Home Blog Page 292

Orientasi OPPM & Koordinator- Langkah Pertama Kepengurusan Baru

0

Orientasi OPPM dan Koordinator adalah acara rutin diadakan setiap tahun. Setelah Serah Terima Amanat OPPM& Koordionator lama ke Pengurusan baru maka diadakannlah Orientasi yang diadakan selama 4 hari. Agar pengurus OPPM dan Koordinator yang baru  dapat menjalankan tugas dan amanat yang telah diberikan dengan baik dan tidak ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan didampingi oeh pembimbing disetiap bagian. Para pembimbing memberikan pengarahan-pengarahan kepada para pengurus  bagian tentang semua hal yang berkenaan dengan bagian tersebut. Pembimbing juga mengevaluasi program kerja kepengurusan lama agar tidak terulang kembali dimasa jabatan yang baru. Rentetan acara orientasi dimulai dengan pembukaan pada hari Ahad, (4 /2) oleh Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri kampus 2, dilanjutkan hari kedua yaitu pengarahan-pengarahan oleh para pembimbing setiap bagian dan hari berikutnya dilanjutkan dengan pengenalan pembimbing dan keadministrasian dan malam harinya diisi dengan materi komputerisasi kemudian penutupan Orientasi dilaksanakan pada hari Rabu, (7 /2).

“organisasi di pondok ini untuk mengajak anak-anak dan untuk membimbing anak-anak  dan organisasi dipondok adalah sarana untuk ibadah dan perjuangan untuk membantu pondok” Ujar Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya, S. Ag, Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri kampus 2.

Peserta Tersemangat dalam Orientasi
Peserta Tersemangat dalam Orientasi

Maka diharapkan dengan adanya organisasi di pondok ini menjadi sarana untuk mencetak kader pemimpin umat agar bisa mengatur dan mengelola organisasi dengan baik dan benar untuk kedepannya, dan sebagai sarana ibadah bagi para pengurus organisasi dan sarana untuk membantu pondok. Dengan motto “Siap memimpin dan mau dipimpin” menjadi landasan utama dalam keorganisasian dipondok Modern Darussalam Gontor sejak berdirinya. vrn

 

Tumbuhkan Jiwa Guru dengan Micro Teaching

0

أهم من المادة و المدرسة أهم من الطريقة  و روح المدرسة أهم من مدرسة نفسه

“ Metode mengajar  itu lebih penting daripada materi yang akan disampaikan, seorang pengajar  lebih penting daripada metode mengajar, dan ruh (jiwa) seorang pengajar lebih penting daripada jasadnya (pengajar) sendiri.”

Nadia Amaliyah Saat menunjukkan Wasail Idhoh
Nadia Amaliyah Saat menunjukkan Wasail Idhoh

Itulah semboyan yang selalu melekat pada masing-masing penghuni  Pondok Modern Darussalam Gontor. Ibaratnya saat kita berbicara pada orang lain, “Cara berbicara kita lebih penting dari apa yang akan kita bicarakan, dengan cara kasar ataukah lembut. Tetapi, niat kita untuk berbicara jauh lebih penting daripada cara berbicara kita, karena Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.”

Tarbiyah Amaliyah (Ujian praktik mengajar), angkatan Inspiring Generation PMDG Putri Kampus 2 tahun ini terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Gedung Qatar, adalah gedung yang terpilih untuk menjadi saksi bisu perjuangan siswi akhir KMI. Syarat awal perjuangan mereka adalah dengan lulusnya tarbiyah amaliyah.

Kamis, 8 Februari 2018 adalah hari Qudwah Hasanah (Pemberi contoh yang baik), dimana seluruh siswi akhir KMI berkumpul dimasing-masing kelas guna mempraktekkan mengajar sesuai dengan buku panduan Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagian ada yang menjadi murid, sebagian ada yang menjadi muntaqidah (pengamat) dan satu orang menjadi guru. Adapun siswi yang terpilih menjadi pengajar dimasing-masing kelas adalah sebagai berikut: Millenia Dian Kumala/6B, Ismatul Maula/6C, Na’imatus Salwa/6D, Nadia Amalia Hidayat/6E, Nur Banatul Awaliyah/6F, puspito Pambayun/6G.

