Home Blog Page 530

BIMBINGAN MEMBACA AL-QUR’AN

1

Setelah mendaftar, calon santriwati baru di Gontor Putri 2 langsung mengikuti ujian penentuan kelas dan tes mambaca Al-Qur’an, untuk santri yang belum lancar membaca Al-Qur’an dibimbing secara khusus dari bacaan iqro. Sedang bagi santri yang sudah dikategorikan mampu membaca Al-Qur’an juga dibimbing secara berkelompok.

Kegiatan bimbingan ini dilaksanakan setiap hari :

Sabtu : Sebelum Sholat Maghrib dan sesudah Sholat Subuh.
Ahad, Senin, Selasa dan Rabu : Sesudah Sholat Maghrib dan Sesudah Sholat Subuh.
Kamis : Setelah Sholat Subuh.
 

Pendaftaran Santriwati Baru

13

PENDAFTARAN

KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN/MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH (KMI)

A. Syarat-syarat Pendaftaran

  1. Menyerahkan 2 lembar fotokopi STTB terakhir atau Surat Keterangan Lulus yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
  2. Berbadan sehat dengan Surat Keterangan dokter dari Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor.
  3. Menyerahkan pasfoto berukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar (putra); dan pasfoto berjilbab berukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar dan 3 x 4 sebanyak 8 lembar (putri).
  4. Memenuhi ketentuan-ketentuan atau iuran-iuran yang telah ditetapkan pada waktu pendaftaran.
  5. Menyerahkan 1 lembar fotokopi akta kelahiran (putra); dan 3 lembar fotokopi akta kelahiran (putri).
  6. Menyerahkan 1 lembar fotokopi KTP wali santri/yang mewakilinya (khusus putra).
  7. Menyerahkan 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga (khusus putri).
  8. Mendaftarkan diri sesuai dengan cara dan waktu yang telah ditentukan.

NB: Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan saat mendaftar di Kantor KMI atau Panitia Ujian Masuk KMI.

Kader Gontor Berpartisipasi dalam Program IVLP di Amerika Serikat

0

Pemerintah Amerika Serikat lewat Konsulat Jenderal-nya di surabaya Mr. Marc Murry mengundang pengasuh Pondok Pesantren Modern Ittihadul Ummah Gontor 13, Al-Ustadz Cecep Sobar Rochmat, S.Th.I. untuk berpartisipasi dalam program International Visitor Leadership Program (IVLP), yang berlangsung selama 21 hari, 25 April — 21 Mei 2012. Acara ini bertujuan agar para pemimpin berpotensi di Indonesia bisa mengetahui dan memahami realita kehidupan sosial di Amerika, sistem pemerintahannya, lembaga-lembaga pendidikan negeri maupun swasta; termasuk lembaga pendidikan Islam dan dipertemukan dengan para tokoh-tokoh masyarakat, agama, aktivis dan politisi. Peserta yang diundang berjumlah delapan orang. Selain utusan dari Pondok Pesantren Modern Gontor, rombongan terdiri dari para pimpinan pesantren, ketua-ketua organisasi kemasyarakatan, ketua gerakan pemuda, dan para dosen beberapa Universitas Islam Negeri di Indonesia. Agenda dilaksanakan di tujuh kota negara bagian, bermula dari bagian paling timur Amerika dan berakhir di bagian paling baratnya, yaitu mulai dari kota Washington DC, Baltimore (Maryland), New York City (New York), Hartford (Connecticut), Charlotte (North Carolina), Tulsa (Oklahoma), dan Seattle (Washington).

