Home Blog Page 374

Lomba Kaligrafi Warnai Peringatan 90 Tahun Gontor dan 25 Tahun Gontor Putri

0

14054403_1162682810463246_3300021322676093552_oGONTOR PUTRI–Gebyar Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor dan 25 Tahun Gontor Putri terus berlanjut. Ahad (21/8) lalu, diadakan Lomba Kaligrafi Antarkampus Gontor Putri dan Pondok Alumni, bertempat di Auditorium Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi.

Lomba ini terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Kategori Naskah, Kategori Dekorasi, dan Kategori Hiasan Mushaf.

Untuk masing-masing kategori, tiap kontingen mengutus satu perwakilan. Menurut keterangan dari Panitia Pelaksana, peserta terdaftar sebanyak 11 kontingen. Selain kontingen Gontor Putri Kampus 1–6, peserta lainnya berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Aisiyah Boarding School, Ponpes Darussalam Tasikmalaya, Ponpes Mamba‘ul Ulum, Ponpes Darussalam Garut, dan Ponpes Al-Amin Madura.

Bertindak sebagai dewan juri bersama Ustadz Muhammad Zainul Arifin, S.Ag. dan Ustadz Rizqi Abdul Khatib, S.Pd.I., Ustadz Muhammad Nur, Lc. menyebutkan beberapa kriteria penilaian untuk masing-masing kategori. Menurutnya, dalam melakukan penilaian, segi kaidah menjadi prioritas utama untuk semua kategori.

“Ada beberapa kriteria penilaian. Prioritas utama yang kami nilai dari semua kategori adalah kaidahnya, terutama untuk Kaligrafi Cabang Naskah. Setelah itu kami menilai kerapian dan keindahannya, ditambah ornamen khusus Kategori Cabang Dekorasi dan Kategori Cabang Hiasan Mushaf,” jelas Ustadz Muhammad Nur.

Acara lomba berlangsung selama delapan jam, dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Penjurian berlangsung selama dua jam setelah masing-masing peserta menyelesaikan kaligrafinya sesuai durasi waktu yang diberikan.

Setelah melakukan penilaian, dewan juri melihat banyak peserta yang kurang melakukan persiapan. “Menurut kami, rata-rata peserta kurang persiapan. Hal ini mungkin disebabkan masih kurangnya even lomba kaligrafi semacam ini. Karena itu, kami berharap sekali even-even lomba semacam ini lebih sering diadakan untuk mengasah bakat dan kreativitas santri,” ujar Ustadz Muhammad Nur.

Selain itu, ia juga berharap jenis lomba kaligrafi yang diselenggarakan lebih dari sekadar tiga kategori tersebut. Semoga jenis lomba bisa meningkat dan lebih menjurus kepada penguatan kaidah dengan syarat-syarat penulisan serta kriteria-kriteria yang bersifat internasional. Saya yakin Gontor mampu melaksanakannya,” harapnya.

Para juara akan diumumkan pada hari Jum‘at mendatang, 26 Agustus 2016, bersamaan dengan penutupan Porseni dan pembagian hadiah. shah wa

Wakil Presiden RI: Gontor Pesantren Internasional

0

13987397_1292293660800536_129026586162032891_oGONTOR–Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla mengatakan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan pesantren yang sudah bersifat nasional sejak dulu, bahkan kini sudah mendunia. Hal ini disampaikan di hadapan seluruh santri, guru-guru, dan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, serta tamu undangan yang turut menghadiri acara Sujud Syukur dan Pembukaan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Sabtu (20/8) lalu.

“Gontor itu pesantren yang bersifat nasional, bahkan internasional,” kata Wapres Jusuf Kalla.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, S.H., M.Hum., saat memberikan sambutannya pada acara yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) tersebut.

“Gontor ini sudah bukan milik Ponorogo lagi. Bahkan, bukan lagi milik Jawa Timur. Tapi, sudah menjadi milik dunia. Memang luar biasa sumbangsih Gontor untuk Indonesia,” kata Bapak Gubernur yang akrab dipanggil dengan Pakde Karwo itu.

Bapak Gubernur Jatim menambahkan, “Tak bisa dipungkiri, sebagian besar perkembangan pemikiran intelektual di Jawa Timur merupakan sinar dan curahan dari Gontor. Saya kira, masyarakat Jawa Timur sangat berterima kasih dan memberikan hormat setinggi-tingginya kepada sistem pendidikan yang luar biasa di Gontor ini, hingga menjadi rujukan dunia.”

Sementara itu, dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengakui eksistensi Gontor dengan kemodernannya hingga hampir mendekati usia satu abad. Ia melihat pondok yang terletak jauh di ujung selatan Jawa Timur ini dikelola dengan sangat baik dan telah memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

“Pesantren Gontor ini memegang predikat modern. Modern itu berarti visioner, berpikiran kekinian dan yang akan datang. Itulah bedanya pendidikan dengan museum. Museum itu melihat ke belakang, sedangkan pendidikan itu melihat ke depan. Jadi, anak-anak di sini telah diajarkan ilmu-ilmu yang bisa mereka gunakan di masa depan. Kita patut bersyukur Gontor bisa menjaga kemodernannya sampai sekarang,” ujar Bapak Wapres RI.

“Pendidikan itu hampir sama dengan restauran, bukan tempatnya yang dicari tapi makanannya yang dicari. Begitu juga dengan Gontor ini. Walaupun tempatnya jauh, hingga harus naik dokar sampai di sini, namun karena lembaga pendidikan ini dikelola dengan sebaik-baiknya, maka banyak yang datang mencari.”