Evaluasi Micro Teaching siswi akhir KMI kelas 6B bersama Ust, Umar Said Wijaya, S.Ag
Evaluasi Micro Teaching siswi akhir KMI kelas 6B bersama Ust, Umar Said Wijaya, S.Ag

Materi yang dipraktikkan adalah Pelajaran Muthola’ah, Masing-masing kepala menempatkan dirinya sebagai contoh yang baik. Mereka mencoba menjadi murid yang baik, dengan mendengarkan penjelasan dari gurunya. Mencoba menjadi guru yang baik dengan mencoba mengajar sesuai dengan metode PMDG, yaitu memenuhi syarat-syarat menjadi seorang guru yang baik diantaranya menguasai materi dengan baik. Dan menjadi muntaqidah (pengamat) yang baik dengan meneliti dan mencatat seluruh kesalahan pengajar. Sehingga para pembimbing dapat memberikan nilai yang tepat sampai dapat ditentukannya “sudah pantaskah dia menjadi seorang pengajar?”

Gontor memberikan pendidikan yang sangat berharga yaitu dengan membentuk pribadi karakter santrinya supaya menjadi sosok yang beriman, bertakwa dan berakhlaq karimah yang dapat mengabdi pada umat dengan penuh keikhlasan dan berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat, sehingga mereka mendapatkan bekal yang cukup saat hidup bersosialisasi bersama masyarakat kelak. Erwin

Menggali Hikmah dari Lautan Langit

0

Beirut Meeting Hall, Senin (05/01) Hari lama yang sudah ditunggu oleh segenap mahasiswi guru karena pada siang itu, akan ada pelajaran besar tentang suatu perjalanan yang disampaikan banyak oleh penulis hebat, Kurniawan Gunadi, yang lebih akrab disapa dengan Mas Gun. Si pengarang trilogy Buku Hujan Matahari, Lautan Langit, dan Menentukan Arah yang telah mengundang banyak pasang mata untuk hadir dengan perhatian yang begitu antusias. Rasa antusias para mahasiswi untuk mengikuti acara talk show terlihat dari sedikitnya kursi hijau yang kosong, tak sedikit dari 100 mahasiswi.

rasa ingin tahu yang diapresiasikan dengan sebuah pertanyaan
rasa ingin tahu peserta yang diapresiasikan dalam sebuah pertanyaan
yang antusias dalam mengikuti acara
kehadiran mahasiswi guru yang antusias dalam mengikuti acara

Hujan Matahari, judul apik yang diangkat untuk novel pertamanya. Menceritakan banyak perjalan tentang masa muda, bahwa hujan dan matahari adalah sesuatu yang berbeda tapi menjadi suatu perpaduan yang unik, bahwa keduanya saling bergantung, menjadi suatu sebab dan akibat. “hujan matahari berjalan menempuh masa yang panjang, sekitar 4 tahun. Belajar tentang menjadi dewasa dari masa remaja. Kalau kita paham mendasar tentang hidup yang kita jalani, kita bisa mendapat banyak hikmah”, tutur Mas Gun. Hikmah bisa didapat jika kita mampu memahami hidup seluas langit membentang dan sebanyak laut membuih.

