Home Blog Page 364

Hari Raya Qurban, Momen Berbagi Kebahagiaan

0

KAMPUS 2 – Berlalu sudah hari idul adha 1437 H, hari yang jatuh pada Senin (12/9) lalu tentunya turut dirayakan oleh umat muslim diseluruh dunia. Tidak jauh berbeda dengan hari idul adha sebelumnya, seluruh penghuni Darussalam Gontor Kampus 2 pun turut merayakan hari raya idul adha dengan perasaan suka cita. Hari yang dimulai dengan sholat ied itu kemudian disusul oleh 2 agenda rutinitas pondok pada tiap tahunnya, yaitu Penyembelihan Hewan Qurban dan Vokal Grup antar kelas.

Hari raya qurban
Proses penyembelihan hewan qurban

Hari Raya Qurban merupakan momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama umat muslim yang membutuhkan. Alhamdulillah untuk persiapan Ibadah Qurban, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 memperoleh hewan qurban sebanyak 26 Sapi dan 20 Kambing, sementara uang yang terkumpul pada tahun ini mencapai Rp. 570.327.700,00. Adapun hewan – hewan tersebut didapatkan dari qurban dan sedekah para santri melalui perantara panitia qurban yang telah dibentuk jauh hari guna mempersiapkan segala kebutuhan ketika hari raya Idul Adha.

“Adapun distribusi daging qurban, selain dimasak dipondok, ada juga yang dikirim ke dusun-dusun masyarakat sekitar pondok seperti dusun Majasem, Pandan Derek, Bantaran, Grenteng dan guru – guru senior yang berada di luar Kampus Gontor 2.” Ungkap Sarbani selaku panitia qurban 1437 H.

Menurutnya pula, sedikitnya ada 10.124 kepala keluarga yang menerima daging qurban dari Gontor 2. Dalam pendistribusian ini sudah dikoordinir sebelum datangnya hari Idul Adha melalui ketua – ketua RT yang ada disekitar pondok.

Berlalunya Hari Idul Adha mendatangkan banyak pelajaran bagi Guru dan Santri di Gontor 2, selain belajar untuk berqurban, mereka juga diajarkan secara langsung tentang bagaimana proses pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dalam kepanitiaan yang mereka jalani. Hal ini merupakan bekal yang berarti ketika mereka berkiprah dimasyarakat nanti.amal

Bedah Buku Karya Alumni: Langkah Warisi Nilai-nilai Perjuangan

0

DARUSSALAM–(2/9) Merupakan salah satu cara untuk wujudkan motto Peringatan 90 Tahun Gontor, yaitu pewarisan nilai-nilai perjuangan, Gontor mengadakan acara Bedah Buku Karya Alumni yang merupakan bagian dari rentetan Peringatan 90 Tahun Gontor khususnya kegiatan IKPM. Acara yang dibuka langsung oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal ini bertemakan “Menggali nilai-nilai Gontori”, bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern, serta dihadiri oleh sejumlah guru, alumni, dan sebagian santri Gontor.

Adapun narasumber yang didatangkan yaitu, H. Ahmad Suharto, M.Pd., dengan karyanya Senarai Kearifan Gontory, Ayat-ayat Perjuangan, dan Menggali Mutiara Perjuangan; M. Husein Sanusi, dkk dengan karyanya Trimurti: Menelusuri Jejak Sintesa dan Geneologi Berdirinya PMDG.; dan Dr. M. Ihsan Dacholfany dengan karyanya Pendidikan Karakter Belajar Ala Pesantren Gontor.

Diharapkan dengan acara tersebut, segenap santri dan alumni Gontor dapat menggali nilai-nilai perjuangan yang ada di pondok melalui media buku-buku yang ditulis oleh para alumni Gontor. Selain itu, kegiatan ini kerap menumbuhkan jiwa-jiwa yang cinta akan nilai-nilai Gontori. sand88

Sebelum Pentas, Cak Nun dan Kiai Kanjeng Gelar Workshop di Gontor

0

GONTOR–Sebelum menggelar pentas pada Rabu (31/8) malam, Emha Ainun Najib, yang lebih akrab disapa Cak Nun, beserta Kiai Kanjeng, menggelar Workshop kepada para santri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Workshop yang digelar dua sesi tersebut diikuti oleh puluhan santri Gontor di Aula Rabithah Gontor pada Selasa (30/8) pagi.

