Home Blog Page 358

Pembukaan Tahun Ajaran Baru Gontor Putri Kampus 3 1437-1438 H/2016-2017 M

0

          Setelah libur panjang bulan ramadhan, pada hari sabtu, 16 juli 2016 telah dibuka secara resmi tahun ajaran baru di Gontor Putri Kampus 3 oleh Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz Aris Helmi Hulaemi, S.Th.I dan Bapak Wakil direktur Al-Ustadz Muhammad Abdullah Bajuri,Lc. Dengan diikuti 2108 santriwati dan 270 guru.

Pagi ini adalah awal kita melangkah. Pagi ini masing-masing hati kalian ditanya oleh pondok “Apa yang kamu cari?”. Dan pagi ini kalian harus menemukan jawabannya. Ke Gontor apa yang kita cari?. Tancapkan niat, ke Gontor apa yang kau cari, jangan sampai salah niat. Kemudian udkhulu fii Gontor Kaafah, masuk kedalam Gontor secara keseluruhan dan bukan setengah-setengah. Begitulah yang disampaikan oleh Bapak Wakil Pengasuh kepada santri-santri dan juga guru-guru karena kata-kata “ke Gontor apa yang kau cari?” bukan hanya untuk santri tapi melainkan juga untuk para guru.

Pembukaan tahun ajaran baru ini diakhiri dengan pemukulan bel oleh Al-Ustadz Muhammad Abdullah Bajuri,Lc, Sebagai simbol dibukanya Tahun Ajaran Baru 1437-1438 H.Setelah pemukulan bel dilanjutkan dengan pelepasan Ustadzah-Ustadzah pengabdian pertama yang akan berjuang di seluruh pondok-pondok kampus putri. Dengan keikhlasan dan pengorbanan, mujahidah-mujahidah ini siap ditempatkan diberbagai tanah perjuangan yang sudah ditentukan oleh Bapak Pimpinan.  (Aisyah Almukaromah)

Puasa Asyuro Perdalam Nilai-Nilai Islami Santri

0

KAMPUS 2 – Pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor tidak hanya diterapkan di dalam kelas, namun juga segala aktivitas yg dinamis idealis yang berlandaskan nilai nilai Islami juga merupakan pendidikan.

Seluruh santri mendengarkan arahan Bapak Pengasuh dengan khitmad
Seluruh santri mendengarkan arahan Bapak Pengasuh dengan khitmad

Sebuah hari dimana Allah menyelematkan bani israil dari musuh mereka bertepatan dengan hari ini, Senin (10/10/2016). Al-Ustadz H. M. Hudaya, Lc., M.Ag sebagai bapak wakil pengasuh, berceramah tentang puasa asyura. Selain membicarakan itu, beliau juga menyinggung tentang beberapa aktifitas yang berkenaan tentang kehidupan santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 secara umum.

Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram, diambil dari kata asyaroh yang bermakna sepuluh atau puasa di tanggal 10 bulan Muharram. Asyura merupakan hari yang mulia bagi umat Islam.

Seperti keutamaan puasa Romadhon atas seluruh puasa pada bulan yg lain. Demikian pula seperti asyura. Keutamaan ini kembali pada kemurahan dan kebaikan Allah bagi para hamba-Nya didalam waktu dan tempat tersebut. Diantara fadhillah dan keutamaan puasa asyura antara lain adalah :

  1. Menghapus dosa setahun yg lalu
  2. Nabi sangat bersemangat untuk berpuasa di hari asyura
  3. Hari dimana Allah menyelematkan bani israil
  4. Puasa asyura jatuh pada bulan Allah
  5. Puasa di bulan Muharram adalah sebaik baik nya puasa

Beliau menjelaskan bahwa puasa ini merupakan proses untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kita terhadap  Allah SWT. Yang mana puasa ini telah menjadi kegiatan sunnah yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya.

Bersamaan dengan hadirnya asyura ini, bapak wakil pengasuh mewajibkan kepada santri dan para asatidz agar berpuasa pada esok harinya.“Ini merupakan proses pendidikan yg diajarkan di pondok gontor”, paparan beliau.

Ceramah ini didengarkan langsung oleh santri-santri di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. Semoga kita menjadi hamba yang selalu dalam naungan-Nya. Amin amin yaa robba-l-`alamin.fian

 

 

 

 

 

Drama Kontes dan Expo OPPM Meriahkan Tahun Baru Hijriyah

0

KAMPUS 2 – “Istirahat adalah pergantian dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya”, kalimat ini merupakan salah satu filsafat pendidikan Gontor yang selalu diteladani dan diamalkan oleh seluruh penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor untuk menuju kesuksesan disetiap kegiatan yang dijalankannya.

Acara demi acara telah terlaksana, baik akademis maupun non akademis untuk melaksankan seluruh program pendidikan yang sudah terjadwal. Salah satunya adalah Expo OPPM dan Drama Contest Arabic dalam rangka menyambut dan memeriahkan Tahun Baru 1 Muharram 1438 H. Acara yang terlaksanakan pada Ahad pagi (2/10) 1 Muharram itu meramaikan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 dengan aktivitas para santri-santrinya yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.

EXPO dan Drama Kontes
Inspeksi stand OPPM oleh Bapak Pengasuh disalah satu bagian

Acara dibuka oleh Al-Ustadz Nur Salis Al Amin, M.Pd.I yang mewakili Bapak pengasuh dalam pembukaan acara ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwasanya kita semua adalah orang-orang yang sangat beruntung karena bisa merasakan kehidupan di Gontor yang mana tidak semua orang bisa merasakannya.

Adapun salah satu tujuan dari terselanggaranya acara Drama Conrtest Arabic ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Arab para santri. Selain acara ada Drama Contest, acara yang tidak kalah dinanti-nanti adalah Expo OPPM dan Koordinator Gerakan Pramuka. Acara yang mana seluruh bagian OPPM dan Gerakan Pramuka serta beberapa instasi menunjukan aktivitas mereka, serta mengadakan beberapa perlombaan yang bersangkutan dengan bagian tersebut. Para santri dan asatidz pun sangat antusias dalam menyaksikan acara tersebut.

Dalam acara yang dipanitiai oleh santri kelas 5 itu, bukan hanya kecakapan dalam berbahasa saja yang dinilai, tetapi juga ekpresi para pemain, alur cerita, dan penggunaan properti pendukung dalam pementasan. Bukan pementasan drama saja yang ditampilkan diatas panggung, tetapi juga melombakan dibidang tarik suara dengan menyanyikan lagu berbahasa Inggris.

Pada akhirnya, Drama Contest ini dimenangkan oleh rayon Al-Azhar lantai 2 sebagai juara 1, rayon Aligarh sebagau juara 2, dan rayon Makkah sebagai juara 3.bhiel

 

Momentum Hijrah di Tahun Baru

0

KAMPUS 2 – Meskipun tanpa kembang api, meskipun tanpa diwarnai dengan perayaan-perayaan yang biasa kita jumpai ketika moment seperti ini, tetapi saat malam peringatan Tahun Baru Hijriyah terasa sangat khitmad dan bermakna bagi seluruh penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. Karena pada malam itu (1/10) seluruh penghuni pondok berkumpul di Masjid Jami’ guna mendengarkan dan meresapi tausiyah serta pesan dan nasehat yang disampaikan oleh Bapak Pengasuh dan penceramah pada malam itu.

Malam Tahun Baru
Al-Ustadz Hafid Abdul Gani, S.E.I menyampaikan Tausiyah malam tahun baru

Selaku penceramah malam Tahun Hijriyah kali ini adalah Al-Ustadz Hafid Abdul  Gani, S.E.I yang berasal dari Bandung. Selain menjelaskan awal mula sejarah hijrahnya Rasulullah, tetapi juga menyampaikan beberapa motivasi serta anjuran bagi seluruh santri dalam memperingati Tahun Baru Hijriyah ini. “Kita juga diperintahkan berhijrah sebagaimana Rasulallah SAW diperintahkan untuk  ber hijrah. Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan adalah sekarang ini adalah Hijrah Qalbiyah, yaitu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Berusaha supaya masa depan kita lebih baik dari masa yang lalu. Hendaklah hari ini lebih baik dari hari yang kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”, beberapa kutipan ceramah dari Ustadz Hafid.

Dilanjutkan setelah itu pesan dan nasehat dari Bapak Pengasuh, yang menurut kami tidak kalah pentingnya dari ceramah sebelumnya. Beliau menambahkan, bahwasanya yang harus diperingati adalah Tahun Baru Hijriyah bukannya Tahun Baru Masehi karena peringatan ini asal usulnya sudah jelas dan penuh makna yang merupakan kejadian hijrahnya Rasulullah dari Kota Makkah ke Kota Madinah. “Rasulullah berhijrah itu perintah Allah, yang salah satu tujuannya adalah untuk berda’wah. Termasuk kita disini, kita semua disini adalah untuk berda’wah juga, berda’wah melalui bidang pendidikan. Karena Gontor berda’wah fii sabilillah dalam bidang pendidikan dan pengajarannya”. Diakhir pidato, beliau berpesan untuk seluruh santri agar selalu maksimal dalam semua kegiatan dengan meraih semua hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam kegiatan tersebut dan tidak hanya sekedar melihat, hanya sekedar lewat tanpa ada yang membekas dalam dirnya dan hatinya, karena manusia yang seperti itu hanya akan rugi dan merugikan.

