Home Blog Page 417

HTQ Cetak Generasi Qur’ani

0

GONTOR–Haflatu Tilawati al-Qur’an (HTQ) merupakan acara rutin di Pondok Modern Darussalam Gontor yang dilaksanakan satu kali dalam setahun. Acara ini diadakan dengan tujuan mencetak generasi qur’ani, sekaligus menanamkan semangat kepada santri untuk selalu belajar membaca al-Qu’ran dan mengamalkannya. Dinamika Gontor yang didesain sedemikian rupa tidak terlepas dari tujuan tersebut. Upaya itu terlihat dalam aktivitas santri seusai shalat lima waktu dengan membaca al-Qur’an. Oleh karena itu, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mengungkapkan hadis “khairukum man ta ‘allama al-qur’āna wa ‘allamahu” dalam setiap kesempatan.

Acara ini dibuka oleh Ustadz H. Syarif Abadi pada Kamis (5/2) malam. Beliau sangat mengapresiasi acara tersebut. Ustadz Syarif menuturkan, “Al-Qur’an telah menyinari dunia dan dengan cahayanya bergerak menyejukkan hati, dan bagi yang cinta terhadap al-Qur’an serta mengamalkannya, maka mereka termasuk ahli surga.”

Adapun lomba yang ada dalam HTQ ini meliputi Mujawwadah, Murattalah, Hifdzu al-Qur’an, Adzan, Kaligrafi, Syarhu al-Qur’an, dan Fahmu al-Qur’an. Para pemenangnya: Juara 1 Mujawwadah, Taufiq Hidayat (1 Int M); Juara 2, M. Zidan T; Juara 3, Wahyu Istalama (3 Int F); Juara 1 Murattalah, Ahmad Muaz (1 Int H); Juara 2, M. Irham (1 H); Juara 3, M. Irfan Faruq (1 Int H); Juara Adzan, Lalu Dhika (3 Int G); Juara Kaligrafi, Muhammad Fikri (1 Int G); Juara Syarhu al-Qur’an, Rayon Palestina; dan Juara Fahmu al-Qur’an, Rayon Saudi 1 lantai 2.

Peran para santri yang mengikuti haflah ini sangat penting sekali. Gontor berharap mereka bisa meningkatkan prestasi dan mengamalkan ilmu yang didapat untuk masyarakat kelak. fuadfahmi

 

Tiba di Surabaya, PKU VIII Gelar Workshop Perdana di Al-Hikmah

0
Workshop di STAIL Hidayatullah Surabaya
Workshop di STAIL Hidayatullah Surabaya

SURABAYA–Setelah melaksanakan workshop di Madura, PKU VIII melanjutkan kegiatan ilmiahnya di Kota Pahlawan. Setiba di Kota Surabaya, Senin (9/2) malam, rombongan langsung beristirahat di Asrama Haji sekaligus menginap di sana untuk seminggu ke depan. Pasalnya, jadwal padat telah menanti mereka selama berada di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.

Workshop perdana di kota ini digelar di Yayasan Al-Hikmah Surabaya, Selasa (10/2) pagi. Para peserta workshop diterima dengan baik oleh para pengurus Al-Hikmah. Setelah beramah-tamah, dua peserta PKU VIII dipersilakan mengisi workshop yang dihadiri para siswa SMA Al-Hikmah. Pembicara pertama, Abdul Wahid, membahas “Pluralisme dalam Pandangan Agama-agama di Indonesia”. Sedangkan Hasbi Arijal, pembicara kedua, menyampaikan pembahasan berjudul “Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-agama Semit”.

Siang harinya, rombongan bertolak ke Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim (STAIL) Hidayatullah. Di hadapan para mahasiswa STAIL, empat peserta PKU VIII diminta memaparkan pembahasan mereka. Abid Ikhwan Alhadi membahas tentang “Tahrif Al-Qur’an dalam Literatur Ahlu Sunnah”. Yang lain, Ayub, menguraikan panjang lebar tentang “Problem Penyimpangan Orientasi Seksual”. Pembicara lainnya, M. Aqil Azizy, berbicara mengenai “Liberalisasi Kurikulum Pendidikan”. Terakhir, Saiful Anwar mengulas pembahasan berjudul “Problem Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)”.

