Home Blog Page 354

PENSI Mahasiswi UNIDA 2017: Ajang Kreatifitas Para Mahasiswi Guru

0

penampilan-koor Pentas Seni UNIDA 2017Gontor putri- senin malam, 26/12/16. Auditorium Gontor Putri 1 sesak dipenuhi oleh ribuan santriwati demi melihat acara Pentas Seni (PENSI) Mahasisiwi Unida 2017. Pentas Seni (PENSI) Mahasisiwi Unida merupakan ajang kreatifitas para mahasiswi guru dalam menyalurkan bakat dan kreatifitas. Acara yang dimulai dari jam 20.00–23.00 WIB ini berlangsung cukup meriah. Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan pada awal tahun, tetapi karena padatnya acara pondok yang berhubungan dengan peringatan seperempat abad Gontor Putri dan 90 tahun Gontor, akhirnya PENSI ini di adakan di akhir tahun. Selepas dari semua itu, santriwati sangatlah antusias dalam menyaksikan acara ini.

Acara ini dibuka langsung oleh bapak Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz KH. Ahma d Suharto, M.Pd.I, serta turut hadir pula Al-Ustadz Nur Hadi Ihsan, MIRKH. Selaku penanggungjawab UNIDA Putri. Acara ini di ikuti oleh mahasiswi UNIDA yang menyajikan beberapa acara diantaranya: hadrah, Grand Opening, KOOR, OVJ, acara wisudawati, Puisi Kolosal, Tari Daerah, Mush Up, Double Dance, Fashion Show, Tari Kombinasi, dan Pop Singer. Disertai dengan konsep panggung dan background yang menarik dan sederhana, mampu mencuri hati para penonton dari kalangan mahasiswi, santriwati, dan juga guru senior.

Dalam pidatonya, bapak Pengasuh mengatakan bahwasanya seluruh acara pondok harus mengandung unsur pendidikan, karena harakaatuna ‘ibadatun, wa fannun, wa dzauqun, wa akhlaaqun, wa tarbiyatun (gerakan kita adalah sebuah ibadah, seni, rasa, akhlak, dan juga pendidikan). Dari PENSI ini diharappentas-seni-unida-gontor-divisi-mantingankan agar para santriwati tidak beranggapan bahwasanya seni  bukanlah hanya menari, menyanyi, dan musik saja, tetapi bisa dilihat dari penataan taman, background, kaligrafi dan hal-hal lain yang mengandung unsur seni.  Nisa

Rapot Cerminan Diri

0

KAMPUS 2A`ti kulla dzi haqqin haqqohu. Prinsip Gontor dalam memberikan nilai. Memberikan nilai sesuai dengan hak yang harus didapatkan. Kalau haknya mendapatkan nilai yang kecil, maka diberikan nilai yang kecil, dan jika haknya mendapatkan nilai yang besar, maka diberikan nilai yang besar pula.

Telah terlaksana dengan baik dan lancar, pembagian rapot hasil ujan semester 1 pada hari Sabtu (24/12). Sebelum pembagian rapot ujian, diadakanlah perkumpulan guna untuk memberikan pengarahan dan pencerahan tentang pembagian rapot hasil ujian, yang disampaikan oleh bapak wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Al-Ustadz H. M. Hudaya Lc. M.Ag. Pertemuan ini diikuti oleh seluruh santri dan para asatidz di pondok ini.

Mengapa di Gontor diadakan ujian? Maksud nya adalah untuk perbaikan ilmu, akhlak dan disiplin untuk bekal hidup yang akan datang nanti. Sebab, salah satu orientasi pondok yang tidak boleh berubah, yaitu kemasyarakatan. Dan rapot kita yang sebenarnya, akan kita dapatkan ketika hidup bermasyarakat, karena rapot itu merupakan cerminan diri kita.

Segala pesan, nasehat, motivasi yang diberikan oleh bapak wakil pengasuh kepada kami semua, kami jadikan untuk memperbaharui niat kami di semester 2 ini. Beliau berpesan “Bagi anak yang  mendapatkan nilai baik, pertahankan! tingkatkan lagi! dan jangan sombong. Dan bagi anak yang mendapatkan nilai yang kurang baik, jangan putus asa! jadikanlah sebagai batu loncatan sebagai acuan dan motivasi kamu untuk satu semester kedepan ini.”