Saat dikonfirmasi Gontor Online mengenai kunjungan lengkapnya ke Amerika, Al-Ustadz Cecep Sobar Rochmat bercerita panjang lebar. Kota pertama yang dikunjunginya bersama rombongan adalah pusat pemerintahan federal, Washington DC. Rombongan menginap di Churchill Hotel, agenda pertama adalah city tour ke White House, Capitol (Senators and Representatif House), Korean War Memmorial, Vietnam War Memmorial, Abraham Lincoln Memmorial, dan Marthin Luther King Memmorial. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan di Meridian House Library untuk mengikuti acara briefing tentang Federalisme oleh Mr. Akram R. Elias Ph.D. Sedangkan pada hari berikutnya diadakan pertemuan dengan direktur Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life, Dr. Luis E. Lugo. Setelah itu, para peserta bertemu dengan Dr. Scott Flipse di United States Commission on International Religious Freedom. Pertemuan dilanjutkan dengan Interfaith Conference of Metropolitan Washington. Lalu para peserta diajak berkunjung ke White House Office of Faith-Based and Neighborhood Partnerships, United States Departement of Justice, yang diakhiri dengan pertemuan di United States Departement of State.

Tingkatkan Pelayanan, BKSM Ubah Tata Letak Ruangan

0

Akhir bulan ini, suasana di Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor terlihat berbeda dari sebelumnya. Untuk memaksimalkan fungsi ruang Unit Gawat Darurat (UGD), beberapa ruangan di BKSM mengalami perubahan tata letak. Melihat fungsinya yang sangat vital, ruang UGD dipindahkan ke ruang registrasi yang terletak di bagian paling depan BKSM. Selain itu, ruang kendali dialihfungsikan menjadi ruang periksa. Sedangkan ruang registrasi dipindahkan ke kamar pasien A. Adapun ruang periksa beralih fungsi menjadi ruang obat. Sehingga, dua ruangan yang sebelumnya digunakan sebagai ruang obat dan ruang UGD diubah menjadi kamar pasien.

Inilah suasana baru yang ditemukan santri saat berobat atau mengecek kesehatannya di BKSM. Ruangan-ruangan yang berganti fungsi tersebut mulai digunakan secara reguler pada beberapa minggu terakhir ini. Dengan ini, diharapkan pelayanan kesehatan bagi seluruh santri ataupun masyarakat bisa lebih baik dari sebelumnya.

Untuk saat ini, pelayanan kesehatan di BKSM juga ditunjang dengan beberapa tenaga keperawatan meliputi satu orang dokter, delapan orang perawat, dan empat orang karyawan. Mereka dikoodinir oleh enam orang ustadz yang selalu siap setiap saat.

 

Peresmian Aula Baru di Gontor 7

0

Gontor 7, Senin 15 Desember 2011 Pondok Modern Gontor 7 Riyadhatul Mujahiddin menggelar upacara peresmian Aula baru yang menempati lahan seluas 1500 meter persegi, proses pembangunannya dimulai pada bulan Mei dan berakhir bulan Nopember, dikerjakan dan dibangun secara mandiri, bangunan tersebut menelan biaya sebesar 1,6 milyar rupiah.

Budayakan Bahasa Arab, Gontor Terima Penghargaan IMLA

0

"Pendidikan"YOGYAKARTA — Dinilai berjasa dalam pengembangan dan pengajaran bahasa Arab di Indonesia, Pondok Modern Darussalam Gontor, yang merupakan salah satu pioneer pesantren  modern di Indonesia, mendapatkan Piagam Penghargaan dari Ittihadu Mudarrisi al-Lughah al-‘Arabiyah (IMLA), Kamis (14/7) lalu, pada sebuah acara seminar internasional dalam rangka Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab (PINBA) VII di Gedung Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut tersebut, Kamis — Sabtu, 14 — 17 Juli 2011, bertemakan “Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Peradaban”.

Seminar yang diselenggarakan IMLA ini dirangkai dengan Muktamar Nasional IV IMLA yang bertempat di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Para peserta seminar yang hadir merupakan pakar bahasa Arab dunia yang jumlahnya mencapai 145 orang. Mereka berasal dari 24 negara di dunia, yakni Iran, India, Srilanka, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, Macedonia, dan beberapa negara lain di Timur Tengah. Selain itu, acara ini juga dihadiri sekitar 400 orang pakar bahasa Arab dari dalam negeri.

