GONTOR – Guna memperkenalkan lebih dalam tentang dunianya, Exact Club mengadakan Expo yang berlangsung pada Jum’at (15/3). Sebenarnya, acara ini adalah acara tahunan, namun untuk tahun ini nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena dilaksanakan dengan skala besar dan melibatkan lebih banyak santri.

Acara ini ditujukan sebagai show tentang kegiatan, peralatan dan eksperimen para anggota Exact Club yang selama ini terkesan tertutup. Expo ini terbagi menjadi 6 stan. Di setiap stan memiliki aplikasi yang berbeda, seperti stan Fisika, Kimia, Elektro, Biologi, komputer dan juga Handycraft. Tiap-tiap stan mengadakan perlombaan yang berbeda, seperti halnya lomba Sains, mengetik, dan lomba Matematika setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk kelas 1 sampai kelas 3.

Selain itu, stan-stan yang ramai dikunjungi para santri ini juga mengadakan praktek penemuan terbaru dan kreasi tangan para santri. Dari staf Laboratorium sendiri mengadakan pengundian untuk para pengunjung disetiap jam, bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah.

Adapun panitia pada kegiatan ini adalah anggota Exact klub itu sendiri, dari kelas 1 samapai kelas 3. Namun karena acara ini menggunakan tempat yang cukup besar, maka melibatkan seluruh anggota hingga siswa kelas 6 sekalipun.binhadjid

GONTOR – Tepat pada tanggal 19 Maret 1967, 46 tahun yang lalu, telah terjadi peristiwa yang sangat memalukan bagi umat Islam. Kejadian memilukan yang merusak keikhlasan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Peristiwa itu dikenal dengan Peristiwa Sembilan Belas Maret (Persemar) 1967. Peristiwa dalam bentuk protes dan demonstrasi, yang dilakukan sekelompok ustad dan santri terhadap kyai mereka tersebut, bertujuan mengkudeta Trimurti dari kedudukannya atau menghancurkan PMDG. Tindakan hina dan tercela ini berujung pengusiran terhadap sejumlah ustad yang mendalanginya dan seluruh santri yang ada pada saat itu, yang jumlahnya telah mencapai 1500 santri.

GONTOR – Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) selenggarakan Kursus Pramuka Saka Bhayangkara Polres Ponorogo, Sabtu-Selasa (16-19/3). Acara ini diikuti oleh 390 santri, yang berusia antara 14 hingga 19 tahun.

Salah satu panitia pelaksana, Rizal Akmal Syarif mengatakan, kursus ini akan dilaksanakan selama empat hari. Pada dua hari pertama akan diisi dengan pemaparan teori dan dua hari berikutnya adalah sesi praktek yang akan dilaksanakan di sekeliling Kampus Gontor 1. Acara pembukaan Kursus Pramuka Saka Bhayangkara tahun 2013 ini dihadiri oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan PMDG.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwasanya pramuka sebagai organisasi non formal merupakan wadah pembinaan kawula muda untuk mengasah kecakapan dan ketrampilan. Sehingga nantinya mereka dapat berpartisipasi dan produktif dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam kursus ini, dipaparkan skill atau kecakapan dalam kegiatan keamanan dan ketertiban di masyarakat serta lalu lintas. Selain itu juga membahas tentang pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kecelakaan. Kapolres  berharap, meskipun kursus ini singkat, namun jika diikuti dengan seksama, serius, dan sungguh-sungguh, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Diharapkan setelah kegiatan ini, para peserta nantinya dapat memiliki watak dan kepribadian serta budi pekerti yang baik. Sehingga mereka memiliki life skill, dan mampu mengaplikasikannya di dalam masyarakat kelak. sazza

GONTOR – Untuk kesekian kalinya, Warta Mingguan Darussalam Pos sebagai garda terdepan Pondok Modern Darussalam Gontor dalam urusan media cetak berbentuk majalah dinding, Jumat-Ahad (15-17/3) lalu menyelenggarakan Seminar Sehari serta Kursus Pers dan Jurnalistik (KPJ). Acara yang dibuka oleh al-Ustadz Sujiat Zubaidi Saleh mewakili Pimpinan PMDG ini berlangsung dalam 4 sesi, dimulai pada Jumat pagi dan siang, dilanjutkan pada Sabtu dan Ahad malam.

