Ust. Takhsya Ainul Haq mengarahkan para siswa kelas 6
Madusari- Usai mengakhiri masa bakti kepengurusan OPPM dan Gerakan Koordinator Pramuka, para siswa akhir KMI mulai fokus menghadapi masa-masa ujian akhir KMI dan rentetan kegiatannya. Diawali dengan pemilihan ketua Panitia Siswa Akhir (PSA) pada hari Senin(23/02/2015) siang, para santri kelas 6 dengan dihadiri segenap pembimbing memilih 2 orang dari 6 kandidat yang telah ditentukan oleh pengasuhan santri.
Sebelum melakukan pemilihan, Ust. David Agung Prasetyo, S.Pd.I dan Ust. Relly Susanto, S.Pd.I, dan Ust. Tahsya Ainul Haq, S.Pd.I mengarahkan para siswa akhir KMI tentang pentingnya pemilihan ketua PSA tersebut, karena kedepannya merekalah yang akan mengurus segala kegiatan marhalah, seperti rihlah tarbawiyah, dan lain sebagainya. Selanjutnya setiap santri dan guru pembimbing menuliskan 2 nama yang dianggap layak menjadi ketua. Hasilnya, Irfan Hanify Salim (Jember) dan Abdul Aziz (Berau) berhasil meraih suara terbanyak dan telah disahkan oleh para pembimbing untuk menjadi ketua PSA. Sore harinya, seluruh siswa kelas 6 bergotong royong membersihkan gedung Tunisia yang merupakan salah satu gedung yang akan menjadi tempat tinggal bagi kelas 6 ke depannya guna menghadapi masa karantina.
Ketua terpilih menyampaikan orasi di depan teman-teman
Pengurus OPPM generasi ke-2pelantikan pengurus baru OPPM generasi ke-3Pengurus baru OPPM periode 2015-2016Pengurus Gerakan Koordinator Pramuka 2014Pelantikan pengurus Gerakan Koordinator Pramuka 2015Pengurus baru Gerakan Koordinator Pramuka berpose usai dilantik
GONTOR – Di sela-sela kesibukan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Kamis (5/3) lalu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. bersilaturahim dengan keluarga besar PMDG. Silaturahim yang dimulai pukul 14.30 WIB tersebut dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern bersama seluruh Guru-guru Senior dan Siswa Akhir KMI.
Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. memberikan sambutan di depan seluruh hadirin.
Sesampainya di Gontor, rombongan Menteri beserta Direktur Jenderal dan rombongan Kementerian Pertanian RI disambut hangat oleh Pimpinan, Anggota Badan Wakaf dan Ketua Lembaga PMDG di depan Kantor Pimpinan. Selanjutnya, kedua belah pihak mengadakan pertemuan tertutup di dalam Kantor Pimpinan guna membicarakan beberapa hal terkait dengan perkembangan pesantren dan situasi negara dewasa ini.
Usai pertemuan tersebut, rombongan menuju ke dalam BPPM yang sudah dipadati oleh Guru-guru Senior KMI, Mahasiswa Unida Fakultas Pertanian, Dosen-dosen dan Siswa Akhir KMI.
Menteri Pertanian RI berposen bersama Pimpinan dan guru-guru KMI PMDG.
Dalam BPPM, K.H. Hasan Abdullah Sahal memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada Menteri Amran beserta rombongan. Selain itu, Kiai Hasan juga memberikan beberapa penjelasan terkait dengan kepondokmodernan, pesantren, dan pergerakan alumni level nasional.
Usai sambutan Kiai Hasan, dilanjutkan dengan sambutan dari Menteri Amran. Dalam sambutannya, beliau sedikit bercerita tentang putranya, Andi Amar Maruf, yang kini belajar di Gontor Pusat kelas 3 Intensif I. “Dulu, saat masih di Gontor 2. Saya sempat ikut nyantri hingga satu minggu. Menunggu anak saya ini sampai betah. Meskipun awalnya tidak betah, alhamdulillah, semakin lama semakin betah,” tutur beliau di sela-sela sambutan.
Menteri Pertanian RI bersama Pimpinan dan Rektor Unida di depan proyek pembangunan Gedung Rektorat Unida Siman.
Menteri Amran juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan kepada Pondok berupa bibit padi, jagung dan palawija beserta pupuknya. Selain itu, beliau juga berjanji akan memberikan mesin tanam agar memudahkan dalam proses penanaman bibit tersebut.binhadjid
DARUSSALAM – Melihat beberapa santri dan asatidz Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dianugerahi ijazah khat riq’ah dan khat naskh oleh al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath, membuat segenap penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor bahagia sekaligus bangga, tak terkecuali Pimpinan Pondok dan Direktur Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI). Penganugerahan ijazah khat dilaksanakan di Masjid Jami’ sebelum Maghrib pada hari Ahad (1/3). Sebanyak empat belas mujaazuun (penerima ijazah) yang terdiri dari delapan orang asatidz dan enam orang santri dipanggil satu persatu di depan para jama’ah shalat Maghrib oleh K.H. Masyhudi Subari, M.A., Direktur KMI. Disambung dengan ucapan selamat dan doa dari al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath.