“Pemerintah memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih atas amal jariyah para pendiri, pengasuh pondok, dan seluruh guru-guru Gontor. Semoga kita bisa berbuat lebih baik lagi untuk bangsa di masa yang akan datang,” tutur Jusuf Kalla di ujung sambutannya.

Setelah membuka acara dan melaksanakan sujud syukur di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor, rombongan Wapres beranjak ke Kampus Pusat Universitas Darussalam Gontor. Di sini, panitia telah menyiapkan acara Peletakan Batu Pertama Gedung Perpustakaan dan Peresmian Asrama Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor. Acara berjalan dengan lancar dan tertib, serta memuaskan segala pihak yang terlibat. shah wa

Perempuan Multi Talenta ala Pesantren

0

IMG_1955Festival Multitalenta Santriwati (FMS) yang diadakan oleh Gontor Putri kampus 1 untuk memperingati sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri ini dimulai pada hari Jum’at (19/8) lalu sebagai acara pembuka. FMS sebelumnya sudah pernah diadakan sejak dua tahun yang lalu dengan nama Festival Santriwati Sittil Kull (FSS). Digantinya nama ajang ini menjadi FMS sendiri merupakan usul dari pimpinan pondok Gontor agar terdengar familier di telinga masyarakat dan khalayak ramai. Sittil kull adalah istilah yang digunakan oleh ustadz (alm) Sutadji Tadjudin untuk menggambarkan santriwati yang all around dan serba bisa di berbagai bidang, baik skill kewanitaan, bahasa, kepramukaan, tilawah maupun seni. Semua komponen inilah yang menjadi tolak ukur mar’ah sholihah ala Gontor Putri yang dipersiapkan menjadi seorang pendamping pejuang yang mengerti arti perjuangan.

DSC_9517Sebagai peringatan seperempat abad Gontor Putri, maka FMS tahun ini bukan hanya diperuntukkan bagi seluruh kampus Gontor Putri seperti yang diadakan dua tahun terakhir ini, namun juga turut diikuti oleh beberapa pondok alumni dan instituti pendidikan Islam putri.

Total empat puluh lima peserta dari lima belas pondok yang mengikuti ajang ini. Setiap pondoknya mengirimkan tiga santri terbaik untuk mengikuti seluruh perlombaan, karena penilaian berdasarkan hasil dari tiap individu, bukan kelompok. Lomba-lomba tersebut meliputi memasak, pramuka, story telling, pidato, menyanyi, MHQ, debat, maraton, cerdas cermat, tilawah Qur’an dan dhabtu al-maqalah.

IMG_0002Final FMS akan diadakan pada hari Jum’at (26/8) di auditorium Gontor Putri kampus 1 dan dihadiri oleh seluruh pengasuh setiap pondok kampus Putri maupun alumni. Tiga besar pemenang FMS akan mendapatkan mahkota, piala serta dana pendidikan. (dee)

Menag RI: Gontor Mencapai Usia 90 Tahun Berkat Kedisiplinan, Keikhlasan, dan Keberkahan

0

Sujud Syukur 90 Tahun Gontor bersama Wakil Presiden Republik Indonesia - YouTube.MP4_005046323GONTOR–Pada acara Sujud Syukur dan Pembukaan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor bersama Wakil Presiden RI, Sabtu (20/8) lalu, Menteri Agama (Menag) RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, mendapat kehormatan dari tuan rumah untuk memberikan sambutan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Sebagai alumnus Gontor angkatan tahun 1983, Bapak Menag RI mewakili seluruh alumni Gontor memberikan ucapan selamat dan ungkapan kesyukuran atas pencapaian 90 tahun Gontor yang luar biasa.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Wapres RI, yang bersedia hadir sebagai simbol negara, yang merupakan wujud dukungan pemerintah kepada almamater tercintanya.

“Kehadiran Bapak Wapres RI di sini merupakan simbol hadirnya negara di tengah-tengah kita Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, sebagai dukungan konkret sekaligus apresiasi dan rasa terima kasih terhadap Gontor yang kontribusinya bagi negara luar biasa,” ujar Bapak Menag RI mengawali sambutannya.

“Sebuah hadits menyatakan bahwa ada dua kelompok di tengah-tengah masyarakat. Jika keduanya baik, maka baik pula masyarakatnya. Jika keduanya atau salah satunya rusak, maka rusak pula masyarakatnya. Kedua kelompok itu adalah ulama dan umara’ atau pemimpin. Karena itu, kehadiran Bapak Wapres yang mewakili umara’ menjadi kebahagiaan luar biasa bagi Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor.”

“Saya bersyukur karena usia 90 tahun bukanlah usia yang pendek bagi sebuah lembaga pendidikan pesantren. Tasyakkur 90 tahun ini haruslah kita isi dengan muhasabah atau evaluasi terhadap perjalanan 90 tahun pondok ini. Muhasabah itu isinya hanya dua, yaitu melihat kelebihan yang kita miliki untuk kita jaga dan kita kembangkan, serta mengetahui kekurangan kita dengan harapan semua kekurangan itu bisa diperbaiki di kemudian hari.”

“Apa keunggulan Gontor dibanding pesantren lain? Setidaknya ada tiga hal yang menjadi ciri khas Gontor, yang tidak dimiliki pesantren lain. Pertama, kedisiplinan. Ini benar-benar ciri khas Gontor karena tidak kita dapati di pondok-pondok lain.”

