Home Blog Page 394

Latihan Pidato dan Pelajaran Sore di PMDG Aktif Kembali

0
16. Latihan Pidato dan Pelajaran Sore di PMDG Aktif Kembali
Pesan dan Nasihat K.H. Hasan Abdullah Sahal saat Pembagian Tugas Pengawas dan Pengajar Pelajaran Sore

GONTOR—Setelah berakhirnya rentetan kegiatan Pekan Perkenalan Khutbatul-‘Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), kini kegiatan Latihan Pidato dan Pelajaran Sore diaktifkan kembali. Sebelum diaktifkan kegiatan ini, terlebih dahulu diadakan pembagian tugas pengawas latihan pidato dan pengajar pelajaran sore oleh staf Pembimbing latihan pidato dan Pelajaran Sore. Acara ini diadakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada hari Sabtu, (5/9) lalu dan diikuti oleh beberapa orang guru KMI dan seluruh Siswa Akhir KMI yang jumlahnya mencapai 795 orang serta turut hadir pula K.H. Hasan Abdullah Sahal dan beberapa orang guru senior PMDG.

“Latihan pidato dan pelajaran sore adalah kegiatan penunjang bagi santri Pondok Modern Darussalam Gontor, maka kegiatan ini harus diikuti dengan serius oleh seluruh santri PMDG dari kelas 1–6 bahkan para guru.” ujar al-Ustadz Hendra, S.Pd.I., salah seorang staf Pembimbing kegiatan ini. ikami86

Sidasa Band dan Pembagian Hadiah

0

DARUSSALAM–Selesai sudah pelaksanaan berbagai macam lomba dalam rangka Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy (bidang olahraga, seni, akademis, dan kepanduan) pada tahun ini. Kini tibalah acara puncak dari perlombaan tersebut,“Sidasa Band dan Pembagian Hadiah”. Dengan dipanitiai oleh Siswa Kelas 3 Intensif dan Kelas 4 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) periode 2015-16, kegiatan pada hari Senin malam (7/9) itu berlangsung meriah. Ditambah dengan performa tebaik oleh para santri yang dikemas secara apik nan rapi; Modern Dance, Paduan Suara, Pantomim, Puisi, Nasyid, Musik, dsb.

Dilanjutkan dengan pembagian hadiah untuk para pemenang utusan tiap rayon. Sebanyak 52 piala dari 15 perlombaan dengan dua kategori (kibar dan shighor), telah disiapkan oleh panitia. Untuk kesekian kalinya, Rayon Wisma Hadi kembali unggul dibanding rayon lain.

Tahun ini, walau tidak keluar sebagai peraih gelar juara umum, Rayon Saudi 3 lt. 3 mampu menjadi peraih nominasi tinggi. Mereka mampu mematahkan opini banyak orang tentang anak lama yang tak pernah serius dalam setiap perlombaan. Tapi ternyata para pengurus rayon ini mampu mengeksploitasi potensi terpendam dalam jiwa setiap anggotanya, sehingga tiap individu mampu bergerak dan berprestasi sesuai dengan bakat masing-masing.

Kendati demikian, hasil bukanlah tujuan utama untuk para santri PMDG. Melainkan sikap kebersamaan antarpersonil-lah yang menjadi tujuan prioritas dalam pelaksanaan acara ini. Mengingat bahwa di pondok ini pendidikan lebih penting dari pada pengajaran. biibmufassir

Ibnu Rusyd, Sosok Teladan Apel Tahunan 2015

0

Peace Country- Menginjak tahun ketiga berstatus KMI reguler, Gontor kampus 2 semakin berpegang teguh pada nilai-nilai dan jiwa Gontor guna terciptanya Sibghah Gontoriyah. Hal tersebut tercermin dari berbagai macam pergerakan yang dilaksanakan, baik secara akademis ataupun non-akademis.

Pengibaran bendera merah putih
Pengibaran bendera merah putih

Apel Tahunan, sebagai ajang pengenalan pondok bagi para santri baru sekaligus perpeloncoan bagi para santri lama dan dewan guru guna tajdidun niat, memperbarui niat keberadaan di Gontor. Berbagai macam rentetan acara telah dilaksanakan sebelumnya, mulai dari Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI), Haflatu Tilawati-l-Qur’an (HTQ), Vocal Group Antar Rayon, hingga ditutup dengan Gontor 2 All Star Show (GASS). Apel tahunan yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (09/09/2015) pagi. Dihadiri oleh pimpinan Gontor Ust. Dr. H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A dan Ust. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag bertindak selaku inspektur upacara.