Lautan langit pun mengajarkan tentang luasnya hati yang tak berhitung, bahwa hati tak memiliki batasan yang tak bisa kita saksikan wujudnya. Hati bisa jadi suatu tempat luas yang menjadi tampungan keresahan “Hidup selalu memberi ruang belajar, ruang kesabaran, ruang keikhlasan, dan ruang yang penuh dengan prasangka baik.” Katanya yang penuh arti. Kesadaran diri menjadi tuntutan setiap manusia agar dapat hidup damai, bahwa hidup harus berjalan dengan baik. Bahwa hidup tentang memilih yang baik dan menenangkan walau kadang risau, penerimaan yang baik. Dan menentukan arah yang bertuju pada Sang Penentu Arah.  hieb

perfotoan dengan panitia
perfotoan panitia dengan penulis lautan langit, Kurniawan Gunadi

Dema Kampus Mantingan Gelar “Seminar Quantum Tahfidz”

0

     

Suasana Tengah Penyampaian Materi
Suasana Tengah Penyampaian Materi

Mantingan – Rabu, 22 Rabiul Akhir 1439 H yang bertepatan dengan 10 Januari 2018  M, Dewan Mahasiswi UNIDA kampus Mantingan Putri 2 yang kerap disapa dengan DEMA ingin menyapa dunia dengan melahirkan para  pecinta dan penghafal Al-Qur’an yang salah satunya dengan menggelar acara Seminar Quantum Tahfidz untuk para mahasiswi guru Gontor Putri Kampus 2.  Aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan potensi dan mutu mahasiswi guru ini akan terus diadakan oleh DEMA Putri Kampus 2 guna menggugah motivasi para mahasiswi untuk terus merekahkan kebolehannya dalam membaca, menghafal dan mendalami tafsir kitab suci Al-Qur’an khususnya.

   

Penyarahan Cinderamata Oleh Panitia
Penyarahan Cinderamata Oleh Panitia

Al-Ustadz Dana Akhmad Dahlani, Lc yang menjadi juru bicara pada seminar kali ini. Acara ini digelar di Aula Beirut Gontro Putri Kampus 2 yang dimulai pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB, sejumlah 170 orang mahasiswi guru hadir dalam acara tersebut. Kendatipun hanya memakan waktu yang sangat singkat tetapi berlimpah pelajaran dan pengalaman hidup didapatkan para peserta sebagai motivasi untuk mendalami, menghafalkan Al-Qur’an dan juga banyak mengambil manfaat dari seminar ini.hanin_y

PSC (Public Speaking Contest) Dan HTQ (Haflahtu-l-Tilawatil Quran) Gontor Putri Kampus 3

0

4Karangbanyu-Ahad,17 Desember 2017. Lomba Public Speaking Contest dan Haflatu-l-Tilawati-l-Qur’an dilangsungkan di Auditorium Gontor Putri Kampus 3, dibuka oleh bapak wakil pengasuh Gontor Putri Kampus 3, Al-Ustadz Suwarno T.M S.Ag. Public Speking Contest merupakan Lomba Pidato 3 bahasa yang diperlombakan  untuk siswi KMI mulai dari kelas 1-4 yang telah melewati  beberapa tahap penyeleksian hingga menyisihkan 9 kandidat peserta lomba menuju babak final yaitu 3 kandidat berbahasa arab, 3 kandidat berbahasa Inggris dan 3 kandidat berbahasa Indonesia. Sedangkan HTQ adalah lomba membaca Al-Quran dengan bacaan mujawwadah dengan tahap babak final menyisakan 3 kandidat peserta lomba menuju babak final. Acara PSC dan HTQ dilangsungkan secara bersamaan dengan sistem bergiliran sehingga acara dapat tertata rapi.dan berikut pemenang lomba HTQ dan PSC 2017 :

Pemenang Lomba Pidato Bahasa Arab, Juara 1: Amalia Mukmilatun 4B, Juara 2: Rizky Aulia 3, Juara 3: Riska 1 Intensif. Pemenang Lomba Pidato Bahasa Inggris, Juara 1: Dian Janan 3B, Juara 2: Ni’mah Husna 3 Intensif, Juara 3: Ghina Indah. Pemenag Lomba Pidato Bahasa Indonesia, Juara 1: Baya Riskiya 3C, Juara 2: Inda A 4F, Juara 3: Rhiznindya 4B. Pemenang Lomba Pidato HTQ Juara 1: Risma 1E ,Juara 2: HTQ Zahrotul 2F, Juara 3: HTQ Luthfia 1 Intensif.