“Kenapa kedisiplinan merupakan kekhasan Gontor? Karena, kedisiplinan tidak termasuk unsur-unsur yang diambil dari keempat sintesanya: Al-Azhar, Syanggit, Aligarh, dan Santiniketan. Kedisiplinan ini asli dari para pendiri. Mereka menemukan hal ini untuk diterapkan di Gontor. Jadi, saya menduga atau meyakini, ini murni atau ide orisinal para pendiri Gontor.”

“Jadi, para pendiri menemukan sesuatu yang perlu diterapkan dan ditekankan karena sadar sekali dengan realitas keindonesiaan kita, dengan realitas para santri yang pada hakikatnya sangat beragam. Jadi, santri yang datang ke pondok ini tidak hanya dari Jawa, tapi juga dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Papua, bahkan dari luar negeri, dengan latar belakang, budaya, tradisi, kebiasaan, dan etnis yang tentu sangat beragam.”

“Keragaman inilah yang harus disikapi dengan bijak dan arif. Di sinilah saya melihat betapa arifnya para pendiri menyikapi keragaman tersebut. Keragaman itu disikapi sedemikian rupa, hingga perlu ada kesamaan cara pandang dalam hidup bersama di Gontor ini. Dibuatlah aturan atau disiplin untuk menyamakan cara pandang mereka.”

“Selama 24 jam, dari hari ke hari, semua santri yang beragam ini hidup bersama, sehingga mereka belajar memaknai keragaman ini dalam kehidupan bersama. Saya mendapatkan dua hal penting dalam kehidupan bersama santri-santri yang beragam itu. Pertama, hidup dengan kemandirian, yang artinya setiap santri harus bisa mengurus dirinya sendiri. Kedua, memiliki kepekaan terhadap kondisi orang lain, yaitu temannya yang lain sesama santri.”

“Jadi, setiap santri dididik agar hidup bersama. Supaya ini bisa dijalani dengan baik, maka ia harus mandiri terhadap dirinya sendiri dan peduli terhadap sesamanya. Di sinilah nilai-nilai kepemimpinan ditekankan. Di Gontor, ada dua hal dasar dalam kepemimpinan, yaitu kemampuan dan kemauan untuk dipimpin, serta kemauan dan kemampuan untuk memimpin.”

“Pak Zar selalu mengatakan, mau dipimpin dan bisa memimpin. Ketika santri mau dipimpin, sesungguhnya dia belajar banyak hal dari yang memimpinnya. Hal yang dia senangi dari pemimpin itu akan menjadi contoh untuk diteladani ketika dia jadi pemimpin nantinya.”

“Itulah salah satu bentuk kedisiplinan di Gontor, yang sangat khas menjadi ciri Gontor.”

Kedua, keunggulan Gontor yang menjadi ciri khasnya adalah keikhlasan. Keikhlasan ini merupakan hal mendasar yang ditunjukkan para pendiri, yang menular kepada semua santri dan guru-guru. Di Gontor itu ada kaidah begini, metodologi lebih penting daripada materi, namun guru lebih penting daripada metodologi, akan tetapi, jiwa yang dimiliki seorang guru (ruhul mudarris) itu lebih penting dari guru itu sendiri.”

“Karena, Gontor itu sebenarnya mencetak para pendidik atau guru karena itulah sekolah di sini dinamakan Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI). Bapak K.H. Imam Zarkasyi selalu mengatakan bahwa santri Gontor itu bisa menjadi apa saja. Namun, yang jelas, apapun profesinya, dia tetap seorang pendidik atau guru, dan berjiwa guru. Jiwa guru atau ruhul mudarris itulah yang mendasari keikhlasan.”

“Terakhir, kekhasan Gontor adalah keberkahan. Saya senantiasa ingat, bahwa K.H. Hasan Abdullah Sahal selalu mengatakan berkah itu bisa didapat karena adanya harakah atau gerakan. Berkah itu mutlak dari Allah, namun berkah bisa kita ikhtiarkan melalui harakah atau gerakan karena semua aktivitas di Gontor berorientasi kepada kemaslahatan sesama. Karena itulah di Gontor sering disampaikan, di dalam setiap gerakan itu ada berkah.”

“Karena itulah, hampir semua mata pelajaran di Gontor selalu diisi dengan hal-hal yang memotivasi dan menginspirasi santri-santri, serta dapat menanamkan rasa percaya diri di dalam diri mereka. Pada akhirnya, mereka semua sangat terpacu untuk berkreasi dan berinovasi, melakukan aktivitas beragam. Dari aktivitas yang beragam itulah muncul gerakan-gerakan yang mendatangkan keberkahan.”