Pada saat yang sama, PKU VIII juga diminta mengisi workshop di SMA Al-Mujahidin Surabaya. Pembicaranya adalah Ahmad Rifa‘i. Ia membawakan pembahasan bertema pendidikan dengan judul “Pendidikan Karakter dan Pendidikan Akhlak.”

Rangkaian workshop di Surabaya akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Setelah dari sini, para peserta PKU VIII akan beranjak menuju berbagai tempat di daerah Tapal Kuda dan Malang, mengemban tugas dakwah menegakkan kalimat Allah.*elk

Sambangi Madura, PKU VIII ke Al-Amien dan INSTIKA

0
Presentasi PKU VIII di Al-Amien
Presentasi PKU VIII di Al-Amien Putri

MADURA–Memasuki hari ketiga, Senin (9/2), workshop yang digelar Program Kaderisasi Ulama (PKU) VIII Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor merambah Kota Madura. Rombongan diterima di dua tempat, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA).

Di Al-Amien Prenduan, rombongan mendapatkan jamuan meriah dari para pengurus pondok pesantren yang berhalauan ke Gontor ini. Pasalnya, pendiri maupun pengelola Al-Amien sendiri memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat erat dan kuat dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. Pendirinya, K.H. Muhammad Tidjani Djauhari, M.A., merupakan salah seorang alumni Gontor sekaligus menantu K.H. Imam Zarkasyi, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. Demikian pula putra-putranya dan juga sebagian besar anggota keluarganya dipondokkan di Gontor.

Tiga sesi workshop digelar di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Sesi pertama dihadiri mahasiswa dan mahasiswi Institut Dirosat Islamiyyah Al-Amien (IDIAL), perguruan tinggi yang dimiliki pondok. Acara dilaksanakan pada pagi hari dengan menghadirkan empat pembicara dari peserta PKU VIII. Pembicara pertama, Cecep Supriadi, membawakan “Relasi Islam dan Negara: Wacana Keislaman dan Keindonesiaan”, dilanjutkan oleh M. Aqil Azizy tentang “Liberalisasi Kurikulum Pendidikan: Studi Kritis Buku-buku Pelajaran Sekolah”. Pembicara ketiga dan keempat adalah Ahmad Sofyan Hadi dan Saiful Anwar. Masing-masing membahas tentang “Problem Multikulturalisme dalam Pendidikan Agama Islam” dan “Problem Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)”.

Pada siang hari, acara workshop diadakan untuk santri-santri dari kelas 6 Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI). Mewakili peserta PKU lainnya, M. Shohibul Mujtaba mengupas permasalahan bertema “Konsep Ikhtilaf dalam Islam”. Berbagai pertanyaan menarik terkait perbedaan pendapat para ulama menyeruak dari sejumlah santri yang sangat antusias mengikuti workshop. Bahkan, salah satu peserta yang hadir mengaku sudah lama berkenalan dengan pemikiran-pemikiran liberal. Ia menanyakan tentang bahaya pemikiran liberal. Ada juga yang menanyakan tentang pemikiran Harun Nasution.

Sore harinya, workshop digelar di Al-Amien Putri. Pembicaranya, Mahmud Budi Setiawan, menyampaikan tema makalahnya yang berjudul “Wanita Salihah”. Santriwati dari kelas 6 TMI yang hadir begitu tertarik dengan pembahasan yang sangat selaras dengan kehidupan mereka itu. Antusiasme mereka tidak kalah dari santri-santri yang mengikuti workshop pada pagi hari sebelumnya. Pembahasan lainnya juga tak kalah menarik disampaikan oleh Zuhdi Abdillah, mengulas tentang “Kritik Terhadap Pemikiran Homoseksual Irshad Manji”.