1Gontor ingin memebentuk karakter  santriwatinya  yang berkaliber dan  juga menjadikan santriwatinya ahli dalam qiroah. Maka dengan adanya PSC akan melatih santriwati untuk menyampaikan segala argument dan gagasan pendapatnya di depan khalayak ramai dengan tatanan bahasa yang sopan,santun dan rapi. Begitu pula dengan lomba HTQ yang akan meningkatkan santriwati dalam membaca Qur’an yang baik dan benar. GSS91

Berlatih Manasik Haji Di Gontor Putri Kampus 3

0

Karangbanyu – Ahad, (11/02/18) bertepatan dengan 25 Jumadal Ula 1439 H Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah Gontor Putri Kampus 3 mengadakan Praktek Manasik Haji. Guna mematangkan kaidah manasik haji,  maka diadakanlah praktik khusus untuk kelas 1 Intensif. Praktik manasik dibimbing oleh pengajar pelajaran Fiqh kelas 1 Intensif  serta beberapa guru senior yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan haji ataupun umroh.

Praktik manasik berjalan selama tiga hari dengan bergilir per kelas setiap harinya dengan diikuti 330 santriwati. Santriwati mempraktekkan Rukun Haji : Ihram, Wukuf, Thawaf, Sa’yi, Tahallul. Adapun Wajib Haji diantaranya adalah :  Ihram dari miqot, Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina, Melempar Jumroh dan Thawaf  Wada’. Adapun tempat pelaksanaan dibeberapa tempat tertentu di dalam pondok yang telah ditentukan oleh Panitia.

Dalam praktek ini diharapkan santriwati bisa memahaminya dengan baik dan mengamalkannya dengan benar. Bacaan talbiyah “Labaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik” santriwati menunjukan  semangat dan khusyu’nya  dalam mempraktekkan manasik. Usai melaksanakan praktek pada jam pertama dan kedua, santriwati beristirahat sebagaimana waktu yang telah ditentukan, kemudian masuk kelas belajar mengajar seperti hari sekolah semestinya. Hamid90

Micro Teaching Siswa KMI Gontor: Perluas Wawasan Siswa Sebelum Mengikuti Ujian Praktik Mengajar (‘Amaliyatu At-Tadrisi)

0

GONTOR-Sebelum dimulainya ujian Praktik Mengajar (‘Amaliyatu At-Tadrisi) di Pondok Modern Darussalam Gontor, Siswa Akhir KMI mengikuti acara Micro Teaching yang diadakan di Gedung Yaqzoh PMDG. Diadakannya acara ini guna memperluas wawasan siswa sebelum mengikuti Ujian Praktik Mengajar (‘Amaliyatu At-Tadrisi) pada hari Sabtu (17/2). Kegiatan ini juga menjadi Sunnah Pondok Modern Darussalam Gontor bagi siswa akhir. Selain itu juga menjadi syarat kelulusan bagi mereka.

Sebelum Micro teaching dimulai, para siswa mengikuti kegiatan review Amaliyatu At-Tadrisi selama 1 hari, Rabu (7/2). Dalam hal ini seluruh guru tahun ke-5 dikerahkan untuk memberikan orientasi ketat terkait buku “Tarbiyah ‘Amaliyah”. Orientasinya terbagi tiga. Pertama, penjelasan mendalam seputar “Ghardu al-‘Am, Ghardu al-Khas, dan Wasail al-Idhaah”. Kedua, “Khutwaatu Herbert”, dan ketiga, “Turuqu at-Tadris”. Berlangsung dari pukul 07.00–12.15 WIB.

Para Siswa saat mendengarkan penjelasan dari pengajar materi Muthala'ah dengan judul al-Ainu.
Para Siswa saat mendengarkan penjelasan dari pengajar materi Muthala’ah dengan judul al-Ainu.

Kemudian, pada Kamis (8/2) pagi diadakan Micro Teaching. Dari setiap akelompok Kelas 6 yang tahun ini berjumlah 18 kelas (6B–6S) ditentukan satu orang pengajar untuk Micro Teaching. Pelajaran yang diajarkan untuk pra-ujian ini adalah “Muthala’ah” dengan mengambil salah satu judulnya, yaitu “al-‘Ainu”. Masing-masing kelas dibimbing oleh guru-guru senior dan guru tahun ke-5 ke atas.

Selanjutnya, pada Ahad–Senin (11-12/2) digelar ulangan khusus materi Tarbiyah ‘Amaliyah, dibimbing langsung oleh Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A. Ulangan tertulis ini diselenggarakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). *Aff

UTS Semester Genap UNIDA Gontor Berjalan Lancar

0

GONTOR—Tak terasa, proses belajar mengajar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sudah memasuki bulan Jumadal Akhir. Hal itu menandakan semakin dekatnya waktu Ujian Semester 2 di Kulliyyatu-l-Mu’allimin al-Islamiyyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor. Setelah sebelumnya para santri menghadapi Ulangan Umum Semester 2, mulai hari Sabtu (10/2) giliran para guru, yang sekaligus menjadi mahasiswa Universitas Darussalam Gontor menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Genap tahun ajaran 2017-2018. Sebelum memasuki ruang ujian pada hari pertama, para mahasiswa mengikuti apel pembukaan, dimana Dr. H. Hidayatullah Zarkasyi, M.A. menyampaikan beberapa hal terkait urgensi diselenggarakannya UTS kali ini.

Ujian Tengah Semester dilaksanakan selama 6 hari, dimulai pada hari Sabtu (10/2) sampai hari Kamis (15/2). Setiap hari ada 3 jam waktu ujian, yakni jam pertama pada pukul 15.45-16.45, jam kedua pada pukul 19.00-20.00, dan jam ketiga pada pukul 20.00-21.00. Gedung Rabithah lantai 2 menjadi ruangan yang digunakan untuk UTS kali ini, dengan 2 orang pengawas di setiap kelasnya. Selama 6 hari terebut, para mahasiswa mengikuti Ujian dengan tertib dan lancar.

Sebagaimana telah menjadi ketentuan di Gontor, bahwa jadwal pengadaan perkuliahan bagi para mahasiswa guru haruslah disesuaikan dengan kegiatan para santri di Pondok. Sehingga, jika dibandingkan dengan waktu perkuliahan di kampus luar, UNIDA kampus Gontor terhitung lebih awal dalam menyelenggarakan Ujian Tengah Semester. Meskipun begitu, para mahasiswa tetap antusias dalam mengikuti kegiatan perkuliahan yang menjadi salah satu kewajiban bagi mereka dalam mengabdi kepada PMDG. Semoga dengan lancarnya UTS semester genap ini, menjadi pemacu semangat bagi para mahasiswa untuk belajar lebih giat dalam bangku perkuliahan, disamping aktivitas mereka yang padat dalam mengajar dan membantu Pondok.brada

Unjuk Kebolehan, Santri Gontor Adakan Acara Penampilan Teater dan Musik dalam Satu Panggung

0

IMG_7205Darussalam- Pada hari Jum’at (9/02), Pondok Modern Darussalam Gontor kembali diramaikan dengan acara apresiasi seni yang diadakan oleh sanggar teater ARMADA (Association of Reanimation Moslem Artist Darussalam) bekerjasama dengan sanggar musik DAMS (Darussalam Musician), bertempat di halaman Balai Pertemuan Pondok Modern Gontor.

Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh santri Pondok Modern Gontor, acara yang bertajuk ARMADAMS tersebut berlangsung meriah dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Hadir dalam acara tersebut, salah seorang putra Pimpinan Pondok Gontor, Al-Ustadz Zulfahmi Syukri Zarkasyi, yang turut memberikan sambutan pada awal acara.

“Ini lebih dari sekedar ajang latihan ataupun show, namun lebih untuk merajut ukhuwah,” kata Al-Ustadz Zulfahmi dalam sambutannya.

Dalam acara yang berdurasi 4 jam tersebut, para santri peserta menunjukkan kebolehannya diantaranya: puisi, band, pantomime hingga drama, semua dikemas dengan nilai islami. Berbagai penampilan dibawakan dengan isu terkini namun masih terbalut dengan nuansa seni, seperti beberapa santri yang membawakan puisi dengan tema “Palestina” dan penampilan band yang membawakan musik “Gaza to Night”.

Sorak-sorai para hadirin yang mayoritas para santri juga ikut meramaikan acara, tak pelak gerai tawa, air mata bahkan standing aviation juga mengiringi acara tersebut. Terdapat pula seorang wali santri yang secara kebetulan menonton acara tersebut, tersenyum salut atas keberanian mereka yang langka dan tidak mudah untuk dilakukan.

“Wah ini hebat, tidak akan kalah dengan para profesional apabila mereka tampil,” ujar salah seorang wali santri.

Melihat suksesnya acara, salah seorang pembimbing, Al-Ustadz Masau Dito, menceritakan bagaimana persiapan acara pentas seni dari latihan hingga persiapan tampil. ARMADA dan DAMS berhasil membuat sebuah karya, walaupun di dalamnya tetap ditemukan banyak kekurangan yang harus dievaluasi.

“Kami bersyukur diizinkan untuk mengadakan acara pentas seni, sehingga kami tetap bisa belajar dan berlatih dari atas pangung,” kata Ustadz Masau.

“Dari acara kecil ini, kami mempersiapkan para santri untuk berlatih untuk mempersiapkan diri dalam acara Drama Arena dan Panggung Gembira yang skalanya lebih besar,” tambah Al-Ustadz Masau. Ahsy

Bentuk Jiwa Kemandirian Gontor Adakan Perkemahan Kamis Jum’at

0

Gontor – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menyelenggarakan Perkemahan Kamis-Jum’at (Perkajum) untuk para santrinya. Ini merupakan satu momen yang sangat ditunggu oleh para santri pecinta pramuka. Tujuan diadakannya acara tersebut adalah membentuk jiwa  kemandirian, kemasyarakatan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan peduli terhadap sesama, sehingga mereka dapat hidup mandiri dan menjadi orang yang selalu memberi manfaat dan pengaruh positif terhadap masyarakat dimanapun mereka berada.

Acara Perkajum dibuka oleh Al-Ustadz M. Afif Chamidi, S.Th.I dengan Upacara Pelepasan Kontingen yang diadakan pada Kamis siang (8/2), depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pukul 14.00 WIB. Setelah upacara, satu demi satu kontingen berjalan rapi menuju bumi perkemahan (buper) yang bertempat di desa Wilangan, dengan diiringi lagu dan yel-yel andalan dari tiap-tiap POT, suasana panas pada siang hari itu berubah menjadi sejuk dan rindang.

Setibanya di buper, seluruh peserta segera mendirikan tenda untuk beristirahat pada malam harinya. Pukul 20.30, Penampilan Pentas Seni pada acara Malam Unggun Gembira oleh santri-santri gontor dimulai. Acara pentas seni meliputi: Marawis, Nasyid, Perbeda, Persada, MBGND, Tari Papua, Tari Sintuwu Poso, Puisi, dan Drama. Acara pada malam itu ditutup dengan api unggun yang menghangatkan suasana.

Esok harinya, Jum’at pagi (9/2), seluruh peserta perkajum mengadakan senam bersama di lapangan buper, dilanjutkan dengan sarapan pagi dan hiking untuk menguji kekompakan tiap-tiap kelompok. Seusai shalat Jum’at, para peserta segera melakukan pembersihan total tempat pentas seni juga buper, lalu kembali menuju pondok untuk meneruskan kegiatan seperti biasanya. Muis