Puisi yang bertajuk “Impian Santri Gontor”, menceritakan janji setia seorang santri pada pondoknnya di manapun berada, sekaligus doa untuk para pimpinan supaya senantiasa sehat menjadi pembuka rentetan penampilan pasca apel, dan dilanjutkan dengan Marching Band Gema Nada Darussalam (MBGND).

Penampilan MBGND meramaikan suasana
Penampilan MBGND meramaikan suasana

Penampilan-penampilan yang disajikan oleh para santri Gontor 2 mengusung tokoh Ibnu Rusyd, sosok ulama Islam yang multi-talenta sekaligus memiliki pola pikir moderat nan dinamis. Hal tersebut sinergi dengan pergerakan Gontor yang dinamis dan idealis. Selanjutnya, para hadirin disajikan penampilan tari nusantara dan lintas dunia. Dan akhirnya, ditutup dengan nyanyian lagu “Indah Duniaku”.

Diharapkan dari agenda tersebut, para santri semakin paham dan mengerti tentang kepondokmodernan. Sehingga mampu melaksanakan kegiatan yang ada di pondok dengan penuh kesadaran dan pemahaman. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kuliah umum tentang kepondokmodernann selama 2 hari.

Perfotoan Dewan Guru KMI
Perfotoan Dewan Guru KMI
Perfotoan siswa akhir KMI 2015
Perfotoan siswa akhir KMI 2015

Gontor 2 All Star Show 2015 Raih Nilai 9,75

0

Madusari- Rabu (02/09/2015) malam, suasana di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 nampak berbeda. Lapangan Sintesa diisi dengan panggung megah Gontor 2 All Star Show (GASS), Kursi-kursi pun telah berjejer rapi di depan panggung. Acara tersebut merupakan acara puncak dari rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy yang menampilkan kolaborasi seni dari para santri dan guru Gontor 2.

Penampilan MC GASS Dari Kelas 5 dan 6
Penampilan MC GASS Dari Kelas 5 dan 6

Ust. H. Masyhudi Subari, M.A mewakili pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor membuka acara tersebut. Dalam Sambutannya, beliau menyampaikan bahwa semua kegiatan di Gontor diarahkan untuk mendidik, begitu juga acara Gontor 2 All Star Show.

Penampilan hadrah dari grup Sahara menjadi pembuka acara. Beragam penampilan disajikan dengan sangat baik dan terarah. Ada puisi, drama Shalahuddin Al-Ayyubi, tari-tarian daerah, band, dan lain segalanya. Ust. H. Muhammad Hudaya, Lc. M.Ag juga ikut andil meramaikan suasana dengan menyanyikan lagu dangdut.

Gema shalawat dari grup SAHARA mengawali acara
Gema shalawat dari grup SAHARA mengawali acara

Megahnya panggung, lighting yang apik, serta penampilan yang luar biasa menjadi alasan kuat bagi bapak wakil pengasuh untuk memberikan nilai 9,75 untuk GASS tahun ini. Semoga bisa menjadi awal yang baik di kemudian hari.

Kepemimpinan Dema Kampus Mantingan Berganti

0

IMG_0805Masa kepengurusan Dewan Mahasiswa (DEMA) UNIDA Gontor kampus Mantingan segera berganti. Tepat pada hari Senin (14/9) diadakanlah orasi kandidat ketua DEMA UNIDA Gontor kampus Mantingan oleh setiap utusan prodi dari semester 7, yaitu Halida Umami (PAI), Wadhifatul Mushoffa (PBA), Ika Mahmudah (PA), Dhita Ayomi (Ilmu Aqidah), Ridani Faulika (Tafsir), Undainti (PMH), Tri Yuliani (HES) dan Azizah Esti (EI).

Acara yang diadakan di aula Kulliyatul Banat Gontor Putri kampus 1 ini diharapkan dapat menilai para kandidat dari segi visi misi yang mereka bawa. Disamping beberapa pertanyaan mengenai masalah kemahasiswaan serta solusi yang akan dilakukan. Wakil direktur KMI Putri 1, Ustadz Dr. H. Fairuz Subakir menyatakan bahwa DEMA tahun ini akan menjadi DEMA seperempat abad Gontor Putri yang harus diisi dengan berbagai macam kegiatan spektakuler untuk meningkatkan intelektual, spiritual serta ghirah mahasiswi di samping akademik.

