MANTINGAN – Pondok Modern Darussalam Gontor memang selalu padat dengan kegiatannya. Tak menunggu waktu yang panjang pasca liburan pertengahan tahun, berentet acara telah diselenggarakan, khusunya di Gontor Putri Kampus 1. Salah satunya adalah Pembukaan Gontor Cup. Gontor Cup merupakan agenda wajib setelah liburan pertengahan tahun. Terpilihnya acara ini sebagai awal rentetan kegiatan selepas liburan dimaksudkan agar semua anggota Darussalam dapat kembali memasuki pondok serta memperbaiki niat secara keseluruhan.
Pembukaan Gontor Cup diawali dengan sambutan dari Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto M.Pd.I. Acara ini juga dimeriahkan dengan Grand Opening yang menampilkan Jimbaz (senam kresi), Tari Daerah, Pencak Silat, serta Tim Orkestra yang dikoloborasikan dalam suatu drama. Tidak hanya itu, para asatidz juga diminta menunjukkan kebolehannya dalam berolahraga, seperti memanah, bersepeda, dan menendang bola.
Acara ini berlangsung seminggu, terhitung mulai Jum’at, 22 November 2019 hingga Jum’at, 29 November 2019. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah sportifitas santriwati dalam berolahraga, seperti memanah, basket, voli, bulutangkis, kasti, dan beragam lainnya. Tetapi juga meningkatkan kemampuan bidang seni seperti rebana, grup musik, dan lain sebagainya.
Acara yang diselenggarakan di lapangan hijau depan auditorium Gontor Putri Kampus 1 ini, Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 1 Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto M.Pd.I, dalam sambutannya menekankan tentang pentingnya sportifitas yang akan mengasah moralitas santriwati agar memiliki mental juara. Beliau juga menjelaskan tentang beberapa kunci dalam mendidik anak agar dapat memegang masa depan, yaitu :
1. Mempunyai integritas diri dan moral yang berkaitan dengan kinerja. Yaitu berbudi tinggi juga menjadi pribadi yang produktif, prostatif, dan mempunyai inisiatif.
2. Mempunyai jiwa kompetitif, yaitu memiliki kecakapan, ketrampilan , dan kemamupan, yang mana akan terwujud melalui berbagai macam kegiatan. Dalam membentuk jiwa yang kompetensif, dibutuhkan juga pemikiran yang kritis, kreatifitas, komunikasi, serta kebersamaan (kolaborasi).
3. Memperluas literasi (referensi), yang dapat melalui banyak aspek, seperti buku, internet, pengalaman, wawasan, budaya, dan lain sebagainya.
Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan ladang pendidikan. Jadi, segala aspek kegiatannya pun tak luput dari nilai-nilai pendidikan. Gontor Cup yang dikemas sedemikan rupa juga tentu tak luput dari nilai-nilai pendidikan. ”Padatnya kegiatan di pondok juga merupakan proses pendidikan, tentang bagaimana santriwati bisa menghargai dan dihargai oleh waktu. Itu yang membuat anak-anak Gontor haroki, senantiasa bergerak dan mempergerakkan, berjuang dan memperjuangkan agar dapat menjadi pemikir sekaligus penggerak umat” demikian yang beliau sampaikan dalam sambutan beliau. ShabriyaB