Date:

Share:

Reuni Akbar Gontor Putri Diliputi Rasa Haru dan Bahagia

Related Articles

Reuni akbar Gontor Putri yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dua puluh empat angkatan berkumpul di auditorium Gontor Putri 1 pada hari Sabtu pagi (17/9). Beberapa tamu undangan yang hadir adalah pimpinan pondok, direktur KMI, assabiquna al-awwalun para asatidz perintis dan pejuang Gontor Putri dan beberapa utusan kampus putri lainnya.

img_4773Haru sudah tergambar jelas di mata para alumni. Terlebih saat mennyanyikan lagu hymne Oh Pondokku. Pelan dan khidmat.

Wakil Pengasuh Putri 1, Ustadz H. Ahmad Suharto, menyampaikan ucapan selamat datangnya kepada seluruh alumni. Beliau pun menyatakan bahwa dirinya yang merupakan haditsu ‘ahdin ini sudah merasakan kebanggaan akan kiprah alumni putri. Terlebih para alumni-alumni ini adalah saksi dan pelaku sejarah sebagai cerita serta motivasi bagi adik-adiknya.

Dalam sambutannya sebagai perwakilan dari Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM), ustadz Muhammad Badrun Syahir mengemukakan bahwa sehak 10 tahun yang lalu sudah didirikan departemen baru dalam IKPM, yaitu departemen keputrian karena melihat sepak terjang para alumni putri.

img_4930Sementara perwakilan alumni, Ida Husnul (alumni 1996), mengucapkan rasa syukur mendalamnya bagi seluruh pendidikan yang diterima selama nyantri di Gontor. Pada awalnya ia mengatakan bahwa sambutan ini akan disampaikan dengan Bahasa Indonesia karena tidak akan ada mahkamah lughoh yag disambut gelak tawa seluruh peserta reuni. Namun di akhir sambutan alumni Al-Azhar University ini menghadirkan suasana haru. Sebagai perdana kelas biasa (adi) di Gontor Putri, banyak sekali pengalaman yang diterima. Kenangan-kenangan masa lalu seperti bagaimana almarhum Ustadz Sutadji memimpin muhadatsah dan membangunkan subuh serta ayat-ayat yang sering digunakan almarhum dan Ustadz K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi saat sholat. Ia pun meminta kedua anaknya, Ahmad Fawaz dan Auza, untuk mentilawahkan ayat-ayat tersebut.

Kyai Syukri menyampaikan sambutan
Kyai Syukri menyampaikan sambutan

Pimpinan pondok, Ustadz KH. Abdullah Syukri berusaha memberikan sambutan. Namun hanya takbir yang terucap. Kemudian Ustadz Ahmad Hidayatullah menerangkan bahwa kyai Syukri sangat ingin datang pada acara reuni ini. Kemudian beliau beserta beberapa keluarga mencatat apa yang ingin pimpinan pondok ini katakan.

“Jadilah dirimu ibu yang utama. Karena ibu yang utama sama dengan 100 guru. Didiklah dirimu dengan kesehatan. Didiklah otakmu dengan belajar dan berpikir. Didiklah jiwamu dengan puasa, tahajud dan berbuat baik!”

Kesyukuran dan keharuan juga nampak dari Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal. Beliau menyatakan bahwa peringatan sembilan puluh tahun Gontor ini lebih baik dari peringatan delapan puluh atau tujuh puluh tahun Gontor. Dengan membedakan makna meninggalkan, mewariskan dan mengestafetkan, kyai Hasan menekankan bahwa nilai-nilai pondok harus tetap diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Adanya reuni ini pun bukan untuk ajang membangkitkan semangat atau dengan istilah nyetrum aki. “Mendatangi pondok untuk membuka rapotmu. Apakah panca jiwamu masih kuat atau tidak,” tegasnya.

Assabiqunal Awwalun perintis dan pejuang Gontor Putri
Assabiqunal Awwalun perintis dan pejuang Gontor Putri

Reuni akbar ini dilanjutkan dengan temu kangen bersama assabiwunal awwalun yang disampaikan oleh Ustadz Hudaya dan Ustadz Noor Syahid. Di akhir, Ustadz Ahmad Hidayatullah memberikan kesempatan bagi alumni awal untuk memberikan kesannya. Ada yang menyatakan kebahagiaan serta kesyukurannya serta menceritakan beberapa pengalaman pahit dan manis.

Ustadz Ahmad Hidayatullah menanyakan kesan salah satu alumni
Ustadz Ahmad Hidayatullah menanyakan kesan salah satu alumni

“Akhirnya semua indah dikenang baik yang pahit dan manis,” kata Ustadz Ahmad Hidayatullah. “Ahli pendidikan menyatakan bahwa pendiri Gontor sangat hebat merancang untuk memberikan kesan bagi santrinya. Ini adalah kunci sukses Gontor. Kami minta maad bila tidak semua kesan itu manis. Tapi insya Allah itu akan menjadi pelajaran bagi kita semua.”

Beliau pun berpesan kepada para alumni agar membuat kesan yang indah dan membawa kebaikan bagi lingkungan. Baik pahit ataupun manis, tapi semua bernuansa pendidikan.

Selanjutnya para alumni akan mengikuti safari kampus dan dapat bereuni dengan angkatan masing-masing. Malamnya mereka akan menonton Darussalam All Stars Show (DASS) yang akan dimulai selepas Isya’. dee

Popular Articles