Sedangkan di INSTIKA, beberapa peserta PKU VIII berbicara di hadapan mahasiswa dan mahasiswi yang sebagian besar mengikuti Program Pascasarjana-nya. Salah seorang pembicara, M. Faqih Nidzom, membahas “Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Islam dan Problem Keilmuan Barat”. Sementara dua pembicara lainnya, Ahmad Rifa’i dan Ayub, mengupas tentang “Pendidikan Karakter dan Pendidikan Akhlak” dan “Problem Penyimpangan Orientasi Seksual”.

Kegiatan workshop yang dijalankan PKU VIII pada hari ketiga ini berjalan lancar. Pada hari berikutnya, rombongan bertolak ke Kota Pahlawan, Surabaya, untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama.*elk

Selama Tiga Hari, Ibu Ratih Sang Isi Seminar di Gontor Putri 1

0

MANTINGANAl-Ma’hadu Laa Yanamu Abadan, itulah salah satu motto Pondok Modern Darusalam Gontor dan menjadi nafas kehidupan di dalamnya. Begitu juga yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, berbagai acara telah dilaksanakan dan beberapa dilakukan bersamaan dalam satu waktu. Seperti yang terjadi pada hari Kamis sampai Sabtu tanggal 12-14 Februari 2015, telah diadakan Seminar Keputrian dengan mengusung tema “Etika Berbusana dan Menjadi Pribadi Muslimah yang Baik” dengan pembicara seorang mantan peragawati muslim, Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty atau yang lebih dikenal dengan Ratih Sang.

Ustadzah Hj. Silvana Yunita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty.
Ustadzah Hj. Silvana Yunita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, diadakan di Aula Kulliyatul Banat Gontor Putri 1, dan diikuti oleh santriwati kelas 5 dan 6 pada hari pertama, seluruh santriwati pada hari kedua dan para ustadzah pada hari ketiga. Para peserta seminar tampak begitu antusias dengan penjelasan dari Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty. Berbagai macam pesan dan nasehat beliau utarakan, diantaranya, bagaimana menjadi Muslimah yang baik, cantik lagi anggun luar dan dalam. Mulai dari bagaimana akhlak muslimah yang baik dan anggun sampai bagaimana bertata busana muslimah yang benar.pusdatgp1

Tingkatkan Prestasi Akademis Dengan Cerdas Cermat Antar Kelas

0

Kampung damai- Sesuai dengan syi’ar pondok pada tahun ini yaitu “Membangun Karakter Gontori Dengan Syariah Islamiyah, Nilai dan Jiwa pesantren, Aktivitas Akademis dan Non Akademis, Serta Disiplin Tinggi, Menuju Masa Depan Yang Berarti” Pondok Modern Darussalam Gontor 2 selalu melakukan improvisasi dengan gerakan-gerakan pendidikan guna tercapainya cita-cita yang luhur tersebut, baik dari segi akademis ataupun nonakademis. Kali ini, masih dalam pekan Gorda Olympiad, , bagian KMI Gontor 2 mengadakan lomba cerdas cermat atau yang akrab disebut dengan “CC” antar kelas untuk para santri kelas 1-4. Dalam minggu ini seluruh kelas saling berpacu menjadi yang terbaik  dengan mengadu kadar keilmuan mereka masing-masing.

Suasana Babak Penyisihan
Suasana Babak Penyisihan

Diawali dengan babak penyisihan pada hari Senin (02/02) lalu, setiap kelas mengutus 3 santri terbaiknya untuk mewakili kelasnya, mulai dari kelas 1 dan 2 dan dilanjutkan pada babak final pada hari rabu (04/02) lalu. Tampil sebagai finalis CC antar kelas 1 yaitu kelas 1B, C, E, dan I,  dan dari kelas 2 yaitu kelas B, C, F, dan J berhasil maju ke babak final. Hasilnya, kelas 1C dan 2B berhasil meraih gelar juara.

Sedangkan untuk kelas 1 Int, 3, 3 Int dan 4 langsung beradu dalam satu babak tanpa mengadakan babak penyisihan. Kelas 3, 3 Int dan 4 pada hari selasa (03/02) dan 1 Int pada hari rabu (04/02). Untuk kelas 1 Int dimenangkan oleh kelas 1 Int B, kelas 3 dimenangkan oleh kelas 3 C, dan kelas 3 Int & 4 dimenangkan oleh kelas 4B.