Pemungutan suara oleh seluruh mahasiswi Putri 1diadakan selesainya orasi tersebut. Tanpa menunggu lama pengurus baru dilantik dua hari setelahnya, pada Rabu (16/9). Ketua terpilih adalah perwakilan dari PAI dan PMH, Halida Umami dan Undainti, dengan susunan pengurus dari mahasiswi angkatan 26 dan beberapa kader. (dee)

Panggung Gembira 62016

0

606  santriwati Gontor Putri kampus 1 menunjukkan kebolehannya dalam bidang kreativitas dan seni melalui Panggung Gembira (PG) pada Jum’at (11/9) lalu. Acara yang bertajuk “Islamic Golden Age” ini dimulai selepas Isya’ hingga pukul 12 malam di auditorium kampus 1 Putri dan berhasil menyedot banyak penonton. Meski terbentur dengan acara pondok yang tak pernah mati dan kelas enam menjadi tonggak berbagai acara tersebut, PG kali ini dapat berlangsung baik sesuai seperti apa yang diharapkan.

Menurut Wakil Pengasuh Gontor Putri kampus 1, Ustadz H. Ahmad Suharto, M.Pd.I, Drama Arena dan Panggung Gembira tahun ini lebih menonjolkan sisi kepondokmodernan dan jati diri wanita. Terbukti pada drama pada PG yang mengangkat cerita Roehana Kudus, seorang pahlawan nasional asal Padang dan perintis pers nasional yang memiliki komitmen kuat pada pendidikan terutama kaum perempuan. Pada zamannya, perempuan masih terbelenggu sebatas urusan rumah tangga tanpa adanya sebuah pergerakan untuk melawan segala keterbatasan tersebut. Maka Roehanna beserta suaminya melawan segala kejumudan tersebut melalui tulisan dan pemberdayaan perempuan melalui keterampilan yang berujung pada kesadaran akan pendidikan. Cerita ini dipusatkan pada perjuangan Roehana untuk mengangkat derajat perempuan tanpa melupakan kodrat dan fitrah. Tak salah dengan pemberian judul “The Real Sitti-l-Kull”

“Perputaran zamIMG_9047an memang tidak akan pernah membuat perempuan menyamai laki-laki. Perempuan tetaplah perempuan dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Namun harus mendapatkan pendidikan dan perlakuan baik,” tegas Roehana Kudus. Bukan seperti feminisme yang merupakan salah satu isu kontemporer saat ini dan merusak aqidah. Bila faham ini ingin menyamaratakan hak serta kewajiban antara perempuan dan laki-laki hingga melupakan kodratnya, baik dalam bentuk sikap, etika dan tanggung jawab yang sebenarnya sudah diatur dalam Islam dengan baik, maka perjuangan Roehana Kudus ini ingin membangunkan kesadaran para perempuan akan potensi besar yang mereka miliki. Sebagai perempuan harus serba bisa (sitti-l-kull) karena akan menjadi pendidik bagi anak-anaknya. Al-ummu madrasatun idza a’dadtaha a’dadta syabban thayyibal a’raq.

Kelebihan PG adalah seratus persen menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Baik MC, wayang bahkan drama pun harus berdialog dengan dua bahasa tersebut. Beberapa hal yang berbeda pada PG tahun ini adalah dekorasi full hampir di setiap sudut pondok, wayang, fashion show dengan selipan etiket dan lebih banyak acara yang mengandung unsur kesenian sehingga menjadi ciri utama. Adanya fashion show di Gontor Putri sendiri bukanlah untuk menunjukkan kecantikan diri dari segi fisik dan mengajarkan untuk menjadi model, namun sebagai contoh baju muslimah syar’i yang dapat diaplikasikan dan bentuk kreativitas. Maka unsur pendidikan di setiap acara, disamping sebagai hiburan, adalah mutlak dan menjadi ciri khas pagelaran seni di Gontor.