“Acara ini begitu penting. Karena dunia hari ini membutuhkan akan hal ini, yakni ilmu tentang tulis menulis,” tutur al-Ustadz Sujiat Zubaidi Saleh di sela-sela sambutan pada acara tersebut.

Selain itu, acara seminar sehari yang dilangsungkan pada Jumat pagi, kali ini diisi oleh Boim Lebon yang merupakan penulis skenario, produser acara-acara stasiun televisi dan penulis cerpen-cerpen komedi yang salah satunya sukses diangkat ke layar kaca, yakni cerita lupus. Acara dilanjutkan dengan kursus bersama Lukmanul Hakim Arifin (mantan wartawan Gatra), Anis Maftuhin (Qisthi Press), Iskandar Zulkarnain (Kompasiana), AN Ubaidillah dan Imam Ratrioso.

Ini semua ditujukan semata-mata untuk memberikan motivasi para santri tentang tulis menulis serta pengetahuan dalam dunia jurnalistik.binhadjid

GONTOR–Dalam rangka penyempurnaan formula PMA (Peraturan Menteri Agama) tentang Penyetaraan (Muadalah) jenjang pendidikan pondok pesantren Salafiyah (Salaf) dan Ashriyah (Modern), FKPM (Forum Komunikasi Pesantren Muadalah) mengadakan rapat koordinasi pada Kamis, (14/3). Pondok Modern Darussalam Gontor kembali menjadi tuan rumah untuk kesekian kalinya. Adapun peserta acara ini, adalah perwakilan pondok – pondok pesantren Salafiyah dan Ashriyah. Diantaranya:

1. Drs. K.H. Ahmad Subchan Salim, M.Ag. (PP. Mathali’ul Falah, Kajen, Pati);
2. K.H. Lukam Hakim (PP. Termas, Pacitan);
3. Drs. K.H. Saifurrahman Nawawi (PP. Al Amien, Prenduan);
4. Dr. K.H. M. Tata Taufiq, M.A. (PP. Al Ikhlas, Kuningan);
5. Drs. K.H. Musthofa Hadi Chirzin (PP. Darunnajah, Jakarta);
6. Al-Ustadz Imam Mustaqim (PP. Al Fitrah, Surabaya);
7. Al Ustadz Toha Ma’sum (PP Miftahul Mubtadi’in, Nganjuk) dan;
8. Al Ustadz Wazir Tamam (PP. Ta’mirul Islam, Solo).

K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. selaku ketua FKPM, berharap agar formula yang dibahas pada rapat kali ini bisa diperbaharui, sehingga menjadi bahan utama untuk di ajukan kembali ke (KEMENAG RI) Kementerian Agama RI dan DEPDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional) pada waktunya. Adapun pembahasan pada rapat FKPM terkait kurikulum Salafiyah dan Ashriyah, juga fungsi pesantren, status, jenis, syarat pendirian serta kelulusan dan ijazah. Harapan besar, pembaharuan tersebut bisa menyetarakan status pondok pesantren Salafiyah dan Ashriyah termasuk alumni-alumninya. elfah

GONTOR – Jum’at (8/3) lalu Majelis Pembimbing Koordinator Gerakan Pramuka (Mabikori) dibantu dengan panitia dari siswa kelas 5 Kulliyyatu-l-Mu’allimina-l-Islamiyyah menyelenggarakan Perkemahan Kamis Jum’at (Perkajum). Acara ini ditujukan untuk mendidik kemandirian santri, menanamkan kedisiplinan waktu mereka, serta menumbuhkembangkan sikap empati, gotong-royong dan sikap kekompakan sesama mereka. Acara ini diselenggarakan di Desa Wilangan Kecamatan Sambit yang berjarak 10 km dari PMDG.

