Guru pembimbing Konsulat Priangan memberikan pengarahan kepada anggota konsulat.
DARUSSALAM – Perkumpulan Konsulat merupakan suatu kegiatan rutinitas di Pondok Modern Darussalam Gontor. Acara ini dilaksanakan sebulan sekali tepatnya pada Jum’at malam. Akan tetapi berhubungan dengan acara pondok yang sangat padat, maka staf Pengasuhan Santri mengambil inisiatif untuk mengadakan perkumpulan konsulat perdana pada pertengahan tahun ini, pada Ahad (6/10) malam.
Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim dan persaudaraan antara anggota konsulat yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor, dan juga agar setiap anggota saling mengenal satu sama lain, hal ini sesuai dengan Panca Jiwa Pondok Modern Darussalam Gontor yang ke-4, yaitu “Ukhuwah Islamiyah“.
Pada perkumpulan konsulat ini, anggota setiap konsulat membahas program kerja mereka yang akan datang, evaluasi, dan sedikit arahan dari guru pembimbing. Adapun jumlah konsulat yang ada sekarang adalah sebanyak 37 konsulat. Dan tempat – tempat yang digunakan untuk perkumpulan meliputi Gedung Yaqdzah, Rabithah, Saudi 6, Satelit, BPPM, dan Masjid Jami’. ikami86
Al-Ustadz Drs.H. Sutrisno Ahmad Memberikan Sambutan pada Pembukaan KMD
GONTOR – “Al-ma’hadu laa yanaamu abadan” , begitulah semboyan yang selalu dikumandangkan di Pondok Modern Darussalam Gontor kepada seluruh santri-santrinya. Setelah beberapa rentetan acara besar, mulai dari Drama Arena yang dipertunjukan oleh siswa Kelas 5 KMI, disambung dengan Mahadasa Show yang dipanitiai oleh para mahasiswa semester 5, dan ditutup oleh Pagelaran Seni Akbar Panggung Gembira siswa-siswa Kelas 6. Sehari setelah acara tersebut, tepatnya pada hari Ahad (6/10), Koordinator Gerakan Pramuka langsung mengadakan Pembukaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bagi seluruh siswa Kelas 5 KMI.
Acara pembukaan tersebut diadakan di Aula Rabithah, dengan diikuti oleh seluruh siswa Kelas 5 yang berjumlah 686 orang dan 15 orang siswa Kelas 6 yang belum pernah mengikuti KMD. Seluruh pelatih dari dalam dan luar pondok mengikuti acara pembukaan tersebut, termasuk di dalamnya Kwarcab Ponorogo yaitu Ka’ Sumadi Harsono, sekaligus membuka acara KMD yang akan dilaksanakan di Pondok Gontor 2 itu. Adapun panitia KMD tahun ini adalah para siswa Kelas 6 dari bagian Koordinator Gerakan Pramuka yang seluruhnya berjumlah 81 orang dan dibantu oleh 20 orang fulltimer dari guru pembimbing.
KMD pada tahun ini akan diadakan mulai pada hari Ahad – Sabtu (1-7 Dzulhijjah 1434/6 – 12 Oktober 2013). Sementara tema yang diusung KMD pada tahun ini adalah “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Membentuk Karakter Pemimpin Umat”. brahma84
KANDANGAN – “Never Ending Movement towards the Best Generation of Gontor”. Inilah tema yang diusung Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5 pada pagelaran seni bertajuk Mahakarya Seni Akbar Arena Gembira (AG) 5688. Acara hasil kolaborasi siswi Kelas 5 dan Kelas 6 Kulliyatu-l-Mua’allimat Al-Islamiyah (KMI) berlangsung pada Kamis (3/10) malam, bertempat di Lapangan Hijau Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5. Pentas seni yang menyerupai Pagelaran Apresiasi Seni Panggung Gembira ini bertujuan membangun kebersamaan dan jiwa ukhuwah islamiyah yang erat di antara santriwati Kelas 5 dan Kelas 6.