Perkumpulan ini, ditutup dengan acara pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi yang mendapatkan nilai terbesar per angkatan. Pemberian penghargaan ini tidak hanya dilihat dari nilai akademis saja, namun akhlak dan disiplinnya juga dinilai. Penghargaan yang diberikan berupa beasiswa biaya sekolah selama 6 bulan. fianmahdy

Suasana Pengarahan Pembagian Rapot
Suasana Pengarahan Pembagian Rapot

 

 

 

 

 

 

 

 

Berikut merupakan nama-nama santri yang mendapatkan beasiswa tersebut:

NO KELAS STAMBUK NAMA DAERAH RATA-RATA
1 1-D 67336 Naufal Azmi Ramadhan Bandung 7,88
2 1 Int B 67383 M. Syahin Azizi Hazami Tangerang 8,10
3 2-B 65000 Raihan Muhammad Ikbal Bima 7,69
4 3-B 62477 Bimo Akbar Pangestu Ponorogo 7,79
5 3 Int B 65060 Rayhan Ramadhan Abidin Pekanbaru 7,22
6 4 B 59552 Ahmad Faisal Bandung 7,82
7 5 B 55395 Nurcholis Madjid Cirebon 7,25

Gontor Putri Kampus 5 Ikut Pecahkan Rekor Indonesia

0
Seminar "Basic Life Support"
Seminar “Basic Life Support”

Kandangan-Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 5 bersama Divisi kegiatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya sukses adakan seminar dan pelatihan masal “Basic Life Support” untuk awam di PMDG Putri Kampus 5 pada hari Ahad (25/12). Kegiatan yang terdiri dari seminar dan pelatihan pijat jantung ini menandakan adanya kerja sama antara UNAIR dan Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Kami bersyukur, acara ini bisa terselenggara tepat waktu sebagaimana terjadwal serta berjalan dengan lancar dan sukses”, tutur Fina, mahasiswi semester 7 Fakultas Kedokteran Unair. Seminar ini diselenggarakan di aula terbuka Gontor Putri Kampus 5 yang diikuti oleh kurang lebih 600 santriwati yang terdiri dari kelas 4, 3 Intensif, 5 dan 6.  Dengan jumlah instruktur sebanyak 300 orang.

Kegiatan yang serempak dilakukan dalam waktu satu hari ini berhasil menciptakan rekor. Pertama, rekor pelatihan massal yang diikuti sekitar 1.656 santriwan dan santriwati. Kedua, di Gontor Putri 5, rekor yang dipecahkan adalah pelatihan massal dengan instruktur dan peserta seluruhnya perempuan terbanyak yakni 600 orang. Ketiga, di kedua tempat, pijat jantung massal tanpa berhenti selama 15 menit dengan total 198.000 kali pijatan. Dengan menggunakan maneken sebagai alat bantu peraga dalam pelatihan ini.

Penghargaan ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan oleh Direktur LEPRID kepada Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U. dan Bapak Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 5, Al-Ustadz Drs. H. Hamim Syuhada’, M.Ud. Seminar ini diliput oleh beberapa stasiun tv, seperti AG TV, Metro TV dan TV One.

Tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para santriwati agar mampu mengaplikasikan bantuan hidup dasar di masyarakat, dimana mereka dapat  menghadapi kondisi emergency yang bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Sekpongp5

Tanamkan Jiwa ‘Cinta Alam’, Gontor Adakan Perkajum Gel. 1 untuk Santri

0

MLARAK–Untuk menanamkan jiwa ‘Cinta Alam’ pada santrinya, secara rutin Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mengadakan acara Perkemahan Kamis-Jum’at (Perkajum). Pada hari Jum’at (30/12), dipimpin oleh salah seorang guru senior Gontor, Ustadz Fauzi Hidayatullah, S.H.I., peserta perkajum resmi diberangkatkan menuju bumi perkemahan. Bumi perkemahan yang dipilih untuk pelaksanaan perkajum pertama pada semester II ini adalah Kelurahan Suren Kecamatan Mlarak. Tepatnya adalah 6 km ke arah Timur dari Kampus Gontor.