Perlu diketahui, IMLA yang juga dikenal dengan istilah Persatuan Pengajar Bahasa Arab Seluruh Indonesia ini merupakan sebuah organisasi profesi pengajar bahasa Arab yang pertama kali dirintis pada tanggal 9 Desember tahun 1998 dalam pertemuan yang diadakan di Universitas Negeri Malang. Pertemuan tersebut dihadiri oleh utusan dari Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Fakultas Sastra UGM Yogyakarta.

Gagasan ini dimatangkan kembali dalam pertemuan di UGM Yogyakarta pada tanggal 25 April 1999, dan dihadiri oleh oleh delapan perguruan tinggi dari lima kota besar di Pulau Jawa, yaitu UGM, IAIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Malang, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, IAIN Sunan Gunungjati, dan IAIN Sunan Ampel. Dalam pertemuan ini dihasilkan rancangan AD/ART organisasi, dan disepakati penyelenggaraan Muktamar I di Jawa Timur pada bulan September 1999.

Pada tanggal 14 Jumadil Akhir 1420 H bertepatan dengan 25 September 1999, Muktamar I IMLA diselenggarakan di Hotel Air Panas Songgoriti, Batu, Malang, dan dihadiri oleh 120 peserta yang merupakan utusan dari 46 perguruan tinggi. Di dalam muktamar inilah secara resmi dideklarasikan berdirinya IMLA. Di samping itu, muktamar ini pun menetapkan AD/ART organisasi, program kerja, rekomendasi muktamar dan pengurus pusat IMLA priode 1999-2003.

Sejak berdirinya, IMLA telah melaksanakan empat kali Muktamar termasuk tahun ini, yang bertujuan untuk membentuk kepengurusan baru. Kegiatan muktamar diadakan setiap 4 tahun sekali. Muktamar pertama dilaksanakan pada 23-25 September 1999 di Batu Malang dengan menghasilkan kepengurusan IMLA periode 1999-2003 di bawah pimpinan Drs. M. Fuad Effendi (Universitas Negeri Malang) dan AD/ART IMLA. Muktamar II IMLA dilaksanakan di Jakarta pada 4-6 September 2003. Muktamar dibuka oleh wakil Presiden Hamzah Haz, dan diikuti oleh 122 utusan dari 51 perguruan tinggi. Muktamar II IMLA menghasilkan kepengurusan IMLA periode 2003-2007 di bawah pimpinan Dr. Moh. Luthfi Zuhdi (Universitas Indonesia) dan perubahan AD/ART organisasi. Muktamar III IMLA diselenggarakan di Bandung pada tanggal 23-25 Agustus 2007. Muktamar III IMLA ini menghasilkan kepengurusan periode 2007-2011 di bawah pimpinan Prof. Dr. Syamsul Hadi (Universitas Gajah Mada), dan perubahan AD/ART organisasi.

Dengan penghargaan yang diterima dari IMLA ini, Gontor pun semakin yakin dengan metode pengajaran bahasa Arab yang diterapkan dari awal berdirinya hingga saat ini, dan berharap dapat terus berupaya mencurahkan tenaga dan pikiran demi perkembangan bahasa Arab di Indonesia. Hal ini tentunya dapat direalisasikan dengan tersebarnya ribuan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di seluruh Indonesia, yang sudah tidak asing lagi dengan bahasa Alquran ini. shah wa

