Coper-K.H. Hasan Abdullah Sahal Hadir dalam Khutbatul Wada PP Mawaddah, Kamis (10/5) Pagi. Acara ini dikhususkan untuk Kiai Hasan sebagai pendiri PP Mawaddah agar membekali calon-calon alumni dengan nasihat-nasihat beliau. Sebelumnya, acara ini dijadwalkan pada hari Sabtu (12/5), namun karena bertabrakan dengan Silatnas alumni Gontor di Istiqlal maka acara dimajukan ke hari Kamis.
“Pondok ini isinya semua pendidikan, kita punya cara sendiri untuk mensyukuri kelulusan. Kalau murid diberi pilok, corat-coret, baju gak bisa beli, cuci juga dicucikan, setelah lulus tidak berguna lagi, bagaimana jadinya?” Jelas Kiai Hasan, Tasyakuran Siswi Akhir pondok ini dengan Khutbatul Wada’, mendengarkan pesan-pesan dari para guru sebelum menghadapi dunia luar. Ini acara internal sehingga tidak mengundang orang luar.
Nilai santriwati dilihat dari usaha yang dilakukannya, ada istilah dalam Bahasa Arab “Inda Shobahi yahmadul qaumu assura” artinya orang-orang memuji perjalan malam seseorang di pagi hari. Kalau orang itu tidur di kasur mendekur tidak akan punya cerita perjalanan untuk dipuji. Zaman sekarang adalah zaman NOW (Nonton Ora Wareg), tidak puas hanya dengan menonton saja, harus berlomba-lomba tampil.
“Jadilah orang yang bermanfaat, bukan memanfaatkan, apalagi dimanfaatkan” Pesan beliau, “Jadilah anak perempuan yang baik, syukur-syukur cantik, syukur-syukur menarik. Sayang kalau cantik dan menarik tapi tidak baik akan menyesatkan”. Di akhir acara, beliau berdo’a sambil terisak menangis, terharu melihat semangat santriwati-santriwati yang akan berjuang nanti. AaRum
Bogor-Ahad (22/4) K.H Hasan Abdullah Sahal Hadir dalam Wisuda Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Rafah. Pondok yang dipimpin oleh salah satu anggota Badan Wakaf PMDG ini, yaitu K.H. Muhammad Nasir Zein, M.A. mewisuda 40 orang santri yang tergabung dalam angkatan ke-16. Dari 40 wisudawan, PP. Rafah menelurkan hafidz 30 juz sebanyak 4 orang, dan sisanya hafalan mereka variatif dari 2-5 Juz.
Wisuda ini juga dihadiri para tokoh setempat, para habaib, alim ulama, dan wali-wali santri yang diwisuda. Setelah prosesi Wisuda, Kiai Hasan memberikan tausiyah. Beliau menerangkan tentang surga dunia ada di pondok pesatren, “di sini ini surga, guru ikhlas, santri juga ikhlas, kiai ikhlas, wali santri juga ikhlas, indah. Dengan demikian pondok maju, kalau ikhlasnya angin-anginan susah majunya.”
“di Pondok pesantren ada amanat, ketika amanat dijalankan maka akan muncul tsiqoh (kepercayaan), lalu datanglah tho’at (kepatuhan). Ini yang menjiwai berjalannya pendidikan di Ponpes. Setelah itu baru datang barokah.” Di Indonesia, lanjut Kiai Hasan, banyak lembaga pendidikan yang kehilangan keteladanan sehingga tidak ada yang bisa dicontoh/ditiru.
“Hormati gurumu, yang mengajarimu, yang mendidikmu agar menjadi orang yang terhormat dan berharga walaupun tidak minta dihormati dan dihargai.” Pesan beliau. Sekarang ini banyak orang yang dihormati tapi tidak terhormat, dihargai tapi tidak berharga, tambah kiai Hasan. Di akhir acara Kiai Hasan bertemu dengan pimpinan-pimpinan pesantren sekitar Bogor yang hadir juga dalam wisuda ini, beramah tamah di kediaman kiai Nasir, lalu kembali ke Jakarta untuk pulang ke Gontor. AaRum
Ngawi– Grand Syaikh Azhar (GSA), Ahmed Muhammad Tayyeb, mengatakan akan memberikan beasiswa tambahan sebanyak 30 bewasiswa bagi Gontor Putri. Dengan ini, Pondok Modern Darussalam Gontor menerima 80 beasiswa khusus bagi Pondok Modern Darussalam Gontor.
“Saya hanya ingin memberikan hadiah dari pemimpin kami di Mesir untuk seluruh kalian. Saya akan memberikan 30 beasiswa bagi Pondok terkhusus bagi putri,” kata GSA Ahmed Muhammad Tayyeb saat berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi, Rabu (2/5).
“Saya ingin, 30 beasiswa khusus untuk putri saja,” ujar GSA.