Dengan tabuhan bedug yang diiringi takbir dan gelegar musik grand opening, acara ini dibuka Wakil Pengasuh Gontor Putri 5, H. Agus Mulyana, S.Ag. Pada tahun ini, AG Gontor Putri 5 menyuguhkan rangkaian acara menarik dan memukau, seperti choir, wayang effect, on the G-5 spot, excollaborative dance, ma’hadi voice, dan acara-acara kreatif lainnya. Penampilan siswi Kelas 5 dan 6 KMI Gontor Putri 5 tahun ini benar-benar memukau para penonton, hingga gemuruh tepuk tangan tak henti-hentinya mengiringi pertunjukan mereka. data_gp5
MANTINGAN–Tidak ketinggalan, Senin (30/9) lalu, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 juga berinisiatif menyelenggarakan Pagelaran Apresiasi Seni Panggung Gembira (PG) untuk pertama kalinya. Acara yang dipanitiai 69 orang Siswi Akhir Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri 2 tersebut dibimbing langsung oleh 21 orang guru pembimbing. Terbatasnya jumlah panitia ditambah waktu yang terbilang cukup singkat untuk persiapan dan latihan, ternyata tidak menghalangi para santriwati Gontor Putri 2 untuk berkreasi dan berprestasi. Justru keterbatasan ini menjadi tantangan bagi mereka untuk mengerahkan segenap kemampuan demi terselenggaranya PG perdana di Gontor Putri 2.
Bertemakan “The Beauty of Khatulistiwa”, melalui Pagelaran Seni ini, Gontor Putri 2 ingin menunjukkan keanggunan dan kelebihan yang ada pada seorang muslimah. Sehingga, segenap santriwati mampu menjadi muslimah yang elite dengan menunjukkan kekuatan, persatuan, dan kreativitas tinggi. Pada kesempatan ini, para santriwati menampilkan 15 macam acara dengan drama inti berkisah tentang Dewi Sartika yang dilahirkan dari keluarga priayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Acara yang berlangsung meriah ini mendapatkan apresiasi penuh dari seluruh santri dan guru di Gontor Putri 2.
Memulai Sejarah Baru dengan Drama Arena
Sebelum terlaksananya PG, Gontor Putri 2 memulai sejarah barunya dengan Pagelaran Seni Drama Arena pada Sabtu (28/9) malam. Acara yang berlangsung di Lapangan Utama Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 tersebut merupakan perpaduan kreativitas antarsiswa Kelas 5 KMI. Drama Arena perdana ini mengusung visi dan misi mencetak generasi yang berdaya saing tinggi dan berwawasan luas namun tetap dalam lingkup pendidikan Gontor.
Drama Arena Gontor Putri 2
Hal ini diupayakan demi melahirkan generasi muda berkarakter mulia, yang mampu membawa perubahan serta mampu menjalankan amanah kehidupan dalam lajur perkembangan zaman. Merekalah yang diharapkan untuk membawa kemajuan bagi dunia Islam, kemajuan yang datang dari tangan-tangan para mujahidah Islam yang tegar, cerdas, sitti-l-kull, dan berkualitas.