Dalam pelatihan tersebut, Panitia membagi seluruh peserta sesuai minat dan bakat masing-masing santri. Yakni dibagi ke Workshop dalam bidang Kepemimpinan, Workshop dalam bidang Puisi, dan Workshop dalam bidang Musik Islami. Untuk Workshop Kepemimpinan yang di gelar di dalam aula Rabithah, Cak Nun sendiri yang menyampaikan kepada para peserta acara. Adapun mentor pada dua Workshop lainnya yang digelar di ruang kelas gedung Rabithah lantai 1, adalah Tim Kiai Kanjeng yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Workshop tersebut digelar dalam dua sesi, yaitu Selasa pagi dan siang. Dengan harapan, usai workshop tersebut, para santri mampu menggelar pagelaran puisi dan musik berkelas semacam pementasan Kiai Kanjenag di berbagai tempat. Selain itu juga agar para santri dapat belajar banyak dari Cak Nun yang juga pernah mengenyam pendidikan di Gontor dan kini menjadi budayawan dan tokoh nasional. binhadjid

Ustadz Maftuh Basyuni Wafat, Rombongan Gontor Melayat ke Rumah Duka

0

GONTOR–Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang juga Mantan Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammad Maftuh Basyuni, wafat, Selasa malam (20/9/2016). Beliau dikabarkan meninggal karena gangguan ginjal yang dideritanya sejak lama.

Mendengar kabar tersebut, KH. Hasan Abdullah Sahal beserta rombongan Gontor lainnya bertakziah ke rumah duka di Perdatam, Jakarta Selatan, Rabu pagi (21/9). Kiai Hasan disertai dengan KH Syamsul Hadi Abdan, KH Akrim Mariyat, dan Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi. Di rumah duka, Kiai Hasan dan rombongan diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk menshalatkan jenazah, meski di saat bersamaan jenazah sudah akan diberangkat ke Masjid At-Tin.

Almarhum wafat dalam usia 76 tahun. Beliau mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB. Setelah dari RSPAD, jenazah dibawa ke rumah duka di daerah Perdatam, Jakarta Selatan. Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Rabu (21/9). Jenazah tiba di pemakaman pukul 13:35 WIB. Sebelum sampai di TMP Kalibata, jenazah dishalatkan di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah.

Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 4 November 1939, almarhum menjabat sebagai Menteri Agama dari 21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009. Beliau juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Negara pada pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid.

Bagi Gontor, almarhum adalah sosok bersahaja dan memberi peran penting besar bagi perkembangan Pondok, khususnya saat Peringatan 80 tahun Gontor pada 2006 lalu. Jika saat ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga alumni Gontor banyak membantu dalam Peringatan 90 tahun, maka almarhum di tahun 2006 juga banyak membantu dalam berbagai hal pada Peringatan 80 tahun.

Selamat jalan guru kami, ustadz kami, Ustadz Maftuh Basyuni. semoga Allah senantiasa menaungi dengan awan-awan keberkahan. binhadjid

PMDG Adakan Shalat Idul Adha Bersama Masyarakat Sekitar

0

DARUSSALAM-Setelah Pimpinan PMDG menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha bagi Gontor dan kampus lainnya jatuh pada tanggal 12 September 2016, Pondok Modern Darussalam Gontor adakan Shalat Idul Adha 1437 H sebagai wujud pelaksanaan syari’at islam dan sunnah PMDG, bersama seluruh santri, guru, dan masyarakat sekitar desa Gontor. Keputusan ini berdasarkan hasil Ijma’ Arab Saudi yang juga sama dengan hasil ijma’ Pemerintah di Indonesia.

Tahun ini, Shalat dilaksanakan dengan petugas K.H. Hasan Abdullah Sahal sebagai imam, dan H. Saepul Anwar, S.Ag sebagai khatib. Kegiatan yang merupakan rutinitas wajib tahunan ini, diselenggarakan di depan Masjid Jami’ PMDG tepatnya pukul 06.30 WIB, dimulai dengan Shalat Idul Adha secara berjama’ah kemudian dilanjutkan dengan khutbah.

