Home Blog Page 289

Fakultas Syari’ah Kunjungi Malang dalam rangka Studi Kependidikan

0

MALANG–Tahun ini, Fakultas Syari’ah, Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus Rabithah mengadakan Studi Kependidikan, dan memilih 5 obyek studi yang berada di kota Malang. Perjalanan yang berlangsung selama 3 hari, Selasa-Kamis, (13-15/3) ini diikuti oleh 7 orang mahasiswa semester 4 Fakultas Syari’ah UNIDA Gontor Kampus Rabithah, dan didampingi 1 orang dosen pembimbing.

Studi Kependidikan ini memiliki 5 obyek, yaitu:

  1. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bertemakan “Sosialisasi dan Realisasi Program Kerja Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP)”.
  2. Pengadilan Negeri Malang Kelas 1A, bertemakan “Penyelesaian Sengketa Keluarga dengan Surat Kuasa dan Gugatan”.
  3. Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), bertemakan “Sirkulasi Pendanaan dan Manfaat YDSF Secara Luas”.
  4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bertemakan “Peran OJK dalam Perekonomian Indonesia”
  5. Toko Bonekamu, bertemakan “Kiat Sukses Berbisnis From Zero to Hero”.

Kegiatan tersebut bermotokan “Menginspirasi jati diri dalam menerapkan hukum ekonomi berbasis Islami demi kemaslahatan umat dan bangsa” dan bertujuan menambah wawasan pengetahuan mahasiswa, memahami sirkulasi perekonomian di lembaga keuangan, mengetahui sistem wirausaha yang baik dan benar, serta mempererat tali silaturahim antaruniversitas. Selain itu, diagendakan pula kunjungan ke beberapa tempat wisata seperti: Kampung Warna-warni Jodipan dan Pemandian Air Panas Cangar. Muis

IKPM Kairo Gelar Dialog Interaktif dan Silturahim Bersama Pimpinan PMDG

0

Kyai Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), hadir menjamu para santrinya dalam acara Dialog Interaktif bertajuk ‘Penanggulangan Isu Kontemporer dan Silaturrahim Bersama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.’ Selain Kyai Hasan, agenda yang berlangsung di Solah Kamil ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Dirasah Islamiyyah Univ. Al-Azhar, Dr. Jaadurrob Amin Abdul Majid dan juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kairo, Usman Syihab.

Diawal, putra Kyai Sahal tersebut bercerita bahwa banyak perwakilan negara yang datang bertanya kepadanya tentang bagaimana membangun sebuah pondok pesantren dengan kokohnya sistem pendidikan, kepemimpinan, hingga kehidupan di Pesantren dengan santri yang begitu banyak.

“Kita bisa mendidik 4 ribu orang, karena bisa mendidik 1000 orang. Mampu mendidik 1000 orang karena bisa mendidik 100 orang, dan 40 orang karena 1, 2, 3, 4 orang yang behasil kami didik dengan penuh keikhlasan dan kegigihan. Ini tidak mudah… Dan sebenarnya bukan hanya sistem yang terpenting, namun keterpanggilanlah yang membuat pondok terus tegak,” tegas Kyai Hasan.

“Ditengah berkecamuknya perang, para ulama memang kalah perang secara fisik, tapi tidak dengan mental. Justru karena itulah pesantren berdiri. Perseteruan antara pesantren dan penjajahan tak usai hingga kini, bahkan hingga nanti. Saat ini bukan memerangi Belanda, tapi melawan antek – antek Belanda. Londo Gosong. Fisiknya saja yang khas Indonesia, tapi tidak dengan otaknya. Karena pada kenyataannya, orang asli Indonesia sendiri lebih kejam, lebih bengis, lebih ganas,” lanjut ustadz Hasan.

Dalam pandangan Kyai Hasan, Pondok bisa terus bertahan karena adaya dua hal; kehidupan dan pergerakan. Dan agar tetap berjalan pula perlu adanya “kemodernan”. Kemodernan dibangun dari sebuah budaya dan struktur, sehingga membawa pondok terus dapat berdialog dengan perkembangan zaman. “Karena hidup di zaman ini, maka kalian haruslah tau akan laptop, misalnya, agar tau tentang apa yang terjadi sekarang” ujarnya.

Nasihat demi nasihat dicurahkan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya yang sudah lama tak berjumpa. Keharmonisan dari pertemuan ini sangatlah terlihat, mulai dari menyanyikan Hymne ‘Oh Pondokku’ hingga kegembiraan bersama lewat candaan khas ala kyai saat sedang berpidato. Acara ditutup dengan perfotoann bersama bersama Kyai Hasan Abdullah Sahal.

Diakhir, ustadz Hasan mengingatkan bahwa apapun yang terjadi di Indonesia, Gontor akan tetap kokoh dan tegak. “Seperti halnya Gontor, apapun yang terjadi di Mesir, Al-Azhar tetap menjadi tonggak utama dan berjaya,” tutup Kyai Hasan.

Dikuti dari www.ikpmkairo.com

http://www.ikpmkairo.com/2018/03/ikpm-kairo-gelar-dialog-interaktif-dan.htmlkiai hasan di mesir

 

Kiai Hasan Isi Seminar Kepondokpesantrenan di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan Banten

0

RANGKASBITUNG, BANTEN – Pada hari Ahad (4/3) Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) K.H. Hasan Abdullah Sahal datang memenuhi undangan Pondok Pesantren Modern Al-Mizan, Rangkasbitung, Banten untuk mengisi Seminar Kepondokpesantrenan. Keseluruhan peserta yang terdiri dari para Pimpinan Ponpes di daerah tersebut, tokoh masyarakat, dan seluruh siswa akhir kelas 6 pun memenuhi Aula Serbaguna milik Pondok tersebut.

Acara tepat dimulai pada pukul 14.45 WIB. Sebelum hadir dalam acara seminar tersebut, Kiai Hasan bersama anggota Badan Wakaf PMDG turut menghadiri undangan pernikahan putri dari Dr. K.H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, yang bertempat di hotel Ritz Charlton, Jakarta, pada pagi harinya.

5Dalam isi seminar beliau, Kiai Hasan menjelaskan tentang eksistensi pondok pesantren di zaman sekarang ini. Pesantren akan selalu menjadi rujukan totalitas pendidikan yang sesungguhnya, karena pada dasarnya pesantren lah yang memiliki peranan penting dalam mendidik umat, pesantren sebagai benteng umat dari para penjajah dan penjajahan, dan tetap tidak berpolitik praktis, dan sebagainya. Beliau juga menerangkan bahwa saat sudah menjadi Pondok besar seperti ini adalah bahwa Pimpinannya, guru-gurunya harus selalu menjaga amanah. Senada dengan penjagaan amanah, kemudian selanjutnya menjadi tsiqoh, ta’at, dan barulah akan selalu menjadi orang yang dipercaya. Inilah salah satu factor yang menjadikan Pondok manapun saja untuk tetap eksis dalam mendidik umat.

Seminar yang berjalan selama 2 jam 15 menit tersebut betul-betul memberikan rangsangan positif bagi para peserta yang hadir pada saat itu. Bahkan pada saat sesi tanya jawab, terlihat beberapa pertanyaan langsung dikemukakan oleh beberapa Pimpinan Ponpes yang hadir pada saat itu, guna memperluas wawasan mereka dalam hal kepondokpesantrenan dan untuk dapat menanggapi banyak masalah yang sering terjadi pada akhir-akhir ini.

Setelah usai mengisi acara tersebut dan mecoba beberapa hidangan makanan yang disuguhkan, Kiai Hasan segera bertolak kembali ke Rumah Gontor di Jakarta, untuk segera beristirahat dan berkemas sebelum keesokan harinya sudah akan melanjutkan perjalanan pulang menuju Pondok tercinta. (biibmufassir)

Anggota Badan Wakaf Hadiri Pernikahan Putri Dr. K.H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. di Jakarta

0

JAKARTA – Pada hari Sabtu (3/3), rombongan anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) berangkat menuju Jakarta guna menghadiri pernikahan seorang putri dari anggota Badan Wakaf PMDG, yaitu Dr. K.H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. Akad nikah diselenggarakan pada hari esoknya Ahad (4/3) yang bertempat di Grand Ballroom The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Dalam kesempatan kali ini beberapa anggota Badan Wakaf yang dapat hadir dalam acara tersebut adalah K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abdan, K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, K.H. Masyhudi Subari, M.A., K.H. Abdullah Sa’id Baharmus, K.H. Masruh Ahmad, K.H. Dawam Soleh, dan K.H. Muhammad Nasir Zein, M.A.

Tidak berangkat bersama dengan anggota Badan Wakaf yang lain, Kiai Hasan sekalian menghadiri acara pernikahan tersebut langsung dari sepulangnya beliau setelah rangkaian rihlah ke Madinah untuk melaksanakan umrah dan mendampingi putri beliau dalam ujian thesis S2 nya di Mesir.

Turut hadir pula dalam acara tersebut ‘alim ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat negara seperti Dr. Zulkifli Hasan, mantan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo, Ustadz Yusuf Mansur dan para tamu undangan lainnya.

2Acara pernikahan tersebut berlangsung meriah dan penuh dengan khidmat, diawali dengan sesi sambutan dari pihak keluarga kedua mempelai yang langsung disampaikan oleh Dr. K.H. Muhammad Hidayat Nur Wahid. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat datang dan ucapan terimakasih kepada seluruh hadirin yang telah berkenan datang dan memberikan doa restu kepada kedua mempelai yang sedang berbahagia. Dan pada akhir acara, K.H. Hasan Abdullah Sahal berkesempatan memimpin pembacaan doa untuk kedua mempelai beserta keluarga dengan sangat khusyu’ nan khidmat didepan para hadirin sekalian.

Semoga kedua mempelai selalu dalam lindungan Allah SWT, dan dikaruniai oleh Allah SWT keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Amiin. (biibmuufassir)

Fakultas Tarbiyah UNIDA Kampus Gontor Adakan PPL di Pesantren Al-Ishlah Tajug

0

INDRAMAYU—Mahasiswa Fakultas Tarbiyah semester VI Universitas Darussalam (UNIDA) kampus Gontor menyelenggarakan Praktik Pengayaan Lapangan (PPL) di Pesantren Al-Ishlah Tajug, Indramayu. Kegiatan yang merupakan kewajiban akademis bagi para mahasiswa Fakultas Tarbiyah ini, diadakan selama 7 hari, yakni dari hari Jum’at (2/3) sampai dengan hari Kamis (8/3). Rombongan berjumlah 20 orang, terdiri dari 17 mahasiswa Fakultas Tarbiyah, beserta 3 dosen pembimbing, yakni Al-Ustadz Agus Budiman, M.Pd., Al-Ustadz Muhammad Alwi Yusron, M.A., dan Al-Ustadz Luthfi Muhyiddin, M.A. Para peserta PPL yang merupakan mahasiswa sekaligus guru di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) meninggalkan kampus menuju Indramayu pada Kamis malam (1/3).

Sesampainya di Pesantren Al-Ishlah Tajug, rombongan disambut dengan hangat oleh Pimpinan Pesantren, K.H. Imam Mawardi Hakiem (beliau merupakan alumni PMDG tahun 1975), Direktur MTI, Al-Ustadz Muhammad Basuki Adnan, M.Pd., beserta para asatidz dan ustadzat. Dalam sambutannya, Kiai Imam Mawardi menyampaikan ucapan selamat datang bagi rombongan PPL dari UNIDA Gontor di Pesantren Al-Ishlah Tajug. Beliau merasa senang atas dipilihnya Al-Ishlah sebagai tempat pelaksanaan PPL kali ini, dengan harapan dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman, khususnya dalam peningkatan disiplin dan bahasa para santri.

Selama satu minggu, para mahasiswa mendapat kewajiban untuk melakukan praktik mengajar di dalam kelas pada pagi hari. Selepas mengajar, mereka mengadakan evaluasi terkait dengan pengajaran yang dilaksanakan pada hari itu. Selain mengajar di dalam kelas, para mahasiswa juga ikut dalam berbagai kegiatan di luar kelas, seperti pengajaran bahasa, pengadaan berbagai perlombaan, olahraga, pramuka, tau’iyah diniyyah, tahsin qira’ah, dan juga kesenian. Bahkan, dalam waktu yang cukup singkat, para mahasiswa berkolaborasi dengan para siswa dan siswi mempersiapkan pentas seni, yang menjadi acara penutup kegiatan PPL kali ini.

Kamis malam (8/3), kolaborasi seni yang sederhana dapat ditampilkan. Meskipun, cuaca kurang bersahabat, tetapi acara tetap berjalan dengan khidmat. Berbagai pertunjukan, dari seni suara, tari, dan puisi dipertontonkan, membawa para penonton larut dalam suasana meriah meskipun sederhana. Tak terasa, rentetan acara berakhir pukul 23.30 WIB, ditutup dengan lagu perpisahan, yang membuat suasana haru, hingga beberapa penonton tak kuat menahan tangis kesedihan. Meskipun hanya seminggu, namun kegiatan ini memberikan kenangan mendalam bagi para peserta PPL maupun keluarga besar Pesantren Al-Ishlah Tajug, Indramayu.

Esok harinya, rombongan berpamitan kepada Pimpinan Pesantren dan kembali menuju Ponorogo untuk berkhidmat kepada PMDG. Semoga silaturahim antara PMDG dengan Pesantren Al-Ishlah Tajug, yang merupakan Pondok Alumni Gontor terus berlanjut, sehingga dapat bersinergi secara positif dalam mencetak kader-kader pemimpin umat yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas.brada

 

Universitas Darussalam Gelar Festival Unida 2018

0

Gontor-Universitas Darussalam menggelar Festival Unida (Fesda) untuk ketiga kalinya, acara ini berlangsung selama 4 hari di Unida Kampus Pusat, pada Kamis dan Jum’at 1-2 Maret dan 8-9 Maret 2018. Seluruh peserta dari seluruh kampus ikut hadir dalam kegiatan tahunan ini.

Sebanyak 388 peserta yang bergabung berasal dari Unida Kampus Siman, Unida Kampus Gontor Pusat, Unida Kampus Gontor 2, Unida Kampus Gontor 3, dan Unida Kampus 6.

Dalam perayaan festival ini, terdapat beberapa cabang perlombaan, diantaranya Divisi Olah Raga: Futsal, Sepak Bola, Bola Basket, dsb. Divisi Olah Fikir: Debat 3 Bahasa, Membaca Berita 2 Bahasa, dan Menulis Essay. Divisi Olah Dzikir : Murottalah, Mujawwadah, Hifdzul Qur’an.  DIvisi Olah Rasa: Kaligrafi, Short Movie, Design Poster, dsb.

Unida Kampus Gontor Pusat berhasil keluar sebagai Juara Umum setelah meraih poin tertinggi, serta menyabet dua piala juara sekaligus, Divisi Olah Fikir dan Olah Rasa, sedangkan Olah Dzikir dan Olah Raga masing-masing diraih oleh Unida Kampus Gontor 3 dan Unida Kampus Siman.
“Ribuan terimakasih dan apresiasi kami berikan kepada panitia penyelenggara, peserta, suporter, official, dan seluruh pihak yang telah berkecimpung dalam acara ini” tutur Fathan Fadillah, Anggota Dema Unida Gontor Kampus Pusat.

Lomba Debat 3 Bahasa, Festival Unida 2018
Lomba Debat 3 Bahasa, Festival Unida 2018

“Besar harapan kami atas berjalannya acara ini dapat memberi nilai tambah yang bermanfaat bagi tercapainya visi, misi dan tujuan Universitas Darussalam Gontor, diharapkan khususnya bagi seluruh mahasiswa Unida dapat terbangun karakter dan mentalnya dengan melalui kegiatan Olah Fikir, Olah Dzikir, Olah Rasa, dan Olah Raga” tutur Alfian Nur Ihsan, Ketua Penyelenggara Fesda 2018. Rakafadel

Ujian Siswa Akhir KMI 2018 Gelombang Kedua Dimulai

0

DARUSSALAM–Kamis, 15 Maret 2018, Ujian Tulis Siswa Akhir Kulliyatu-l-Mu‘allimin al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor) Gelombang Kedua resmi dimulai. Tepat pukul 06.00 di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) Upacara Pembukaan Ujian diadakan. Acara dihadiri oleh ketiga Pimpinan Pondok; Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, Direktur KMI beserta dua orang wakilnya serta guru-guru senior PM. Gontor.

Dalam sambutannya, Kiai Hasan mengatakan bahwa Ujian ini merupakan suatu hal yang besar dan penting bagi orang yang besar dan penting, dan ujian ini butuh persiapan yang matang, baik persiapan jasmani, intelektual maupun rohani, serta diharapkan Siswa Akhir KMI 2018 (Inspiring Generation) dapat mengikuti ujian ini dengan maksimal dan serius serta kelak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ujian Tulis Siswa Akhir KMI dilaksanakan di dua tempat, yaitu Gedung Olah Raga (GOR) dan BPPM. Jumlah materi yang diujikan adalah 28 materi pelajaran dengan jumlah buku sebanyak 81 eksemplar. Setelah menimbang dan melihat banyaknya jumlah buku yang harus dibaca dan dikuasai oleh Inspiring Generation, maka tidak sedikit di antara mereka yang belajar hingga dini hari, bahkan sampai menjelang Shalat Subuh. Hal ini dilakukan agar mereka mampu menyelesaikan soal-soal dalam Ujian Tulis Akhir yang berlangsung selama 20 hari, yaitu 15 Maret–3 April 2018 yang akan datang.

Pengawalan dan pengontrolan pun terus diadakan. Segenap pembimbing, selama 24 jam selalu bersama mereka. Mulai dari keliling saat belajar malam, membaca absen setiap pukul 23.00, hingga membangunkan tahajud bagi beberapa santri yang berniat untuk melaksanakannya. Lebih dari itu, para pembimbing juga mendirikan kafe di Gedung Midloah; menjual aneka makanan dan minuman, dalam rangka mendukung suasana ujian akhir di PM. Gontor ini.

Segenap Siswa Akhir KMI 2018 (Inspiring Generation) memohon do’a dari semua pihak, agar mereka mampu melalui semua ujian ini dengan lancar dan penuh berkah serta kelak mendapatkan hasil yang memuaskan. ikami86

Olimpiade Tarbiyah : Asas Pendidikan untuk Kehidupan

0

DEMA GONTOR PUTRI KAMPUS 2—Aula Perkumpulan Beirut menjadi saksi bisu atas perjuangan mahasiswi-guru dalam menyiratkan keinginannya untuk menjadi yang lebih baik. Tepat pada Kamis, 16 Rabiul Tsani 1439 H/ 4 Januari 2018 Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2, Al-Ustadz KH. Umar Said Wijaya, S. Ag dengan resmi membuka Olimpiade Tarbiyah yang mana kelak akan diadakan hingga hari esoknya.