Drama Arena yang berlangsung selama empat jam ini menyuguhkan berbagai macam penampilan. Penampilan-penampilan tersebut meliputi Grand Opening (suguhan kolaborasi berbagai macam gerak dalam kesatuan irama dan nada), Koor (menyatukan suara dan gerak dalam nyanyian), Senandung Lirih (mengekspresikan karya tulis dengan intonasi dan penghayatan yang diiringi lantunan nada merdu), No Think Impossible (menyuguhkan sebuah tampilan yang sarat akan pentingnya berpikir positif dalam persatuan, usaha, dan do’a meraih impian), One Thing (menampilkan drama dengan isyarat gerak yang penuh dengan penghayatan), Show Emang (menyuguhkan beberapa pernyataan dan pertanyaan yang dikemas dalam acara reality show), Bollywood in Style (menampilkan tarian India yang inovatif, ceria, dan menarik), Quackearth Hop (kreativitas seni dalam keselarasan musik dan tari), Colours Burst (mengkombinasikan gerakan tangan dan kaki yang diikuti oleh iringan pita berbalut alunan musik), dan Metamorfosis (peragaan busana anggun). sekr_gp2
KARANGBANYU–Bertempat di depan Gedung Al-Azhar, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 menggelar Pagelaran Seni Mahakarya Akbar Panggung Gembira (PG) 688 yang mengangkat tema “Dengan Pengawalan Jiwa dan Ajaran Gontor, Ciptakan Great Muslimah Sejati Demi Eksistensi Gontor Lillah”, Rabu (2/10) malam. Acara yang dipanitiai siswi Kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri 3 ini diadakan untuk membangun kebersamaan dan jiwa ukhuwah islamiyah yang erat di antara santriwati sekaligus melatih mental dan moral segenap santri Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, terutama para siswa Kelas 6 KMI.
Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Pengasuh Gontor Putri 3, H. Saepul Anwar, S.Ag. dengan tabuhan bedug yang diiringi irama rancak dan menggelegar musik pembukaan. Acara PG Gontor Putri 3 tahun ini dihiasi berbagai acara menarik dan spektakuler, seperti choir, domino effect, marching band, tari kombinasi, drama, dan acara-acara fantastis lainnya. Penampilan siswi Kelas 6 KMI Gontor Putri 3 tahun ini tidak kalah memukau dari PG tahun sebelumnya hingga diberi predikat mumtaz dengan nilai 9,8.
DA 588 Gontor Putri 3 Tidak Kalah Memukau
Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, Ahad (29/9) malam, Gontor Putri 3 menyelenggarakan Pagelaran Seni Drama Arena (DA). Acara ini dipanitiai segenap siswi Kelas 5 KMI Gontor Putri 3 yang juga bertempat di depan Gedung Al-Azhar. Tidak kalah menarik dari PG yang diselenggarakan Kelas 6, acara-acara DA tahun ini juga menampilkan berbagai acara spektakuler, seperti tari kombinasi, konser, fashion show, Tari Nusantara, intermezzo dan acara-acara menarik lainnya.
Penampilan DA Gontor Putri 3
Pagelaran Seni yang disaksikan lebih dari 2.000 orang santriwati dan guru-guru ini bertemakan ”Satukan Semangat Perjuangan, Genggam Erat Nilai Keislaman, Keilmuan, dan Kemasyarakatan, Gali Potensi, Raih Prestasi, Menuju Ridho Ilahi”. Penampilan siswi Kelas 5 KMI Gontor Putri 3 tahun ini mendapatkan predikat mumtaz dengan nilai 9,5 plus. Acara ini diadakan guna mengembangkan pengetahuan dan pengalaman santriwati dalam meningkatkan kreativitas untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. sekpeng_gp3
Penampilan Hadrah Kelas 5 KMI menyambut para hadirin
DARUSSALAM – Kamis (3/10) malam, Pondok Modern Darussalam Gontor menyelenggarakan sebuah pagelaran seni akbar Drama Arena generasi kelas 5 ke- 88. Acara berlokasi di jantung kampus PMDG, tepatnya di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Pimpinan, K.H. Hasan Abdullah Sahal mewakili Pimpinan Pondok memberikan sambutan, “mudah-mudahan penampilan anak-anak kelas 5 KMI bisa menyalurkan nilai-nilai keislaman yang baik sesuai dengan tema yang diusung. Estafet nilai harusalah dilakukan, wajib dan mutlak bagi setiap generasi”. Tegas beliau mengakhiri sambutannya. Turut hadir pula Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. dan K.H. Masyhudi Subari, M.A.
