Date:

Share:

Penutupan MAQ dan OKUI 2025: Santri, Ulama, dan Al-Qur’an dalam Satu Gema

Related Articles

GONTOR – Suasana hangat menyelimuti Komplek Rabithah, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Sabtu malam (31/5), dalam seremoni penutupan dua ajang bergengsi: Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) dan Mahrojan Al-Qur’an (MAQ). Ribuan santri, guru, dan peserta dari berbagai daerah hadir memadati arena, menyaksikan malam puncak penutup rangkaian perlombaan yang telah berlangsung intensif selama lima hari.

Meski udara masih dingin usai hujan sore, semangat peserta dan hadirin tak surut. Acara dibuka oleh duo pembawa acara, Al-Ustadz Alfito Yazdan dan Al-Ustadz Rizvan Falah, kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Al-Ustadz Syamsuri Firdaus, sang qari internasional yang membacakan surat Al-Isra’, ayat 9–14. Tilawahnya yang penuh penghayatan menyihir suasana, mengajak seluruh hadirin memasuki momen khidmat.

Pimpinan PMDG, Drs. KH. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., dalam sambutannya menekankan pentingnya meneladani tokoh-tokoh inspiratif seperti Syamsuri Firdaus. Menurut beliau, pencapaian besar tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang dan perjuangan yang konsisten. “Tiga unsur utama dalam kegiatan ini—Al-Qur’an, ulama, dan intelek—tidak boleh dipisahkan,” ujar beliau dengan penuh penekanan.

Sebanyak lebih dari 400 peserta turut berpartisipasi dalam peringatan 100 Tahun Gontor ini. OKUI diikuti oleh 19 kontingen, sedangkan MAQ diikuti oleh 13 kontingen, terdiri dari cabang-cabang PMDG, pondok alumni dalam naungan Forum Pondok Alumni Gontor (FPAG), serta pesantren-pesantren dalam jaringan Mu’adalah Mu’allimin.

Hasil perlombaan pun diumumkan dengan penuh semangat. Pondok Pesantren Daru Hasbi keluar sebagai juara umum Festival MAQ 2025, sementara gelar juara favorit diraih oleh PMDG Kampus Pusat. Di ajang OKUI, Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok berhasil meraih gelar juara umum, dengan PMDG Kampus 4 Darul Muttaqin sebagai juara favorit.

Tak hanya seremoni resmi, penampilan hiburan turut menambah kemeriahan malam. Hadrah, Mahadasa Band, dan nasyid bertajuk “Ikrar untuk Tanah Para Nabi” menghibur dan menggugah jiwa para hadirin. Acara ditutup dengan doa dari Bapak Pimpinan PMDG dan sesi foto bersama seluruh kontingen.

Penutupan ini menandai akhir dari sebuah perjalanan panjang dan penuh semangat. Namun lebih dari itu, MAQ dan OKUI bukan sekadar ajang lomba. Ia adalah laboratorium kaderisasi—yang menanam harapan agar lahir generasi ulama intelek yang berpijak pada Al-Qur’an dan siap menghadapi zaman.

(Berita : Izvian, Faza, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Peserta MAQ dan OKUI Kunjungi UNIDA: Padukan Spirit Pesantren dengan Semangat Keilmuan Modern

OKUI Pertemukan Talenta Terbaik Indonesia

Mahrojan Al-Qur’an Semarakkan Peringatan 100 Tahun PMDG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles