GONTOR–Setelah resmi dibuka oleh Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi dua hari lalu, Mahrojan al-Qur’an sukses menyelenggarakan berbagai perlombaan sesuai jadwal yang telah direncanakan. Meski harus mengikuti rentetan kegiatan dari pagi hingga malam, para peserta tetap menunjukkan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Salah satu cabang yang dipertandingkan adalah Musabaqah Syarhil Qur’an, yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat. Perlombaan ini melibatkan tim beranggotakan tiga orang, yang bertugas menjelaskan isi kandungan al-Qur’an melalui tiga elemen utama: pembacaan ayat, puitisasi terjemah, dan uraian tafsir yang disampaikan secara harmonis dan terpadu.

Sejak pukul 19.45 WIB, satu per satu tim dari berbagai kontingen tampil secara maksimal. Setiap regu diberikan waktu hingga 15 menit untuk menyampaikan penampilan mereka. Suasana perlombaan terasa hangat dan penuh semangat. Para peserta dari tiap kontingen tampak antusias menyaksikan dan mendukung tim mereka dari bangku penonton.
Salah satu kontingen yang tampil malam itu berasal dari Pondok Pesantren Daru Hasbi, Jakarta. Menurut pengakuan mereka, persiapan untuk mengikuti lomba ini telah dilakukan sejak satu bulan sebelumnya. “Tidak menyangka bisa datang dan tampil di Gontor. Tentunya kami sangat senang dan bangga,” ujar salah satu peserta.

Melalui cabang Syarhil Qur’an, para peserta tidak hanya diuji dalam kemampuan membaca dan memahami ayat-ayat suci, tetapi juga dilatih untuk menyampaikan pesan-pesan al-Qur’an secara terstruktur, retoris, dan menyentuh. Penilaian lomba meliputi aspek bacaan ayat, puitisasi atau sari tilawah, uraian isi kandungan, serta keserasian dan kerja sama antaranggota tim.
Mahrojan al-Qur’an merupakan bagian dari rangkaian peringatan 100 Tahun Gontor, yang mengangkat nilai-nilai pembinaan karakter santri melalui al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sejak awal berdiri, Pondok Modern Darussalam Gontor terus menggelorakan semangat mencintai, memahami, dan mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Mahrojan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk memperkuat spiritualitas dan karakter generasi muda Islam.

(Berita : Izfian, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewer : Winka, Alif)
Related Articles :