Setelah berakhirnya acara, tidak lantas berakhir pula kegiatan para santri. Mereka melanjutkan dengan latihan persiapan acara drama kontes dan persiapan Expo Darussalam bagi kakak-kakak kelas 6. Malam itu seluruh santri bersemangat dan sangat bahagia karena yang mereka lakukan adalah sepenuhnya fii sabilillah.bhiel

Senjata Santri dan Seperempat Abad Gontor Putri yang Hanya Sekali

0

Bila Drama Arena yang mejadi ajang pembuktian diri kelas lima dan proses latihan kebersamaan mereka, kini tak lagi.

Bila Panggung Gembira adalah pembuktian akhir serta masa balas dendam akan kesalahan-kesalahan yang kelas enam lakukan pada DA mereka tahun kemarin, kini tak lagi.

Adalah bagaimana caranya dapat menjadi lebih baik, kalau bisa yang terbaik di antara yang lain, menjadi sebuah semangat tersendiri dalam diri si empunya acara. Namun kali ini tak ada lagi rasa itu. Sembilan puluh tahun Gontor hanya sekali. Seperempat abad hanya sekali. All Stars kali ini pun hanya sekali.

H-1 dan tanah ini diguyur hujan sangat deras. Kemarin malam pun begitu. Beberapa pihak sudah mulai pesimis dan takut. Akankah acara All Stars akan baik-baik saja esok hari? Akankah akan sama seperti nasib malam ini? Dengan segala pengorbanan dan harapan seluruh elemen pondok, sukses menjadi sebuah kata mutlak.

Berkah langit ini turun di tengah-tengah gladi bersih. Pada acara koor lebih tepatnya. Kebanyakan orang berteduh di auditorium. Sebagian pulang menyelamatkan beberapa pekerjaannya. Namun sebagian lain masih bertahan bersama hujan. Kelas lima sebagai peserta koor tetap menyanyi dengan lantang. Bagian perlengkapan dengan sigap menutup semua barang dengan banner. Bagian kesenian dan orang-orang yang berada di sekitarnya turut membantu menyelamatkan background yang nyaris terjatuh. Setelah semua terevakuasi, mulailah muncul wajah-wajah sedih. Beberapa berusaha menghibur diri. Namun tak tertutupi dari wajah mereka akan beberapa potong ketakutan.

Auditorium Gontor Putri 1 sekali lagi menjadi saksi sebuah perjuangan. Bukan hanya kelas lima ataupun kelas enam. Namun seluruh penghuni kampung nan damai ini mencoba menggetarkan langit. Beberapa membahas acaranya, sebagian juga melakukan pekerjaan yang bisa mereka kerjakan dengan kondisi saat itu.

Seseorang maju dan memohon perhatian dari semua orang yang dapat ia jangkau di auditorium saat itu. Karena banyak juga yang sedang mempersiapkan acaa pertemuan bagi seluruh alumni esok pagi. Ia memimpin doa dan dzikir. Mengharap keikhlasan dari semua pihak. Bahwa acara ini bukan milik dari sebagian orang saja. Ini milik pondok dan demi kemajuan pondok. Hati saya tergetar. Memang senjata santri adalah lewat spiritual. Melalui doa. Bukan hanya usaha dan rasa lelah yang tertahan.

Esok adalah dua acara puncak dalam memperingati sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri, yaitu reuni akbar serta All Stars. Persiapan demi persiapan sudah diusahakan. Kepanitiaan sudah dimaksimalkan. Sisanya tinggal menunggu taufiq Allah melalui doa-doa panjang.

Kini kami menjadi saksi hidup sebuah sejarah. Sepuluh tahun ke depan entah sudah bagaimana pondok pesantren ini ini. Entah sudah berada di mana kami. Tapi yang jelas, kali ini hanya sekali.

Prodi PMH UNIDA Gontor Putri Matangkan Teori dengan PPL di Kabupaten Kediri

0
c3
Suasana kegiatan evaluasi di ruang sidang bersama Dosen Pamong, Bapak Roihan, S.H.

