SLAHUNG–Sebagai perwujudan salah satu Tridarma Universitas yaitu Kemasyarakatan dan di tengah padatnya kegiatan PMDG khususnya Peringatan 90 Tahun Gontor, Gontor tidak mengesampingkan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas wajib setiap tahunnya, salah satu dari kegiatan tersebut adalah Bakti Sosial (BAKSOS) kepada masyarakat yang kali ini bertempat di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan yang dilaksanakan menjelang hari raya Idul Adha ini berpanitiakan mahasiswa guru khususnya semester 5 yang berjumlah 47 orang dan mahasiswa semester 1 sejumlah 125 orang sebagai pesertanya.
Dimulai dengan acara pelepasan peserta pada Sabtu Siang (10/9) oleh Pimpinan PMDG, kemudian dilanjutkan dengan pemberangkatan menuju lokasi Bakti Sosial hingga hari Senin (12/9). Dalam pelaksanaannya, peserta dibagi menjadi sekian pos dengan jumlah masing-masing peserta tiap posnya 10-15 mahasiswa. Setiap kelompok yang mewakili suatu dusun di desa tersebut harus mampu mengadakan kegiatan sosial, bisa berupa penyuluhan, bantuan, ataupun pengajaran.
Menjelang akhir dari acara tersebut, diadakan suatu pentas sederhana dengan peserta masyarakat sekitar dari lokasi Bakti Sosial tersebut. Acara-acara yang dipentaskan berupa tarian, paduan musik, puisi dan beragam acara lainnya. Diharapkan rangkaian kegiatan Bakti Sosial ini mampu membangun mainset masyarakat dan menggairahkan mereka dalam hidup masing-masing, serta memperkuat silaturrahim antara pihak Gontor dan masyarakat Ponorogo. sand88
Bakti Sosial: Pengamalan Tridarma Universitas
Gontor Sembelih 539 Ekor Hewan Qurban
DARUSSALAM-Senada dengan firman Allah SWT dalam kitab-Nya di Surat Al-Kautsar yang menjelaskan tentang perintah untuk menyembelih hewan qurban, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang berdiri di atas dan untuk semua golongan telah menyelenggarakannya pada Sabtu (4/10) tepat setelah mendirikan shalat Idul Adha secara berjama’ah pagi itu hingga tiga hari berikutnya. Suasana yang melibatkan seluruh guru senior dan dibantu oleh panitia dari siswa akhir dalam pelaksanaannya tersebut berfungsi untuk penanaman nilai dan jiwa Gontori yang harus dimiliki oleh seluruh komponen dari berbagai segi. Selain itu, pembudayaan sikap kebersamaan dan gotong royong dapat terlaksana dengan baik di dalamnya.
Tahun ini, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat dan Cabang menyembelih sebanyak 539 hewan qurban dengan rincian sebagai berikut :
DATA HEWAN QURBAN KAMPUS PUSAT DAN CABANG | |||
NO | PONDOK | HEWAN KURBAN | |
SAPI | KAMBING | ||
1 | PMDG Kampus Pusat | 21 | 37 |
2 | PMDG Kampus 2 | 26 | 16 |
3 | PMDG Kampus 3 | 21 | 25 |
4 | PMDG Kampus 5 | 10 | 13 |
5 | PMDG Kampus 6 | 15 | 25 |
6 | PMDG Kampus 7 | 10 | 1 |
7 | PMDG Kampus 8 | 1 | 11 |
8 | PMDG Kampus 9 | 11 | 12 |
9 | PMDG Kampus 10 | 9 | 4 |
10 | PMDG Kampus 11 | 2 | 1 |
11 | PMDG Kampus 12 | 4 | 10 |
12 | PMDG Kampus 13 | 3 | 4 |
13 | PMDG Kampus 14 | 3 | 6 |
14 | PMDG Putri Kampus 1 | 25 | 65 |
15 | PMDG Putri Kampus 2 | 8 | 18 |
16 | PMDG Putri Kampus 3 | 16 | 38 |
17 | PMDG Putri Kampus 4 | 7 | 4 |
18 | PMDG Putri Kampus 5 | 16 | 13 |
19 | PMDG Putri Kampus 6 | 4 | 5 |
20 | PMDG Putri Kampus 7 | 12 | 7 |