Dalam khutbahnya, Al-Ustadz H. Saepul Anwar menjelaskan bahwa hari Idul Adha merupakan hari kemenangan bagi seorang Nabi Allah, Ibrahim A.S., dalam menemukan konsep ketauhidan dalam berketuhanan dan juga seorang Nabi yang mendapat ujian dari Allah berupa perintah untuk menyembelih Ismail yaitu putranya sendiri, yang kemudian Allah gantikan dengan seekor domba.

Rutinitas ini berjalan dengan lancar walaupun disertai dengan rintik-rintik hujan, hal tersebut tidak mengurangi kekhusyukan segenap jama’ah Shalat Idul Adha, justru menambah kekhusyukan dan kedekatan kita terhadap Allah dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha kali ini.

Setelah shalat, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban oleh panitia dari santri dan guru KMI secara massal bertempat di depan gedung Yaqdzoh. Selain itu, juga terdapat acara yang tidak kalah pentingnya yaitu Lomba Vocal Group antarkelas yang dilaksakana di Balai Pertemuan. sand88

Takbir Idul Adha Menggema dilangit Gontor 2

0

KAMPUS 2 – Gema takbir mengangkasa dilangit, mengagungkan kebesaran Allah. Takbir, tahmid,tasbih terlantunkan oleh seluruh kaum muslim dan menggema diseluruh penjuru negeri, tak terkecuali dipondok kita tercinta. Meskipun para santri melaksanakan perayaan hari raya idul adha jauh dari sanak family, tetapi tidak mengurangi kegembiraan dan kemeriahan ibadah suci ini.

Takbir Keliling Sekitar desa Madusari
Takbir Keliling Sekitar desa Madusari

Selepas sholat isya tepat, seluruh santri telah bersiap-siap dilapangan Sintesa dengan perasaan riang gembira guna melaksanakan takbir keliling sekitar desa madusari. Malam itu, dengan obor minyak ditangan, seluruh santri bertakbiran keliling bersama-sama dengan para asatidz.

Selain melaksanakan takbir keliling, agenda pada (11/9) minggu malam itu adalah berkumpul di masjid jami’ guna mendengarkan tausiyah malam takbiran dan nasehat oleh Bapak Pengasuh. Selaku pembicara pada tausiyah malam takbiran adalah Al-Ustadz Jazmi Zulhilmi, S.Pd.I, yang menyampaikan tentang sejarah diadakannya ibadah Idul Adha dan hikmah yang dapat diambil dari sejarah tersebut serta peneladanan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS.

Dilanjutkan setelah itu mendengarkan wejangan dan nasehat dari Bapak Pengasuh tentang kepondokmodernan secara umum dan mengenai Idul Adha secara khusus. “dalam peringatan 90 tahun Gontor ini, kita mencoba untuk merefleksi nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan dari para pendiri pondok dan orang-orang terdahulu. Sama halnya dalam peringatan ibadah ini, kita juga mencoba menghadirkan ruh perjuangan dan perjuangan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS beserta anaknya Nabi Ismail AS.”

Diakhir nasehat, Bapak Pengasuh berharap kepada seluruh santri dan para guru agar bisa menjalankan seluruh kegiatan akademis dan non akademis dengan semaksimal mungkin, tanpa mengurangi pentingnya kegiatan tersebut sedikitpun.

 

“Laksaman Cheng Ho” Ramaikan Apel Tahunan

0

KAMPUS 2 – Pada Rabu (3/8) pagi yang bertepatan dengan 29 Syawwal 1437 H, tidak seperti hari biasanya seluruh penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 sudah berkumpul di lapangan hijau tepat pukul 06.00 WIB guna mengikuti acara yang sangat penting yaitu, Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy.
Berbeda dengan pelaksanaan Apel Tahunan tahun lalu, pada tahun ini Apel Tahunan pondok-pondok cabang dilaksankan secara serentak dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini mengingat padatnya acara Peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh paskibraka
Pengibaran Bendera Merah Putih oleh paskibraka

Acara diawali dengan pengibaran bendera merah putih oleh anggota paskibra, yang membentuk formasi angka romawi 90 dan 20. Angka tersebut melambangkan 90 tahun usia Pondok Modern Darussalam Gontor dan 20 tahun berdirinya Gontor 2. Alhamdulillah, pengibaran bendera berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.