PG yang diketuai oleh Mega Kartika, Widya Mujahidah dan Eka Tri Putri ini menjadi salah satu saksi pengorbanan bahwa kelas enam pernah berjuang bersama di ladang penempaan untuk menjadi pribadi yang sitti-l-kull, tangguh dan siap menghadapi masa depan dengan identitas Gontori yang dimiliki. (dee)

Yudisium Siswi Akhir KMI 6 2015

0

MANTINGAN–Hari penantian, Kamis (25/6), yudisium siswi kelas 6 dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Seluruh santriwati kelas 6 dari seluruh cabang, berkumpul di Lapangan Merah Gontor Putri Kampus 1 guna mendengarkan pengumuman kelulusan. Tak heran, beberapa santriwati terlihat khusyu’ dalam berdoa, menggerakkan tasbihnya, membaca ma’tsurat, dan ada pula yang terlihat mendalami ayat al-Qur’an. Yudisium pagi itu merupakan pengumuman kelulusan sekaligus penentuan untuk tempat pengabdian bagi mereka. Usaha maksimal telah dikerahkan oleh para santriwati, dan untuk saat ini, hanya do’a dan tawakkal kepada Allah SWT yang dapat mereka lakukan. Inilah cara Gontor menanamkan pada anak didiknya rasa pengorbanan dan perjuangan karena setelah kelulusan nanti, masih ada masa pengabdian yang harus mereka tempuh, dimana para alumni dapat mengajarkan nilai-nilai Gontor pada generasi setelahnya maupun kepada masyarakat umumnya.

Penyerahan medali penghargaan kepada para alumni 2015.

Dan pada yudisium kali ini, Gontor Putri melahirkan 1.061 orang alumni yang siap untuk disebar mengibarkan kiprah Gontor di ladang yang telah ditentukan. Bapak Pimpinan juga menyuguhkan nasihat-nasihatnya sebelum melepaskan para alumni yang disebar rata dalam 10 tempat.

Berikut data persebaran penempatan pengabdian alumni Gontor Putri; Gontor Putri 1 (Ngawi): 117 orang, Gontor Putri 2 (Ngawi): 60 orang, Gontor Putri 3 (Ngawi): 74 orang, Gontor Putri 4 (Kendari): 46 orang, Gontor Putri 5 (Kediri): 52 orang, Gontor Putri 6 (Poso): 25 orang, Gontor Putri 7 (Riau): 60 orang, Mahasiswi Unida (Mantingan, Ngawi): 70 orang, pengabdian Pondok Alumni: 135 orang, dan pengabdian bebas: 422 orang.

Demikian acara berjalan hingga sekitar pukul 02.00 siang. Para Alumni harus siap untuk berjuang di mana pun mereka ditempatkan. Dan ini merupakan langkah awal Gontor dalam mencetak umat yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Aamiin. khanz

Gontor Laksanakan Idul Adha pada Hari Kamis

0

GONTOR – Berdasarkan keputusan Pemerintah Saudi Arabia terkait tanggal pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Wukuf Arafah, maka Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menetapkan bahwa pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Ibadah Qurban di Gontor akan dilaksanakan pada Kamis, 10 Dzulhijjah 1436/24 September 2015. Keputusan ini, pada pelaksanaannya juga akan diikuti oleh seluruh Kampus PMDG, baik dalam maupun luar Jawa, Kampus Putra maupun Putri.

Keputusan tersebut disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PMDG saat Kemisan Guru-guru KMI pada Kamis (17/8) lalu. “Karena Saudi melaksanaan shalat Idul Adha pada 24 September 2015, maka kita juga akan melaksanakan shalat Idul Adha pada tanggal tersebut,” tutur Kiai Hasan di sela-sela Kemisan.

Mengikuti rutinitas tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, PMDG juga akan meniadakan kegiatan masuk kelas pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah 1435/23 dan 24 September 2015. Pada 9 Dzulhijjah, selain berpuasa Arafah, beberapa Siswa Kelas 6 disibukkan dengan persiapan kepanitiaan Ibadah Qurban. Adapun santri Kelas 1 hingga Kelas 5 KMI, kegiatan pada hari tersebut adalah latihan vokal grup antarkelas dan menghias kamar sebagai bentuk syiar perayaan Hari Idul Adha di PMDG.

