Home Blog Page 2

Semangat Qurban dan Pendidikan Warnai Idul Adha di Gontor

0

GONTOR – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan penyembelihan hewan kurban di kompleks Gedung Yaqdzoh pada Jumat (6/6), tepat setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha berjamaah di Masjid Jami’. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Pimpinan PMDG, KH. Hasan Abdullah Sahal.

Dalam sambutannya, beliau berpesan bahwa amal tidak sepatutnya dipamerkan kepada sesama manusia, melainkan dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai bentuk iman dan ketakwaan. “Kamu boleh pamer ke mana? Ke Allah,” ujar beliau.

KH. Hasan Abdullah Sahal membuka kegiatan penyembelihan hewan kurban di PMDG.

Kyai Hasan juga menekankan bahwa manusia tidak sepantasnya merasa berjasa, sebesar apa pun jasanya. Menurutnya, segala sesuatu yang dilakukan manusia tidak akan pernah lepas dari campur tangan Allah SWT. “Kalau tidak ada Allah, tidak akan jadi,” tegas beliau di hadapan para santri dan guru yang hadir.

Selama tiga hari ke depan, penyembelihan hewan Qurban akan dilaksanakan dengan melibatkan panitia pelaksana yang terdiri dari santri kelas 5 dan 6, guru junior, serta guru senior. Adapun jumlah hewan kurban yang terkumpul di seluruh kampus PMDG pada tahun ini mencapai 431 ekor kambing, 244 ekor sapi, dan 4 ekor kerbau. Hewan-hewan tersebut berasal dari berbagai kalangan, termasuk santri, guru, wali santri, dan masyarakat.

Di hadapan para santri, kyai Hasan berpesan agar manusia tidak merasa jasa, karena segala usaha mereka tidak akan berhasil tanpa campur tangan Allah SWT.

Di saat yang sama, para santri kelas 1 hingga 4 mengikuti kompetisi grup vokal bertajuk “Vocal Group Inter-Classes” yang dihelat di Gedung Olahraga (GOR) PMDG. Kegiatan ini tidak sekadar untuk mengisi waktu luang, tetapi merupakan bukti konsistensi PMDG dalam menjaga roda pendidikan tetap berputar dalam keseharian para santri.

(Berita : Ghazi, Foto : Dejuan, Reviewer : Winka, Alif)

Related Articles :

Gema Takbir dan Spirit Kurban Warnai Idul Adha di PMDG

Malam Idul Adha di Gontor: Seruan Qurban dan Sedekah

Gema Takbir dan Spirit Kurban Warnai Idul Adha di PMDG

0

GONTOR – Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dipadati ribuan santri, guru, wali santri, dan masyarakat sekitar yang hendak melaksanakan Shalat Idul Adha pada Jumat (6/6) pagi. Karena jumlah jamaah yang sangat banyak, sebagian dari mereka melaksanakan shalat di lapangan timur masjid. Suasana berlangsung khusyuk dan jamaah mengikuti rangkaian shalat serta khutbah Idul Adha dengan tertib.

Al-Ustadz Vindi Husnul Khuluq bertugas sebagai khatib pada kesempatan tersebut. Dalam khutbahnya, beliau membahas pola pendidikan Nabi Ibrahim AS yang berhasil membimbing putra-putranya menjadi pribadi yang saleh. Visi pendidikan Nabi Ibrahim adalah mencetak generasi yang hanya menyembah Allah SWT, sementara misinya adalah mengarahkan putra-putranya kepada ajaran yang lurus. “Kurikulum pendidikan Nabi Ibrahim sangatlah lengkap,” ujar Ustadz Vindi.

Para santri bersama-sama melakukan takbiran keliling di sekitar pondok dan desa Gontor.

Beliau juga mengingatkan jamaah agar senantiasa memperbaharui niat dalam menjaga dan istiqamah terhadap nilai-nilai Islam.