JUMLAH KESELURUHAN | 224 | 315 |
Adapun pendistribusian daging hewan kurban PMDG, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mencangkup keluarga pondok, masyarakat sekitar, desa Baksos, daerah binaan Pimpinan PMDG, dsb, termasuk beberapa institusi yang mengajukan proposal ke PMDG. fahmi
Ulangan Umum Pertengahan Tahun Pasca Kesyukuran 90 Tahun PMDG
DARUSSALAM – Acara demi acara yang meramaikan kesyukuran 90 tahun PMDG akhirnya terlaksana sudah, Resepsi Kesyukuran 90 tahun yang diselenggarakan hari Senin (19/9) itu pun menjadi puncak dari rentetan kegiatan ini. Sudah tiba waktu dimana, santri harus kembali mengasah otak mereka dengan pelajaran-pelajaran di dalam kelas untuk menghadapi ulangan umum pada pertengahan tahun, yang sengaja diadakan tepat 5 hari setelah Rresepsi Kesyukuran 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Sabtu (24/9) pagi, ulangan Umum pertengahan tahun dimulai, diikuti oleh seluruh santri Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah dari kelas 1 hingga kelas 6 juga para wali kelas dan asatidz, yang dengan keikhlasan hatinya menemani mereka di tiap-tiap ruangan ujian. Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah untuk menguji dan meningkatkan akademis belajar santri dalam pertengahan tahun ini.
Setelah para santri mengetahui hasil ulangan umum ini, mereka akan tahu sampai mana pemahaman mereka dalam menguasai pelajaran, dan para asatidz bisa dengan segera memperbaiki pelajaran yang hasilnya kurang memuaskan. Filsafat gontor mengatakan, ”Even the best can be improved”, meskipun hasil sudah membuktikan tapi semua itu masih dapat ditingkatkan. rosikh
Hari Raya Qurban, Momen Berbagi Kebahagiaan
KAMPUS 2 – Berlalu sudah hari idul adha 1437 H, hari yang jatuh pada Senin (12/9) lalu tentunya turut dirayakan oleh umat muslim diseluruh dunia. Tidak jauh berbeda dengan hari idul adha sebelumnya, seluruh penghuni Darussalam Gontor Kampus 2 pun turut merayakan hari raya idul adha dengan perasaan suka cita. Hari yang dimulai dengan sholat ied itu kemudian disusul oleh 2 agenda rutinitas pondok pada tiap tahunnya, yaitu Penyembelihan Hewan Qurban dan Vokal Grup antar kelas.

Hari Raya Qurban merupakan momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama umat muslim yang membutuhkan. Alhamdulillah untuk persiapan Ibadah Qurban, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 memperoleh hewan qurban sebanyak 26 Sapi dan 20 Kambing, sementara uang yang terkumpul pada tahun ini mencapai Rp. 570.327.700,00. Adapun hewan – hewan tersebut didapatkan dari qurban dan sedekah para santri melalui perantara panitia qurban yang telah dibentuk jauh hari guna mempersiapkan segala kebutuhan ketika hari raya Idul Adha.
“Adapun distribusi daging qurban, selain dimasak dipondok, ada juga yang dikirim ke dusun-dusun masyarakat sekitar pondok seperti dusun Majasem, Pandan Derek, Bantaran, Grenteng dan guru – guru senior yang berada di luar Kampus Gontor 2.” Ungkap Sarbani selaku panitia qurban 1437 H.
Menurutnya pula, sedikitnya ada 10.124 kepala keluarga yang menerima daging qurban dari Gontor 2. Dalam pendistribusian ini sudah dikoordinir sebelum datangnya hari Idul Adha melalui ketua – ketua RT yang ada disekitar pondok.