Pada pagi 10 Dzulhijjah, sebagian Siswa Kelas 6 dan guru-guru KMI akan disibukkan dengan kepanitiaan Ibadah Qurban yang bertempat di depan Gedung Yaqdzah. Adapun santri lainnya, akan mengikuti acara Lomba Vokal Grup Antarkelas yang digelar di dalam Balai Pertemuan Pondok Modern.binhadjid

Kisah 795 Orang Siswa Akhir KMI Menemukan ‘Identitas’ di Panggung Gembira

0

Kisah 795 orang anak yang merajut mimpi dalam pertunjukkan seni itu, kini telah usai. Suka duka yang dilalui memang begitu banyak, namun setidaknya ini semua berakhir dengan sebuah kebanggaan. Berakhir dengan sesuatu yang melebihi ekspektasi semua orang, bahkan melebihi harapan mereka sendiri. Tanpa menutup mata, dalam pertunjukan mereka, memang harus diakui banyak kekurangan di sana-sini. Namun itu justru menunjukkan bahwa anak-anak ini adalah manusia biasa yang masih saja dapat berbuat salah.

Seluruh Siswa Kelas 6 'Identity Generation' berpose bersama Pimpinan PMDG dan Dewan Guru KMI usai Panggung Gembira.
Seluruh Siswa Kelas 6 ‘Identity Generation’ berpose bersama Pimpinan PMDG dan Dewan Guru KMI usai Panggung Gembira.

Kiranya itulah gambaran Panggung Gembira Siswa Kelas 6 “Identity Generation” yang digelar pada Sabtu, 12 September 2015 lalu. Dengan mengusung tema “Gontor Mendidik Bangsa, Membangun Peradaban Dunia,” seluruh siswa Kelas 6 “Identity Generation” menampilkan hampir 47 penampilan dalam sebuah panggung yang dimulai pukul 19.30 WIB hingga 00.15 WIB.

Seluruh hadirin, tampak khidmat mengikuti jalannya acara semenjak awal hingga akhir. “Acaranya bagus-bagus, semua mengandung unsur pendidikan,” ungkap Ahmad, salah seorang Wali Santri yang turut menyaksikan Panggung Gembira, Sabtu (12/9) lalu.

Panggung Gembira kali ini mengusung 5 acara inti.  Kelima acara yang bersifat drama tersebut adalah  ‘Ketika Arjuna Bertasbih’ (Wayang), ‘Alangkah Lucunya Negeri Bento’ (Opera), ‘Guru Bangsa, HOS Cokroaminoto’ (Drama Tragedi), ‘Goku Goes to Campus’ (Masquerade), dan Surga Satu Menara (Kolaborasi Drama Panggung dan Drama Visual). Dengan persiapan yang matang, kreasi yang inovatif dan imajinatif, serta penyuguhan yang profesional, menjadikan kelima acara tersebut berhasil memukau ribuan penonton yang memadati depan BPPM.

Penyajian dari kelima acara inti tersebut juga sengaja dibuat tidak seperti biasanya. Untuk Wayang, kelas 6 tahun ini mengkolaborasikan antara Wayang Golek, Wayang Orang, dan Wayang Kulit. Adapun Opera ‘Alangkah Lucunya Negeri Bento’, menyajikan penyanyi-penyanyi andalan Kelas 6 yang dipadu dalam sebuah drama. Tiap dialog, adegan, dan perpindahan scene, diiringi dengan musik piano live. Dalam drama tragedi ‘Guru Bangsa, HOS Cokroaminoto’ menyajikan drama dengan dialog langsung dua bahasa, yakni bahasa Arab dan Inggris. Selain itu, dalam Masquerade ‘Goku Goes to Campus’, menyajikan kreasi ilusi mata yang menceritakan perjalanan Goku (tokoh dalam film serial Dragon Ball) menuntut ilmu di Pondok Gontor.

Dan yang menjadi andalan dalam Panggung Gembira kali ini adalah Sinema ‘Surga Satu Menara’. Kisah lanjutan cerita Drama Arena tahun lalu tersebut diawali dengan prolog visual yang cukup sensasional. Dilanjutkan dengan beberapa babak drama tragedi dan drama komedi, serta diselingi visual yang menarik, membuat kolaborasi sinema ini mengundang tepuk tangan dari ribuan hadirin.

Penyerahan lukisan kepada Pimpinan PMDG sebagai bentuk suvenir Panggung Gembira.
Penyerahan lukisan kepada Pimpinan PMDG sebagai bentuk suvenir Panggung Gembira.