Reuni Wisata Ikat Alumni 1995

0

"nilai pendidikan dalam reuni alumni pesantren"MALANG — Selama 16 tahun meninggalkan pondok pesantren (ponpes) tercinta dan terpisah dengan teman-teman seperjuangan di Gontor, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor angkatan tahun 1995 berinisiatif menggelar acara bertajuk “Reuni Wisata” di Villa Viratama, Kota Batu, Malang. Perhelatan ini berlangsung selama tiga hari, Jum’at — Ahad, 8 — 10 Juli 2011 kemarin. Dengan mengangkat tema “Perluas Rejeki dan Perpanjang Umur dengan Semangat Menjalin Tali Silaturrahim”, selain sebagai sarana bernostalgia, acara ini bertujuan menjalin kerjasama antaralumni di berbagai bidang, terutama di bidang enterpreneurship.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 80 orang peserta ini, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal, bersedia datang memenuhi undangan untuk menyampaikan nasihat yang sangat berharga bagi anak-anak didik beliau belasan tahun silam. “Anak-anakku, hidayah itu mahal sekali, maka masuknya santri ke pondok merupakan hidayah tersendiri. Ingatlah selalu, berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja. Ketahuilah, orang yang berangkat dari ‘mau’ akan menjadi perusak, namun orang yang berangkat dari ‘benar’ akan menjadi orang bermanfaat,” tutur beliau di hadapan seluruh peserta yang sudah lama merindukan pesan dan nasihat penuh makna dari kiai mereka, sosok yang dijadikan tauladan di pesantren. shah wa

UIM Gelar Daurah dan Muqabalah di Gontor

0

"daurah dan muqabalah madinah"GONTOR — Untuk kesekian kalinya, Universitas Islam Madinah (UIM) membuka peluang sebesar-besarnya bagi para pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di salah satu universitas Islam terkenal di Madinah Al-Munawwarah ini. Setelah sukses menggelar acara daurah dan muqabalah pada tahun sebelumnya, kali ini, UIM kembali mengadakan acara serupa di pondok pesantren, tepatnya di Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagai pesantren tuan rumah yang kembali mendapatkan kepercayaan penuh dari UIM sebagai panitia pelaksana, Gontor telah mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan penyelenggaraan acara yang dijadwalkan berlangsung sekitar dua minggu, Rabu — Selasa, 13 — 26 Juli 2011.

Selain diadakan di Pondok Modern Darussalam Gontor, untuk menampung minat para peserta yang terus bertambah setiap tahun, pada waktu bersamaan, pihak UIM juga menunjuk Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta dan UIN Makassar sebagai tempat penyelenggaraan acara yang bertajuk “Ad-Daurah At-Tadiribiyah li Mu’allimi Al-Lughah Al-‘Arabiyah wa Ast-Tsaqafah Al-Islamiyah” ini. Diperkirakan, peserta daurah dan muqabalah tahun ini melebihi jumlah yang ada pada tahun sebelumnya karena semakin meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia yang diterima di UIM setiap tahun. Hal ini menandakan bahwa UIM telah melirik dengan lebih serius potensi generasi muda Islam Indonesia yang akan menjadi ulama-ulama handal di masa depan.

Sementara itu, peserta daurah di Gontor terbatas bagi mereka yang hanya mendapatkan undangan dari panitia. Tahun ini, jumlah peserta daurah di Gontor dibatasi sekitar 200 orang saja. Sedangkan peserta muqabalah dapat diterima dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. shah wa

KRITERIA PESERTA DAURAH

  1. Menguasai bahasa Arab secara aktif (lisan dan tulisan).
  2. Guru pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
  3. Usia 18 – 30 tahun.
  4. Biaya transportasi ditanggung oleh masing-masing peserta.
  5. Memenuhi persyaratan sebagai berikut:
    • Membawa tugas dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
    • Mengisi formulir kesediaan dan mengirimkannya kembali kepada panitia selambat-lambatnya tanggal 9 Juli 2011.
    • Lulusan MA/SLTA atau yang sederajat.
    • Maksimal 5 orang peserta dari setiap lembaga pendidikan.