Syaikh Belaid Hadiahi Kiai Hasan Sebuah Mushaf
Al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath lahir di ‘Ain Lauh, Kerajaan Maroko, 59 tahun silam. Beliau memiliki kemampuan dan prestasi yang sangat baik di bidang pendidikan. Oleh karenanya, Kerajaan Maroko memanggil beliau dan diminta untuk mengajar di Madrasah Maulawiyah yang berlokasi di lingkungan istana. Namun, setelah sekian tahun mengajar di Madrasah Maulawiyah, al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath mengajukan surat pengunduran dirinya dari tugas mengajar di madrasah tersebut. Karena ingin menyebarkan ilmu yang beliau miliki. Saat ini, beliau menetap di Mesir dan menjadi pembimbing sekaligus pengajar Khat di Markaz Halqah al-Khairiyyah. Dengan kemampuan beliau di bidang khat, beliau telah menulis tujuh mushaf. Salah satu mushaf hasil tulisan tangannya, dihadiahkan kepada K.H. Hasan Abdullah Sahal saat berkunjung ke Gontor.
Para mujazuun dari para santri PMDG adalah Ainul Yaqin (6E/Bogor), Gunawan Muslim (6H/Bogor), Alfian Firmansyah Anshori (3E/Jombang), Juan Edo Prakoso (3K/Semarang), Ahmad Nizar (3C/Purwakarta), dan Muhammad Ruri Hizbullah (3F/Lampung). Satu hal lagi yang membuat warga PMDG bisa berbangga diri adalah bahwa di antara keenam mujaazuun tersebut, dua orang di antara mereka adalah mujaazuun termuda. “Ashgharu al-mujaaziin fi al-‘alam ja’a min Gontor,” begitulah al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath memuji dua anak tersebut. Kedua anak tersebut adalah Muhammad Ruri Hizbullah dan Juan Edo Prakoso. Di umur belia, empat belas tahun, mereka berdua sudah mampu meraih ijazah khat riq’ah. Selama mengajar khat di Mesir, mujaazuun termuda yang pernah beliau ijazahi berumur dua puluh lima tahun. Namun, saat berkunjung ke Gontor, beliau akhirnya bertemu dengan dua anak belia tersebut.
Khat Naskh, Karya al-Ustadz Muhammad Nur, Lc.
Tidak mau ketinggalan dari anak didiknya, delapan orang dari jajaran guru Pondok Modern Darussalam Gontor juga dianugerahi ijazah khat. Kedelapan orang asatidz tersebut adalah al-Ustadz Muhammad Nur, Lc. (Ponorogo), al-Ustadz Afif Hamidi, S.Th.I. (Ponorogo), al-Ustadz Abdullah Mukhtar Syafi’i, S.Th.I. (Borneo), al-Ustadz Rozak Wijaya Aziz, S.Pd.I. (Manado), al-Ustadz Rizki Hidayatullah (Banten), al-Ustadz Muhammad Ja’far Shadik (Jakarta), al-Ustadz Dicky Hasanuddin (Bandung), dan al-Ustadz Riza Rahman (Ponorogo). Dari kedelapan asatidz tersebut, semuanya dianugerahi ijazah di khat riq’ah kecuali al-Ustadz Muhammad Nur, Lc., beliau dianugerahi ijazah di khat naskh, 4 tingkat di atas khat riq’ah.
Khat Riq’ah, Karya al-Ustadz Abdullah Mukhtar Syafi’i, S.Th.I.
Mempelajari penulisan huruf-huruf Arab menggunakan khat riq’ah, para mujaazuun menjadikan arahan dan bimbingan al-Ustadz Muhammad Nur, Lc. sebagai sandaran. Jeda waktu yang ditempuh para mujaazuun untuk belajar menulis khat riq’ah bermacam-macam. Waktu terlama yang ditempuh adalah tiga tahun, namun ada pula yang mampu menempuh pelajaran hanya dalam waktu tujuh bulan saja. Di sela-sela dinamika kegiatan pendidikan yang begitu padat, mereka mampu mengeksplorasi kemampuan mereka, khususnya di bidang seni menulis indah (kaligrafi). Hal ini memacu semangat santri dan asatidz yang lain untuk menggunakan kesempatan yang telah PMDG berikan kepada mereka dalam peningkatan kualitas diri di berbagai bidang.