Juri memberikan soal kepada para peserta
Juri memberikan soal kepada para peserta

Diharapkan kegiatan ini dapat melecut semangat para santri untuk tetap dan terus meningkatkan prestasinya mendatang, khususnya dalam bidang akademis. Terlebih, sebentar lagi para santri akan menghadapi ulangan umum akhir tahun.

Maksimalkan Penyajian, PSC Siswa Kelas 5 KMI Tampil Beda

0

GONTORPublic Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI kali ini tak seperti biasanya, Panitia yang dibimbing oleh Staf Pengasuhan Santri dan para Wali Kelas 5 KMI menyajikan gebrakan-gebrakan dalam acara yang digelar Ahad (8/2) malam lalu. Acara yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern tersebut diikuti lebih dari 600 siswa kelas 5 KMI, Dewan Guru KMI dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Syamsul Hadi Abdan.

Penampilang wayang golek menambah kemeriahan Public Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI.
Penampilang wayang golek menambah kemeriahan Public Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI.

Beberapa gebrakan dalam acara tersebut di antaranya adalah background istana tiga dimensi yang membuat acara serasa benar-benar berada dalam sebuah bangunan mewah dan megah, ditambah dengan taman indah tersaji di depan panggung berhiaskan kincir air dan beberapa tanaman asri. Konsep istana semakin tampak mewah dengan kehadiran susunan lampu botol bekas di tengah ruangan, sejenak sangat mirip dengan lampu mahal yang terdapat di gedung-gedung mewah.

Selain itu, sesuai dengan rencana, pembawa acara dapat ‘muncul’ dari panggung tambahan di depan panggung utama BPPM. Dan pot-pot tanaman yang memanjang di jalur red carpet untuk para orator menuju panggung, semakin menambah kesemarakan malam tersebut.

Untuk Pidato Bahasa Arab, juara 1 diraih oleh Ibnu Farhan Istiqlal (5C), juara 2 dan juara 3 dimenangkan oleh Ibnu FIkri Ghozali (5I) dan Muhammad Yahya (5-E). Adapun Bahasa Inggris, juara 1 dan 2 direbut oleh Bagus Mardhatillah (5E) dan Didin Manca (5R), serta juara 3 didapatkan oleh Lazuardi Ilham (5J). binhadjid

PKU VIII Lanjutkan Workshop di Gresik

0
Penampilan Hadrah Mambaus Sholihin
Penampilan Hadrah Mambaus Sholihin

GRESIK–Dalam lanjutan safari workshop, peserta Program Kaderisasi Ulama (PKU) VIII Gontor tiba di Kota Gresik, Ahad (8/2). Kali ini, rombongan disambut di Pondok Pesantren Mambaussholihin, Suci, Manyar, Gresik. Mewakili 23 peserta PKU yang terlibat dalam kegiatan ini, M. Shohibul Mujtaba dan M. Khaerurrozikin berkesempatan menyampaikan materi tentang pemikiran Islam dan tantangannya di hadapan 400-an santri dan santriwati Pondok Pesantren Mambaussholihin.

Dalam acara berbentuk diskusi ilmiah ini, secara khusus, Mujtaba membahas tentang “Konsep Ikhtilaf dalam Islam”, sedangkan Rozikin membawa kajian berjudul “Problem Sosiologis Pluralisme Agama di Indonesia”. Keduanya menyampaikan materi secara bergantian menjelaskan permasalahan yang berkembang di kalangan umat Islam tersebut.

Para peserta yang juga berstatus sebagai mahasiswa dan mahasiswi Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) tersebut begitu antusias mengikuti workshop yang digelar PKU VIII ini. Bahkan, sebelum acara dimulai mereka sudah memenuhi tempat duduk yang telah disediakan. Menariknya, Pondok Pesantren Mambaussholihin telah menyiapkan grup hadrah yang tampil membawakan beberapa lagu bertembang qasidah. Penampilan mereka menghibur para peserta yang sudah menantikan dimulainya acara.