Usai penyampaian khutbah, K.H. Hasan Abdullah Sahal – Pimpinan PMDG, memberikan nasihat berharga bagi para jamaah. Beliau menyampaikan agar kita selalu bermuhasabah diri dan beristighfar kepada Allah SWT. Tak hanya itu, Kiai Hasan juga mengingatkan kembali pola pendidikan kesalehan yang diberikan Nabi Ibrahim as kepada anak keturunannya.

Al-Ustadz Vindi Husnul Khuluq menjadi khotib dalam rangkaian shalat Idul Adha berjama’ah di PMDG.

Sebelum shalat dimulai, para santri terlebih dahulu mengikuti kegiatan takbiran keliling di sekitar desa Gontor. Mereka berkumpul sejak pukul 05.00 pagi di zona masing-masing, lalu berjalan bersama mengelilingi area pondok sambil melantunkan takbir. Kegiatan ini dikawal oleh Bagian Keamanan Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Staf Pengasuhan Santri.

Selain shalat Idul Adha berjamaah, PMDG juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban di sekitar Gedung Yaqdzoh. Kambing dan sapi kurban diproses di lokasi tersebut, mulai dari penyembelihan, pengulitan, pemotongan, hingga penimbangan. Daging hewan kurban kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang berhak.

Beberapa masyarakat dan wali santri mengikuti shalat Idul Adha dari depan Masjid Jami’ PMDG.

(Berita : Ghazi, Foto : Dejuan, Reviewer : Winka, Alif)

Related Articles :

Malam Idul Adha di Gontor: Seruan Qurban dan Sedekah

Idul Adha di Gontor: Latih Berkorban untuk Kemajuan Umat dan Bangsa

Malam Idul Adha di Gontor: Seruan Qurban dan Sedekah

0

GONTOR – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) memperingati malam Hari Raya Idul Adha 1446 H dengan penuh khidmat pada Kamis, (5/6) Ribuan santri dan guru memadati Gedung Olahraga (GOR) PMDG sejak pukul 19.45 WIB untuk mengikuti pertemuan wajib bersama Pimpinan PMDG.

Dalam kesempatan tersebut, Al-Ustadz Fawwaz Ahmad Zarkasyi menyampaikan pidato bertema nikmat yang sering diabaikan manusia. “Nikmat yang paling banyak disia-siakan manusia adalah kesehatan dan waktu,” ungkap beliau.

Guru senior PMDG itu juga menekankan pentingnya bersedekah. Menurutnya, sedekah tidak hanya berupa uang, tetapi juga bisa dalam bentuk tenaga dan usaha. “Sedekah yang paling besar pahalanya adalah ketika seseorang masih sehat dan masih mengharapkan menjadi kaya.” Beliau menegaskan bahwa sedekah yang dilakukan dalam masa sulit memiliki nilai lebih di hadapan Allah.

Sementara itu, salah satu Pimpinan PMDG, Drs. KH. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., turut menyampaikan sambutan mengenai makna qurban. “Kita harus mempunyai jiwa sedekah, jiwa menolong, dan jiwa berkorban,” pesannya di hadapan seluruh santri.

Adapun pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban di seluruh kampus PMDG se-Indonesia akan dilaksanakan pada Jumat, (6/6). Tahun ini, total hewan qurban yang terkumpul sebanyak 431 ekor kambing, 244 ekor sapi, dan 4 ekor kerbau.

(Berita : Ghazi, Foto : Dejuan, Reviewer : Winka, Alif)

Related Articles :

Idul Adha di Gontor: Latih Berkorban untuk Kemajuan Umat dan Bangsa

Lomba Folksong dan Photobooth Warnai Perayaan Idul Adha

Takbir Keliling Meriahkan Perayaan Idul Adha

Saudi 1 Lantai 3 Juara Umum Muker: Sorotan di Tengah Semarak “Bumi Nusantara”

0

GONTOR – Mengusung tema “Bumi Nusantara”, Asrama Saudi 1 Lantai 3 berhasil mencuri perhatian dalam ajang Musyawarah Kerja (Muker) Asrama yang digelar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Rabu (4/6) petang. Sorak riuh peserta memenuhi lapangan Rabithah saat asrama dengan 60 anggota ini dinobatkan sebagai juara umum dari total 17 asrama yang berpartisipasi.