Lebih lanjut, GSA juga menjelaskan akan menyambut penerima beasiswa dari Gontor putri dengan baik. Segala fasilitas yang diperoleh juga akan dipenuhi dan dikondisikan untuk mendukung sarana dan pra sarana pembelajaran.
“Insya Allah, kami mempersiapkan bagi kalian, kampus yang baik dan yang terbaik bagi anda,” tambah GSA.
“Biasanya, kami menemukan banyak anak-anak belajar di fakultas dirosah islamiyah, seperti di putri. Tetapi kalau anda mau mengkhususkannya dengan mengambil prodi lain, kami akan sangat senang,” pungkasnya disertai tepuk tangan dari seluruh santriwati yang memadati auditorium Gontor Putri 1 Mantingan. [Mohamad Deny Irawan]
GONTOR–Setelah menghadapi Ujian Akhir Semester yang kurang lebih berlangsung 1 bulan lamanya, Kamis, (3/5), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan Tasyakuran atas Selesainya Ujian Akhir Tahun di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), diikuti oleh Pimpinan Pondok K.H. Hasan Abdulah Sahal, dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, dan juga Direktur Kulliyatu-l-Mu;allimin Al-Islamiyah (KMI), K.H. Masyhudi Subari, M.A., dan seluruh santri Darussalam. Sementara para guru, berkumpul di Aula Rabithah untuk melanjutkan pengoreksian lembar jawaban ujian santri.
Wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas terlaksananya ujian ini dengan lancar dan sesuai harapan. Tentunya ini semua tidak luput dari kegigihan Panitia, para guru dan siswa akhir dalam mengawal, mengawasi, dan membimbing para santri selama ujian.
K.H. Hasan Abdullah Sahal
Diawali dengan Mukadimah oleh K.H. Masyhudi Subari, M.A., selaku Direktur KMI, dalam acara tasyakuran ini beliau menyampaikan beberapa nasihat, dan juga eveluasi selama berlangsungnya ujian syafahi dan tahriri di Gontor. Kemudian dilanjutkan dengan nasihat Pimpinan Pondok, yang disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, “kesyukuran atas segala sesuatu adalah pembuka kebahagiaan”, tutur beliau dalam pidatonya. Dan diakhiri dengan do’a oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan.
Siang harinya, seluruh santri diwajibkan tidur di asrama mereka masing-masing untuk mempersiapkan diri guna mengikuti acara Pesan dan Nasihat Menjelang Liburan oleh Bapak Pimpinan pada malam harinya dan Penyampaian Ettiquete di keesokan harinya. Muis
Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, Al-Ustadz Umar Said Wijaya dalam pidatonya
Gontor berdiri sebagai wadah yang bergerak dalam ranah pendidikan dan pula mendidik para pendidik. Pendidikan yang diajarkan bukan hanya pendidikan formal yang alih-alih disampaikan dalam ruang kelas, namun pendidikan tersebut tersampaikan pula oleh seluruh kegiatan yang berlangsung dalam area Pondok Modern Darussalam Gontor.
Begitulah yang disampaikan oleh Bapak Wakil Direktur Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, Al-Ustadz Muhammad Fauzi, M. Ud. dalam perkumpulan Pesan dan Nasehat dan Pembagian Tugas Ujian Tulis Akhir Tahun 1438/ 1439 H yang diadakan di Serambi Gedung Damaskus pada Rabu, 2 Sya’ban 1439 H/ 18 April 2018.
Dalam pidato tersebut, Al-Ustadz Fauzi turut menyinggung penggunaan bahasa yang menjadi kewajiban bagi seluruh santriwati Darussalam, “Bahasa akan membawa kita semua pada kemudahan dalam memahami pelajaran” ujarnya pada sambutan pidato. Di sela-sela penyampaian pidato tersebut, Al-Ustadz Fauzi pun turut menghadirkan beberapa kelas 6 untuk menguji kemampuan nahwu dan shorf mereka dalam membaca tanbih ujian yang ada di depan panggung, “nahwu dan shorf akan membantu kalian untuk memahami maqam dari setiap kata dalam sebuah kalimat”
Hal tersebut dilakukan dengan guna untuk mendapatkan pemahaman yang tepat. Karena adengan pemahaman yang tepat, seseorang akan dapat mendapatkan kebenaran—mengutip dari apa yang dikatakan oleh Al-Ustadz Umar Said Wijaya, S.Ag. selaku Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, “Carilah kebenaran, maka kau akan mendapatkan orang-orang yang benar. Jangan hanya mencari orang yang benar untuk mendapatkan kebenaran. Karena ketika kau hanya mencari orang yang benar—bagaimana kau bisa yakin kalau mereka benar-benar orang yang benar? Orang-orang yang benar itu bersifat relatif sedang kebenaran itu bersifat hakiki”
Delegasi Kelas 6 maju untuk menjawab soal dari Bapak Wakil Direktur
Begitulah Gontor mendidik santri dan santriwatinya. Dengan pendidikan yang diberikan, tak lain adalah kunci-kunci menuju akar, bukan pintu terbuka yang berisi daun dan buah-buahan. Dengan prinsip kompilasi dari catur pendidikan pula—masyarakat, masjid, sekolah, dan keluarga—semakin banyak hal-hal di luar sana yang mencoba menggontorkan citranya.