Dilanjutkan setelah itu dengan amanat Bapak Pimpinan yang diwakilkan oleh KH. Imam Sobari. Beliau menyampaikan beberapa pidato pimpinan,“ hidup bergerak, maju berkembang, bermanfaat insha Allah. Diantara anak-anakku ada yang sudah besar tapi banyak pula yang kecil fisiknya, tetapi insha Allah besar jiwanya, tinggi semangatnya, kuat niatnya, suci hatinya, luhur cita-citanya, tidak kalah dengan orang-orang yang besar fisik lahiriyahnya dan nasib duniawiyahnya, tidak minder, tidak iri, dan tidak dengki ”.

Sebagai penambah kemeriahan apel tahunan, ada berbagai macam penampilan adat dan budaya serta kesenian lainnya, bukan hanya budaya Indonesia tetapi juga budaya negara kainnya. Pada acara penampilan tahun ini mengangkat tema “ Perjalanan Laksaman Cheng Ho”. Dibuka dengan penampilam Marching Band Gemanada Darussalam (MBGND) dan penyampaian puisi. Berurutan setelah itu penampilan dari tari Shaolin, tari aceh, tari Singa Deprok, tari Campur Sari, tari Topeng Ireng, tari Reyog Ponorogo, tari Kecak Bali, tari Malulo, tari Muaythai Thailand, tari Capoera Brazil, tari India, tari Arab, dan ditutup dengan penampilan Gorda Band live musik.

Laporan Panitia Bulan Syawwal Ajari Pengurus Tanggungjawab

0

KAMPUS 2 – “Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti”, merupakan filosofi yang selalu diterapkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor untuk mendidik santri-santrinya dalam hal keorganisasian. Setelah sekitar sebulan lebih Panitia Bulan Syawwal di bentuk dan dilantik oleh bapak pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor kampus 2, kini tibalah waktunya bagi mereka untuk melaporkan hasil kerja yang telah sekian lama dilaksanakan. Laporan yang jelas dan rapi dari segala aspek, merupakan hal yang wajib bagi seluruh ketua bagian yang nantinya akan membacakan laporannya didepan seluruh santri. Karena Administrasi yang rapi, wajib dan mutlak untuk menjaga kepercayaan.

Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban kepada Bapak Pengasuh
Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban kepada Bapak Pengasuh

Tepat pada hari Ahad (24/7), seluruh santri dan bapak guru Pondok Modern Darussalam Gontor kampus 2, berkumpul di depan masjid untuk mengikuti acara Laporan Pertanggungjawaban Panitia Bulan Syawwal yang dilaksanakan kurang lebih selama 2 hari, yakni dari hari Ahad pagi sampai Senin malam. Acara yang dilaksanakan selama 4 pertemuan ini mencakup beberapa babak, yakni laporan Musyawarah Kerja OPPM dan Koordinator, yang dilanjutkan dengan Laporan Pertanggung Jawaban setiap bagian dalam panitia bulan Syawwal, serta akan di tutup dengan Resufle pengurus OPPM.

Sebelum ketua bagian memulai laporan pertanggungjawaban, bapak pengasuh memberikan pesan dan nasehat bagi seluruh santri, terkhususkan untuk pengurus OPPM dan PBS. Dan juga menyampaikan beberapa solusi dari permasalahan yang sedang dialami oleh para pengurus organisasi. Selain itu, bapak pengasuh juga memberikan evaluasi kepengurusan tahun lalu, supaya tidak terjadi di tahun ini.mumtaz

Konser Band Wali Ikut Ramaikan Pesta Milad ke-90 Pondok Modern Darussalam Gontor

0

DARUSSALAM – Penampilan Grup Band Wali di Pondok Modern Darussalam Gontor pada Minggu (28/8) sukses menghibur para hadirin mulai dari santri, guru, hingga masyarakat sekitar. Grup band yang beranggotakan 4 orang mantan santri yaitu Faank (vokalis), Apoy (Gitaris), Bustomi (Drummer), dan Hamzah Shafi (Keyboardis) tersebut membawakan 11 buah lagu antara lain Cari Berkah, Emang Dasar, Nenekku Pahlawanku, Salam 5 Waktu, Hymne oh Pondokku, Baik-baik Sayang, Ada Gajah Di Balik Batu, Doaku Untukmu Sayang, Taubat Maksiat, Aku Bukan Bang Toyyib, dan Cari Jodoh.