Dengan bermottokan “Semangatkan nafas kebersamaan, tanamkan nilai keislaman, ciptakan generasi teladan”, pagelaran seni Drama Arena merupakan acara semi puncak Khutbatu-L-‘Arsy di PMDG. Banyak dari acara Drama Arena mampu membuat penonton terpukau tak beranjak pergi dari tempat duduk mereka. Hal itu terbukti dengan antusias dan tepuk tangan para penonton yang hadir. Penonton diajak terharu ketika seni Accoustic dilantunkan dengan suara gitar klasik menyanyikan lagu Sajadah Panjang (Bimbo) dan Ayah (Rinto Harahap) dengan dukungan visualisasi LED yang menampilkan para anshar Pondok yang telah wafat. Suasana haru pun Nampak jelas, tidak sedikit dari penonton yang menitikkan air mata. Acara diakhiri dengan Drama Kabaret yang sempat mengocok perut para hadirin. K.H. Hasan Abdullah Sahal menegaskan dalam penilaian akhir, “Gubernur belum tentu bisa membuat yang seperti ini dan Alhamdulillah hampir setiap acara ini dapat menyalurkan nilai-nilai pondok kepada halayak banyak”. Adapaun nilai akhir keseluruhan yang diraih adalah 8,5. elfah
MADUSARI – Jum’at (4/10) malam, Pondok Modern Gontor 2 menyelenggarakan sebuah pertunjukkan seni yang bernama Gorda All Stars Show, atau disingkat menjadi GASS. Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi M.A., sekaligus memberi sambutan kepada para penonton dan tamu undangan yang hadir. Setelah beliau mengakhiri sambutannya, Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2, M. Hudaya, Lc., beranjak naik ke atas panggung. “Marilah kita bersama-sama mendoakan beliau, kyai kita, yang meskipun dalam kondisinya yang belum pulih, beliau masih berkenan memberi kita inspirasi perjuangan, totalitas kehidupan, idealisme pesantren,” ucap beliau kepada para hadirin. Kemudian dilanjutkan dengan menabuh bedug, tanda acara pertunjukkan seni malam itu resmi dibuka.
Acara pertunjukkan seni Gorda All Stars Show merupakan puncak dari rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang bertemakan “Raih Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, Tanpa cacat, dengan Idealisme Gontory, Membangun Peradaban Dunia”. Hampir sepertiga dari keseluruhan santri yang berjumlah 1.010 orang ini berpartisipasi dalam pertunjukkan seni GASS, dan turut serta pula beberapa asatidz yang bertugas sebagai pemandu di setiap acaranya. Tidak hanya itu, Wakil Pengasuh Gontor 2 pun ikut tampil di atas panggung, menyanyikan sebuah lagu dangdut yang berjudul “Piano” berduet dengan putra tercintanya, Zefa. Acara dimulai pukul 20.00 WIB, dan berlangsung meriah hingga jam 12 malam. irba
Senin (30/9) Gontor Putri 2 kembali menyelenggarakan apresiasi karya seni santriwati yang tidak lain juga merupakan acara perdana yang dipegang oleh 69 santriwati akhir KMI (kelas 6) dengan didampingi 21 pembimbing. Acara ini cukup menjadi tantangan, disamping merupakan persembahan terakhir selama menjadi santriwati KMI juga waktu persiapan dan latihan yang sangat singkat dibandingkan dengan kekuatan kelas 6 yang terbatas.