Dua delegasi dari Fakultas Syari'ah dalam Lomba Terjemah Lagu
Dua delegasi dari Fakultas Syari’ah dalam Lomba Terjemah Lagu

Adalah Olimpiade Tarbiyah, suatu kegiatan yang diadakan oleh Dewan Mahasiswi (DEMA) Gontor Putri Kampus 2. Sesuai dengan namanya, kegiatan yang menggunakan sistem olimpiade ini bertajuk pada mosi pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam lomba yang diadakan di dalamnya seperti puisi, debat, broadcasting, hingga karya poster yang seluruhnya bertemakan pendidikan.

Hingga hari Jum’at, 17 Rabiul Tsani 1439 H/ 5 Januari 2018 pun antusiasisme para mahasiswi-guru masih tampak berkobar. Hal itu memberi sinyalir bahwa darimanapun asal fakultas mahasiswi, pendidikan tetaplah menjadi satu yang terpenting. Karena bagiamanapun, ilmu agama, ilmu syari’ah, ilmu ekonomi, dll. tidak akan dapat tersampaikan kepada khalayak bila media pendidikan tidak diwujudkan.

Di penghujung acara, Fakultas Ushuluddin dengan Senad Al-Ustadzah Anik Agustin mendapat penghargaan sebagai Fakultas Teraktif, serta Ustadzah Tahun Pertama Survival Generation yang berkesempatan untuk mendapatkan penghargaan sebagai Angkatan Berprestasi.

Pendidikan adalah pelajaran, penugasan, pelatihan, pembiasaan, pengawalan, dan uswatun hasanah. Begitulah kutipan dari Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi. Menjadi satu hal terpenting dalam kehidupan, Gontor benar-benar menegakkan pendidikan yang berjalan di dalamnya.

Mendidik adalah hal yang wajib bagi seluruh manusia sebagai makhluk sosial. Terlebih bagi siapapun yang telah mengenyam pendidikannya di Pondok Modern Darussalam Gontor. Mengutip dari apa yang selalu disampaikan oleh para Trimurti, “Dimanapun kamu berada, kamu mendapat tanggung jawab atas pendidikan yang ada”

 

Noorajavi

 

Miss Sport : Membentuk Karakter bagi Duta para Ummat

0

Menjadi duta yang mampu mewakili kawanannya adalah salah satu hasil didikan Gontor yang dapat ditemukan pada seluruh murid didik telah menimba pendidikan dan pengajaran di ranah miniatur kehidupan itu. Hal tersebut benar-benar bisa dilihat dari siapapun, pun dari santriwati tahun pertama, mahasiswa-santri, hingga para asatidz dan ustadzah. Karena menjadi duta, berarti mampu untuk menyiratkan kemauan dan kemampuannya, serta mampu menjaga kepercayaan yang diamanahkan oleh orang­-orang disekitarnya.

Salah satu peserta menjawab soal dalam Babak pertama Miss Sport UNIDA 2018
Salah satu peserta menjawab soal dalam Babak pertama Miss Sport UNIDA 2018

Adalah Miss Sport, acara yang diadakan oleh Dewan Mahasiswi Universitas Darussalam (DEMA UNIDA) Devisi Mantingan Darussalam Gontor Putri Kampus 2 bagi seluruh mahasiswi guru Gontor Putri Kampus 2 ini datang sebagai lomba utama dalam kegiatan DEMA CUP yang sudah berjalan sejak seminggu sebelumnya.

Sebagai lomba perdana, DEMA UNIDA Gontor Putri Kampus 2 patut diacungi jempol. Faktanya, lomba berbasis ‘duta’ biasanya datang dengan kandidat yang dipilih dari setiap angkatan. Tapi DEMA tahun ini memilih cara yang berbeda. Pemilihan kandidat bersifat lebih selektif dengan kandidat yang akan didatangkan dari mereka yang memiliki kemampuan dan kemauan lebih dalam mengapresiasikan dirinya dalam kompetisi di DEMA CUP. Artinya, siapa saja yang aktif dalam berbagai perlombaan, maka ia layak untuk menjadi kandidat Miss Sport 2018. Dengan itu, sejak DEMA CUP diadakan, panitia benar-benar memulai penyeleksian untuk menemukan siapa yang benar-benar berniat untuk menyinarkan cahayanya dengan berpartisipasi dalam berbagai lomba yang diadakan di DEMA CUP.