PERSYARATAN MUQABALAH

Persyaratan Umum:

  1. Beragama Islam dan berkelakuan baik.
  2. Komitmen menaati aturan UIM.
  3. Sehat jasmani.
  4. Lulus ujian atau muqabalah yang dilakukan pihak UIM.
  5. Memiliki ijazah dari sekolah negeri atau swasta yang mendapat akreditasi (mu’adalah) dari UIM. Berarti, ijazah dari sekolah negeri di Indonesia tidak perlu akreditasi.
  6. Siap belajar sepenuhnya.
  7. Memenuhi setiap persyaratan yang mungkin ditentukan UIM saat mengajukan permohonan beasiswa.
  8. Mendaftar secara online serta mengirimkan persyaratan yang diperlukan melalui website resmi Universitas Islam Madinah (www.iu.edu.sa)
  9. Membawa nomor pendaftaran yang didapatkan setelah mendaftar secara online ketika Muqobalah.

Persyaratan masuk program S1:

  1. Memiliki ijazah SMA atau sederajat.
  2. Hafalan Al-Qur’an minimal 3 Juz.
  3. Predikat ijazah minimal jayyid jiddan (baik sekali)/rata-rata minimal 7,7.
  4. Usia ijazah tidak lebih dari 5 tahun.
  5. Tidak pernah drop out (DO) dari universitas lain karena sebab akademis atau hukuman.
  6. Usia pemohon beasiswa tidak lebih dari 25 tahun.
  7. Peminat Fakultas Quran harus memiliki hafalan 30 juz.

Berkas yang diperlukan (dikirimkan melalui website UIM):

  1. Ijazah.
  2. Daftar nilai ijazah/rapor tahun terakhir.
  3. Syahadah husni sirah wa suluk (surat keterangan berkelakuan baik), diutamakan dari sekolah asal/ SKCK dari kepolisian.
  4. Akta Kelahiran.
  5. Surat Keterangan Sehat dari penyakit menular dari dokter.
  6. Pasfoto ukuran 4 x 6 sebanyak 6 lembar.
  7. Tazkiyah (rekomendasi) dari 1 lembaga keislaman di negara asal, atau dari 2 tokoh agama yang dikenal, berisi keterangan komitmen menjalankan kewajiban agama dan berpegang kepada adab-adab Islam.

Gontor Fokus pada Ujian Tahriri

0

ujian di pondok pesantren modern gontorDARUSSALAM Dimulai dengan acara “At-Taujihat wal Irsyadat wa Tauzi’ul A’mal fi-l-Imtihan At-Tahriri li Akhiri As-Sanah Ad-Dirasiyah”, Rabu (6/7) pagi, Pondok Modern Darussalam Gontor menggelar ujian tahriri (ujian lisan-red) untuk siswa kelas 1 — 5 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI). Ujian yang menandakan segera berakhirnya Tahun Ajaran 1431-1432/2010-2011 ini berlangsung selama 10 hari, Kamis — Senin, 7 — 8 Juli 2011. Tidak hanya di Gontor, ujian serupa juga digelar di pondok-pondok cabang secara serempak.

Baik dewan guru maupun siswa kelas 6, bahu-membahu menjaga kelancaran jalannya salah satu agenda terbesar di pondok pesantren ini. Tidak ada satu pun yang berpangku tangan, selain menjadi pengawas ujian, mereka juga bertugas di pos-pos dan unit-unit usaha pondok. Di samping itu, situasi dan kondisi di dalam pondok diatur sedemikian rupa agar tercipta miliu belajar yang kondusif untuk menjamin kesuksesan belajar santri se-Darussalam.

Dalam pelaksanaannya, ujian tahriri memakan waktu kurang lebih lima jam setiap hari, dari pagi sampai siang. Rata-rata, setiap siswa menghadapi tiga mata pelajaran per hari dengan alokasi waktu berdurasi 90 menit untuk setiap materi yang diujikan. Ujian dimulai secara rutin pada jam tujuh pagi tepat dan berakhir pada pukul 12.15, dengan waktu istirahat setengah jam setelah ujian jam pertama. Sedangkan istirahat kedua tersedia selama 15 menit sebelum memasuki ujian jam ketiga.