Selama lima hari kesempatan berkunjung ke PMDG, Jumat (27/2) hingga Selasa (3/3), beliau gunakan semaksimal mungkin untuk berbagi ilmu dengan para santri dan asatidz terutama di bidang kaligrafi. Selain berkunjung ke Gontor Pusat beliau juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke UNIDA, Gontor Dua, Gontor Putri 1, Gontor Putri 3, dan Gontor 3. Hadirnya beliau di PMDG Pusat dan Cabang, tidak disia-siakan oleh para santri dan asatidz untuk menimba ilmu dari beliau sebanyak-banyaknya.farouq
DARUSSALAM – Khoirukum man ta’allamal Qur’an wa’allamahu, sebaik-baik insan di muka bumi ini adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya. PMDG selalu menanamkan nilai-nilai kehidupan yang Islami, sehingga pada hari Jum’at (13/2) lalu, diselenggarakan kegiatan Tahsin Qira’ah, guna meningkatkan kualitas bacaan Qur’an santri. Kegiatan ini diadakan oleh PMDG dua kali dalam satu tahun.
Kegiatan ini dibuka oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal di Aula Rabithah. Di sela-sela pembicaraan, beliau menuturkan bahwa belajar al-Qur’an itu penting. Karena, itu akan menjadi bekal saat sudah menjadi alumni kelak. Adapun jumlah peserta sebanyak 270 orang santri dibagi menjadi 10 kelompok, setiap kelompok ada 10 sampai 20 santri. Jumlah tutor atau pengajar 10 orang. Acara ini dilaksanakan selama 5 hari.
Usai kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengambil banyak pelajaran terutama dalam membaca al-Qur’an, dan meraka dapat berdakwah di masyarakat kelak.fuadfahmi
Peace country- “Inna-s-syabaaba wa-l-faraagha wa-l-jidata mafsadatun lil mar’i ayya mafsadatin”, yang artinya sesungguhnya masa muda dan masa kosong, serta harta adalah perusak bagi seorang pemuda. Guna mengisi kekosongan kegiatan para guru dimasa pergantian pengurus OPPM dan Koordinator, bagian Dewan Mahasiswa Gontor 2 mengadakan seminar mengenai ilmu falak yang bertajuk menentukan arah kiblat yang diadakan di aula gedung Riyadh.
praktek penentuan arah kiblat
Acara ini mendatangkan pembicara seorang ahli Isbat Kediri, Mukhammad Saroji, S.Pd, yang mana merupakan alumni Gontor tahun 1994. Dalam acara ini materi dibagi menjadi 2 sesi yaitu mengenai cara menentukan arah kiblat dengan rumus dan penghitungannya lewat kalkulator dan yang kedua adalah penentuan arah kiblat dengan bayangan cahaya matahari. Acara dimulai yang dimulai pukul 08.30 hingga adzan dzuhur berkumandang tersebut sangat antusias diikuti oleh para mahsiswa karena merupakan acara yang menarik dan jarang ditemukan diluar. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya para mahasiswa yang bertanya saat termin pertanyaan dibuka. Beberapa utusan dari UNIDA kampus Siman juga turut hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan tersebut beliau juga memberikan tips-tips cara sukses mempelajari ilmu falak sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari.
Pada hari sebelumya para mahasiswa guru juga mengadakan perlombaan antar angkatan seperti Cerdas Cermat, Lomba Tingkat (LT) Dewan Guru, dan juga lomba memasak yang ditutup dengan acara Malam Kebersamaan dan Keharmonisan Tanpa Perselisihan, yang berisi penampilan dari setiap angkatan. Adapun juri dalam kegiatan tersebut adalah para guru tahun ke-5 hingga ke-7. Keluar sebagai juara pertama adalah guru tahun ke-4, juara ke-2 adalah guru tahun ke-2, disusul oleh guru tahun ke-1 sebagai juara ke-3, dan diposisi terakhir guru tahun ke-3.
Kunci berhasil tidaknya suatu pekerjaan, banyak sedikitnya manfaat yang diberikan, atau kuat lemahnya pengaruh yang dihasilkan oleh suatu kepengurusan adalah sejauh mana pengurus memahami perannya. Jika seorang pengurus memahami perannya dengan baik, ia akan paham bagaimana harus bersikap. Maka pemberian pengertian tentang peran pengurus dan kaitannya terhadap alam pendidikan Gontor, didahulukan daripada penjelasan tentang detail pekerjaan.
Pengurus Koordinator dibimbing langsung oleh Bapak Wakil Pengasuh
Demi mewujudkan sasaran tersebut, selama 4 hari pengurus baru OPPM yang berjumlah 80 siswi dan 23 siswi pengurus Koordinator mengikuti pembekalan keorganisasian. Ahad (1/3), orientasi ini resmi dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh, Ustadz Suwarno TM, S.Ag di aula Beirut dan dilanjutkan oleh Pembimbing Bagian masing-masing secara intensif dengan dibekali tentang administrasi, management dan leadership.
