Date:

Share:

Kuliah Subuh 3 Ramadhan 1446 H: Al-Ustadz H. Imam Shobari

Related Articles

Kuliah Subuh 3 Ramadhan 1446 H, oleh Al-Ustadz H. Imam Shobari di Masjid Jami’ PMDG

Kesabaran itu bukan hanya karena terkena musibah atau sabar dalam menjalani kehidupan di pondok ini. Kesabaran itu pahalanya besar. Di hari akhir, semua amalan kita di timbang mulai dari sholat, zakat, dan haji kita. Tidak ada penimbangan di hari itu bagi amalan orang-orang yang sabar. Bahkan orang yang sabar itu minta diberikan musibah karena didalamnya terdapat pahala yang besar.

Kita masih akan diuji kesabaran kita sampai kita turun di masyarakat nanti. Di mana kita jika keluar akan menjadi da’i dan mengajar di luar. Semoga kita ketika di hari akhir akan mendapatkan amalan yang bi ghairi hisab, dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Banyak santri yang lewat di depan rumah saya yang lari-lari, bahkan sampai tabrakan, karena diuji kesabarannya.

Puasa itu yang pertama didasari dengan niat, niat itu adalah yang pertama dilakukan ketika puasa. Kenapa kita harus niat? Karena niat itu menunjukkkan keikhlasan kíta. Kalau kita berniat untuk berpuasa, kita memiliki motivasi sendiri untuk menjalankan puasa. Itulah yang dinamakan ikhlas. Berjuang di pondok ini juga didasari dengan rasa ikhlas. Bukan mencari pujian dari orang lain tetapi mencari ridho dan pahala dari Allah.

Pondok ini juga didasari dengan panca jiwa yang ada lima:

  1. Keikhlasan
  2. Kesederhanaan
  3. Berdikari
  4. Ukhuwah Islamiyah
  5. Kebebasan

Para pendiri meletakkan ikhlas menjadi dasar dari pondok ini. Para pendiri menjadikan ini sebagai landasan. Saya tahu betul keikhlasan para pendiri yang dilakukan mereka. Sampai masjid ini jika tanpa keikhlasan para pendiri tidak akan jadi. Bahkan mereka berebut unutk mewakafkan tanah mereka untuk pondok.

Mereka ketika mewakafkan tanah mereka, mereka menangis. Bukan karena rugi tapi karena bersyukur. Berjuang dan berkorban. Begitulah yang mereka contohkan kepada kita. Mereka tidak riya’ dan sombong. Mereka tidak menuntut duniawi tetapi mentuntut minta ganti dari Allah.

Keikhlasan ini adalah ajaran agama islam, maka kita harus mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Ikhlas itu berbuat sesuatu tanpa berharap imbalan dari orang lain.

Para sahabat dulu ketika sedang berbicara perihal dajjal, datang Rasulullah dan memberi tahu bahwa ada yang lebih berbahaya yang datang sebelum dajjal. Dan juga, wujudnya tidak terlihat pula yaitu riya’. ini lebih berbahaya dari dajjal. Riya’ itu ketika berbuat kebaikan hanya untuk dilihat. Ketika sedekah, sholat hanya untuk dilihat orang lain. Naudzubillahi min Dzalik.

Related Articles:

Kuliah Subuh 2 Ramadhan 1446 H: Al-Ustadz H. Noor Syahid, M.Pd.

Maklumat Pimpinan Pondok Tentang Penetapan 1 Ramadhan 1446 di PMDG

Musyawarah Kerja OPPM dan KGP Membangun Kepemimpinan dan Keselarasan Organisasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles