Home Blog Page 267

Fatih Seferagic Kunjungi Gontor

0

GONTOR–Hafidz Qur’an, Qori Internasional, Aktivis Kemanusiaan dan Dakwah Islam, Fatih Seferagic kunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), nama Fatih Seferagic pertama kali dikenal secara luas di media sosial. Fatih adalah seorang penghafal Al-Quran berkewarganegaraan Amerika Serikat. Fatih dan rombongan tiba di Gontor pada hari Rabu (29/8) dan langsung disambut oleh Al-Ustadz Noor Syahid di Kantor Pimpinan PMDG.

 

Setibanya di Gontor, Fatih langsung menjadi Imam shalat subuh di Masjid Jami’ Gontor. Bersama ribuan santri, Fatih melantunkan Surat Al-Mulk dan Surat An-Naba’ dalam rakaat pertama dan kedua dengan suara yang merdu. Para santri merasakan nuansa baru dalam shalat subuh di Gontor dengan hadirnya Fatih.

 

Dalam rangkaian kunjungan ini, Fatih berbagi pengalaman yang dirasakan selama mempelajari Al-Quran serta rintangan yang ia hadapi terutama karena dia tumbuh di lingkungan minoritas muslim. Diharapkan dengan kehadiran seorang sosok yang berhasil melalui rintangan tersebut, teman teman penghafal di rumah Tahfidz dapat termotivasi untuk tetap semangat melanjutkan program mereka di segala situasi yang mereka hadapi, termasuk segala keterbatasan fasilitas yang dihadapi.

 

Pada tahun 2016, untuk pertama kalinya Fatih mengunjungi Indonesia dalam rangkaian tur Heaven on Earth. Berkat antusias yang besar, di tahun ketiga ini, Dian Pelangi kembali menyelenggarakan Heaven on Earth Tour 3.0 bersama sang Qori & Hafidz Amerika Fatih Seferagic. Bertajuk For the Future of Tahfidz Indonesia, Heaven On Earth 3.0 berfokus kepada pengembangan program para penghafal Al-Quran di beberapa pesantren dan rumah Tahfidz Indonesia. Salah satunya Gontor. Rakafadel

MUSYAWARAH KERJA STAF BAGIAN DISKUSI ILMIAH DAN PENERBITAN

0

 

Jadilah ulama yang intelek, bukan intelek yang tahu agama. Sebuah perkataan Trimurti tersebut kerap dijadikan latar belakang pembentukan dan penyaluran potensi intelektualitas anggota Darussalam. Salah satu perwujudannya adalah dengan musyawarah kerja Staf Bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan yang disebut juga COSMIC (Community of Such Marvelous in Creation). Bertujuan peningkatan intelektualitas, staf tersebut memulai segenap kegiatan yang akan dilaksanakannya setahun kedepan dengan musyawarah mengenai program-program kerja.

Dalam musyawarah tersebut, staf yang beranggotakan santriwati kelas 4 dan 3 intensif ini membicarakan tentang mekanisme agenda-agenda di waktu selanjutnya. Mulai dari kepengurusan inti, pembagian kerja, pembuatan majalah dinding, pembacaan berita rutin, dan seterusnya. Selain itu, kegiatan ini juga melatih para anggota untuk memahami langkah-langkah proses musyawarah yang baik dan benar. Tak lain untuk mempersiapkan mereka pada tingkatan yang lebih tinggi seperti halnya musyawarah kerja rayon maupun organisasi lainnya kelak di kelas 5 dan 6.

DSC_7390

Sebuah organisasi didukung secara maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri pondok kita tercinta. Tentu tak lepas dari tujuan mulianya yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membangun peradaban Islami. NISAHABIBA

Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy: Khutbah Perpeloncoan bagi Seluruh Warga Pondok Modern

0

Mantingan–Ahad pagi (5/8), PMDG Putri Kampus 1, Mantingan mengadakan Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy, khutbah ta’aruf, khutbah perpeloncoan bagi seluruh warga Pondok Modern. Tujuannya adalah untuk mengenalkan santri baru tentang pondok dan kepondokmodernan beserta program-programnya selama satu tahun yang akan datang, dan untuk mengingatkan santri lama juga para guru agar selalu memperbaharui niatnya di awal tahun ajaran baru.

Penyerahan Bendera Merah Putih oleh Bapak Pimpinan kepada PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera).
Penyerahan Bendera Merah Putih oleh Bapak Pimpinan kepada PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera).

Tepat pukul 07.00 WIB, acara dimulai dengan persiapan barisan dan pengibaran bendera merah putih, lalu dilanjutkan dengan pembacaan Pidato Apel Tahunan oleh Bapak Pimpinan selaku Inspektur Upacara. Dalam pidatonya, Kiai Hasan berkata,

“Anak-anakku, santri/santriahku, guru-guru dan keluarga besar PMDG yang kami cintai, rohimakumullah!!!. Dinamika yang terjadi dan dicapai puluhan tahun sebelum hari ini, hari-hari ini berkaitan dan tidak terlepas dari dinamika puluhan tahun bahkan puluhan tahun sebelumnya, dan untuk puluhan ratusan tahun sesudahnya. Ibarat tiang-tiang pancang, atau batu-batu fondasi yang terpendam, berjasa bagi bangunan-bangunan menjulang di atasnya setinggi, sebesar, sekuat apapun.”

 “Dynamic Generation, Smart Generation, Prestigious Generation, Identity Generation, Survival Generation, Inspiring Generation dan sekarang Guardian Generation.”

“Gontor Mengawal Nilai-Nilai dan Sistem Pesantren, bagi Kejayaan Umat dan Bangsa”

Seusai pidato, acara dilanjutkan dengan penampilan-penampilan kreativitas santriwati, yang terdiri dari: Grand Opening, Rebana, Senam Massal, Tari Massal dan Atraksi Pramuka, yang dibuka dengan penampilan Marching Band Gema Nada Darussalam MBGND dari PMDG Pusat dan Reog Ponorogo dari PMDG Kampus 2. Kemudian acara ditutup dengan parade-parade barisan, dari barisan Guru KMI, Siswa Akhir KMI, Mahasiswi, dan barisan Tiap-tiap Konsulat. Lalu dilanjutkan dengan Kuliah Umum Babak I dan II pada siang dan malam hari, serta kuliah umum Babak III dan IV pada keesokan harinya.

Acara ini diikuti oleh seluruh santriwati, guru KMI PMDG Putri Kampus 1 dan 2, dosen dan mahasiswi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Putri Kampus Mantingan, yang masing-masing berjumlah 3.612 santriwati dan 434 guru PMDG Putri Kampus 1.1.644 santriwati dan 222 guru PMDG Putri Kampus 2.950 mahasiswi dan dosen UNIDA Gontor Putri Kampus Mantingan. Bapak Pimpinan Pondok, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., ketua-ketua lembaga pondok dan beberapa guru senior rombongan Gontor juga turut hadir pada acara ini hingga usai. rukh

Membentuk Ummahat Sitti-l-Kull Melalui Pelatihan Memasak Bersama Chef Furqon

0
Chef Furqon sedang mempraktikkan di depan para peserta
Chef Furqon sedang mempraktikkan di depan para peserta

Gontor Putri Kampus 1Gontor selalu mempersiapkan para santrinya untuk menjadi mujahid-mujahidah umat yang membawa perubahan, terkhusus bagi para santriwati yang berada didalamnya. Karena melalui tangan-tangan inilah, nasib suatu umat ditentukan apakah baik ataupun tidak. Dalam usaha pembentukan inilah, Gontor Putri Kampus 1 mengadakan pelatihan memasak yang ditutori oleh chef yang handal dan terpercaya.

Pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam peningkatan kualitas keputrian di Gontor Putri Kampus 1. Acara ini diadakan sejak hari Jum’at, 31 Agustus 2018 sampai dengan Senin, 3 September 2018. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 80 orang, yang terdiri atas 40 orang ustadzah baik dari Gontor Putri Kampus 1, 2, dan 3, serta 30 orang madamat Gontor Putri Kampus 1 dan 2. Para peserta dibagi dalam 3 kelompok memasak, yang mana berlatih dalam sesi-sesi yang telah dibagikan oleh panitia. Acara ini dipusatkan di bangunan Nadi-l-Qubaits, yang merupakan sentral pengembangan keputrian dalam bidang masak-memasak.

Peserta sedang mempresentasikan hasil masakan di depan tutor dan para peserta
Peserta sedang mempresentasikan hasil masakan di depan tutor dan para peserta

Tutor yang melatih dalam acara ini adalah Chef Furqon, yang memiliki nama lengkap Ahmad Furqon Nur. Beliau merupakan alumnus Gontor yang kini telah berdomisili di Denmark sebagai chef. Sebelum menjadi tutor dalam acara ini, beliau sering berkunjung ke Gontor Putri Kampus 7 untuk memberi pelatihan yang serupa kepada para santriwati disana. Dalam pelatihan ini, beliau mengajarkan teknik memasak makanan dan minuman, baik dalam kategori berat, sedang, maupun ringan , kepada seluruh peserta yang ada. Besar harapan dari acara ini agar tujuan yang diinginkan dapat terwujud, yaitu munculnya ummahat sitti-l-kull yang membawa umat dalam kejayaannya. Fayra

Kiai Hasan Hadiri Sidang Pleno Wantim MUI ke-30

0

Jakarta-K.H. Hasan Abdullah Sahal hadiri Sidang Pleno Wantim MUI ke-30. Rabu (29/8) siang bertempat di Kantor MUI Pusat, Jakarta. Sidang ini akan membahas masalah-masalah strategis keorganisasian, keumatan, dan kebangsaan. Salah satu poin pembahasannya adalah posisi ketum yang menjadi cawapres.

Sidang yang dipimpin oleh Din Syamsuddin ini dihadiri oleh kurang lebih 30 utusan dari berbagai ormas dan lembaga Islam. Acara dimulai pukul 13.30 WIB dan selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Sidang berlangsung lancar dan hangat.

Sidang kali ini dinyatakan tertutup untuk wartawan. Selesai Sidang, Wantim MUI adakan Press release, mereka memberikan pandangan bahwa berdasarkan ketentuan keorganisasian MUI, khususnya Pedoman Rumah Tangga Pasal 1 ayat 6 butir f, Ketum MUI harus melepaskan jabatan sebagai ketum apabila terpilih menjadi Wakil Presiden RI.

“Namun, demi menegakkan marwah organisasi dan peran MUI sebagai khadimul ummah wa shadiqul hukumah yakni berada di atas dan untuk semua elemen umat Islam dan bangsa Indonesia maka seyogyanya organisasi MUI dan posisi-posisi di MUI tidak digunakan untuk kepentingan politik kekuasaan yang dapat memecah belah umat Islam dan bangsa Indonesia” Jelas Ketua Wantim MUI, Prof Didin. AaRum

Gala Dinner Bapak Wakil Pengasuh Gontor Kampus 2 Bersama Peserta Diklat Kementrian Agama RI

0

KAMPUS 2 – Diklat Teknis Substantif Perkoperasian Pondok Pesantren merupakan acara tahunan dari Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementrian Agama RI. Tahun ini Kemenag memilih Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai salah satu tempat pelaksanaan diklat tersebut. Rombongan diklat pun telah tiba hari sabtu (01/09) pukul 04.00 Subuh perjalanan darat dari Jakarta. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari hingga hari ahad (04/09).

Gala Dinner
Gala Dinner

Pada pagi hari, pemberian materi diklat dilakukan di Gedung Latansa Gontor Department Store. Peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Direktur Latansa Store. Bahkan beberapa peserta tertarik ingin membuka cabang Latansa Gontor Department Store di pesantren masing-masing, salah satunya keinginan dari Bapak Yuli Saiful Bahri dari Pondok Pesantren Bali Bina Insani.

Materi selanjutnya dilaksanakan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. Peserta disambut dengan hangat dan ramah oleh guru-guru Gontor Kampus 2. Materi diklat tentang “Jaringan Kemitraan Koperasi Pondok Pesantren” disampaikan oleh Ust. H. Muhammad Hudaya, Lc., M.Ag. selaku wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2.

“Awalnya Gontor itu tidak memiliki upaya untuk mensejahterakan guru, maka bapak kyai atau pimpinan pondok berusaha untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, supaya dapat berkonsentrasi dalam memperjuangkan segala perjuangan di pondok. Di antara upayanya adalah dengan mendirikan unit usaha ekonomi, yang pertama adalah UKK (Usaha Kesejahteraan Keluarga) yang bergerak dalam bidang kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Meskipun diperuntukkan kesejahteraan guru, namun hasil yang digunakan untuk kesejahteraan guru hanya kira-kira 40% saja. Selebihnya, diperuntukkan kepentingan santri dan pondok.”, imbuhnya.

Usai penyambutan dan presentasi, rombongan peserta diklat Kemenag dibawa menuju unit-unit usaha di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. “Unit usaha di Gontor bukan berbasis bisnis, tetapi pendidikan”, Ust. Hudaya menegaskan hal tersebut saat sesi keliling ke Gorda Café, Koperasi Pelajar, Café Harmony, Gorda Transport, dan Pabrik Sandal. Setelah sholat Maghrib, peserta disambut dengan Gala Dinner bersama wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2.

Kegiatan ini ditutup oleh Ust. H. Khoirul Umam, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Semoga selama 4 hari ini, pengalaman dan ilmu yang didapatkan dari diklat ini dapat diaplikasikan di pondok pesantren masing-masing serta nilai-nilai perjuangan pondok pesantren dapat ditularkan ke seluruh pondok pesantren di Indonesia.

 

Doa Dalam Sujud Syukur Pondok Pesantren Baitul Hidayah

0

Bandung (15/7), adalah momentum berharga bagi keluarga besar Pondok Pesantren Baitul Hidayah, yang menjadi puncak rangkaian acara sewindu (8 tahun) Pondok Pesantren Baitul Hidayah. Yang lebih istimewanya lagi, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal berkenan hadir dan mengimami para santri serta guru pada saat sujud syukur.

Dalam acara ini, Ust. Erik Setiawan M.I.Kom selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, pemateri, serta pihak sponsor seperti Dago Wisata Travel Haji dan Umrah, Shafira Busana Muslim, dan lainnya. Selain itu, KH. Iwan Shofyan Andi, M.Si selaku Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hidayah juga menyampaikan, bahwa puncak kegiatan sewindu ini dilaksanakan bukan sebagai momentum formalitas semata, bahkan lebih dari pada itu, bahwa momentum puncak sewindu ini dapat dijadikan motor penggerak untuk seluruh yang ada dan memiliki andil di PP. Baitul Hidayah, untuk bisa lebih bekerja keras lagi dalam mengemban amanah umat, termasuk amanah pewakif tanah Pesantren, Alm. Bpk. Martono beserta keluarga yang telah mendahului.

Tausyiah K.H. Hasan Abdullah Sahal saat acara Sujud Syukur
Tausyiah K.H. Hasan Abdullah Sahal saat acara Sujud Syukur

K.H. Hasan Abdullah Sahal yang hadir saat itu pun menyampaikan sambutan serta pesan dan nasehat dalam acara tersebut. Dalam tausyiahnya, beliau menyampaikan, “Penyakit pondok pesantren itu ingin cepat besar, maka jangan sampai kamu berkeinginan untuk membuat pondokmu cepat besar, semuanya butuh proses. Orang besar itu semakin besar, belum tentu semakin besar jiwanya, belum tentu semakin besar hatinya. Fisiknya besar, tapi belum tentu semakin besar kerjanya.”

Di akhir tausyiah, beliau mengingatkan semua yang hadir dalam acara itu untuk kembali merenungi makna dari surat Ibrahim mengenai hakikat bersyukur. Semakin kita bersyukur, maka Allah akan berikan sesuatu yang lebih, namun jika kita kufur maka adzab Allah lah yang menanti.

Penandatanganan Akta Wakaf Tanah PP. Pesantren Baitul Hidayah
Penandatanganan Akta Wakaf Tanah PP. Pesantren Baitul Hidayah

Selain memberikan tausyiah dan nasehat, KH. Hasan Abdullah Sahal pun ikut menjadi saksi penandatangan akta wakaf tanah Pondok Pesantren Baitul Hidayah yang diberikan oleh Alm. Bpk. Martono. Dengan demikian, total tanah yang telah diwakafkan ke Pondok Pesantren Baitul Hidayah adalah sejumlah 5,1 Ha3.

Acara ditutup dengan do’a bersama seluruh santri, guru PP. Baitul Hidayah dan hadirin yang datang. Seusai doa, Bapak Pimpinan segera kembali ke hotel dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan di keesokan harinya. rukh

Gontor Adakan Ulangan Umum Semester Pertama

0

GONTOR—Setelah  sekian lama Pondok  Modern Darussalam Gontor (PMDG) disibukkan dengan berbagai rentetan acara Khutbatul ‘Arsy, akhirnya rutinitas kembali berjalan seperti semula. Begitupun kegiatan belajar mengajar di Kuliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI). Pada minggu ini KMI mengadakan Ulangan Umum Semester Pertama.

Ulangan Umum ini dimulai pada hari Sabtu (1/9) hingga Rabu (5/9). Sebagaimana kegiatan pondok yang lainnya, Ujian ini juga diawali dengan pengarahan yang disampaikan oleh Bapak Direktur KMI K.H. Masyhudi Subari, M.A. seusai shalat maghrib di Masjid Jami’ (31/8). Dalam pidatonya, Kiai Masyhudi menyampaikan agar para santri senantiasa menjaga kesehatan demi kelancaran tiap individu dalam menghadapi Muraja’ah ini.

Para santri harus bisa mengatur waktu mereka sendiri, seperti; waktu belajar, waktu istirahat, waktu makan, dan yang lainnya. Untuk santri baru diharapkan dapat langsung beradaptasi dengan miliu ujian di Gontor ini. Selama masa ujian, para santri tidak diperbolehkan untuk berolahraga di pagi hari demi mewujudkan miliu belajar dan menfokuskan diri untuk belajar dalam kurun waktu lima hari ini.

Setelah ulangan ini berakhir, para santri dapat mengukur sejauh mana kemampuan mereka di seluruh mata pelajaran, sehingga mereka dapat meningkatkan potensi diri masing-masing dalam menghadapi Ujian Pertengan Tahun mendatang. Apabila nilai mereka di Ulangan ini memuaskan, itu berarti sudah setengah persiapan menuju Ujian Pertengan Tahun. Akan tetapi, jika nilai mereka ternyata kurang baik, berarti mereka harus berusaha lebih keras lagi. Faruq

 

30 Provinsi Perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren se-Indonesia Kunjungi Unit Usaha Gontor  

0

SIMAN-Guna meningkatkan perkembangan perkoperasian pondok pesantren, Kementrian Agama RI memberikan pelatihan kepada seluruh perwakilan pondok pesantren di Indonesia. 30 peserta dari 30 provinsi perwakilan pimpinan pondok pesantren se-Indonesia mengunjungi unit-unit usaha yang dikelola oleh Pondok Modern Darussalam Gontor pada Ahad (02/09).

Meninjau Unit Usaha Konverksi Gontor.
Meninjau Unit Usaha Konveksi Gontor.

Tim yang diketuai oleh Ustadz Ismail Kadir dari Pondok Pesantren Ummushabri Kendari Sulawesi Tenggara hendak belajar dari keberhasilan Gontor dalam mengelola unit-unit usaha, bisnis pondok serta kopontren, sehingga memiliki kemandirian dalam hal pendanaan. Tim Diklat melihat secara langsung beberapa unit usaha Gontor seperti percetakan Darussalam Press, pabrik air kemasan “Amidas”, pusat penggilingan padi (Selep) Gontor dan BMT (Baitul Maal wat Tamwil) Gontor.

Semua peserta antusias dalam mendengarkan pemaparan dari Ustadz Drs. H. Imam Mukhtar di unit usaha Amidas dan Selep Gontor. “Unit usaha ini menunjukkan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor bisa hidup mandiri dalam mengembangkan pondok. Itu baru mampu memenuhi kebutuhan di dalam, kita belum sempat menerima order dari luar pondok” imbuhnya.

Al-Ustadz Drs. H. Y. Suyoto Arief, M.S.I. saat menyampaikan materi tentang pelayanan prima anggota kopontren pada kegiatan Diklat Teknis Substantif Perkoperasian Pondok Pesantren di Hall Hotel Unida Inn, Universitas Darussalam Gontor.
Al-Ustadz Drs. H. Y. Suyoto Arief, M.S.I. saat menyampaikan materi tentang pelayanan prima anggota kopontren pada kegiatan Diklat Teknis Substantif Perkoperasian Pondok Pesantren di Hall Unida Inn.

Sejatinya unit usaha yang dimiliki Pondok Pesantren itu dijadikan sarana untuk membentuk kemandirian dan pengelolaan, organisasi serta menjadi media bagi pondok untuk melakukan praktik berwirausaha, sehingga terdapat keseimbangan pada pendidikan agama dan pendidikan kewirausahaan. Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Drs. H. Y. Suyoto Arief, M.S.I. saat materi tentang pelayanan prima anggota kopontren pada kegiatan Diklat Teknis Substantif Perkoperasian Pondok Pesantren di Hall Unida Inn, Universitas Darussalam Gontor.

 

 

Saat ini, Gontor sudah memiliki 32 unit usaha, Ada unit usaha yang diluar koperasi yaitu perseroan. Beberapa pengembangan kopontren Gontor antara lain SPBU yang dikelola oleh Pondok Modern Gontor di Wonosobo.

Kunjungan di hari ketiga adalah unit usaha Latansa Gontor, yang terletak di jalan Sultan Agung No.21, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo. Unit usaha ini dialokasikan dalam satu gedung yang terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama terdiri dari tiga unit usaha, diantaranya Latansa Toko Peralatan Olah Raga dan Latansa Apotik. Lantai kedua terdapat Latansa Book Store, dan lantai ketiga merupakan ruangan untuk staf dan karyawan.*Atika R. Masrifah

Diskusi Umum Siswa Kelas 6 KMI Usung Tema “Peran Pesantren Dalam Pendidikan Sosial Budaya”

0

GONTOR–Pada hari Rabu (29/8) Siswa Akhir Kulliyatul Muallimin Al Islamiyyah (KMI)  kembali disibukkan dengan kegiatan yang positif yaitu Diskusi Umum. Acara yang mengusung tema “Peran Pesantren Dalam Pendidikan Sosial Budaya”  ini dipaparkan oleh salah satu Siswa AKhir KMI yaitu Alif Rifdan Syah kelas 6 B dari Madura, selain menjadi pemakalah, Alif juga merupakan Ketua Angkatan Siswa Akhir KMI yang mendapatkan tugas untuk menjadi pemakalah diskusi ini. Acara ini merupakan acara tahunan di Gontor yang diorganisir oleh Siswa Akhir KMI guna meningkatkan mutu keilmuwan siswa dan jiwa intelektualitas dalam menghadapai problematika zaman. Diskusi semacam ini juga menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi mereka untuk memantapkan bekal yang akan mereka amalkan di masyarakat kelak.

“Antum harus tahu tata cara dan pelaksanaan diskusi ini, maka semuanya harus serius dan menyimak dengan seksama atas apa yang akan dipaparkan oleh pemakalah malam ini” tutur Al-Ustadz Sujiat Zubaidi, M.A. dalam pembukaan acara diskusi ini. Beliau juga berharap bahwa seluruh siswa harus merekam dengan baik tentang kegiatan ini. Judul makalah malam ini sangat menarik karena berkaitan dengan pesantren dan budaya, “tegas  Ustadz Sujiat. Diskusi ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) serta diikuti oleh 751 siswa akhir dan 20 Asatidz. *aff