DARUSSALAM – Bahasa Arab dan Inggris sebagai dua bahasa resmi di PMDG merupakan bagian dari kurikulum pendidikan yang dapat menunjang keberhasilan para santri dalam belajar. Dengan menguasai keduanya, mereka dapat memiliki modal yang cukup untuk memahami sebagian besar pelajaran yang diajarkan di kelas menggunakan kedua bahasa tersebut. Untuk itu, kegiatan-kegiatan bernuansa bahasa sangatlah identik dengan keseharian para santri.
Menjelang ujian semester kedua, kegiatan bahasa yang merupakan ekstrakurikuler di PMDG turut dinonaktifkan untuk sementara waktu. Penutupan kegiatan bahasa digelar pada hari Jum’at (3/2) pagi pukul 05.00 WIB, di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara tersebut diikuti oleh seluruh santri kelas 1 sampai dengan 5 KMI, serta dihadiri pula oleh guru-guru KMI.
Nonaktifnya kegiatan bahasa bukan berarti para santri bebas berbicara dengan bahasa Indonesia serta meninggalkan bahasa Arab dan Inggris. Para santri hanya mendapat keringanan untuk tidak melaksanakan kegiatan bahasa saja, namun tetap harus mematuhi aturan penggunaan bahasa resmi dalam percakapan sehari-hari.
Selain itu, sebagaimana penguasaan bahasa dapat menunjang pemahaman mereka terhadap pelajaran-pelajaran, membiasakan diri untuk berbahasa juga dapat membantu persiapan mereka menghadapi ujian. Sebab selain menghadapi ujian tulis, para santri juga akan menghadapi ujian lisan yang sangat mengandalkan kemampuan berbahasa yang baik. Bila mereka telah terlatih untuk berbahasa dengan lancar, hal itu sangat meringankan persiapan mereka dalam menghadapi ujian.
Maka dari itu, para santri harus tetap menjaga serta mematuhi peraturan yang berkenaan dengan bahasa meskipun kegiatan bahasa sudah dinonaktifkan. Karena sejatinya, mempelajari dan mempraktikkan bahasa akan mendatangkan manfaat yang berguna baik untuk individu, untuk orang lain, ataupun untuk pondok tercinta.
(Berita: Mahadi, Foto: Farhat, Editor: Husain, Review: Riza Ashari).
Related Articles:
Kegiatan Bahasa Di PMDG Kembali Berjalan Seperti Semula
Fokus Menghadapi Ujian Tengah Semester, Program Kegiatan Bahasa Ditutup