Pemilihan tema “Bumi Nusantara” dianggap cerdas dan penuh variasi. Dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, pengurus asrama tidak kesulitan dalam mengeksplorasi kreativitas mereka.

Ketua Asrama Saudi 1 Lantai 3 menerima piala juara umum dari staf Pengasuhan Santri.

Muker tahun ini mengangkat tema negara-negara dunia, di mana setiap ketua asrama diwajibkan memilih satu negara sebagai representasi tema mereka. Menurut hasil musyawarah antar pengurus harian Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) PMDG, tema ini dipilih karena fleksibilitasnya dan kemampuan untuk disesuaikan dengan jumlah asrama yang banyak.

Acara berlangsung meriah. Setiap asrama bersaing secara aktif dalam berebut perhatian dan suara dari peserta lainnya, yang turut menjadi bagian dari penilaian. Semangat, kekompakan, dan antusiasme asrama turut menjadi nilai tambah.

Salah satu santri sedang membacakan program kerja asrama mereka selama setahun ke depan.

Kreativitas juga menjadi unsur penting dalam penilaian. Bagian Kesenian PMDG menilai elemen estetika seperti latar utama, gapura masuk, serta dekorasi kelas dan kamar. Penilaian dilakukan dengan cara berkeliling dan mengamati langsung hasil karya masing-masing asrama.

Inisiatif peserta pun menjadi perhatian panitia. “Beberapa fasilitas telah disediakan oleh panitia Muker, tetapi peserta juga diberi ruang untuk berkreasi dan mencari referensi sendiri. Hal ini tentu menjadi nilai tambah,” jelas Wafin Muhammad Yaqdzan, Ketua OPPM.

Seorang santri sedang membaca daftra program kerja asramanya. Di Muker, para santri belajar berorganisasi dan menyusun program untuk menyukseskan kegiatan asrama mereka selama satu tahu.

Tak semua anggota asrama terlibat langsung di lapangan. Sebagian lainnya turut menyukseskan Muker dengan menghias kamar masing-masing, yang juga menjadi bagian dari rangkaian lomba dan akan dinilai secara khusus oleh tim kesenian. Rencananya, pengumuman pemenang lomba kamar terbaik akan disampaikan di Masjid Jami setelah pelaksanaan salat Idul Adha.

(Berita : Hilmi, Ghulaman, Haqi, Foto : Bag. Fotografi OPPM, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

MENGAJARKAN SANTRI DALAM BERORGANISASI DENGAN KEGIATAN MUKER

Ajarkan Tuntunan Berorganisasi, Pengasuhan Gelar Muker

Muker Rayon, Ajang Pembentukan Organisator Handal

Gontor Raih Prestasi Gemilang di Ajang GEKA 2024

0

YOGYAKARTA – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kembali menegaskan kiprahnya di kancah pendidikan internasional dengan meraih berbagai penghargaan bergengsi dalam ajang GEKA (Gema Karya Arab) 2024 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 14–17 Mei 2024.

Ajang tahunan yang mempertemukan lebih dari 30 lembaga pendidikan dari Indonesia dan Malaysia ini menjadi wadah adu kreativitas dan kemampuan berbahasa Arab para pelajar dan mahasiswa dalam berbagai cabang lomba, mulai dari orasi, pembacaan berita, hingga syair klasik Arab.

Dalam kompetisi yang ketat tersebut, delegasi Pondok Modern Darussalam Gontor berhasil menorehkan prestasi membanggakan:

Amir Omar (4-D, Malaysia) – Juara 1 Khithabah Nasional (Mahasiswa dan Siswa)
Ustadz Muhammad Nadhir Ainun – Juara 1 Qirā’at al-Akhbār Nasional (Mahasiswa dan Siswa)
Zeeren Busyir – Juara 3 Qirā’at al-Akhbār Nasional (Mahasiswa dan Siswa)
Muhammad Zaky Mubarok – Juara 3 Qirā’at al-Syi‘ir Nasional (Mahasiswa dan Siswa)

Keberhasilan ini disambut dengan rasa syukur dan bangga oleh keluarga besar Gontor. Tak hanya menjadi kebanggaan internal, kemenangan ini juga menjadi simbol semangat generasi muda dalam menghidupkan dan menyebarkan bahasa Arab sebagai bagian dari dakwah dan pengembangan peradaban Islam.

GEKA 2024 tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga ruang silaturahmi intelektual dan budaya yang memperkuat hubungan antar lembaga pendidikan Islam di Asia Tenggara.

(Berita : Ghazi, Foto : Tim Dokumentasi PMDG, Reviewer : Winka, Alif)

Related Articles :

Mengukir Prestasi, Raih Juara Umum Festival Dunia Arab

Mahasiswa UNIDA Gontor Meraih Prestasi dalam Pekan Hukum Olahraga dan Seni Fakultas Syariah IAIN Kediri

Penutupan MAQ dan OKUI 2025: Santri, Ulama, dan Al-Qur’an dalam Satu Gema

0

GONTOR – Suasana hangat menyelimuti Komplek Rabithah, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Sabtu malam (31/5), dalam seremoni penutupan dua ajang bergengsi: Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) dan Mahrojan Al-Qur’an (MAQ). Ribuan santri, guru, dan peserta dari berbagai daerah hadir memadati arena, menyaksikan malam puncak penutup rangkaian perlombaan yang telah berlangsung intensif selama lima hari.

Meski udara masih dingin usai hujan sore, semangat peserta dan hadirin tak surut. Acara dibuka oleh duo pembawa acara, Al-Ustadz Alfito Yazdan dan Al-Ustadz Rizvan Falah, kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Al-Ustadz Syamsuri Firdaus, sang qari internasional yang membacakan surat Al-Isra’, ayat 9–14. Tilawahnya yang penuh penghayatan menyihir suasana, mengajak seluruh hadirin memasuki momen khidmat.

Pimpinan PMDG, Drs. KH. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., dalam sambutannya menekankan pentingnya meneladani tokoh-tokoh inspiratif seperti Syamsuri Firdaus. Menurut beliau, pencapaian besar tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang dan perjuangan yang konsisten. “Tiga unsur utama dalam kegiatan ini—Al-Qur’an, ulama, dan intelek—tidak boleh dipisahkan,” ujar beliau dengan penuh penekanan.

Sebanyak lebih dari 400 peserta turut berpartisipasi dalam peringatan 100 Tahun Gontor ini. OKUI diikuti oleh 19 kontingen, sedangkan MAQ diikuti oleh 13 kontingen, terdiri dari cabang-cabang PMDG, pondok alumni dalam naungan Forum Pondok Alumni Gontor (FPAG), serta pesantren-pesantren dalam jaringan Mu’adalah Mu’allimin.

Hasil perlombaan pun diumumkan dengan penuh semangat. Pondok Pesantren Daru Hasbi keluar sebagai juara umum Festival MAQ 2025, sementara gelar juara favorit diraih oleh PMDG Kampus Pusat. Di ajang OKUI, Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok berhasil meraih gelar juara umum, dengan PMDG Kampus 4 Darul Muttaqin sebagai juara favorit.

Tak hanya seremoni resmi, penampilan hiburan turut menambah kemeriahan malam. Hadrah, Mahadasa Band, dan nasyid bertajuk “Ikrar untuk Tanah Para Nabi” menghibur dan menggugah jiwa para hadirin. Acara ditutup dengan doa dari Bapak Pimpinan PMDG dan sesi foto bersama seluruh kontingen.

Penutupan ini menandai akhir dari sebuah perjalanan panjang dan penuh semangat. Namun lebih dari itu, MAQ dan OKUI bukan sekadar ajang lomba. Ia adalah laboratorium kaderisasi—yang menanam harapan agar lahir generasi ulama intelek yang berpijak pada Al-Qur’an dan siap menghadapi zaman.

(Berita : Izvian, Faza, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Peserta MAQ dan OKUI Kunjungi UNIDA: Padukan Spirit Pesantren dengan Semangat Keilmuan Modern

OKUI Pertemukan Talenta Terbaik Indonesia

Mahrojan Al-Qur’an Semarakkan Peringatan 100 Tahun PMDG

Peserta MAQ dan OKUI Kunjungi UNIDA: Padukan Spirit Pesantren dengan Semangat Keilmuan Modern

0

GONTOR – Sebanyak 18 kontingen peserta Mahrojan Al-Qur’an (MAQ) dan Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) melaksanakan kegiatan kunjungan studi ke Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) pada Sabtu, 31 Mei. Kegiatan dimulai dengan sesi foto bersama di tangga utama Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus Pusat sebagai simbol semangat kebersamaan dan awal dari rangkaian kunjungan edukatif tersebut.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan UNIDA Gontor secara lebih mendalam kepada para peserta, sekaligus menumbuhkan motivasi dan wawasan santri mengenai pentingnya mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu umum dan teknologi. Melalui kunjungan ini, peserta diharapkan semakin memahami cita-cita besar Trimurti pendiri PMDG, yakni mewujudkan universitas bernilai pesantren dengan standar keilmuan bertaraf internasional.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai fasilitas penting di lingkungan kampus, seperti Gedung Utama, Perpustakaan Pusat, Masjid Jami’, serta Gedung Fakultas Kedokteran. Setiap lokasi memberikan kesan mendalam tentang bagaimana atmosfer akademik dan spiritual berpadu dalam kehidupan kampus.

Di Gedung Utama UNIDA, para kontingen disambut oleh Wakil Rektor III UNIDA, Assoc. Prof. Dr. Khairul Umam, M.Ec. Dalam sambutannya, beliau memaparkan visi UNIDA sebagai kampus pesantren yang berkomitmen mencetak generasi ulama intelek dan profesional. Acara dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa mahasiswa berprestasi, yakni Al-Ustadz Fauzan, Al-Ustadz Gagah, Al-Ustadz Fayshal, dan Al-Ustadz Ahmad Fauzi.

Pada sesi berbagi pengalaman, para mahasiswa menceritakan perjuangan mereka dalam menjuarai berbagai kompetisi, mulai dari debat Bahasa Arab tingkat nasional hingga perlombaan bertaraf internasional di bidang teknologi. Salah satu pesan inspiratif disampaikan oleh Al-Ustadz Fauzan, yang mengatakan bahwa santri kerap dianggap kolot, tidak mengikuti perkembangan zaman, dan hanya menguasai ilmu agama. Namun ia menekankan bahwa santri juga mampu mendalami berbagai bidang keilmuan lain, termasuk teknologi, dan mampu bersaing secara global.

Kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB dengan penuh antusiasme. Menjelang akhir acara, peserta mengikuti sesi tanya jawab, kemudian ditutup dengan foto bersama Wakil Rektor III, salat berjamaah di Masjid Jami’ UNIDA, serta makan siang bersama seluruh peserta dan pembimbing.

Kunjungan ini tidak hanya memperluas wawasan para santri tentang dunia perguruan tinggi, tetapi juga menanamkan keyakinan bahwa santri memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di era modern tanpa harus meninggalkan jati diri dan nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi hidup mereka.

(Berita : Faza, Daniel, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Seminar Sharing Mujawadah dan Murottal: Menyatukan Cinta Al-Qur’an dalam Satu Suara

OKUI Pertemukan Talenta Terbaik Indonesia

Mahrojan Al-Qur’an Semarakkan Peringatan 100 Tahun PMDG

Duel Logika : PMDG Kampus 2 dan 3 Bakar Semangat Debat Final OKUI

0

GONTOR — Sorak sorai penonton menggema di Lapangan Rabithah saat babak final lomba debat Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) digelar pada Jumat (30/05). Lomba debat ini menjadi salah satu acara paling dinanti oleh warga Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), sebab intensitas dan tensi tinggi dari adu argumen para santri selalu mampu menghipnotis para penonton.

Dua kontingen tangguh berhasil menembus babak final: PMDG Kampus 2 sebagai kubu kontra dan PMDG Kampus 3 sebagai kubu pro. Mereka mengangkat tema hangat dan relevan, yakni “Kewirausahaan Harus Menjadi Kurikulum di Sekolah Menengah”. Setiap pembicara diberi waktu lima menit untuk menyampaikan argumen, menjadikan setiap detik di atas panggung begitu berharga.

Jalannya debat berlangsung sengit dan penuh dinamika. PMDG Kampus 2 menunjukkan kekuatan riset dan data aktual untuk membantah argumen lawan, sementara PMDG Kampus 3 tetap tampil tenang dan konsisten dalam menyampaikan visi mereka. Argumen tajam, intonasi lantang, dan retorika cerdas menjadi senjata utama kedua kubu. Tepuk tangan dan sorakan dari para penonton pun seakan tak pernah henti, menambah panas suasana kompetisi.

Usai debat, para dewan juri memberikan evaluasi dan masukan. Al-Ustadz Winka Ghozi menjelaskan bahwa dalam menyusun argumen, hierarki dalil sangat penting, dengan dalil empiris berada di posisi terkuat, disusul dengan dalil rasional. Penilaian disampaikan secara objektif dan konstruktif, memberi bekal tambahan bagi peserta untuk meningkatkan kualitas berpikir dan berbicara.

Lomba debat ini ditutup dengan saling berjabat tangan di atas panggung, menandakan sportivitas yang tinggi dari para peserta. Walau hanya satu tim yang akan keluar sebagai pemenang, semangat intelektual dan adu gagasan yang sehat telah menjadikan semua peserta sebagai juara di mata penonton.

Dengan hasil ini, klasemen OKUI makin sengit, menyisakan semangat membara menjelang penutupan seluruh rangkaian lomba.

(Berita : Faza, Daniel, Haqi, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun PMDG, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Final Cerdas Cermat OKUI 2025: PMDG Kampus 7 Raih Juara Pertama

Kilas Balik: Mengulang Kembali Sejarah Islam

OKUI : Mengasah Kecerdasan Santri dalam Berlogika

Final Cerdas Cermat OKUI 2025: PMDG Kampus 7 Raih Juara Pertama

0

GONTOR — Lomba terakhir dalam rangkaian Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) ditutup dengan final cerdas cermat yang berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Perlombaan ini mempertemukan kontingen dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia, dan berhasil menyedot perhatian warga Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), khususnya para anggota.

Empat kontingen terpilih sebagai finalis: PMDG Kampus Pusat, PMDG Kampus 4, PMDG Kampus 7, dan Pondok Pesantren Nurul Hakim. Masing-masing tim terdiri dari tiga peserta yang bersaing menjawab pertanyaan dari berbagai bidang, mulai dari pengetahuan umum hingga keagamaan, dalam tiga bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris.

Sejak awal perlombaan, keempat kontingen menunjukkan kerja sama tim yang solid, konsentrasi tinggi, dan kecepatan berpikir yang luar biasa. Pada babak pertama, setiap soal hanya diberi waktu 10 detik untuk dijawab, yang membuat suasana semakin tegang. Sorak sorai penonton dan tepuk tangan menggema, mencerminkan semangat dan dukungan luar biasa dari seluruh hadirin.

PMDG Kampus 7 tampil dominan sejak awal, unggul cepat dan tepat dalam menjawab setiap soal. Babak kedua, yaitu babak rebutan, menjadi sorotan karena memacu adrenalin peserta dan penonton. Pada tahap ini, PMDG Kampus 7 berhasil mempertahankan keunggulannya dengan strategi yang cermat. Mereka memilih untuk bermain aman demi menjaga poin, sebab jawaban yang salah akan mengurangi 50 poin.