Proses belajar memang tidak cukup jika hanya sebatas pemahaman teori tanpa diimbangi dengan praktek. Untuk itu, Universitas Darussalam Gontor mengadakan Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) bagi para mahasiswi semester 7 Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH) Fakultas Syari’ah Kampus Mantingan. Kegiatan ini berlangsung mulai hari Jum’at (1/10/16) hingga Jum’at (07/10/16) lalu, di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri Propinsi Jawa Timur, Indonesia.

Para mahasiswi yang berjumlah 18 peserta ini mengikuti pembelajaran secara intensif selama seminggu. Mereka terbagi kedalam 3 (tiga) sektor pengadilan; kesekretariatan, kepaniteraan, dan persidangan serta mengikuti pembelajaran secara rolling atau bergiliran. Setiap sektornya terdiri dari 6 mahasiswi yang akan membidangi setiap sistem secara individu. Dengan pengawasan langsung dari para pegawai pengadilan, mereka dilatih untuk memahami sistem kerja peradilan dan mempraktikkan teori yang telah mereka pelajari di bangku kuliah.

Tidak hanya mengandalkan pemahaman teoritis, mahasiswi juga dituntut untuk mampu menerapkan sistem pelayanan masyarakat serta memahami bagaimana pembuatan putusan oleh hakim. Sehingga sebelum rutinitas kegiatan praktek dimulai, Bapak Imron, S.H. selaku Hakim Pengadilan Agama sekaligus Dosen Pamong kegiatan PPL selalu menyampaikan evaluasi serta tanya jawab interaktif tentang materi pembelajaran yang telah dilakukan para mahasiswi dihari sebelumnya.

c1
Dekan Fakultas Syari’ah (kanan), Al-Ustadz H. Imam Kamaludin, Lc. M.Hum. menyerahkan cinderamata kepada Ketua Pengadilan Agama Kab. Kediri (kiri), Bapak Drs. Jeje Jaenudin, M.S.I.

Sebelum penutupan PPL, para mahasiswi diharuskan untuk melakukan praktek peradilan semu di ruang sidang. Penutupan kegiatan berlangsung di aula Pengadilan Agama yang dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri, Dekan Fakultas Syari’ah UNIDA Gontor, juga dari beberapa jajaran akademisi dan praktisi.

“Meski dengan waktu yang sangat singkat, Alhamdulillah para mahasiswi menjalani kegiatan ini dengan penuh kesemangatan, sehingga seluruhnya aktif bertanya saat sesi tanya jawab dan evaluasi setiap pagi. Dan semoga dengan waktu belajar yang singkat ini, apa yang kalian dapatkan bisa bermanfaat di masyarakat nanti”, kata Bapak Imron, S.H. selaku Dosen Pamong saat penutupan kegiatan PPL di aula pengadilan. –Kholifah

Kyai Hasan Hadiri Pernikahan Putra Kyai Ponpes Manba’us Sholihin

0
Kedua Mempelai menuju Masjid Jami'
Kedua Mempelai menuju Masjid Jami’

Gresik-K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menghadiri Walimatul ‘Ursy putra dari Pimpinan Pondok Pesantren Manba’us Sholihin, K.H. Masbuhin Faqih. Putra beliau yang juga alumni Gontor angkatan 2010 bernama H. Muhammad Ainun Na’im, menikah dengan Putri Keluarga K.H. Abdulloh Faqih dari Langitan.

Pernikahan ini menyatukan keluarga dua Pondok besar, antara pondok di Suci dan pondok di Langitan. Kyai Hasan sampai di tempat walimah pukul 09.30 WIB. Acara bertempat di Ponpes Manba’us Sholihin Putra pada hari Sabtu (1/10), dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, dihadiri oleh para habaib, kyai, masyayikh, dan asatidz dari berbagai tempat.

Akad nikah sudah dilaksanakan pada hari Jum’at (30/09) di kediaman mempelai Putri, Langitan, Wedang, Tuban. Pada Acara pertama yaitu sambutan dari utusan keluarga masing-masing mempelai, dilanjutkan dengan tushiyah, dan diakhiri dengan do’a. Doa yang pertama dipimpin langsung oleh Kyai Hasan, lalu dilanjutkan oleh kyai-kyai lain sampai do’a yang keempat. AaRum

Diskusi Kelas 6 Usung Tema “Komunisme dan Bahaya Latennya di Indonesia”

0

GONTOR–Pada Selasa (4/10), segenap siswa akhir KMI 2017 yang berjumlah 715 orang, Survival Generation, mengikuti acara diskusi umum di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Kegiatan tahunan yang diadakan dalam rangka pelatihan dan pembekalan intensif tersebut dibuka secara resmi oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) K.H. Syamsul Hadi Abdan.