Pembekalan oleh Pembimbing Bagian Masing-Masing
Acara ditutup pada Rabu (4/3), dan keluar sebagai peserta teraktif selama kegiatan ini berlangsung adalah Fadilah Ayu (5C/Lampung), Ria Ayu (5B/Magelang) dan Dyna Hilyati (5E/Lamongan).Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, mutu dan kekhusyu’an pengurus baru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga tugas yang dilaksanakan bukan saja karena ada ‘kewajiban’, namun dilakukan dengan penuh kesadaran. carienz
Gontor 2- Usai dilantiknya siswa kelas 5 KMI sebagai pengurus OPPM dan Gerakan Koordinator Pramuka, kini giliran para santri kelas 3 Intensif dan 4 untuk dilantik menjadi pengurus rayon menggantikan kelas 5. Hal tersebut berguna untuk menjaga stabilitas kegiatan rayon.
Tepat pada hari Senin (02/03/2015), usai pelantikan pengurus OPPM baru, seluruh rayon di Gontor 2 mengadakan acara pemilihan ketua rayon dari kelas 3 Intensif kelas 4 dan dilanjutkan dengan pengukuhan para pengurus pada malam harinya oleh bapak wakil pengasuh Gontor 2, Al- Ustadz H. Muhammad hudaya , Lc. M.Ag. keesokan harinya, mereka mengadakan perkenalan dengan para anggota mereka dan kemudian langsung bertugas mengawal para anggota untuk lari pagi. Namun tidak semua kelas 3 intensif kelas 4 diangkat pada kesempatan kali ini, para santri dengan nilai dibawah rata-rata belum diperkenankan menjadi pengurus dan lebih difokuskan untuk meningkatkan nilai mereka terlebih dahulu.
Serah terima amanat dari pengurus lama ke pengurus baru
Gontor 2-“Patah Tumbuh Hilang Berganti, Belum Patah Sudah Tumbuh, Belum Hilang Sudah Berganti”, begitulah bunyi motto Pondok Modern Darussalam Gontor dalam menjalankan segala keorganisasian di dalamnya. Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Gerakan Koordinator Pramuka (GKP) sebagai dua organisasi akbar di Gontor 2, menjadi wadah pelatihan bagi para siswa akhir dalam berorganisasi, belajar untuk “Siap Memimpin dan Mau Dipimpin”.
Jika sebelumnya para siswa akhir KMI menjadi motor penggerak 2 organisasi tersebut, kini tibalah waktunya untuk menyerahkan tongkat estafet keorganisasian kepada para siswa kelas 5. Rentetan acara pergantian pengurus tersebut diawali dengan pengukuhan formatur OPPM dan GKP baru pada hari Kamis (26/02/2015) malam dan bertempat di Aula Riyadh. “Organisasi di Gontor merupakan wadah pelatihan kepemimpinan”, tutur Ust. H. Muhammad Hudaya, Lc. M.Ag dalam sambutannya.
Penyerahan LPJ kepada wakil pengasuh Gontor 2
Selanjutnya pada hari Sabtu (28/02) malam hingga Ahad (01/03/2015) pagi, para santri berkumpul di depan masjid Jami’ guna mengikuti pembacaan laporan pertanggungjawaban (LPJ) bagian-bagian Koordinator pramuka sekaligur serah terima amanat dari pengurus lama ke pengurus baru. Untuk bagian OPPM, pembacaan LPJ dan dimulai pada Ahad (01/03/2015) malam dan dilanjutkan pada hari Senin (02/03/2015) pagi sekaligus serah terima amanat dari pengurus lama ke pengurus baru.
Para pengurus baru OPPM dan Gerakan Koordinator Pramuka merupakan pengurus generasi ke-3 di Gontor 2 selama menjadi KMI reguler. Sebagai bentuk pengawalan dini bagi para pengurus baru, pada Senin (02/03/2015) malam, para pengurus lama dan baru akan mengadakan perkumpulan antar bagian di masjid Jami’ dengan dikawal oleh staf pengasuhan santri. Sehingga para pengurus lama dapat mentransformasikan tugas-tugas di bagian mereka dan dapat menyampaikan evaluasi kegiatan selama kepengurusan sebelumnya. Bagus Ardiyanto (Sukoharjo) dan Ikhlasul Amal (Riau) merupakan ketua OPPM baru, adapun Yumna Ilahy (Ciamis) dan Muhamad Zaki (Jak-Sel) adalah ketua Gerakan Koordinator Pramuka periode 1435-1436.
Ketua OPPM baru menyampaikan sambutan di hadapan para santri