Berbeda dengan Drama Arena, Pagelaran Panggung Gembira disuguhkan dengan menggunakan bahasa resmi (Arab & Inggris). Dengan tema “The Beauty of Khatulistiwa” yang bertujuan mengangkat keanggunan dan seluruh kelebihan yang ada pada diri wanita, agar menjadi elite muslimah yang menunjukkan kekuatan, persatuan, dan kreativitas tinggi. Dengan irama “Begin In New Step, Stop Looking Backward, Reset Pesimistic To Be Godly Generation” mereka tampilkan 15 macam acara, dengan drama inti yang mengisahkan tentang: Dewi Sartika yang dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Saat itu rakyat Indonesia tidak bisa pergi ke sekolah. Mereka dipaksa bekerja dan pendapatan mereka diambil oleh penjajah.Tekad Dewi Sartika untuk memajukan orang Indonesia sangat kuat waktu itu. Setelah Dewi Sartika menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Belanda, Dewi Sartika bertekad menantang colonial Belanda agar tekadnya untuk memberikan hak yang layak untuk rakyat Indonesia termasuk kaum wanita dalam hal pendidikan. Sehingga Komunis dan para prajuritnya mendatangi tempat mengajar Dewi sartikauntuk melawannya.Kisah tersebut terkemas rapi dalam Maha Karya Pagelaran Seni PANGGUNG GEMBIRA 601.
Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor
DARUSSALAM – Hubungan Pondok Modern Darussalam Gontor dan Bank Mandiri amatlah baik dan sudah terjalin lama. Kali ini Bank Mandiri Cabang Ponorogo memberikan bantuan 1 set alat-alat Laboratorium Kesehatan senilai 299.400.000, 00 kepada PMDG. Hibah ini adalah bentuk realisasi atas tawaran Bapak Sentot A. Sentausa, Direktur Bank Mandiri Pusat Jakarta, yang sempat mengunjungi Gontor bulan Februari lalu.
Acara berlangsung pada Senin (24/9) pagi, di Kantor Pimpinan. Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Bapak Rahmat, Direktur Bank Mandiri Cabang Ponorogo kepada Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan. K.H. Akrim Mariyat, Dipl. Ed., dan K.H. Masyhudi Subari, M.A. turut menghadiri acara ini.
Bantuan seperti ini amatlah dipandang perlu untuk Gontor, di tengah meningkatnya jumlah santri di Gontor Pusat, banyak santri yang membutuhkan pengobatan secara intensif serta identifikasi penyakit secara cepat. Alat-alat tersebut akan diletakkan di Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM), dan siap untuk dioperasikan pasca rehabilitasi bangunan BKSM tahun ini. elfah
Penampilan Tari Waro Ponorogo dalam Aneka Ria Nusantara 2013
DARUSSALAM – Dalam rangka meramaikan rentetan acara pekan perkenalan Khutbatu-l-Arsy, seperti tahun sebelumnya diadakan acara Aneka Ria Nusantara. Acara tersebut dipanitiai oleh seluruh santri kelas 3 Intensif dan kelas 4. Acara yang diadakan pada hari Ahad (23/9) ini diikuti oleh 8 konsulat, dan setiap konsulat menampilkan kesenian yang berasal dari masing-masing daerah. Beberapa konsulat yang sudah menjadi langganan pada acara tersebut seperti konsulat Aceh, Priangan, dan Luar negeri tidak lagi ditampilkan. Adapun penampilan terbaru ditunjukan pada Aneka Ria tahun ini, seperti Tari Tabo dari konsulat Bengkulu, Tari Jaranan dari konsulat Kediri, dan Tari Waro’ yang ditampilkan oleh santri-santri konsulat Ponorogo.
Khusus bagi kesenian yang ditampilkan oleh santri-santri konsulat Ponorogo, acara ini mendapatkan apresiasi yang lebih dari para penonton yang hadir pada acara tersebut. Karena pada tahun ini konsulat Ponorogo tidak lagi menampilkan Reog yang sudah menjadi icon bagi mereka. Dengan tarian humor yang diperagakan para Ganong dan juga Waro’, para santri-santri konsulat Ponorogo menghibur seluruh penonton yang hadir, sesekali membuat mereka tertawa dengan gerakan yang diperagakan.
Acara Aneka Ria pun ditutup oleh penampilan Tari Tabo dari santri-santri konsulat Bengkulu. brahma84