Dalam pidato Pimpinan Pondok Modern Dassalam Gontor di kelas besar yang diadakan di Auditorium Gontor Putri Kampus 1 sehari sebelumnya pun, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyebutkan bahwa Gontor bertahan dengan kuat menjunjung tinggi kegontorani nya, “Kamu punya jati diri, bina diri, harga diri, tahu diri akhirnya jaga diri, tahan diri. Maka selamat dunia akhirat. Kebalikannya, tidak punya jati diri, tidak bina diri, tidak tahu diri, ingin unjuk diri. Maka, tidak laku, akhirnya bunuh diri, gantung diri.” Ujar beliau dalam pidatonya.
Ujian diadakan sebagai tolak ukur pemahaman atas masa belajar yang sudah dilalui sebelumnya. Dan pula, ujian bagi para santriwati pun ujian bagi seluruh warga yang hidup di pondok. Gontor memang berdiri untuk mendidik generasinya, menjadi pendidik dimanapun berada. Karena bagaimanapun, seperti apa yang disebutkan oleh Trimurti, Andaikata muridku tinggal satu, akan tetap kuajar, yang satu ini sama dengan seribu, kalaupun yang satu ini pun tidak ada, aku akan mengajar dunia degan pena.
KMI Gontor Putri Kampus 3 sedang melaksanakan program semester yaitu Ujian Lisan Akhir untuk siswi KMI kelas 1-5 yang dimulai dengan pengarahan bagi guru dan siswi akhir KMI pada Hari Selasa (03/04) dan pembagian tugas pada hari Rabu (04/04). Untuk Jumlah penguji dari guru bertotalkan 145 guru dengan perincian penguji Bahasa Arab 57 guru, penguji bahasa Inggris 44 Guru, dan Al- Qur’an 44 Guru. Jumlah penguji dari siswi akhir KMI sebanyak 112 siswi dengan perincian penguji Bahasa Arab 32 siswi, Bahasa Ingris 32 siswi, dan Al- Qur’an 48 sisiwi yang menguji.
Siswi kelas 1-5 KMI yang mengikuti Ujian Lisan Akhir Tahun 1439 H berjumlahkan 2047 siswi yang bertempatkan digedung Al- Azhar dan Madinah. Untuk siswi yang tidak mendapatkan giliran untuk ujian diwajibkan untuk belajar ditempat-tempat yang telah ditentukan disetiap Angkatannya.
Selama 10 Hari Ujian Lisan ini berjalan dimulai dari hari Sabtu (07/04) hingga hari Selasa (17/04). Dalam waktu 10 hari ini Gontor melatih dan mengasah Mental santri dari ujian lisan. Alhamdulillah ujian lisan berjalan dengan lancar apa adanya, dan seluruh sisiwi dari kelas 1 – 5 bisa mengikuti ujian dengan baik. Tadzkiratul Aulia88
Pembagian Soal ujian akhir tahun PMDG Putri kampus 2
Sabtu (21/4)–Hanya sejenak setelah matahari menyapa pagi di bumi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, sudah Nampak pergerakan dari seluruh santriwati. Dengan segala persiapan yang sudah dilakukan, UjianTulis Akhir Tahun Periode 1438/1439 dimulai pada hari ini dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus2, Al-Ustadz K.H. Umar Said Wijaya, S.Ag.
Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian. Itulah kalimat yang ditekankan kepada seluruh santriwati Darussalam. Karena pada hakikatnya, belajar yang hanya ditujukan untuk mengerjakan ujian tidak akan membuat ilmu itu melekat pada diri. Belajar haruslah diniatkan hanya untuk menuntut ilmu yang bermanfaat demi menegakkan agama Allah. Dan dalam proses menuntut ilmu tersebut, kejujuran adalah hal yang sangat penting. Gontor memiliki sanksi yang tegas bagi mereka yang tidak jujur dan menaati disiplin pondok.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Wakil Direktur Kulliyatul Muallimat Al-Islamiyah, Al-Ustadz K.H. Muhammad Fauzi, M.Ud.
Suasana saat ujian tulis akhir tahun berlangsung
, menyontek adalah pelanggaran yang sangat berat di pondok ini. Dan bagi yang melakukannya, dapat dipulangkan dan tidak dapat diterima kembali oleh pondok. Oleh karena itu, Gontor menanamkan jiwa kejujuran yang sangat kuat di seluruh komponen hidup yang ada di dalamnya. Khususnya dalam ujian.