Akhirnya, PMDG Kampus 7 dinobatkan sebagai juara pertama dengan perolehan 600 poin. Sementara itu, PMDG Kampus Pusat dan Pondok Pesantren Nurul Hakim sama-sama meraih 550 poin, sehingga diperlukan pertanyaan tambahan untuk menentukan juara kedua. Soal penentu berhasil dijawab dengan benar oleh kontingen PMDG Kampus Pusat.

Sebelum meninggalkan panggung utama, seluruh peserta saling berjabat tangan dan mengucapkan selamat satu sama lain, menunjukkan sportivitas dan ukhuwah yang kuat antar sesama pejuang ilmu.

(Berita : Daniel, Haqi, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun PMDG, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Kilas Balik: Mengulang Kembali Sejarah Islam

OKUI : Mengasah Kecerdasan Santri dalam Berlogika

Santri Adu Ilmu dan Teknologi di Hari Kedua OKUI

Seminar Sharing Mujawadah dan Murottal: Menyatukan Cinta Al-Qur’an dalam Satu Suara

0

GONTOR — Sebuah seminar bertajuk “Sharing Mujawadah dan Murottal” sukses diselenggarakan di lantai 2 Masjid Jami, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), pada Jumat (30/05). Kegiatan ini menjadi momen inspiratif bagi para qori dan hafidz muda dari berbagai penjuru Indonesia untuk memperdalam kecintaan dan pemahaman mereka terhadap ilmu Al-Qur’an.

Seminar ini menghadirkan Qori Internasional, Al-Ustadz Syamsudin Firdaus, yang dikenal karena istiqamah dalam menyampaikan metode bacaan Al-Qur’an yang tartil, indah, dan menyentuh hati. Kehadiran beliau disambut antusias oleh para peserta yang terdiri dari delegasi Mahrojan Al-Qur’an (MAQ), Jam’iyyatu-l-Qurra’ (JMQ), dan Jam’iyyatu-l-Huffazh (JMH). Total peserta mencapai lebih dari 370 orang, dengan rincian 250 dari MAQ, 50 dari JMQ, dan 70 dari JMH.

Al-Ustadz Aqil Ibnu, selaku panitia Peringatan 100 Tahun PMDG cabang MAQ, menyampaikan dalam sambutannya, “Seminar ini memang bukan bagian dari rangkaian resmi Mahrojan Al-Qur’an, namun Al-Ustadz Syamsudin Firdaus dengan penuh keikhlasan mengisi kekosongan waktu yang ada. Alhamdulillah, kehadiran beliau menambah semangat para peserta untuk terus mengasah kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an, khususnya dalam cabang Qiroat Mujawadah yang membutuhkan kedisiplinan, pendalaman makna, dan kestabilan suara.”

Tak sekadar ceramah dan motivasi, seminar ini juga mencakup sesi tanya jawab interaktif. Para peserta mengajukan pertanyaan seputar teknik menjaga kestabilan suara, pengaturan pernapasan untuk bacaan panjang, serta kiat menjaga hafalan di tengah rutinitas harian. Dalam jawabannya, Al-Ustadz Syamsudin menekankan pentingnya latihan yang konsisten, ketekunan, dan niat yang tulus dalam menuntut ilmu Al-Qur’an.

Lebih dari sekadar forum keilmuan, seminar ini menjadi ruang silaturahmi yang mempertemukan para peserta dari berbagai daerah, latar belakang, logat, dan budaya. Meskipun berasal dari beragam tempat, semangat ukhuwah Islamiyah tetap terjaga, memperkuat rasa persaudaraan dalam semangat yang sama: cinta kepada Al-Qur’an.

Panitia berharap kegiatan ini menjadi titik awal untuk forum-forum serupa di masa mendatang, baik dalam skala lokal maupun nasional. Tujuannya jelas: melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya fasih membaca, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

(Berita : Faza, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun PMDG, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)

Related Articles :

Seminar Mushaf Al-Qur’an: Mengupas Standar Nasional dan Digitalisasi

Hari Ketiga MAQ 2025: Persaingan Qari Muda Semakin Ketat

Final Hifdzul Qur’an : Kontingen Gontor Tampil Gemilang