Hingga malam itu, tepat pada Senin, 10 Jumada Tsaniyah 1439 H/ 26 Februari 2018 perlombaan Miss Sport diadakan. Datang disana nama-nama peserta yang tak ayal memang sering menampakkan wajahnya dalam berbagai lomba di DEMA CUP. Mereka adalah Al-Ustadzah Nurfadilla Eka (Tarbiyah/ PAI 2), Al-Ustadzah  Hartuti Hindun (Syariah/ HES 2), Al-Ustadzah Mila RIzki Aulia (Ushuluddin/ IQT 2), Al-Ustadzah Siti Nasriyah (Syariah/ PMH 2), Al-Ustadzah Wiga Ananda (Tarbiyah/ PAI 4), serta Al-Ustadzah Anik Agustin (Ushuluddin/ IQT 6).

Antusiasme penonton pun mulai meramaikan Aula Pertemuan Gedung Beirut yang kala itu menjadi saksi bisu atas kompetisi bergengsi itu. Bebagai pertanyaan seputar olahraga dilontarkan oleh moderator kepada masing-masing kandidat, kemudian dilanjutkan dengan babak rebutan.

Di penghujung acara, akhirnya takhta Miss Sport menemukan empunya. Samir merah menyala tanda simbolisasi Miss Sport itu disematkan kepada Al-Ustadzah Siti Nasriyah, diikuti setelahnya Al-Ustadzah Nurfadilla Eka sebagai peringkat kedua, dan Al-Ustadzah Hartuti Hindun di peringkat ketiga.

Begitulah Gontor mendidik seluruh santri-santriwatinya. Didikan yang membentuk karakter dan mental, sehingga dapat menjadi seseorang yang benar-benar menjadi duta bagi ummat.

 

Noorajavi

Seminar Pranikah: Menuju Pernikahan Sesuai Syariat Islam

0

Selasa, 27 Februari 2018. Dewan Mahasiswi Guru Gontor Putri Kampus 2 memberikan  pemahaman  terkait  persiapan-persiapan  menuju  pernikahan  yang benar  sesuai syariat  Islam, lewat seminar Pranikah bersama penulis buku “Manantimu di Ujung Rindu” Riri Abdillah. Seminar ini diadakan di Aula Gontor putri Kampus 2 tepat pukul 13.00 WIB.

Acara ini dihadiri 187 pasang mata dengan pembukaan seminar yang dibawakan oleh Bapak  Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2 Al Ustadz Umar Sa’id Wijaya, S.Ag. Selain memberikan pemahaman terkait pernikahan, seminar ini menyadarkan peserta bahwa mempersiapkan sebuah pernikahan bukanlah hal yang mudah, masing-masing pribadi perlu mempersiapkan dirinya demi menjadi pasangan idaman dan mengenalkan kembali syariat Islam yang benar terkait dengan persiapan pranikah untuk diaplikasikan dalam kehidupan senyatanya.

Riri Abdillah saat menyampaikan Seminar Pranikah
Riri Abdillah saat menyampaikan Seminar Pranikah

Selama seminar berlangsung Riri Abdillah menceritakan mengenai pengalaman-pengalaman 5 saudaranya yang menikah di usia muda sehingga audience dapat mengambil intisari dari apa yang beliau sampaikan dari saudara pertama sampai kelima.

3 jam sudah seminar ini berlalu di tempat perkumpulan yang sejuk dengan dinginnya Air Conditioner. Agendapun berujung dengan sesi Tanya Jawab dan pemberian hadiah bagi anggota yang dapat menjawab lontaran soal darinya. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari pihak Panitia penyelenggara seminar, Dewan Mahasiswi Gontor Putri Kampus 2. Erwin