Beberapa hari sebelum pelaksanaannya, seluruh dewan guru, beserta santriwati kelas 6 selaku panitia ujian telah mengikuti pengarahan yang langsung disampaikan oleh Al-Ustadz K.H. Hasan Abdullah Sahal tentang sakralnya kehidupan di pondok. Karena segala kegiatan yang ada di pondok bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka, kepada seluruh panitia agar mengemban amanat dan melaksanakan tugasnya dengan baik supaya tidak mengurangi nilai-nilai kesakralan ujian itu sendiri.
Diharapkan ujian tahun ini terlaksana lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dengan seluruh unsure keikhlasan dan kejujuran dalam setiap jiwa santriwati. Dengan begitu, keberkahan akan selalu terlimpah dalam ozon kehidupan di kampung nan damai ini serta berada dalam lindungan Allah Maha Pencipta. Data Staff
“Hanya orang bodohlah yang berburu kijang dan meninggalkannya diantara makhluk lainnya yang kemudian membebaskannya tanpa ikatan.”
Suasana saat pemeriksaan buku kelas 6 berlangsung
Apa yang beliau sampaikan sesuai dengan kenyataan yang ada, kita sebagai manusia tidaklah luput dari kesalahan dan lupa. Karena memang itulah kodratnya seorang manusia. Dengan demikian, kata mutiara yang telah Imam Syafi’I sampaikan adalah bentuk usaha dimana agar seorang manusia sadar, akan apa yang ia dengar tidak selamanya akan melekat pada di otaknya. Sehingga saat mendapatkan ilmu alangkah baiknya agar ia mengabadikannya lewat tulisan.
Pagi itu terasa berbeda dari hari-hari lainnya ,seluruh kelas 6 disibukkan dengan bukunya dari kelas satu sampai kelas 6 KMI. Kamis 5 April 2018 bertepatan dengan 19 Rajab 1349H, Panitia kelas 6 PMDG Putri Kampus 2 adakan pemeriksaan buku untuk siswi akhir KMI, adapun buku-buku yang diperiksa meliputi buku pelajaran, buku catatan, buku khusus, buku anjuran, kamus Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta beberapa bacaan yang bermanfaat, termasuk tabloid, majalah, dan bulletin; serta soal-soal ujian dan ulangan.
Pemeriksaan ini diadakan didepan rayon-rayon dengan pemeriksa yang telah dibagi oleh para pembimbing kelas 6, dimalam hari. Dalam pemeriksaan ini para pembimbing memeriksa bukanhanya buku paket, melainkan buku catatan sekaligus sehingga, akan benar benar terlihat mana anggota yang rajin dan mana anggota yang malas. Dalam pemeriksaan ini terdapat penilaian akhir yang nantinya akan dimasukkan dalam nilai akhir KMI.
Gontor tetap menegakkan kedisiplinannya dengan berbagai macam cara, tujuan diadakannya inspeksi buku ini adalah supaya calon alumni dapat menela’ah kembali apa yang telah ia dapat di Gontor suatu saat nanti sehingga menjadi bekalnya di Dunia dan Akhirat kelak. Erwin
KAMPUS 2 – Langit biru memanggil mentari pagi untuk menyinari kampung damai Gontor kampus 2. Terdengar suara lantang yang diucapkan oleh bapak wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 membakar semangat yang membara para mujahid untuk menghadapi ujian tulis akhir tahun ini. Pesan dan nasehat juga tidak lupa beliau ucapkan untuk para santri.
Bapak wakil pengasuh memberikan pesan dan nasehat kepada santri
Mulai hari ini Sabtu (21/4) sampai dengan hari Kamis (3/5) selama 13 hari lamanya santri Pondok Modern Darussalam Gontor akan menghadapi ujian tulis semester 2. Segala persiapan lahir dan batin telah disiapkan untuk ujian ini. Dalam pembukaan ujian tulis tadi pagi, bapak wakil pengasuh menasehati: “Jangan sampai salah niat! Ujian itu untuk belajar, bukan belajar untuk ujian. Maka bangunlah niat yang baik. Manfaatkanlah waktu yang sebaik-baiknya ketika masa ujian ini untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan.” Dan serentak para santri mengucapkan: “Amiin”.
Terlihat dari pandangan mata para santri memandang dengan penuh optimisme untuk mencapai kesuksesan setelah mendengarkan setruman pesan dan nasehat dari bapak wakil pengasuh. Panjatan doa sebelum memasuki ruangan ujian terucap di setiap bibir santri memohon kepada Allaah SWT intik kemudahan dalam menjawab soal ujian. Ma`akum an-najah. fianmahdy