Berlalunya Hari Idul Adha mendatangkan banyak pelajaran bagi Guru dan Santri di Gontor 2, selain belajar untuk berqurban, mereka juga diajarkan secara langsung tentang bagaimana proses pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dalam kepanitiaan yang mereka jalani. Hal ini merupakan bekal yang berarti ketika mereka berkiprah dimasyarakat nanti.amal
Bedah Buku Karya Alumni: Langkah Warisi Nilai-nilai Perjuangan
DARUSSALAM–(2/9) Merupakan salah satu cara untuk wujudkan motto Peringatan 90 Tahun Gontor, yaitu pewarisan nilai-nilai perjuangan, Gontor mengadakan acara Bedah Buku Karya Alumni yang merupakan bagian dari rentetan Peringatan 90 Tahun Gontor khususnya kegiatan IKPM. Acara yang dibuka langsung oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal ini bertemakan “Menggali nilai-nilai Gontori”, bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern, serta dihadiri oleh sejumlah guru, alumni, dan sebagian santri Gontor.
Adapun narasumber yang didatangkan yaitu, H. Ahmad Suharto, M.Pd., dengan karyanya Senarai Kearifan Gontory, Ayat-ayat Perjuangan, dan Menggali Mutiara Perjuangan; M. Husein Sanusi, dkk dengan karyanya Trimurti: Menelusuri Jejak Sintesa dan Geneologi Berdirinya PMDG.; dan Dr. M. Ihsan Dacholfany dengan karyanya Pendidikan Karakter Belajar Ala Pesantren Gontor.
Diharapkan dengan acara tersebut, segenap santri dan alumni Gontor dapat menggali nilai-nilai perjuangan yang ada di pondok melalui media buku-buku yang ditulis oleh para alumni Gontor. Selain itu, kegiatan ini kerap menumbuhkan jiwa-jiwa yang cinta akan nilai-nilai Gontori. sand88
Sebelum Pentas, Cak Nun dan Kiai Kanjeng Gelar Workshop di Gontor
GONTOR–Sebelum menggelar pentas pada Rabu (31/8) malam, Emha Ainun Najib, yang lebih akrab disapa Cak Nun, beserta Kiai Kanjeng, menggelar Workshop kepada para santri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Workshop yang digelar dua sesi tersebut diikuti oleh puluhan santri Gontor di Aula Rabithah Gontor pada Selasa (30/8) pagi.
Dalam pelatihan tersebut, Panitia membagi seluruh peserta sesuai minat dan bakat masing-masing santri. Yakni dibagi ke Workshop dalam bidang Kepemimpinan, Workshop dalam bidang Puisi, dan Workshop dalam bidang Musik Islami. Untuk Workshop Kepemimpinan yang di gelar di dalam aula Rabithah, Cak Nun sendiri yang menyampaikan kepada para peserta acara. Adapun mentor pada dua Workshop lainnya yang digelar di ruang kelas gedung Rabithah lantai 1, adalah Tim Kiai Kanjeng yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
Workshop tersebut digelar dalam dua sesi, yaitu Selasa pagi dan siang. Dengan harapan, usai workshop tersebut, para santri mampu menggelar pagelaran puisi dan musik berkelas semacam pementasan Kiai Kanjenag di berbagai tempat. Selain itu juga agar para santri dapat belajar banyak dari Cak Nun yang juga pernah mengenyam pendidikan di Gontor dan kini menjadi budayawan dan tokoh nasional. binhadjid
Ustadz Maftuh Basyuni Wafat, Rombongan Gontor Melayat ke Rumah Duka
GONTOR–Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang juga Mantan Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammad Maftuh Basyuni, wafat, Selasa malam (20/9/2016). Beliau dikabarkan meninggal karena gangguan ginjal yang dideritanya sejak lama.
Mendengar kabar tersebut, KH. Hasan Abdullah Sahal beserta rombongan Gontor lainnya bertakziah ke rumah duka di Perdatam, Jakarta Selatan, Rabu pagi (21/9). Kiai Hasan disertai dengan KH Syamsul Hadi Abdan, KH Akrim Mariyat, dan Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi. Di rumah duka, Kiai Hasan dan rombongan diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk menshalatkan jenazah, meski di saat bersamaan jenazah sudah akan diberangkat ke Masjid At-Tin.
