023) dan diterima dalam Turkish Lira TL 27.810,00.
Sesuai kebijakan LAZISWAF, donasi tersebut disalurkan kepada beberapa pihak untuk digunakan sesuai keperluan. Pertama, bekerjasama dengan Yayasan Hayrat Turkiye, dana ditransfer dalam 3 tahap untuk keperluan para korban terdampak gempa di Turki dan Suriah. Bantuan disampaikan langsung kepada koordinator Yayasan, Saeed Nouri, melalui serah terima secara simbolis di gudang logistik yang berisi sejumlah keperluan korban. Diantaranya, bahan makanan, pakaian, keperluan bayi, kewanitaan, bahkan mainan juga disediakan untuk sekadar menghibur para anak-anak di tenda, kontainer, bahkan pinggiran jalan. Peruntukan kedua, diberikan kepada warga negara Indonesia terdampak yang berasal dari Provinsi Diyarbakir. Mahasiswi penerima donasi asal Purwakarta yang berhasil selamat itu kini tinggal di Wisma Duta, Ankara dalam kondisi sehat dan aman.
Serah terima donasi kedua dilakukan di Ibukota Ankara pada Jum’at (24/02/2023). Beruntung pagi itu, perwakilan LAZISWAF dapat berjumpa langsung dengan Duta Besar LBBP RI untuk Turki, Dr. Lalu Muhamad Iqbal. Bertempat di Wisma Duta, keduanya sempat berdiskusi mengenai perkembangan terkini gempa Turki. Syahruddin juga memohon izin untuk menyalurkan donasi kepada WNI yang masih berada di tempat yang juga menjadi kediaman Dubes dan keluarganya. Bapak Dubes menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada segenap pihak di Indonesia yang telah ikut meringankan beban musibah para korban baik dari warga setempat dan juga WNI. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISWAF UNIDA Gontor yang turut serta berkontribusi bagi masyarakat Turki. Kami mendo’akan semoga niat tulus ikhlas para donatur bernilai ibadah dan diberkahi oleh Allah SWT.
(Berita: Shaheeda, Editor: Rifki Aulia, Review: Taufiq Affandi)
Related Articles:
Direktur Darussalam Press, Mesir, Berikan Bantuan Buku Ke Pondok Gontor
Menteri Pertanian RI Beri bantuan Alat Berat Pertanian ke Gontor