Salah satu penampilan yang cukup menyedot perhatian para penonton adalah Musikalisasi Puisi. Puisi kali ini disuguhkan dengan iringan gamelan yang terletak tepat di tengah Panggung. Selain itu, materi yang disampaikan tepat menyindir kondisi negeri dan pemerintah yang dewasa kini tengah mengalami bermacam krisis. Ditambah dengan objek sindiran ‘Jaka’ (tokoh ilustrasi yang diciptakan sebagai orang yang sedang berjuang di negeri Indonesia ini), iringan gamelan yang gagah, serta kemampuan membaca kelima reader yang mumpuni, membuat Musikalisasi Puisi kali ini mengundang decak kagum serta tepuk tangan riuh dari penonton. Hal ini memuncak saat momen di mana salah satu reader-nya berteriak: “Berhenti! Jaka, Polemik yang ada adalah tanda, Bahwasanya Allah sedang berbicara padamu. Ikhlas, sabar, itu Islam, Jaka.”

Selain itu, Panggung Gembira kali ini menyajikan bermacam hal-hal baru. Diantaranya, penggunaan drone, pelepasan thousand ballons, penggunaan jas marhalah, menyanyikan lagu Hymne oh Pondokku, penggunaan panggung hydraulic, pengadaan ‘orang terbang’, penggunaan taman yang dapat berubah bentuk tulisan, pengadaan novel “Surga Satu Menara”, dan gebrakan-gebrakan lainnya. Dan, untuk pertama kalinya dalam sejarah penilaian Panggung Gembira, yaitu seluruh Anggota Badan Wakaf dan Ketua Lembaga Pondok Modern Darussalam diberi kesempatan untuk memberi apresiasi dan nilai untuk Panggung Gembira malam tersebut.

Usai pembacaan evaluasi dan nilai dari dewan juri, K.H. Hasan Abdullah Sahal memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh siswa Kelas 6 KMI “Identity Generation”. “Ini adalah penampilan yang spektakular. Di luar perhitungan. Saya beri nilai 10 min,” tutur beliau di sela-sela evaluasi.

Bagaimanapun adanya, 795 orang anak malam itu berhasil menunjukkan kepada dunia akan jati diri mereka, identitas mereka, yaitu ‘Identitas Gontory’.binhadjid

 

LP3: Gontor Tampil sebagai Media Perekat Ummat

0

GONTOR-Kegiatan Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak (LP3) merupakan salah satu dari rentetan acara Khutbatu-l-Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Pada pelaksanaannya yang ke-28 kali ini, lomba tahunan tersebut mengambil tema “Kepramukaan membangun karakter perekat umat” dengan maskot burung angsa.

Acara yang diselenggarakan mulai hari Rabu–Senin, (2-7/9) ini dibuka oleh Ustadz Sutrisno Ahmad Dipl.A., wakil direktur Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) di PMDG. Adapun peserta dalam perlombaan LP3 tahun ini berjumlah 42 kontingen Penggalang dan 38 kontingen Penegak dari seluruh Indonesia dengan total 780 orang.

Perlombaan disuguhkan dalam beberapa kategori; skill, ketangkasan, ketrampilan, kesenian, dan wawasan. Adapun beberapa  lomba seperti; outbound, paint ball, memanah, sniper shoot, dan golf  diadakan di salah satu objek wisata Magetan, yakni di Telaga Sarangan.

Hasil akhir penilaian tim juri Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak tahun ini adalah:

Juara penggalang: Juara 1 : Gontor 2, Juara 2  : Gontor 9, Juara 3  : Gontor 5, Juara Harapan 1  : Gontor 6, Juara Harapan 2  : Gontor 3, dan Juara Harapan 3  : 15089/01.

Juara Penegak: Juara 1  : Gontor 2, Juara 2  : Gontor 6, Juara 3  : Gontor 3, Juara Harapan 1  : 15089/15, Juara Harapan 2  : Gontor 5, Juara Harapan 3  : 15089/17.

Dan juara Umum adalah Gontor 2, dan Juara Favorit adalah 15089/01.

Diharapkan dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Gontor dapat melanjutkan misi agungnya sebagai media pembentuk karakter ummat, seiring dengan tertanamnya jiwa kedisiplinan, kemandirian, dan kesederhanaan.sahir8