Lebih menarik lagi, para peserta yang hadir terlibat aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan kepada pembicara, hingga waktu pun tak cukup banyak untuk menampung pertanyaan demi pertanyaan. Akhirnya, moderator harus membatasi pertanyaan bagi para peserta workshop karena keterbatasan waktu tersebut.

Dengan penyambutan yang begitu hangat dan dalam suasana penuh kekeluargaan, workshop PKU VIII di Pondok Pesantren Mambaussholihin berlangsung sukses. Kehadiran rombongan PKU di pondok yang juga sering disebut Pondok Suci itu meninggalkan kesan mendalam bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, pada hari yang sama selepas menggelar workshop di Mambaussholihin, rombongan PKU VIII meluangkan waktu berkunjung ke Yayasan Tarbiyatul Athfal Masyhudiah. Yayasan yang berlokasi di Giri, Kebomas, Gresik, ini menyelenggarakan pendidikan setingkat Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Pendiri atau pemilik yayasan tersebut merupakan alumni Gontor tahun 60-an. Selain menjalin silaturahim, kunjungan ini juga dimanfaatkan pihak Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, yang tergabung dalam rombongan PKU VIII, untuk memperkenalkan program pendidikan di UNIDA Gontor kepada siswa dan siswi Yayasan Tarbiyatul Athfal Masyhudiah.*elk

Al-Ishlah Lamongan Sambut PKU VIII

0
Silaturahim PKU VIII dengan Pengurus Al-Ishlah Lamongan
Silaturahim PKU VIII dengan Pengurus Al-Ishlah Lamongan

LAMONGAN–Mengawali workshop ke berbagai perguruan tinggi dan pondok pesantren se-Pulau Jawa, rombongan PKU VIII sambangi Pondok Pesantren Al-Ishlah Lamongan, Sabtu (7/2). Salah satu pondok alumni yang didirikan Drs. K.H. Muhammad Dawam Saleh ini menerima rombongan dengan hangat dan penuh kebanggaan.

Ustadz Dawam sendiri tidak bisa menyambut langsung kedatangan tamunya dari Gontor ini karena pada saat yang sama beliau berada di Gontor, mengikuti Sidang Badan Wakaf yang berlangsung sejak Jum‘at (6/2) malam. Saat ini, Drs. K.H. Muhammad Dawam Saleh termasuk salah satu dari 15 anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor.

Walaupun Pimpinan Pondok tidak berada di tempat, penghargaan Al-Ishlah terhadap tamunya tidak berkurang. Pada acara silaturahim, rombongan PKU VIII ditemui Ustadz Agus Salim yang diberi amanat oleh Ustadz Dawam Saleh mewakili beliau. Ternyata, yang bersangkutan juga merupakan salah seorang alumni Gontor tahun 80-an.

“Kami sangat bangga mendapat kunjungan dari Gontor, terutama dari kader-kader ulama ini. Semoga kunjungan ini terus mempererat silaturahim antara Pondok Pesantren Al-Ishlah dan Pondok Modern Darussalam Gontor,” kata Ustadz Agus Salim di hadapan rombongan PKU VIII serta beberapa guru dan siswa Pondok Pesantren Al-Ishlah.

Sementara itu, pada siang harinya, di pondok ini digelar Workshop Pemikiran dan Peradaban Islam oleh peserta PKU VIII. Pada waktu bersamaan, beberapa anggota PKU VIII juga diminta mengisi workshop di Ma’had Islami Muhammadiyah Karangasem, Lamongan, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Pondok Pesantren Al-Ishlah Lamongan.*elk

Santriwati Menulis, Siapa Takut!!