Almarhum wafat dalam usia 76 tahun. Beliau mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB. Setelah dari RSPAD, jenazah dibawa ke rumah duka di daerah Perdatam, Jakarta Selatan. Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Rabu (21/9). Jenazah tiba di pemakaman pukul 13:35 WIB. Sebelum sampai di TMP Kalibata, jenazah dishalatkan di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah.
Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 4 November 1939, almarhum menjabat sebagai Menteri Agama dari 21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009. Beliau juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Negara pada pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid.
Bagi Gontor, almarhum adalah sosok bersahaja dan memberi peran penting besar bagi perkembangan Pondok, khususnya saat Peringatan 80 tahun Gontor pada 2006 lalu. Jika saat ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga alumni Gontor banyak membantu dalam Peringatan 90 tahun, maka almarhum di tahun 2006 juga banyak membantu dalam berbagai hal pada Peringatan 80 tahun.
Selamat jalan guru kami, ustadz kami, Ustadz Maftuh Basyuni. semoga Allah senantiasa menaungi dengan awan-awan keberkahan. binhadjid
PMDG Adakan Shalat Idul Adha Bersama Masyarakat Sekitar
DARUSSALAM-Setelah Pimpinan PMDG menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha bagi Gontor dan kampus lainnya jatuh pada tanggal 12 September 2016, Pondok Modern Darussalam Gontor adakan Shalat Idul Adha 1437 H sebagai wujud pelaksanaan syari’at islam dan sunnah PMDG, bersama seluruh santri, guru, dan masyarakat sekitar desa Gontor. Keputusan ini berdasarkan hasil Ijma’ Arab Saudi yang juga sama dengan hasil ijma’ Pemerintah di Indonesia.
Tahun ini, Shalat dilaksanakan dengan petugas K.H. Hasan Abdullah Sahal sebagai imam, dan H. Saepul Anwar, S.Ag sebagai khatib. Kegiatan yang merupakan rutinitas wajib tahunan ini, diselenggarakan di depan Masjid Jami’ PMDG tepatnya pukul 06.30 WIB, dimulai dengan Shalat Idul Adha secara berjama’ah kemudian dilanjutkan dengan khutbah.
Dalam khutbahnya, Al-Ustadz H. Saepul Anwar menjelaskan bahwa hari Idul Adha merupakan hari kemenangan bagi seorang Nabi Allah, Ibrahim A.S., dalam menemukan konsep ketauhidan dalam berketuhanan dan juga seorang Nabi yang mendapat ujian dari Allah berupa perintah untuk menyembelih Ismail yaitu putranya sendiri, yang kemudian Allah gantikan dengan seekor domba.
Rutinitas ini berjalan dengan lancar walaupun disertai dengan rintik-rintik hujan, hal tersebut tidak mengurangi kekhusyukan segenap jama’ah Shalat Idul Adha, justru menambah kekhusyukan dan kedekatan kita terhadap Allah dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha kali ini.
Setelah shalat, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban oleh panitia dari santri dan guru KMI secara massal bertempat di depan gedung Yaqdzoh. Selain itu, juga terdapat acara yang tidak kalah pentingnya yaitu Lomba Vocal Group antarkelas yang dilaksakana di Balai Pertemuan. sand88
Takbir Idul Adha Menggema dilangit Gontor 2
KAMPUS 2 – Gema takbir mengangkasa dilangit, mengagungkan kebesaran Allah. Takbir, tahmid,tasbih terlantunkan oleh seluruh kaum muslim dan menggema diseluruh penjuru negeri, tak terkecuali dipondok kita tercinta. Meskipun para santri melaksanakan perayaan hari raya idul adha jauh dari sanak family, tetapi tidak mengurangi kegembiraan dan kemeriahan ibadah suci ini.

