Home Blog Page 533

Kereta Api Kesabaran

0

Budaya antri merupakan kebiasaan orang-orang sukses yang bedisiplin tinggi. Dalam hal ini, Gontor tidak ketinggalan mendidik seluruh santri untuk terbiasa antri sesuai dengan gilirannya masing-masing. Budaya antri akan melatih kesabaran kita, sabar menanti gilirannya tiba, dan mengajari kita untuk menghormati orang lain, tidak mengambil hak orang lain. Sabar yang terlatih akan berbuah manis dan memberikan kita banyak keuntungan. Dengan sabar pula, kita dapat menyelesaikan tugas dan kewajiban dengan baik.

Antrian yang panjang bisa ditemukan di dapur umum pada saat jam makan tiba. Tidak ada seorang pun yang berani menyerobot, walaupun dia ingin cepat-cepat melakukan pekerjaan yang lain. Selain di dapur, antrian juga terlihat di depan kamar mandi. Walaupun tidak sepanjang antrian di dapur, para santri juga menikmatinya dengan bercengkerama mengenai banyak hal. Dari sinilah suasana keakraban di antara para santri dapat terbentuk. Namun demikian, antrian paling panjang adalah ketika kita harus mendapatkan kwitansi untuk syarat liburan. Demi liburan, mereka pun rela berbaris sepanjang jalan. Tapi, tenang saja, semuanya pasti mendapatkan giliran, tentunya dari depan ke belakang. Mereka menikmati kereta api kesabaran di pondok tercinta. shah wa

Rabu, 26 Rajab 1431

Saling Mengenal

0

Seorang santri yang pertama kali menginjakkan kakinya di bumi Gontor akan tertegun menyaksikan dinamika kehidupan yang ada di pondok ini. Kini, ketika ia sudah diterima menjadi santri setelah melalui ujian masuk bersama-sama ribuan santri lainnya, mulailah ia merasa berada di dunia baru yang tidak ia temukan di sekolah manapun di dunia ini. Dengan waktu liburan yang hanya disediakan pada akhir semester, kesempatan pulang ke rumah pun untuk terus bertemu orang tua tidak banyak. Inilah pintu gerbang menuntut ilmu yang sesungguhnya.

Saat tiba di Gontor, tak seorang pun yang kita kenal. Orang tua pun telah pulang ke rumah meninggalkan kita seorang diri di pondok yang mengajarkan kemandirian ini. Semenjak itulah, pada saat kita mulai melangkah di Gontor dan memasuki kamar yang telah ditentukan, terlihatlah wajah-wajah baru yang perasaannya tidak jauh berbeda dengan santri-santri lainnya. Kesamaan perasaan inilah yang memacu mereka untuk saling mengenal satu sama lain. Demikianlah, sejak awal Gontor telah mengajarkan kepada seluruh santrinya untuk percaya diri dan hidup mandiri dengan belajar saling membantu dan menjalin silaturrahim.

Dengan cepat, santri-santri Gontor telah menyadari bahwa tidak selamanya mereka akan bergantung kepada orang tua apalagi kepada orang lain. Namun, sebagai makhluk sosial, manusia haruslah pandai bergaul dan suka menolong orang lain. Bukankah Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya? Selama hidup di Gontor, para santri tumbuh dengan jiwa suka menolong karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. shah wa

Rabu, 7 Juli 2010

Keindahan Masa Ujian

0

Para santri menikmati ujian dengan penuh keceriaan. Kadangkala, bagi mereka hari-hari ujian merupakan saat-saat yang dinanti-nantikan karena mereka dapat belajar di alam bebas. Apalagi pada saat ujian lisan masih berlangsung. Selama hampir dua minggu ujian lisan, setiap siswa mendapatkan giliran tiga kali memasuki ruang ujian, yaitu untuk ujian lisan Alquran, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Hanya tiga hari pada waktu yang telah ditentukan Panitia Ujian. Selain itu, mereka memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan caranya masing-masing. Mereka menikmatinya seperti menikmati hari-hari liburan. Pada saat inilah tercipta miliu belajar yang sangat kondusif di Gontor hingga memasuki ujian tulis.

Bukan hanya siang hari, malam hari pun lebih ramai daripada hari-hari biasa. Di sana-sini dipasang lampu-lampu yang terang-benderang untuk menerangi segala tempat di Gontor. Seluruh santri diharuskan keluar dari asrama mereka untuk belajar di ruang terbuka. Maka, ramailah Darussalam dengan santri-santri yang asyik menghapal pelajaran di sekeliling pondok. Ditambah lagi, mereka juga diawasi ustadz-ustadz yang juga ikut berkeliling dan siap ditanya kapan saja. Bisa dikatakan, keramaian yang mewarnai hari-hari ujian menyaingi keramaian pada bulan Syawwal, di saat para santri baru berdatangan dari rumah masing-masing. Begitulah asyiknya menjalani ujian di Gontor. shah wa

Rabu, 25 Rajab 1431

Wardun Masuki Tahap Pencetakan

0

GONTOR — Memasuki hari ke-3 Ujian Syafahi, Warta Dunia (Wardun) Pondok Modern Darussalam Gontor mulai memasuki tahap pencetakan halaman berbahasa Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, Rabu (7/7), proses penerjemahan Wardun ke dalam bahasa Arab dan Inggris masih berjalan. Tim penerjemah bahasa Arab yang terdiri dari Ustadz Abdul Hafidz Zaid, M.A. dan Ustadz Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. terlihat sibuk di Darussalam Press, pusat pencetakan Wardun. Begitu juga halnya dengan tim penerjemah bahasa Inggris yang ditangani Ustadz H. Imam Bahroni, M.A., M.L.S. dan Ustadz Khoirul Umam, M.Ec.

Wardun merupakan media informasi tertulis tentang Pondok Modern Darussalam Gontor yang disajikan dalam tiga bahasa: Indonesia, Arab dan Inggris. Wardun memuat berbagai aktivitas pondok selama satu tahun ajaran. Di dalamnya terdapat berita tentang Gontor dan cabang-cabangnya, terangkum dalam 261 halaman. Wardun ini akan dibagikan kepada seluruh santri se-Darussalam menjelang perpulangan akhir tahun, Agustus mendatang. Dengan demikian, seluruh wali santri dapat mengetahui sejauh mana perkembangan Gontor melalui Wardun yang dibawa pulang para santri. shah wa 2010

Cobalah dan Kuasailah!

0

“Coba dan simaklah dengan baik, pasti kamu dapat menguasainya dengan baik pula!” Demikianlah pepatah mengatakan dalam pelajaran Mahfudhot kelas 1 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu “Jarrib wa laahidz takun ‘aarifan!” Segenap santri se-Darussalam seakan-akan datang ke Gontor belum menguasai apa-apa. Mereka kemudian berani mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan naluri mereka masing-masing. Memang, Gontor mempersilakan santri-santrinya untuk berkreasi dan beraktivitas menurut keinginan yang terlintas di benak mereka.

Maka, ustadz-ustadz sering berkata kepada para santri yang menggambarkan seberapa leluasanya mereka berbuat di Gontor, “Kalian boleh melakukan apa saja di Gontor kecuali yang dilarang.” Demikianlah, mereka bebas tapi mereka juga berdisiplin karena disiplinlah yang membuat pondok ini maju dan berkembang dengan pesat. Disiplin pulalah yang menjadikan para alumninya survive di tengah-tengah kompetisi yang semakin ketat ini.

Keleluasaan yang diberikan Gontor kepada seluruh santri menjadikan mereka nyaman tinggal di pondok. Dengan segala hal yang ada di Gontor, mereka dapat menyalurkan bakat dan mengembangkan kemampuan di segala bidang. Gontor menyediakan segala kunci yang mereka butuhkan. Maka, silakan memilih kunci-kunci tersebut. shah wa

Penulisan Paper Tingkatkan Intelektualitas Siswa Kelas 6 KMI

0

DARUSSALAM — Di tengah-tengah kesibukan membantu Panitia Ujian Akhir Tahun sebagai penguji Ujian Syafahi, siswa kelas 6 Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) mulai memfokuskan diri pada penulisan makalah ilmiah atau biasa disebut dengan paper. Hal ini ditandai dengan diadakannya acara pengarahan penulisan paper yang dipandu Ustadz Khoirul Umam, M.Ec. di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), Selasa (6/7) malam. Seluruh siswa kelas 6 KMI Pondok Modern Darussalam Gontor yang kini jumlahnya mencapai 678 orang siswa (jumlah siswa kelas 6 di Gontor 1-red) tersebut diharuskan mengikuti acara pengarahan yang juga dihadiri para ustadz pembimbing kelas 6.

Makalah yang akan ditulis berkaitan dengan materi aqidah, fiqih atau tarbiyah. Mereka diharuskan untuk memilih salah satu dari ketiga materi tersebut yang kemudian diajukan kepada ustadz pembimbing atau wali kelas masing-masing. Makalah tersebut akan dikoreksi dan dinyatakan lulus jika memenuhi kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan standar penulisan karya tulis ilmiah.

Paper yang dikumpulkan menjelang acara Rihlah Tarbawiyah siswa kelas 6 tersebut merupakan syarat mengikuti yudisium kelulusan bagi siswa kelas 6 KMI. Di samping itu, dengan adanya program penulisan paper ini, siswa kelas 6 dapat mengisi waktu luangnya di saat segenap siswa kelas 1-5 berjibaku menghadapi ujian mereka. Pada saat inilah, mereka akan menghabiskan waktu yang ada dengan membenamkan diri di perpustakaan, mencari dan melengkapi bahan tulisan paper sesuai dengan judul yang diajukan. shah wa 2010

Dr. Mustofa Dasuki Kesba Kunjungi Gontor

0

GONTOR — Pakar Ekonomi Islam, Dr. Mustofa Dasuki Kesba dan Guru Besar Universitas Al Azhar, Prof. Dr. Alwi Amin Al-Sayyid Kholil, berkunjung ke Gontor, Selasa (6/7) siang. Kedatangan rombongan disambut Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. dan K.H. Hasan Abdullah Sahal, dengan suka cita di Kantor Pimpinan.