Penyelenggaraan ujian tahriri di Pondok Modern Gontor berlangsung dalam pengawasan yang sangat ketat. Sehingga, menutup kemungkinan bagi seorang siswa untuk melakukan kecurangan sekecil apapun saat ujian. Di setiap ruang ujian yang rata-rata dipenuhi sebanyak 30 orang siswa peserta ujian, ditugaskan dua orang guru KMI ditambah tiga orang siswa kelas 6 sebagai pengawas ujian dari dimulainya ujian hingga lonceng pertanda selesainya ujian berdentang dengan kerasnya. Sedemikian ketatnya, hingga siswa yang berniat curang sekalipun harus berpikir seribu kali sebelum melaksanakan niatnya. Pasalnya, jika ketahuan, ia akan mendapatkan hukuman berat yang tidak pernah diterapkan di sekolah manapun, yakni berupa skorsing selama satu Tahun Ajaran. Dengan kata lain, anak tersebut pastilah ketinggalan kelas alias harus mengulang di kelas yang sama pada Tahun Ajaran yang akan datang. Demikianlah, Gontor menanamkan kejujuran kepada seluruh santri-santrinya. shah wa

Gontor Putri 3 Awali Ujian Tahriri

0

"Pendidikan"KARANGBANYU — Setelah berakhirnya pelaksanaan ujian syafahi (ujian lisan-red) untuk siswa kelas 1—5 Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, Karangbanyu, Widodaren, Ngawi, Ahad (3/7) kemarin, kini para santriwati pondok pesantren bersiap menghadapi ujian tahriri (ujian tulis-red) yang dimulai pada tanggal 5 Juli 2011 dan akan berakhir pada tanggal 16 Juli 2011 yang akan datang. Sebelum itu, segenap dewan guru beserta seluruh siswi kelas 6 KMI mengikuti acara pengarahan dan pembagian tugas ujian tahriri bertajuk “At-Taujihat wa Al-Irsyadat wa Tauzi’u-l-A’mal li-l-Imtihan At-Tahriri li Akhiri As-Sanah” di Auditorium Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, Senin (4/7) pagi.

Dalam acara ini, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., berkesempatan hadir dan memberikan pengarahan menyangkut nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam setiap pelaksanaan ujian di Gontor. Dengan didampingi Wakil Pengasuh Gontor Putri 3, H. M. Hudaya, Lc., M.Ag., beliau menyampaikan betapa pentingnya menanamkan kejujuran terhadap setiap anak didik. Maka, motivasi pembangkit semangat belajar sangatlah diperlukan agar mereka mau bekerja keras dan mendapatkan hasilnya dengan cara yang terhormat. Dengan ujian, seseorang bisa jadi akan menjadi mulia atau sebaliknya menjadi hina, “Bi-l-Imtihan yukramul mar’u au yuhanu”.

ujian tulis di pondok pesantren modernSementara itu, ujian tahriri yang diikuti 1.840 orang siswi dari kelas 1 — 5 KMI kali ini melibatkan 181 orang guru KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3. Dari jumlah tersebut, bertugas sebagai Panitia Ujian sebanyak 15 orang guru, 109 orang guru bertugas sebagai pengawas ujian tahriri, 32 orang bertugas sebagai piket di beberapa sektor dan unit usaha pondok, sebanyak tiga orang guru ditugaskan sebagai pengawas umum, 15 orang guru ditugaskan mengawas gedung, dan sisanya sebanyak tujuh orang guru bertugas mengawas kamar santriwati selama ujian berlangsung. Di samping melibatkan dewan guru, ujian tahriri kali ini juga melibatkan siswi kelas 6 yang berjumlah 240 orang siswi. Sebanyak 191 orang dari mereka mendapatkan tugas untuk membantu guru-guru menjadi pengawas ujian. Sedangkan sisanya bertugas membantu panitia ujian dan menjadi piket di beberapa sektor pondok. shah wa