“Demikianlah tiga hal yang setidaknya menjadi kekhasan Gontor,” tutur Bapak Lukman Hakim memberi kesimpulan di akhir sambutannya. shah wa

Ustadz Hasan: Bersama RI, Gontor Anti Penjajah dan Penjajahan

0

Sujud Syukur 90 Tahun Gontor bersama Wakil Presiden Republik Indonesia - YouTube.MP4_004087407GONTOR–Acara sujud syukur dan pembukaan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor yang dihadiri Wakil Presiden (Wapres) RI berjalan sukses, Sabtu (20/8) pagi. Pada kesempatan ini, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kesediaan Wapres Jusuf Kalla menyempatkan diri ke Gontor untuk kedua kalinya, setelah 10 tahun silam juga menghadiri dan membuka Peringatan 80 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Kehadiran Bapak Wakil Presiden hari ini benar-benar membesarkan hati kami. Pada detik-detik ini, di seluruh dunia, ribuan pasang mata dan telinga melihat dan mendengar bahwa Bapak Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, saat ini berada di Gontor. Mereka semua memonitor kita dengan caranya masing-masing,” kata Ustadz Hasan saat menyampaikan sambutan dan ucapan ‘selamat datang’ kepada Wapres RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

“Bagi kami Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, Bapak Jusuf Kalla bukanlah orang asing sama sekali, bukanlah orang lain yang tidak kami kenal. Sudah kami kenal dengan baik. Adik dan keponakan-keponakannya banyak di Gontor. Demikian juga dengan Bapak Lukman Hakim Saifuddin yang juga turut hadir di sini. Tidak perlu kami perkenalkan. Kegontoran beliau ini masih sangat kental sekali. Yang pasti, kedatangan bapak-bapak ini sangat membesarkan hati kami semua.”

“Pondok ini adalah pondok kita semua, pondok umat Islam sedunia yang diamanatkan untuk pembinaan umat. Kami hanya mendapat amanat untuk mendidik. Karena itu, dari dulu kami memilih dan tetap memilih untuk menjadi lembaga pendidikan, bukan lembaga politik, bukan lembaga pergerakan, bukan lembaga keuangan, bukan pula lembaga-lembaga lainnya selain lembaga pendidikan. Kami akan tetap mendidik dan terus mendidik.”

“Di antara anak didik kami ada yang berhasil 100 persen, ada yang berhasil hanya 10 persen, ada yang berhasil 20 persen, ada yang berhasil 30 persen. Kadangkala, ada yang perkembangannya melesat jauh, dan ada juga yang mungkin kurang tahu banyak tentang pondok. Seperti halnya bangsa ini, ada yang keindonesiannya seratus persen, ada yang 50 persen, dan ada juga yang hanya 20 persen. Jadi, pendidikan kami ada yang berhasil, namun ada juga yang kurang berhasil. Walaupun demikian, kami tetap memilih bergerak sebagai lembaga pendidikan. Kami tahu bahwa Bapak Wapres sangat peduli dengan pendidikan, khususnya pendidikan pesantren. Beliau ini putra Bapak Ahmad Kalla yang putra-putranya dipondokkan, termasuk adik beliau. Maka, kami yakin bahwa pendidikan yang kami lakukan ini sesuai dengan pendidikan Indonesia.”

Ustadz Hasan menambahkan, pesantren bersama seluruh santri-santrinya berada di barisan terdepan dalam menjalankan Pancasila, melaksanakan UUD 1945, menerapkan Bhinneka Tunggal Ika, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dalam menjaga dan menjalankan pilar-pilar kebangsaan, pesantren berada paling depan. Untuk Pancasila, kami paling depan. Untuk UUD 1945, kami paling depan. Untuk Bhinneka Tunggal Ika, kami juga paling depan. Untuk keutuhan NKRI, kami pun paling depan. Jadi, tentang pilar-pilar kebangsaan, anak-anak kami di sini insya Allah lulus semua tanpa perlu diuji. Kalau tidak lulus, putra kita Bapak Lukman Hakim Saifuddin ini tidak jadi Menteri Agama RI. Karena keempat pilar kebangsaannya teruji, maka beliau diterima menjadi menteri.”

“Hari ini, kami mengundang Bapak Wapres RI dan para undangan untuk ikut bersyukur. Selama 90 tahun pondok ini berjalan, sejak zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, hingga zaman kemerdekaan, sampai zaman Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Orde Lama, Orde Baru, dan sampai sekarang, kami tetap tegak berdiri dengan nilai-nilai dan pilar-pilar pondok kami yang akan terus berjalan bersama Republik Indonesia.”

“Dengan nilai-nilai dan sunnah-sunnah pondok pesantren, kami mendidik putra-putri Bapak yang jumlahnya sudah mencapai 23.000-an. Kampus-kampus Gontor tersebar di seluruh Indonesia, termasuk yang dirintis di Poso dengan bantuan Bapak Wapres Jusuf Kalla.”

“Kami bersyukur masih bisa membawa dan menjalankan misi pondok ini sesuai dengan cita-cita para pendiri. Kami terus bergerak menuju cita-cita yang tinggi, yang masih jauh dari harapan. Cita-cita kami itu ibarat berangkat ke Mekah, kita baru sampai di Jakarta. Atau, ibarat berangkat ke Jakarta, kita baru sampai di Jabung (sebuah desa tidak jauh dari Gontor-red). Jadi, perjalanan ini masih jauh sekali. Oleh karena itu, dengan kebersamaan kita, yakni bersama pemerintah, masyarakat sipil dan militer, pondok akan berjuang untuk mengisi kemerdekaan ini di bidang pendidikan.”

“Naluri pondok pesantren sudah 200 tahun dibina para pendirinya, yaitu untuk membentengi negeri ini dari pengaruh penjajah. Sehingga, anak bangsa kita anti penjajah dan penjajahan. Anti penjajah dan penjajahan itulah naluri pondok pesantren yang harus kita jaga sampai sekarang.”

“Gontor bersama negara ini anti penjajah, anti penjajah dan penjajahan.”