“Perkajum bukanlah acara hura-hura, tetapi, ia adalah salah satu upaya PMDG dalam mendidik santrinya dalam bidang kepramukaan, yaitu meliputi kebersamaan, sikap sosialisasi, dan kemandirian dalam hidup” tutur Al-Ustadz Taufiqurrahman di tengah-tengah sambutannya saat mewakili Pimpinan Pondok dalam Upacara Malam Unggun Gembira, Kamis (7/3) malam lalu.

Al-Ustadz Ramadhan Koso, selaku staf Mabikori mengatakan, ”Kegiatan yang sangat melelahkan dan menelan banyak dana ini tidaklah sia-sia, bahkan manfaatnya lebih besar dari itu semua. Bondo bahu pikir, lek perlu sak nyawane pisan.”Sazza

GONTOR – Lomba Drama Bahasa Inggris yang dilaksanakan pada Jumat (8/3) lalu nampak berbeda. Acara bertajuk “Drama Contest” yang terselenggarakan berkat kerja sama Pengasuhan Santri dan Language Advisory Council (LAC) dengan dibantu panitia siswa kelas 5 Kulliyatu-l-Mu’allimina-l-Islamiyyah pada tahun ini terkesan berbeda dati tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari semangat para peserta dari tiap rayon yang berusaha menampilkan drama mereka  lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Diantara gebrakan para peserta ialah menampilkan drama didukung dengan latar musik, setting panggung, properti, kostum hingga kreativitas drama musikal seperti yang dipertunjukkan oleh Rayon Gedung Baru Sighor.

Selain kreasi drama musikal, para peserta juga menampilkan gebrakan-gebrakan baru, diantaranya perubahan mobil menjadi robot yang ditunjukkan dalam drama transformer Rayon Saudi 3 lantai 1, kreasi gambar muka seperti dalam film-film kartun seperti yang ditunjukkan oleh Rayon Darul Hijroh, percobaan penemuan lampu oleh Thomas Alfa Edison seperti yang ditunjukkan oleh Rayon Indonesia 2 lantai 2, serta beberapa cerita yang diambil dari film-film box office, seperti halnya Karate Kids, Kingdom of Heaven serta Taare Zamen Par yang dibintangi oleh Aamir Khan.

Selain itu, saat pembagian hadiah, Rayon Gedung Baru Sighor dapat menggasak seluruh piala bergengsi. Dari Juara 1 Kategori Sigor, Kategori Bahasa Terbaik, Kategori The Best Actor hingga kategori Juara Umum.Binhadjid

GONTOR – Guna memperbaiki kualitas bacaan al-Qur’an para santri, Jam’iyyatu-l-Qurro (JMQ) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan Tahsinu Qiro’atil Quran (pelatihan membaca al-Qur’an). Pelatihan yang dilaksanakan di Masjid Jami’ PMDG ini diadakan selama 5 hari, yakni hari Ahad-Kamis (3-7/3).

Adapun peserta pelatihan ini berjumlah 300 orang, terdiri dari kelas 5 dan 6 Kulliyatu-l-Mu’allimina-l-Islamiyyah. “Dalam pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) yang berasal dari kota Malang,” tutur Ustadz Ahmad Rifa’i selaku ketua panitia tahun ini.

Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas bacaan al-Qur’an santri. Menurut Ustadz Wahyu Septrianto, sistem pelatihan dua tahun terakhir ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Pelatihan ini dikhususkan bagi santri yang lemah membaca al-Qur’an, agar mereka dapat memperbaiki bacaan mereka. Adapun materi yang diajarkan meliputi: Murottal, Tajwid, Makharij al-Huruf, dan ayat-ayat gharibah,” tutur Ustadz Wahyu yang juga merupakan salah satu panitia dalam pelatihan ini.

Pada pembukaan pelatihan ini, K.H. Syarif Abadi mengatakan, “Sebaik-baik kamu adalah yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.” Maka diharapkan, setelah pelatihan ini para peserta mampu menularkan ilmu kepada teman-temannya. “Karena ilmu yang disembunyikan dan tak diajarkan akan hilang dan tak bermanfaat. Berbeda dengan orang yang selalu mengajarkan segala ilmunya, ia akan lebih mengerti dan memahami ilmu tersebut,” lanjut beliau di tengah-tengah sambutan pembukaan pelatihan ini.Sazza

GONTOR – Sebagai acara puncak dari Kursus Mahir Tingkat Lanjutan (KML) sekaligus dalam rangka penutupan acara secara simbolis, Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) menggelar Malam Unggun Gembira pada Kamis (28/2) di Bumi Perkemahan Pondok Modern Gontor 2, Madusari, Siman, Ponorogo. Acara yang digelar dengan semarak diwarnai dengan penampilan-penampilan oleh para peserta KML.

Adapun sambutan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor diwakilkan oleh Al-Ustadz H. Mulyono Jamal, MA yang juga merupakan salah satu pelatih kepramukaan di Gontor. Selain itu, sambutan turut pula disampaikan oleh Kwatir Cabang Ponorogo usai sambutan dari Pimpinan PMDG.

Guna mewarnai dan meyemarakkan acara tersebut, para peserta KML berlomba-lomba unjuk gigi pada Malam Unggun Gembira tersebut. Diantaranya Irama Dol (Alat Musik Khas Bengkulu), Dance, Perbeda, Persada, Opera Van Java serta penampilan dari para Guru Pembimbing Siswa Kelas 6. Dari seluruh penampilan tersebut ada salah satu penampilan yang membuat para penonton berdecak kagum, yakni Irama Alat Musik Dol yang merupakan musik adat Bengkulu. Terutama ketika irama Dol tersebut disatukan dengan gitar listrik dan menyanyikan lagu-lagu kepramukaan, hal ini sontak membuat para peserta dan penonton turut menyanyikan lagu tersebut dengan riang gembira. Binhadjid

GONTOR – Sebagai upaya peningkatan nilai akademis siswa dalam bidang exact, Gontor mengadakan pelatihan tentang materi Matematika bagi para guru pengajar kelas. Hal ini ditujukan untuk menambah pengalaman dan keterampilan guru pengajar sekaligus pengaplikasiannya pada pengajaran materi Matematika, Fisika, dan Berhitung di kelas.

Acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu (2/3) sampai hari Ahad (3/3) ini diawali dengan pengarahan langsung dari bapak direktur, K.H. Masyhudi Subari, M.A. pada hari Jum’at malam.

Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini diawali dengan pengajaran metode berhitung cepat, mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, sampai dengan pembagian. Selain itu, metode pengajarannya tidak monoton dan sangat menyenangkan dan mudah dipahami, para peserta pelatihan-pun mengikutinya dengan semangat.

Selain metode penghitungan cepat, pelatihan ini juga mengajarkan beberapa metode dasar Matematika dengan cara penyelesaian yang sangat sederhana dan mudah dimengerti, seperti perpangkatan, KPK dan FPB, angka romawi, soal soal cerita, dsb.

Acara ini dilaksanakan selama du gelombang; gelombang pertama diikuti oleh guru guru perwakilan dari seluruh Pondok cabang yang ada di pulau Jawa dan sebagian guru guru KMI Gontor 1. Dan seluruh pengikut gelombang kedua diikuti oleh sebagian guru guru KMI Gontor 1. Acara ini dilaksanakan dengan bimbingan dari Al-Ustadz Rona Rinarwan Diniy, S.Si. beserta seluruh staf KMI dan panitia pelaksana.

Adapun para tutor pelatihan ini didatangkan dari Tim Matematika Indonesia yang seluruhnya berjumlah 7 orang.Fei