Acara dimulai pukul 20.30 dan dipandu oleh dua pembawa acara yaitu Al-Ustadz Nida Husna dan Al-Ustadz Rudi. Kedua pebawa acara tersebut bersifat non formal sehingga mereka seringkali mengajak penonton untuk tertawa dengan pantun dan tebak-tebakan.

Sebelum Band Wali tampil pada konser tersebut, terlebih dahulu tampil 2 grup band Juara Gontor Music Festival kemarin yaitu Pondok Pesantren (PP) Al-Iman Ponorogo dan Kampus PMDG. PP Al-Iman membawakan sebuah lagu yaitu lagu Menembus Batas ciptaan kyai mereka, K.H Ahmad Zawawi sedangkan PMDG Kampus Pusat menampilkan dua buah lagu diantaranya adalah Taubat Maksiat milik Wali.

wali-bergaya1Konser tunggal yang disiarkan di Gontor TV secara streaming tersebut disambut antusias oleh para santri khususnya dan juga masyarakat.

Dalam pertunjukan Wali Band tidak hanya membawakan lagu-lagu ciptaan mereka saja, bahkan lagu Hymne “Oh Pondokku” pun mereka sajikan untuk para penonton yang kebanyakan dating dari kalangan santri. Beberapa kali Faank dan Apoy bernostalgia dengan masa kesantrian mereka dengan sedikit mengucapkan kata-kata berbahasa arab.

Selain menghibur dengan nyanyian, Wali pun menyuguhkan beberapa penampilan lain seperti atraksi gitar dari Apoy, pertunjukan drum dari Bustomi dan lain sebagainya. Faank pun meyisipkan potongan lirik lagu “Sakitnya tuh disini” disela-sela lagu Aku Bukan Bang Toyyib. Ia pun kerap mengajak para penonton ikut serta menyanyi bersama.

Konser tersebut mendapat berbagai tanggapan positif dari beberapa kalangan seperti aparat Keamanan yaitu Sersan II Kandar, dan Brimka Agus, Al-Ustadz Bramantya serta bagian Keamanan OPPM yaitu Syeh Aindallah.

                “Sangat baik karena ini juga melestarikan budaya Indonesia dan menunjukkan kecintaan pada kesenian, juga yang ada hanya di Gontor sekolahan bisa mengundang grup Band Wali,” ujar Brimka Agus salah satu aparat kepolisian.

                “Luar biasa, sangat menghibur karena project lagu Wali untuk santri mengandung pesan-pesan Islami, juga mengandung nilai-nilai kehidupan. Saya harap para santri jadi lebih bersemangat dalam mengembangkan potensi mereka di bidang kesenian,” ujar Al-Ustadz Bramantya Dananjaya. biibmufassir

Indahnya Malam Takbiran di Pondok Modern Darussalam Gontor

0

DARUSSALAM – Pada malam menjelang Hari Raya Idul Adha, terdengar suara takbir berkumandang begitu merdu, terlihat para santri berbondong-bondong berjalan menuju Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor (BPPM) guna mengikuti acara Malam Takbiran menjelang Hari Raya Idul Adha. Malam takbiran di PMDG terasa lebih spesial, karena disini seluruh santri dan guru mengikuti pertemuan dengan Bapak Pimpinan di satu tempat untuk mendengarkan ceramah tentang Hari Raya Idul Adha, sebagai rasa syukur atas nikmalam-takbiran-2mat yang telah diberikan-Nya kepada seluruh umat islam di dunia.

Ahad malam (11/9), Ustadz Abdul Amim selaku penceramah yang bertugas pada malam itu beliau menyampaikan bahwa Hari Raya Idul adha adalah hari yang sangat bersejarah bagi Umat Islam di dunia, hari dimana tauhid dan keikhlasan seorang nabi benar-benar diuji dan dipertaruhkan, memperjuangkan akidah supaya tetap kokoh tidak terhasut oleh bisikan setan yang ingin melemahkan iman seorang Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihissalam.

Pada malam itu K.H. Hasan Abdullah Sahal beliau juga menyampaikan dalam pidatonya, agar santri jangan melupakan sejarah Islam yang penuh dengan perjuangan dan keikhlasan, di dalam menegakkan kalimat La Ilaha Illallah untuk kejayaan umat islam. rosikh