“Sekali lagi, cita-cita kita masih jauh, yaitu mewujudkan universitas Islam yang bermutu dan berarti. Entah lima tahun lagi atau sepuluh tahun ke depan, Universitas Darussalam Gontor sudah memiliki Fakultas Kedoteran, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan lain sebagainya, di samping fakultas-fakultas yang sudah ada saat ini. Cita-cita ini adalah titipan kita, titipan negara dan bangsa Indonesia.”

“Pondok ini akan terus berjalan, baik disumbang atau tidak disumbang, dibantu atau tidak dibantu. Kalau disumbang insya Allah berjalan lebih cepat…,” tutur Ustadz Hasan mengakhiri sambutannya. shah wa

Ini Daftar Kegiatan Peringatan 90 Tahun yang Dibuka untuk Masyakarat Umum

0

GONTOR – Peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor telah dibuka oleh Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, Sabtu (20/8) kemarin. Ini menandakan bahwa rentetan kegiatan yang telah dicanangkan sejak tahun lalu sudah siap untuk digulirkan guna menyemarakkan Peringatan ini.

Usai kunjungan Wapres Jusuf Kalla, Sabtu malam, kegiatan Haflah Tilawatil Qur’an Antarpondok pesantren se-Indonesia dibuka langsung oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Adapun Ahad (21/8) pagi ini, Mendikbud RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap., direncanakan membuka Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren se-Indonesia.

Nah, diantara rentetan kegiatan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, ada beberapa kegiatan yang sengaja dilaksanakan untuk menghibur masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini dapat diikuti oleh para alumni, wali santri, atau siapapun yang ingin turut menyaksikan gebyar Peringatan 90 tahun Gontor. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum.

NO ACARA HARI/TANGGAL TEMPAT
1 Konser Wali Band Ahad, 28 Agustus 2016 Lapangan Hijau Gontor Pusat, Ponorogo
2 Pentas Kiai Kanjeng Selasa, 30 Agustus 2016 dan Rabu, 31 Agustus 2016 Lapangan Hijau Gontor Pusat, Ponorogo dan Auditorium Gontor Putri 1, Ngawi
3 Wayang Kulit Ki Anom Suroto Ahad, 4 September 2016 Lapangan Hijau Gontor Pusat, Ponorogo
4 Tabligh Akbar K.H. Abdul Muthalib (Kerah Sakti) Selasa, 6 September 2016 Lapangan Hijau Gontor Pusat, Ponorogo
5 Pagelaran Seni Darussalam All Star Show Kamis, 8 September 2016 Lapangan Hijau Gontor Pusat, Ponorogo
6 Tabligh Akbar K.H. Duri Azhari Rabu, 14 September 2016 Lapangan Gontor Putri 2, Ngawi
7 Kompetisi Sepakbola 4 Agustus-7 September 2016 Darussalam Gontor Stadium, Ponorogo
8 Pameran Produk Alumni 31 Agustus-4 September 2016 Depan Laboratorium Gontor Pusat, Ponorogo

Selain Kompetisi Sepakbola, seluruh kegiatan di atas gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali. Ini adalah bentuk perhatian Gontor terhadap masyakarat sekitar atas kesyukuran usia Pondok yang mencapai angka 90 tahun. binhadjid

HTQ Awali Rentetan Acara Peringatan 90 Tahun Divisi Kegiatan Santri

0
Pembukaan HTQ
Pembukaan HTQ 90 Tahun Gontor oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal

GONTOR–Setelah sujud syukur bersama Wapres RI Jusuf Kalla, Panitia Peringatan 90 Tahun Gontor Divisi Kegiatan Santri langsung menggelar acara pembukaan Haflah Tilawati-l-Qur’an (HTQ), Sabtu (20/8) malam. Acara ini akan berlangsung selama empat hari, Ahad–Rabu, 21–24 Agustus 2016. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal berkesempatan membuka acara sejenis Musabaqah Tilawati-l-Qur’an (MTQ) ini.

“Acara ini dinamakan Haflah Tilawati-l-Qur’an atau HTQ. Di Gontor, kita tidak menamakan acara semacam ini dengan istilah Musabaqah Tilawati-l-Qur’an atau MTQ seperti di luar sana. Ini adalah acara jamuan Al-Qur’an berupa kenikmatan mendengarkan bacaannya, men-tadabburi, dan merenungkan ayat-ayat Allah, sambil belajar memperbaiki bacaan kita. Dengan acara ini, kita menikmati keindahan Al-Qur’an. Inilah jamuan Al-Qur’an. Jamuan itu disebut dengan istilah haflah. Kita dijamu dengan keindahan Al-Qur’an. Karena itulah, acara ini kita namakan HTQ, bukan MTQ,” tutur Ustadz Hasan saat memberikan sambutan sebelum membuka acara.

Tilawatul Qur’an itu jamuan kita bersama, yaitu haflah bukan musabaqah, sehingga kita sama-sama menikmatinya, agar jauh dari takabbur, riya’, dan semacamnya. Melalui acara ini, semoga kita bisa tadabbur Al-Qur’an dan mendengarkan bacaannya dengan nikmat, dan semoga mendatangkan berkah bagi kita semua,” kata beliau di akhir sambutan.

Pembukaan HTQ ini diikuti para peserta dari seluruh kontingen yang berasal dari kampus-kampus Gontor dan pondok alumni se-Indonesia. Jumlah peserta yang hadir mencapai 2.000-an santri. Selain untuk HTQ, sebagian dari mereka nantinya terlibat pada acara lain yang tergabung dalam Divisi Kegiatan Santri, seperti Porseni dan Olimpiade Sains yang akan dibuka pada Ahad (21/8) pagi.