Dalam pidatonya, beliau menekankan kepada seluruh peserta untuk bisa mengikuti acara ini dengan seksama. Sehingga, materi pembahasan yang disampaikan oleh pemakalah dapat dicerna dan dipahami dengan baik.

“Anak-anakku sekalian, ikutilah acara diskusi ini dengan serius dan sungguh-sungguh. Ambillah pelajaran yang banyak darinya!” ucap beliau dengan nada penuh penekanan saat pembukaan acara.

Tampil sebagai petugas dalam diskusi yang mengusung tema “Komunisme dan Bahaya Latennya di Indonesia” ini adalah Khalifaturrahman 6-B (pemakalah), M. Zaki Al-Hafidz (pembanding), Bunyan Al-Baqi 6-L (moderator), dan Aji Saifullah 6-C (notulis).

Selain staf Pembimbing Diskusi, turut hadir pula sejumlah pembimbing Survival Generation dan beberapa staf Pengasuhan Santri, untuk senantiasa mengawal dan mengontrol jalannya acara. b.Dasasta

Mempererat barisan, Gontor Adakan Silaturrahim Lembaga Pendidikan Alumni

0
K.H. Hasyim Muzadi menyampaikan sambutannya
K.H. Hasyim Muzadi menyampaikan sambutannya

Darussalam-Panitia peringatan 90 tahun Gontor mengadakan Silaturrahim Pimpinan Pesantren dan Lembaga non Pesantren Alumni. Bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) hari Kamis (01/09) acara ini dihadiri oleh pimpinan-pimpinan pondok pesantren besar di Indonesia, juga dihadiri tokoh Nasional, K.H. Hasyim Muzadi.

Silaturahim ini dimulai dengan seminar. Sesi pertama membahas tentang “Sistem Mu’allimin”, hadir sebagai narasumber Al-Ustadz K.H. Masyhudi Subari, M.A., Al-Ustadz Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, juga ada K.H. Sofwan Manaf, Pimpinan Ponpes Darunnajah. Salah satu materinya yaitu sejarah berdirinya sistem Mu’allimin dan kaitannya dengan Penyetaraan oleh Pemerintah (Mu‘adalah).

Sesi kedua bertemakan “Sharing tentang Sistem Mu’allimin sebagai Sub Sistem Pendidikan Nasional”, sesi ini penuh dengan dialog tentang mu’adalah yang baru-baru ini disahkan sebagai sistem pendidikan nasional, dipimpin oleh Moderator Al-Ustadz Agus Budiman, M.Pd.. Sesi terakhir yaitu Bedah Buku karya Alumni. Dengan judul buku “Big Motivation”.AaRum

Aktris dan Politikus Marissa Haque Bersilaturahim ke Kiai Gontor

0

GONTOR–Usai menjadi narasumber dalam acara Dialog tentang Kewanitaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 1 Mantingan pada Ahad (4/9), Ibu Marissa Haque menyempatkan diri untuk berkunjung ke PMDG Kampus Pusat. Kunjungannya ke Ponorogo ini tidak lain adalah untuk bersilaturahim kepada Bapak Pimpinan PMDG.

Bersama 5 orang lainnya, istri artis Ikang Fauzi itu tiba di Wisma Darussalam Gontor tepat pukul 19.00 WIB, dan disambut oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal. Turut serta dalam penyambutan Dr. H. Hamid Fahmi Zarkasyi, M.A., yang selanjutnya mengantarkan rombongan tamu menuju kediaman Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi.

Di sana, perempuan berusia 53 tahun tersebut mengaku merasa begitu dihormati dan dimuliakan. Pasalnya, Ibu Syukri selaku tuan rumah, dengan senang hati menawarkan tempat tinggal untuk menginap, meski akhirnya Bu Marissa tidak berkenan lantaran tidak mau merepotkan pihak keluarga.

Suasana harmonis pun senantiasa tercipta saat berlangsungnya obrolan di antara mereka. Bagai sahabat karib, satu sama lain saling bercanda dan bernostalgia tentang pribadi masing-masing dengan diiringi canda tawa.

Silaturahim diakhiri dengan perfotoan bersama dan penyerahan cenderamata oleh Bu Nyai kepada politikus PAN itu. Selanjutnya, rombongan meninggalkan PMDG menuju penginapan di Solo, untuk kemudian kembali ke Jakarta. b.Dasasta