Mantingan–Senin (20/7) silam, merupakan pembukaan Pagelaran Pentas Seni Mahasiswi Guru Universitas Darussalam Gontor Putri Divisi Mantingan. Acara ini, merupakan sebuah acara tahunan yang bertujuan sebagai bayangan dan qudwah utama bagi kelas 6 dan 5 yang akan mengadakan acara Panggung Gembira dan Drama Arena serta acara-acara kesenian lainnya, sehingga dapat memberi contoh agar mereka dapat berkreasi lebih baik lagi.
Pensi UNIDA juga salah satu rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy (PKA), seluruh peserta dan panitia merupakan seluruh mahasiswi guru, dalam acara ini terdapat acara yang beraneka ragam yang ditampilkan oleh mahasiswi guru tahun pertama s/d tahun kelima (wisudawati). Acara ini juga sebagai salah satu apresiasi pendidikan santriwati dalam bidang kesenian serta ajang kreatifitas para mahasiswi guru dalam menyalurkan bakat dan kreatifitas.
Adapun acara yang ditampilkan oleh para mahasiswi guru ini, seperti; Hadrah, Choir, Acara Wisudawati, Puisi, Grand Opening, Modern Dance, Tari India, Tari Daerah, Fashion Show, Pop Singer, Tari Kombinasi, serta diakhiri dengan penampilan para panitia yaitu Flashmob, semua itu disaksikan oleh seluruh santriwati Gontor Putri Kampus 1. Mereka terlihat sangat menikmati acara ini dengan antusias dari mulainya acara hingga di penghujung acara. Adapun acara tersebut dibuka langsung oleh Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I selaku Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, serta turut hadir Wakil Rektor UNIDA Kampus Putri, Al-Ustadz Nur Hadi Ihsan, MIRKH.
Di Gontor tentu berbeda dengan sekolah lain, karena seluruh acara pondok harus mengandung unsur pendidikan, seperti halnya acara PENSI UNIDA bukan hanya kreatifitas dan keterampilan mahasiswi saja yang diuji, melainkan sebuah kematangan acara, filosofi, unsur pendidikan, dan berbagai hal lainnya yang harus difikirkan dan diterapkan gontor untuk melatih mental mahasiswinya untuk menjadi yang lebih baik lagi. Dengan demikian, acara-acara seperti tari menari, musik, dan kesenian pun tetap mengandung unsur-unsur pendidikan. Hal ini seperti bentuk prinsip Gontor yakni, ‘Harakaatunaibadatun, wafannun, wadzauqun, waakhlaqun, watarbiyatun’ (Gerakan kita adalah sebuah ibadah, seni, rasa, akhlak, dan juga pendidikan.)
–Nailafel