Sementara untuk HTQ, jumlah peserta sekitar 400-an orang. Mereka akan berlomba di lima cabang perlombaan, yaitu Qira’ah Murattalah (kategori anak dan dewasa), Qira’ah Mujawwadah (kategori anak dan dewasa), Syarhul Qur’an, Hifzhil Qur’an, dan Hadrah Kontemporer. Merekalah yang akan menjamu para pecinta Al-Qur’an selama empat hari ke depan dengan ayat-ayat Al-Qur’an nan indah dan menyentuh hati. shah wa

Sujud Syukur Bersama Wapres RI, Segudang Acara Peringatan 90 Tahun Gontor Dimulai

0

WhatsApp Image 2016-08-19 at 9.08.48 PMGONTOR–Pondok Modern Darussalam Gontor menggelar sujud syukur bersama Wakil Presiden RI, sekaligus pembukaan Peringatan 90 Tahun pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016. Sujud syukur digelar di Masjid Jami‘ Pondok Modern Darussalam Gontor, setelah acara pembukaan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) yang dihadiri seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor. Dengan ini, secara resmi, Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor dimulai.

Segudang acara dalam rangka memperingati usia pondok yang makin matang ini telah menanti. Setelah sujud syukur, acara-acara besar dan meriah dalam bingkai nilai-nilai kepesantrenan dan kepondokmodernan akan berlangsung selama sebulan penuh, mendidik dan menghibur para guru, santri-santri, serta masyarakat. Acara peringatan ini terpusat di tiga tempat, yaitu Kampus Pusat Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) di Gontor Ponorogo, Kampus Pusat Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor di Siman Ponorogo, dan Kampus Putri Pondok Modern Darussalam Gontor di Ngawi.

Sebenarnya, gebyar acara Peringatan 90 Tahun Gontor ini telah bermula sejak awal Agustus 2016 ini, sebagai acara pra-pembukaan. Acara-acara tersebut telah dilaksanakan dengan sukses, antara lain Festival Bahasa Arab dan Inggris, Kompetisi Sepabola Se-Jawa Timur, Dialog Kebangsaan Bersama MPR RI di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI, Pekan Olahraga Mahasiswa Se-Jawa, Multaqo Ulama Se-Asia Tenggara, Dauroh Dai dan Imamah, serta Reuni Alumni Program Kaderisasi Ulama (PKU).

Itu baru acara pra-pembukaan. Setelah pembukaan ini, rentetan acara Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor makin semarak, berlangsung hingga tanggal 19 September 2016 mendatang. Menuju akhir Agustus 2016 ini saja, acaranya sungguh padat dan begitu memikat. Jum‘at (19/8) lalu, bersamaan dengan pembukaan Peringatan Seperempat Abad Gontor Putri dibuka pula acara Festival Multitalenta Santriwati (Sitti-l-Kull) dan Porseni Antar-Pondok Pesantren Alumni di Kampus Putri. Acara ini berlangsung hingga 26 Agustus 2016 nanti.

Selanjutnya, masih di bulan Agustus, di Gontor Putri juga diadakan Lomba Kaligrafi, Khitanan Santri MI dan Masyarakat, dan Bazar pada tanggal 21 Agustus 2016. Sementara di Gontor Pusat diadakan Haflah Tilawatil Qur’an (HTQ) dan Olimpiade Sains pada tanggal 21–24 Agustus 2016. Di tengah-tengahnya dilaksanakan acara Cerdas Cermat tentang Kepondokmodernan, tanggal 22 Agustus 2016. Pada tanggal 23–24 Agustus 2016, Gontor Putri mengadakan Seminar Pemberdayaan Kulliyatul Banat, bersamaan Seminar dan Workshop BMT di Kampus Pusat UNIDA Gontor. Sedangkan di Gontor Pusat diadakan Festival Musik Santri pada tanggal 23–25 Agustus 2016.

Kemudian pada tanggal 23–26 Agustus Gontor Putri menggelar HTQ, bertempat di Kampus 3 Gontor Putri. Setelah itu, secara berturut-turut, hingga akhir Agustus 2016, di Gontor Pusat diadakan IKPM Live in Concert, Konser Wali Band, Jambore dan Raimuna Santri, Pelatihan dan Pentas Kyai Kanjeng, dan Pameran Produk Alumni. Sedangkan di UNIDA Gontor diadakan International Festival on Culture and Education, dan di Gontor Putri berlangsung Festival Bahasa Arab dan Inggris, serta Jambore dan Raimuna Santriwati.

Memasuki bulan September 2016, acara lebih padat dan tambah semarak. Bulan ini diawali dengan acara Silaturahim Pimpinan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Non-Pesantren Alumni, juga Workshop Marching Band. Kemudian hingga tanggal 4 September 2016, secara berturut-turut dan bersamaan, digelar Muslimah Fashion Show dan Pentas Kyai Kanjeng di Gontor Putri, Silaturahim Pengusaha Alumni dan Bedah Buku Alumni di Gontor Pusat, serta Dialog Kebangsaan Bersama MPR RI di UNIDA Gontor. Kemudian pada tanggal 3 September 2016 di Gontor Pusat diadakan Reuni Akbar Alumni Gontor, dilanjutkan dengan Pentas Wayang Kulit Ki Anom Suroto, Khitanan Massal dan Pengobatan Penyakit Ringan, Santunan Karyawan Manula dan Panjat Pinang Massal. Di Gontor Putri digelar Perlombaan Masyarakat Sambirejo dan Dialog Bersama Marissa Haque.