0

Mantingan– Untuk menambah wawasan santriwati Darussalam dalam hal pers dan jurnalistik, bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan, selaku bagian yang bertanggungjawab dalam hal ini, mengadakan Seminar Pers dan Jurnalistik, Ahad (8/2). Kegiatan yang

Sambutan Al-Ustadz Oemar Ardi, S.Pdi
Sambutan Al-Ustadz Oemar Ardi, S.Pdi

berlangsung di balai pertemuan kampus Gontor Putri 2 ini, diikuti oleh 150 peserta, yang terdiri dari santriwati kelas 1-6.
Berdiri sebagai narasumber, Bapak Iwan Apriansyah, wartawan salah satu media massa di Jogjakarta, memaparkan perihal dunia jurnalistik dan teknis penulisan berita. Beliau juga membagi pengalamannya selama bekerja menjadi wartawan, suka maupun duka. Para peserta begitu antusias memperhatikan penjelasannya, dilihat dari banyaknya peserta yang bertanya mengenai dunia tulis menulis dan berita.

Pak Iwan menjelaskan tentang jurnalistik
Pak Iwan menjelaskan tentang jurnalistik

Seusai sesi tanya-jawab, seminar ditutup dengan pembacaan do’a oleh Al-Ustadz Oemar Ardi, S.Pdi dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber dan juga pembagian hadiah untuk peserta teraktif. Peserta teraktif dalam seminar ini, adalah Krystininingsih(5C), Tamimah Ashilah(6C), Asah Mia Ugi(5B) Pindy Widia(3intB), Asma(3B), dan Aulia Al-Adawiyah(2B).
“Teruslah berlatih menulis, jangan malu, jangan pernah takut salah dan dikritik orang lain. Karena orang yang berhasil dalam menulis adalah saat tulisannya menarik dan dapat dipahami oleh pembaca.” tutur Pak Iwan diakhir penjelasannya. Dien

Peserta teraktif berfoto bersama dengan narasumber
Peserta teraktif berfoto bersama dengan narasumber
Penyerahan kenang-kenangan
Penyerahan kenang-kenangan
Penjelasan tentang jurnalistik oleh narasumber
Penjelasan tentang jurnalistik oleh narasumber

Perlombaan Keluarkan Bakat Terpendam

0

Harakatuna ibadatun wa fannun wa dzauqun wa akhlaqun, Pondok Modern Gontor Putri 2 tak henti-hentinya mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka mendidik santriwati. Salah satunya adalah SOPM party. Kegiatan gabungan dari Language Party, Festival Santriwati Sitti-l-kull, dan juga SOPM party sendiri, bertujuan untuk mengeluarkan potensi-potensi terpendam dalam diri tiap santriwati.

Berawal dari Sabtu (24/1), acara ini dibuka oleh Al-Ustadz Andi Triawan, M.A selaku wakil dari Bapak Pengasuh yang berhalangan

Pemukulan Gong oleh Al-Ustadz Andi Triawan, M.A
Pemukulan Gong oleh Al-Ustadz Andi Triawan, M.A

hadir. Meskipun cuaca tak mendukung, antusiasme santriwati Darussalam tak juga surut dalam mengikuti perlombaan yang berlangsung selama lima hari. Setiap harinya tak kurang dari sepuluh jenis lomba digelar. Masing-masing peserta dari kelas 1- 5 berusaha menunjukan kebolehan, bakat, dan juga ketangkasan yang dimilikinya dalam berbagai bidang.

Lomba Pop Singer

Tak hanya santriwati kelas 1-5 saja yang memeriahkan acara ini, santriwati kelas 6 selaku panitia pun tak mau kalah untuk menyumbangkan ide-idenya, sehingga terciptalah perlombaan yang menarik, tarbawi, dan juga menggugah kesemangatan warga Darussalam.

Acara ditutup pada Jum’at (30/1), dengan penampilan dari para pemenang lomba, serta pembagian hadiah kepada pemenang yang telah berpartisipasi. Keluar sebagai juara umum SOPM party tahun ini, rayon Iskandaria A dengan ketua rayon Ahla Nurul Istiqomah (5B) dan untuk juara favorit, rayon Damaskus A dengan ketua rayon Salsabila Salma (5C). Dien

Salah satu lomba
Salah satu lomba
Penampilan oleh pemenang lomba
Pop Singer pemenang lomba
Pop Singer pemenang lomba
Juara Umum dan Juara Favorit
Juara Umum dan Juara Favorit