DARUSSALAM–Salah satu pendidikan yang diberikan Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor) kepada santrinya adalah dengan dinamika kegiatan yang terus berlangsung hampir tanpa jeda. Setelah kegiatan Fathu al-Mu‘jam berakhir pada hari Selasa, (3/10) lalu, Siswa Akhir KMI Inspiring Generation yang jumlahnya mencapai 762 orang kembali disibukkan dengan kegiatan Fathu al-Kutub. Event ini berlangsung selama tujuh hari. Dua hari, (Rabu–Kamis, 4–5/10) digunakan untuk pengarahan tentang materi-materi yang akan dibahas, yaitu: al-Hadist, al-Fiqh, al-‘Aqidah, dan al-Tafsir, dan lima hari selanjutnya, (Sabtu–Rabu, 7–11/10) merupakan ajang bagi seluruh siswa akhir KMI untuk menambah wawasan dengan membaca kitab kuning karangan ulama-ulama terdahulu yang telah disiapkan panitia dan dibimbing langsung oleh beberapa orang guru senior dan semi senior.
Ada perbedaan dalam pelaksanaan kegiatan ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, pengarahan materi yang akan dibahas diadakan di dalam Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) oleh Pakarnya. Tahun ini, pengarahan materi tersebut diadakan di kelas masing-masing oleh bapak-bapak guru yang ditunjuk langsung oleh Direktur KMI, yang mana sebelumnya mereka telah diberikan pengarahan.
Tujuan diadakan acara ini adalah untuk melatih pemahaman siswa akhir KMI dalam membaca kitab kuning dengan memperhatikan kemampuan bahasa yang mereka miliki. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperluas wawasan mereka serta meluruskan pendapat orang luar, bahwa santri Gontor tidak bisa membaca kitab kuning. K.H. Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan Pondok menyempatkan diri untuk hadir dalam pembukaan dan penutupan acara ini. “Dalam membaca kitab kuning, Gontor memang memiliki cara yang berbeda dengan pondok-pondok lain. Jika pondok lain membaca dengan metode penerjemahan tiap kalimat, kita yang sudah dibekali ilmu Nahwu dan Shorf sejak masuk ke pondok, dapat langsung membaca dan memahaminya tanpa diterjemahkan.” ujar beliau saat Pembukaan acara ini pada Sabtu pagi (7/10). ikami86