Sebelum Pentas Seni Darussalam All Stars Show (DASS) pada tanggal 8 September 2016 nanti, acara peringatan meliputi Communication Festival dan Dialog Bersama Dr. Zakir Naik (masih dalam tahap konfirmasi), Tablig Akbar Kerah Sakti, Final Kompetisi Sepakbola Se-Jawa Timur, Napak Tilas Perjalanan Trimurti, Konferensi Nasional Kedaulatan Pangan, Pekan Gizi dan Kesehatan Santriwati, Gebyar Cipta Lagu Gontor Putri, dan Bekam.

Acara puncak diadakan pada tanggal 19 September 2016 berupa Resepsi Kesyukuran 90 Tahun Gontor, yang rencananya akan menghadirkan Bapak Presiden RI. Namun, sebelum itu masih ada beberapa rentetan acara peringatan di UNIDA Gontor, yaitu Edukasi Masyarakat tentang TIP dan Agroteknologi, Lomba Robotik dan Informatika SMA-SMK Se-Indonesia. Sedangkan di Gontor Putri diadakan Tablig Akbar, Reuni Alumni dan Dialog Tokoh Alumni Gontor Putri, serta Gontor Putri All Stars Show.

Dengan mengusung tema “Gontor Mengestafetkan Nilai-nilai Perjuangan untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa”, Pondok Modern Darussalam Gontor berharap acara peringatan ini menjadi gambaran upaya dan tekad pondok untuk memuliakan umat dan bangsa tercinta di Nusantara ini, bahkan di dunia. shah wa

Gebyar Peringatan 90 Tahun Gontor dan Seperempat Abad Gontor Putri Dimulai

0

GONTOR–Sehari menjelang acara Sujud Syukur 90 Tahun Gontor yang dipastikan akan dihadiri Wakil Presiden RI, hari ini, Jum‘at pagi, 19 Agustus 2016, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putri menggelar Upacara Pembukaan Rangkaian Acara Peringatan 90 Tahun Gontor dan Seperempat Abad Gontor Putri. Acara bertempat di Lapangan Hijau Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Acara pembukaan ini merupakan pertanda dimulainya gebyar Peringatan 90 Tahun Gontor dan Seperempat Abad Gontor Putri.

Acara meriah ini dihadiri Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Syamsul Hadi Abdan, beserta para Wakil Pengasuh dan Wakil Direktur Kulliyatu-l-Mu‘allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri Kampus 1–7. Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok menyampaikan betapa besarnya karunia Allah yang harus disyukuri selama 25 tahun terakhir ini, khususnya bagi pencapaian yang telah diraih Gontor Putri sejauh ini.

25 tahun“Kita harus bersyukur. Perlu diketahui, bahwasanya sekitar 30 tahun yang lalu di tempat ini belum ada apa-apa, belum ada satu pun bangunan yang berdiri di sini, kecuali rumah-rumah para penunggu sawah di sekitar sini. Namun, menjelang tahun 90-an saat pondok sudah beralih kepada generasi kedua, yaitu di bawah kepemimpinan K.H. Shoiman Lukmanul Hakim, K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, dan K.H. Hasan Abdullah Sahal, pondok terus berkembang,” kata K.H. Syamsul Hadi Abdan.

“Mulanya, di sini didirikan bangunan yang rencananya akan digunakan untuk Fakultas Pertanian Institut Studi Islam Darussalam (ISID). Akan tetapi, setelah bangunan itu berdiri, Gontor memutuskan untuk menjadikannya pondok putri. Maka, pada tahun 1991, dibukalah pondok putri ini. Sampai sekarang, genaplah pondok ini berusia 25 tahun, sementara Gontor sendiri sudah memasuki usia 90 tahun. Pencapaian Gontor Putri selama 25 tahun ini memang luar biasa. Santriwatinya sudah melebihi 6.000 orang. Padahal, Gontor (induknya) waktu berusia 25 tahun saat diperingati pada tahun 1951 silam, santrinya baru berjumlah 500 orang. Inilah salah satu hal yang harus kita syukuri. Kini, santri Pondok Modern Darussalam Gontor keseluruhan sudah mencapai lebih dari 24.000 orang,” ungkap Ustadz Syamsul mengisahkan asal mula pendirian Gontor Putri.

Beliau berpesan, dengan kesyukuran ini, hendaknya generasi selanjutnya terus berpegang teguh pada nilai-nilai Panca Jiwa dan berpedoman pada Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor, serta amanat Trimurti yang tertuang pada Piagam Penyerahan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor di tahun 1958 silam.

“Kini, generasi kedua sudah waktunya mewariskan nilai-nilai pondok kepada generasi selanjutnya sebagaimana yang telah dilakukan generasi pertama kepada generasi kedua. Kami wariskan nilai-nilai warisan Trimurti dan kami wasiatkan kepada generasi selanjutnya untuk meneruskan apa yang telah dijalankan pondok hingga saat ini. Saya yakin, kalau semuanya berpegang teguh pada Panca Jiwa dan Panca Jangka, serta amanat Trimurti, kemajuan Gontor akan terus berlanjut sampai batas waktu yang tak terhingga,” pesan Ustadz Syamsul.