Berbeda dengan perkajum sebelum-sebelumnya. Perkajum kali ini, dikhususkan untuk adika utusan dari masing-masing asrama. Bukan pasukan khusus tim pramuka (POT). Dengan jumlah peserta 430 orang, terdiri dari 400 orang dari asrama, dan 30 orang dari asisten Koordinator (Pasukan Garuda, Dewan Kerja Koordinator, Marching Band, dan Andalan Koordinator Urusan Perpustakaan).

Adapun waktu pelaksanaannya, dimulai dari hari Kamis siang hingga Jum’at sore. Dengan kegiatan yang terdiri dari Unggun Gembira, Hiking, Perlombaan, Uji Mental, Memasak, dll. b.Dasasta

Stabilisasi Totalitas Kehidupan

0
Pembukaan Kegiatan Bahasa
Pembukaan Kegiatan Bahasa

KAMPUS 2Al-ma`hadu la yanamu abadan, kalimat yang sering diucapkan oleh bapak kiyai Pondok Modern Darussalam Gontor. Bahwasanya segala kegiatan di pondok ini tidak pernah berhenti, tidak ada habis nya. Yang itu semua merupakan pendidikan bagi kita, mulai dari kita bangun tidur sampai tidur kembali banyak pendidikan yang kita dapatkan dengan segala kegiatan yang dinamis dan idealis.

Segala kegiatan di pondok ini telah resmi dibuka. Mulai dari pembukaan latihan pramuka (22/12) yang

Pembukaan Latihan Pramuka
Pembukaan Latihan Pramuka

dibuka oleh Ust. Jazmi Dzulhelmi Putera dan pembukaan latihan pidato malam (22/12), kemudian pembukaan kegiatan bahasa (23/12) yang dibuka oleh Ust. Nur Salis dan art handy craft and sport show (23/12) yang dibuka oleh Ust. Hudaya. Dengan semangat dan niat yang baru di tahun ajaran semester 2 ini, para santri bersemangat dalam mengikuti segala kegiatan pondok yang akademis maupun non akademis.

Tidak hanya santri saja, para asatidz pun mulai melaksanakan kegiatan perkuliahan kembali di Universitas Darussalam, dengan diadakan upacara pembukaan kuliah (23/12) yang bertempat di aula gedung robitoh Gontor. Lengkap sudah segala rutinitas di pondok ini, dengan segala aspek kehidupan dan pendidikan.

Stabilisasi totalitas kehidupan di pondok ini harus stabil kembali seperti sedia kala, guna mengajarkan kepada santri bahwasanya waktu itu sangat berharga. Kita dituntut untuk terus berjalan dan terus bergerak, bukan berjalan di tempat. Malas tertindas, lambat tertinggal, berhenti mati. fianmahdy

Kiai Hasan Hadiri Acara Bekasi ‘Islamic Fair’ dan Rapat Dewan Nazir PP. Darunnajah

0

BEKASI–Pada hari Ahad, 11 Desember 2016, K.H. Hasan Abdullah Sahal menghadiri acara Pembukaan Bekasi Islamic Fair. Acara yang diselenggarakan oleh IKPM Cabang Bekasi di Islamic Centre K.H. Noer Ali Bekasi ini, bertepatan dengan hari pertama liburan santri PMDG. Untuk itu, santri asal Bekasi, dan beberapa wali yang menjemputnya pun turut ikut berkumpul demi mendengarkan tausiyah dari Kiai Hasan. Selain itu, beberapa alumni Gontor, baik lama maupun baru, juga terlihat sibuk sebagai panitia pelaksana acara ini.

Dalam pidatonya, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan betapa beruntungnya mereka yang merasakan kehidupan di pesantren. Di tengah-tengah kondisi NKRI yang begitu memprihatinkan ini, keadaan di mana sosok pemimpin tak lagi mampu menjadi teladan, namun para santri masih bisa menghirup udara segar pesantren. Begitu juga para wali santri, meski tidak secara langsung terlibat di dunia pesantren, melainkan putra-putri mereka yang menjadi wasilah ini semua.

Di samping itu, beliau juga menekankan makna syuhada’. Syuhada’ adalah pahlawan, namun pahlawan belum tentu syuhada’. Itulah ajaran agama Islam, yang harus terus kita junjung tinggi. Al-Islamu ya’lu wa laa yu’laa ‘alaihi.

Di hari berikutnya, Senin (12/12), beliau menghadiri acara Rapat Dewan Nazir di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta. Turut hadir pula dalam acara itu K.H. Shofwan Manaf selaku tuan rumah, Prof. Dr. Habib Chirzin, K.H. Mad Roja, dan beberapa Kiai lainnya.

Pada hari Selasa (13/12), beliau melanjutkan perjalanan ke Semarang, yakni untuk mengikuti acara Rihlah dan Wisata bersama seluruh guru senior PMDG. b.Dasasta

Kyai Syamsul: Beginilah Gontor Mendidik Santri untuk Menjadi Guru

0

Gontor-Setelah menjalani liburan pertengahan tahun Gontor dengan segala kegiatannya kembali berjalan normal. Namun menurut madzhab Gontor setiap kegiatan harus diawali dengan pengarahan. Begitupun yang dijalani oleh ALAC (Afternoon Lesson Advisory Council) sebagai pemegang kontrol pelajaran sore dan PUSDAC (Public Speaking and Discussion Advisory Council). Hari Rabu (21/12) diadakan pengarahan untuk pengajar pelajaran sore dan pengawas latihan pidato. Diisi langsung oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag.,Pimpinan PMDG. Juga dihadiri oleh seluruh Siswa Kelas Akhir dan para asatidz yang mendapat jadwal mengajar dalam pelajaran sore.

Sebelum memulai pengarahan, beliau bertanya kepada seluruh kelas 6, “Siapa yang belum pernah mengajar pelajaran sore?”. Sebagian kelas 6 mengangkat tangan. lalu kyai Syamsul melanjutkan bahwa kelas 6 harus sudah pernah mengajar pelajaran sore, karena beginilah Gontor mendidik santrinya untuk bisa mengajar dan menjadi guru/ustadz.

Beliau juga mengisahkan Ustadz Shoiman. “Dulu Ustadz Shoiman Lukmanul Hakim kurang memahami pelajaran Fiqh, tapi setelah mendapatkan jadwal mengajar Fiqh akhirnya bisa, bahkan menjadi Master of Teaching” terang beliau. Mengajar di Gontor tidak hanya memindahkan ilmu dari buku kepada murid. Tapi lebih daripada itu, mengajar harus bisa memahamkan murid dan membuat murid bisa menjelaskan kembali apa yang telah dipelajarinya.

Pengarahan ini dimulai pukul 20.15 WIB, setelah pengarahan dari Pimpinan dilanjutkan dengan pembacaan peraturan dalam mengajar dan juga pembagian jadwal bagi pengajar dari kelas 1 sampai kelas 4. Acara berjalan lancar dan berakhir pada pukul 21.30 WIB. AaRum

Pembacaan peraturan dan tata tertib pengajar pelajaran sore
Pembacaan peraturan dan tata tertib pengajar pelajaran sore

Kiai Hasan Hadiri Resepsi Kesyukuran 64 Tahun Ponpes Al-Amien Prenduan

0

SUMENEP – K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Senin (11/14) lalu, menghadiri Resepsi Kesyukuran 64 tahun Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura. Selain Kiai Hasan, acara tersebut juga dihadiri Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim, perwakilan lembaga negara, masyarakat, dan para santri.

Acara diawali dengan laporan kegiatan Kesyukuran 64 tahun PP Al-Amien yang disampaikan oleh Dr. KH. Ghozi Mubarok Idris, MA. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. Setelah beberapa sambutan para tamu undangan, Kiai Hasan menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Kiai Hasan menegaskan bahwa pesantren merupakan yang terdepan dalam menjaga kesatuan NKRI dan membela empat pilar negara. Beliau juga menyampaikan bahwa pesantren adalah benteng paling strategis dalam melawan kekejaman PKI dan para antek-anteknya.

Meski diguyur hujan deras, namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme para hadirin dalam menyimak setiap sambutan yang disampaikan.binhadjid

Pimpinan Pondok Hadiri Walimah Ustadz Sujiat

0

Gresik-Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor hadiri pernikahan Ustadz Sujiat. Bertempat di kediaman mempelai putri, tepatnya di Perumahan Sidorukun Indah, Jln. Madura No. 8 Gresik. Akad nikah diadakan di Masjid setempat pada hari Ahad (4/12) pukul 10.00 WIB. Rombongan Gontor berangkat sehari sebelum acara. Kyai Syamsul berangkat pukul 13.00 WIB hari Sabtu (3/12), begitu juga kyai Hasan berangkat pukul 16.00 WIB, dan Kyai Syukri belum bisa hadir karena kondisi kesehatan beliau. Semuanya transit di hotel Sapta Nawa, Gresik.

K.H. Hasan Abdullah Sahal hadir sebagai yang menikahkan ke

Kedua Mempelai berpose setelah akad
Kedua Mempelai berpose setelah akad

dua mempelai. Setelah akad nikah langsung diadakan walimah sederhana di halaman rumah istri beliau. Hadir pada acara ini juga rektor Universitas Darussalam Gontor (Unida Gontor) Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. dan beberapa dosen Unida Gontor lainnya. Ustadz Sujiat meminang wanita bernama lengkap Kafilatul Imfiyah. Istri beliau ini sudah memiliki 2 orang anak dan tinggal di Gresik. Setelah menikah semuanya akan tinggal di kampus Unida Gontor. Acara selesai tepat pukul 11.45 WIB, seluruh hadirin mulai pamit dan meniggalkan tempat walimah. AaRum

Gontor Putri Kampus 3: Pembukaan Akhir Tahun Ajaran 1437-1438 H

0

           Hangatnya senyuman para guru dan santriwati gontor putri kampus 3, mengiringi cerahnya pagi  dihari Senin, (19/12). Dengan seragam biru putih, santriwati mewarnai lapangan yang bertempat didepan Auditorium. Setelah sepuluh hari lamanya gontor melepas santriwati untuk liburan, maka pada kesempatan kali ini “Jihad” kembali dimulai.

Bapak Wakil Direktur KMI sedang berpidato dalam upacara pembukaan akhir tahun ajaran 1437-1438 H
Bapak Wakil Direktur KMI sedang berpidato dalam upacara pembukaan akhir tahun ajaran 1437-1438 H

Upacara pembukaan akhir tahun ajaran 1437-1438 H, di buka oleh bapak wakil pengasuh Gontor Putri Kampus 3 Al-Ustadz. Aris Helmi Hulaimi, S.Th. I beliau menyampaikan “ kenapa harus berdisiplin? Untuk mendidik metal keguruan, karena kita adalah Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah. Dan barangsiapa yang mengikuti disiplin dengan baik maka ia mempunyai mental yang baik pula.”  lalu dilanjutkan oleh Bapak Wakil Direktur KMI  Al-Ustadz Muhammad Abdullah Bajuri Lc, beliau memaparkan bahwa ” libuan bukan berarti istirahat, hanya tidur saja. Tetapi diadakannya liburan ialah untuk membangkitkan Niat baru atau gairah kesemangatan belajar, Tajdidunniyah atau tajdidu-l-himmah. Dan bentuk istirahat bukan tidur, tetapi pergantian dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.”

             Motivasi kuat dan semangat menyentuh para santriwati untuk memulai  kegiatan pondok. Menyadarkan kembali “ke pondok apa yang kau cari?” lalu, apakah sudah didapatkan?, apakah sudah maksimal dan optimal?. Maka, dari sinilah cara membangkitkan gairah kesemangatan berdisiplin dan belajar santri. Dengan harapan, Semoga setiap diri santriwati dapat sadar akan kekurangannya dalam segi belajar ataupun berdisiplin di awal tahun, dan bertekad untuk menjadi lebih baik. Sampai mengerjakan segala hal dengan maksimalisasi dan optimalisasi, bekerja keras, berfikir keras, berdo’a keras dan bersabar keras. Tadzkiratul aulia