Mantingan—Menjadi guru yang ideal adalah salah satu tujuan Pondok Modern Darussalam Gontor dalam melahirkan generasinya. Karena dengan guru yang ideal, akan lahir generasi yang ideal pula. Ideal dalam bertindak, berpikir, dan bergerak
Adalah Amaliyah Tadris, suatu kegiatan praktek mengajar yang diwajibkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor bagi seluruh santri dan santriwati kelas 6 yang dalam waktu dekat akan berpindah amanat menuju almamater yang baru. Dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman dalam kegiatan ajar-mengajar, Gontor mewajibkan seluruh santri dan santriwatinya untuk menempuh praktek mengajar, Amaliyah Tadris.
[dropcap][/dropcap]
Tepat pada Rabu, 28 Jumada-l-Ula 1439 H/ 14 Februari 2018 Gontor Putri Kampus 2 mengadakan Amaliyah Tadris Perdana di bawah bimbingan Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, Al-Ustdaz KH. Umar Said Wijaya, S.Ag, serta Bapak Wakil Direktur Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah, Al-Ustadz KH. Muhammad Fauzi, M.Ud oleh dua delegasi terpilih dari Angkatan kelas 6 Inspiring Generation, Pricillya (6B/ Jakarta) dan Amalia Nur Afasa (6B/ Purwokerto). Keduanya diadakan di Serambi Gedung Damaskus Gontor Putri Kampus 2 serta Aula Universitas Darussalam Gontor yang berletak di areal Gontor Putri Kampus 2 dengan mata pelajaran Muthala’ah yang disampaikan kepada kelas 2B dan kelas 1 Intensif B, dengan dihadirkan seluruh anggota angkatan untuk mengawasi apa yang berjalan dalam kegiatan tersebut, bila ditemukan kesalahan, maka akan dicatat dan dipertanggungjawabkan di akhir amaliyah.
Begitulah cara Trimurti mendidik generasi idealnya. Amaliyah tadris adalah cara terbaik yang dirancang Trimurti untuk memperbaiki sistem pengajaran yang dianggap belum memuaskan. Karena bagiamanapun, semua orang adalah ada untuk menjadi guru dimanapun berada—mengutip apa yang disebutkan oleh Trimurti, “Dimanapun kau berada, maka mengajarlah”.
Noorajavi