“Semoga pondok kita makin maju dan terus berkembang sebagaimana harapan dan cita-cita Trimurti,” harap beliau di ujung sambutannya.

Pada kesempatan ini, turut hadir 139 kontingen peserta Festival Multitalenta Santriwati (Sitti-l-Kull) dari berbagai lembaga pendidikan Islam se-Indonesia dan juga peserta lomba Porseni Antar-Pondok Pesantren Alumni se-Nusantara. Kedua acara tersebut juga dibuka hari ini sebagai acara perdana dari serangkaian acara Peringatan 90 Tahun Gontor dan Seperempat Abad Gontor Putri.

Setelah itu, acara demi acara akan terus berlanjut, silih berganti selama sebulan penuh. Selain Festival Multitalenta Santriwati dan Porseni Antar-Pondok Pesantren Alumni, rangkaian acara Peringatan 90 Tahun Gontor dan Seperempat Abad Gontor Putri tersebut antara lain Lomba Kaligrafi, Khitanan Santri MI dan Masyarakat, Bazar, Seminar Pemberdayaan Kulliyatul Banat, Haflah Tilawatil Qur’an, Jambore dan Raimuna, Festival Bahasa Arab dan Inggris, Pentas Kiai Kanjeng, Muslimah Fashion Show, Seminar tentang Wanita dan Tantangan Zaman, Pekan Gizi dan Kesehatan Santriwati, Gebyar Hasil Cipta Lagu Gontor Putri, Tablig Akbar, Gontor Putri All Stars Show, serta Reuni Alumni dan Dialog Tokoh Alumni Gontor Putri. shah wa

Pondok Bersiap Menyambut Kedatangan Wapres RI untuk Sujud Syukur 90 Tahun Gontor di Masjid Jami’

0
rakor kmn dg kodim, korem, polres, lalu sek-pan juga konsultasi
Rapat Koordinasi Bagian Keamanan Panitia 90 Tahun Gontor untuk Penyambutan Wapres RI di Gontor

GONTOR–Dengan rahmat, taufik, dan izin dari Allah, akhirnya Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, berkenan menghadiri acara Sujud Syukur dalam rangka Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor pada Sabtu ini, 20 Agustus 2016, di Kampus Pusat Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebelum mendapat kepastian dari Setwapres beberapa hari yang lalu, kehadirannya sempat diragukan karena terkendala kondisi kesehatan. Namun, perlahan kesehatan Bapak Jusuf Kalla membaik dan menyatakan siap berangkat ke Gontor.

Menurut informasi dari panitia, kehadiran Bapak Wapres RI akan disertai sejumlah dubes dari beberapa negara, yaitu Mesir, Saudi Arabia, Malaysia, Maroko, dan Turki. Namun, kehadiran mereka masih akan dikonfirmasi pihak panitia hari ini, Jum‘at (19/8). Di samping para dubes tersebut, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, dan Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, telah menyatakan akan hadir bersama Bapak Jusuf Kalla.

Menghadapi tamu penting yang akan datang esok hari, Sabtu (20/8) pagi, Gontor telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, sebagaimana persiapan yang biasa dilakukan untuk menyambut tamu-tamu besar. Untuk membantu persiapan penyambutan Wapres RI ini, advance team dari Setwapres beserta Paspamres telah tiba di Gontor pada Rabu (17/8) kemarin. Jajaran Polres dan Kodim juga merapat ke Gontor untuk membantu pengamanan. Pihak TNI dan Polri pun turun lapangan mengadakan inspeksi agar acara berjalan dengan lancar.

Alhamdulillah, pihak Protokoler Wapres bersama Paspampres sangat membantu kelancaran kunjungan Bapak Wapres RI ke Gontor. Persiapan kunjungan Bapak Wapres RI diserahkan sepenuhnya kepada pihak Gontor. Mereka menyatakan bahwa semua pihak yang terkait manut dan akan membantu secara total kelancaran serta kesuksesan kunjungan Wapres di Gontor pada tanggal 20 Agustus 2016 nanti,” ujar Ustadz Aly Bachrun, anggota Tim Protokoler Panitia Peringatan 90 Tahun Gontor, menyampaikan hasil rapat koordinasi (rakor) bersama Setwapres di Jakarta, Selasa (16/8) lalu.

Persiapan demi persiapan terus dilakukan. Semua pihak terkait meliputi Protokoler Wapres, Paspamres, TNI, Polri, BIN, PLN, Damkar, Bagian Kesehatan, Danrem 081 Madiun, dan lain sebagainya, hingga Kodam Surabaya, sangat terbantu dalam mempersiapkan penyambutan Wapres RI ini, karena Gontor sudah terbiasa menyambut tamu besar. Mereka melihat Gontor mempersiapkan acaranya dengan sempurna. Acara geladi penyambutan Wapres RI pun digelar pada hari Rabu (17/8), setelah pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Peringatan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.

Selain sujud syukur bersama seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor pada hari Sabtu nanti, Bapak Wapres RI juga dijadwalkan Panitia Peringatan 90 Tahun Gontor untuk berkunjung ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Di sini, Bapak Wapres akan meresmikan asrama baru mahasiswa UNIDA Gontor, sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan di wilayah timur kampus.

Sujud Syukur pada hari Sabtu ini akan mengawali secara resmi segudang acara pondok sebulan ke depan untuk memperingati 90 tahun usia pondok umat tercinta, Pondok Modern Darussalam Gontor. Semoga sukses! shah wa