Setiba di Gontor, rombongan menyempatkan diri untuk menunaikan shalat Zuhur berjama’ah di Masjid Jami’ bersama segenap santri se-Darussalam. Dalam kesempatan ini, Dr. Mustofa Dasuki Kesba mengungkapkan kekagumannya kepada Gontor dengan eksistensi dan perannya di dalam dunia pendidikan. Tidak lupa pula, beliau kepada seluruh santri agar menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk belajar dan meraih cita-cita demi kemajuan Islam di masa yang akan datang.

Sementara itu, sehari sebelumnya, rombongan telah tiba di Pondok Modern Gontor Putri 1, Mantingan, Ngawi, Senin (5/7), dan menginap di sana setelah mengadakan silaturrahim dengan seluruh santriwati. Di samping itu, sebelum berangkat ke Gontor, rombongan tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Pondok Modern Gontor Putri 3, Karangbanyu, Widodaren, Ngawi, Selasa (6/7) pagi. shah wa 2010


Penguji Ujian Syafahi Persiapkan Materi Ujian

0

DARUSSALAM — Ujian Syafahi tinggal sehari lagi, Senin (5/7) ini. Para penguji Ujian Syafahi (ujian lisan-red) yang terdiri dari Dewan Guru dan siswa kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) tersebut mempersiapkan materi ujian sesuai dengan kurikulum yang ada. Untuk memelihara kualitas atau standar soal Ujian Syafahi, mereka diharuskan untuk mengikuti pengoreksian materi ujian atau biasa disebut tanqih i’dad kepada beberapa Dewan Guru Senior yang telah ditentukan. Acara tanqih i’dad ini berlangsung hari ini, Ahad (4/7) pagi, di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

Sementara itu, segenap santri kelas 1-5 KMI terlihat asyik belajar di tempat-tempat yang mereka sukai. Ujian di depan mata memacu mereka untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pada Ujian Syafahi kelak. shah wa 2010

Ben Dadi Wong

0

Belajar apa di Gontor?

Pertanyaan ini terkadang muncul, baik di benak para santri maupun para wali.

Santri belajar mengenai keilmuan Islam. Santri belajar ilmu eksakta. Santri belajar apa itu olahraga. Apa itu pramuka. Apa itu seni. Apa itu bahasa.

Santri belajar tentang kehidupan. Bagaimana hidup. Bagaimana bergaul. Bagaimana mandiri. Bagaimana berorganisasi. Santri belajar apa itu problem solving, character building, teamwork, self-support,  semuanya.

Tujuan belajar di Gontor menurut KH. Ahmad Sahal, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor adalah ‘ben dadi wong’. Agar menjadi manusia sepenuhnya. Manusia yang mampu menggunakan seluruh potensi kemanusiannya.

Howard Gardner, pada tahun 1983 pernah meluncurkan teori multiple intelligences, teori kecerdasan majemuk, yaitu kecerdasan spasial, linguistik, logika, kinestetik, musikal, interpersonal, personal serta naturalistik. Secara ringkas, di Gontor, seorang santri ditujukan untuk mampu menggunakan kesemua kecerdasan tersebut.

Para Santri Siapkan Diri Hadapi Ujian

0

GONTOR— Pondok Modern Darussalam Gontor mulai menginjak masa-masa Ujian Akhir Tahun 1431-2010. Hal ini ditandai dengan berakhirnya masa belajar aktif di kelas, Kamis (1/7) lalu. Seluruh santri se-Darussalam mempersiapkan diri menghadapi ujian yang sudah di ambang pintu tersebut. Siswa kelas 1-5 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) beramai-ramai mendatangi wali kelas mereka masing-masing untuk menyelesaikan hapalan Juz ‘Amma sebagai syarat mengikuti Ujian Syafahi (ujian lisan-red), Senin (5/7) mendatang.

 

Sementara itu, Bagian Administrasi Pondok Modern Darussalam Gontor  terlihat sibuk menerima santri-santri yang ingin melunasi pembayaran sekolah dan dapur. Pasalnya, selain hapalan Juz ‘Amma di atas, mereka juga harus melunasi pembayaran tersebut hingga bulan Sya’ban agar bisa memasuki ruang ujian. Jika tidak, nama mereka akan diblok hitam, menyatakan bahwa yang bersangkutan belum berhak mengikuti ujian.

Sebelum ini, Kamis (1/7) kemarin, siswa kelas 6 KMI dapat bernapas lega dengan berakhirnya Ujian Akhir Kelas 6 yang memakan waktu hampir satu bulan penuh. Semuanya nampak bahagia dapat melewati masa-masa yang menguras pikiran mereka itu. Kini, mereka mendapatkan tugas membantu asatidz untuk menguji siswa kelas 1-5 pada Ujian Syafahi nanti. Maka, nampaklah suasana Gontor dengan para santrinya yang sibuk belajar dibimbing para asatidz di setiap tempat di lingkungan pondok. shah wa 2010