Selepas sholat isya tepat, seluruh santri telah bersiap-siap dilapangan Sintesa dengan perasaan riang gembira guna melaksanakan takbir keliling sekitar desa madusari. Malam itu, dengan obor minyak ditangan, seluruh santri bertakbiran keliling bersama-sama dengan para asatidz.
Selain melaksanakan takbir keliling, agenda pada (11/9) minggu malam itu adalah berkumpul di masjid jami’ guna mendengarkan tausiyah malam takbiran dan nasehat oleh Bapak Pengasuh. Selaku pembicara pada tausiyah malam takbiran adalah Al-Ustadz Jazmi Zulhilmi, S.Pd.I, yang menyampaikan tentang sejarah diadakannya ibadah Idul Adha dan hikmah yang dapat diambil dari sejarah tersebut serta peneladanan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS.
Dilanjutkan setelah itu mendengarkan wejangan dan nasehat dari Bapak Pengasuh tentang kepondokmodernan secara umum dan mengenai Idul Adha secara khusus. “dalam peringatan 90 tahun Gontor ini, kita mencoba untuk merefleksi nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan dari para pendiri pondok dan orang-orang terdahulu. Sama halnya dalam peringatan ibadah ini, kita juga mencoba menghadirkan ruh perjuangan dan perjuangan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS beserta anaknya Nabi Ismail AS.”
Diakhir nasehat, Bapak Pengasuh berharap kepada seluruh santri dan para guru agar bisa menjalankan seluruh kegiatan akademis dan non akademis dengan semaksimal mungkin, tanpa mengurangi pentingnya kegiatan tersebut sedikitpun.
“Laksaman Cheng Ho” Ramaikan Apel Tahunan
KAMPUS 2 – Pada Rabu (3/8) pagi yang bertepatan dengan 29 Syawwal 1437 H, tidak seperti hari biasanya seluruh penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 sudah berkumpul di lapangan hijau tepat pukul 06.00 WIB guna mengikuti acara yang sangat penting yaitu, Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy.
Berbeda dengan pelaksanaan Apel Tahunan tahun lalu, pada tahun ini Apel Tahunan pondok-pondok cabang dilaksankan secara serentak dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini mengingat padatnya acara Peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

Acara diawali dengan pengibaran bendera merah putih oleh anggota paskibra, yang membentuk formasi angka romawi 90 dan 20. Angka tersebut melambangkan 90 tahun usia Pondok Modern Darussalam Gontor dan 20 tahun berdirinya Gontor 2. Alhamdulillah, pengibaran bendera berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.
Dilanjutkan setelah itu dengan amanat Bapak Pimpinan yang diwakilkan oleh KH. Imam Sobari. Beliau menyampaikan beberapa pidato pimpinan,“ hidup bergerak, maju berkembang, bermanfaat insha Allah. Diantara anak-anakku ada yang sudah besar tapi banyak pula yang kecil fisiknya, tetapi insha Allah besar jiwanya, tinggi semangatnya, kuat niatnya, suci hatinya, luhur cita-citanya, tidak kalah dengan orang-orang yang besar fisik lahiriyahnya dan nasib duniawiyahnya, tidak minder, tidak iri, dan tidak dengki ”.
Sebagai penambah kemeriahan apel tahunan, ada berbagai macam penampilan adat dan budaya serta kesenian lainnya, bukan hanya budaya Indonesia tetapi juga budaya negara kainnya. Pada acara penampilan tahun ini mengangkat tema “ Perjalanan Laksaman Cheng Ho”. Dibuka dengan penampilam Marching Band Gemanada Darussalam (MBGND) dan penyampaian puisi. Berurutan setelah itu penampilan dari tari Shaolin, tari aceh, tari Singa Deprok, tari Campur Sari, tari Topeng Ireng, tari Reyog Ponorogo, tari Kecak Bali, tari Malulo, tari Muaythai Thailand, tari Capoera Brazil, tari India, tari Arab, dan ditutup dengan penampilan Gorda Band live musik.