Home Blog Page 545

Duta Besar Syiria Berkunjung ke Gontor

0

GONTOR—Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Syiria, H. M. Muzzammil Basyuni berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Selasa (9/6) lalu. Kedatangan beliau didampingi beberapa alumni Gontor yang tengah melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta karena sebelumnya beliau mampir terlebih dahulu di Yogyakarta. Rencananya, kunjungan ini juga diikuti Dubes Indonesia untuk Labanon, H. Bagas Hapsoro, Atase Pendidikan  dan Kebudayaan (ATDIKBUD) di Mesir, Dr. H. Sangidu dan satu orang dosen dari UGM, Syamsul Hadi. Disebabkan adanya beberapa urusan yang tidak dapat ditangguhkan penyelesaiannya, mereka batal mengikuti rombongan tersebut.


Kedatangan Bapak Muzzammil tersebut disambut dengan hangat oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor setelah menunaikan shalat Maghrib berjama'ah di Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor. Banyak hal yang beliau ceritakan kepada ketiga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor selama menjabat sebagai Dubes di Syiria. Acara silaturrahim yang berlangsung di Kantor Pimpinan tersebut terasa sangat akrab karena beliau sendiri juga merupakan alumni Gontor. Kunjungan ini sekaligus mengenang seluruh pengalaman beliau selama menjadi santri di pondok yang kini memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia ini.


Setelah bersilaturrahim dengan Pimpinan Pondok, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampus Baru Institut Studi Islam Darussalam (ISID) di Siman, Selasa (9/6) malam. Rombongan disambut para mahasiswa ISID dan peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) di gedung CIOS.


Untuk melengkapi kunjungannya, beliau melanjutkan perjalanan ke kampus Gontor Putri 3 di Karangbanyu, widodaren, Ngawi, setelah berkeliling di kampus Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Rabu (10/6) pagi. Perjalanan dilanjutkan ke kampus Gontor Putri 1 di Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Setelah mengadakan silaturrahim dengan para santriwati, beliau beserta rombongan kembali ke Yogyakarta, Rabu (10/6) siang.  

Gontor Terima Tamu dari Taiwan

0

DARUSSALAM—Pondok Modern Darussalam Gontor kedatangan tamu dari negara tetangga, Taiwan, Senin (1/6) lalu. Dengan tujuan mengadakan riset, Profesor Nabil Lin dan asistennya, Abraham Wiliam, diterima K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di Kantor Pimpinan, Selasa (2/6) pagi. Sebelum mengadakan silaturrahim dengan Pimpinan Pondok, kedua tamu tersebut sempat diajak melihat-lihat keadaan kampus Gontor dan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).


Selama bertatap muka dengan Pimpinan Pondok, keduanya menanyakan banyak hal tentang Gontor. Mereka terlihat antusias mendengarkan penjelasan Pimpinan Pondok berkenaan dengan sistem pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor yang kini telah memiliki 15 cabang di Indonesia. Mereka sangat tertarik betapa Gontor mampu eksis dengan kemandirian sistem sejak berdirinya hingga saat ini, walaupun sempat puluhan tahun tidak mendapat pengakuan dari pemerintah. Tapi, Gontor mampu membuktikan bahwa sistem yang diperoleh dari pengalaman selama 80 tahun lebih itu dapat bersaing dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun di kancah internasional.

Abraham mengungkapkan, dengan suksesnya sistem kemodernan yang dianut Gontor, pondok ini layak dijadikan sebagai acuan bagi sistem pendidikan di Indonesia. “Saya kagum dengan Gontor yang tetap mempertahankan sistem, visi, misi dan nilai yang ada di setiap cabang-cabangnya tanpa mengkhawatirkan sekolah-sekolah lain yang kurikulumnya terus-menerus berubah tahun demi tahun,” katanya.

Menurut pengakuan Profesor Nabil Lin yang bernama asli Lin Chang Kuan ini, sebelumnya, ia sudah mengunjungi beberapa pondok pesantren di Indonesia. Profesor Sejarah dan Peradaban Islam di National Cengchi University tersebut menilai, Gontor sangatlah berbeda dengan pondok-pondok yang ada. Tak ada satupun sekolah di Indonesia mampu menyaingi sistem yang berkembang di Gontor. Melihat fenomena ini, selain mengadakan riset mengenai kebangkitan kaum wanita Islam, ia ingin meneliti Gontor lebih mendalam lagi. Karena itulah dia mengaku sangat senang ketika Abraham yang juga merupakan salah seorang mahasiswanya itu memutuskan untuk menjadikan Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai bahan rujukan untuk tesis magisternya di National Central University, Taiwan.

Untuk itu, keduanya juga dijadwalkan berkunjung ke kampus Gontor Putri 1 di Mantingan, Ngawi, Selasa (2/6) sore. Mereka mengadakan dialog dengan Direktur Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI), beberapa siswa dan staf pengajar KMI mengenai sistem pengajaran 'kitab kuning' yang diterapkan KMI. Selain itu, mereka juga sempat berdialog dengan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi tentang kemajuan pendidikan dan pembinaan mahasiswa di ISID Siman. Setelah mengadakan observasi selama satu hari di Gontor Putri 1, mereka pamitan pulang, Rabu (3/6) siang.

Selama penelitiannya, Abraham berkomentar, dia seharusnya membutuhkan waktu berbulan-bulan di Gontor untuk memahami sistematika pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor. “Seminggu sekalipun tidaklah cukup bagi saya untuk meneliti setiap kegiatan yang sarat akan nilai-nilai dan filsafat hidup di pondok ini.”
 

    

Darussalam Table Tennis Club Pindah ke Yaman

0

DARUSSALAM—Darussalam Table Tennis Club (DTTC) kini telah menempati tempat latihan baru di lantai 3 Gedung Yaman, Kamis (14/5) lalu. Sebelumnya, DTTC yang didirikan pada tahun 1999 silam tersebut bertempat di sebelah timur Balai Pendidikan Pondok Modern (BPPM). Setelah direnovasi, gedung yang sebelumnya diberi nama Komsol Body Building (KBB) tersebut juga digunakan untuk asrama santri, yakni di lantai 1 dan 2, setelah sekian lama dipakai untuk ruang kelas. Di samping itu, atapnya juga telah menjelma menjadi tempat jemuran santri-santri yang tinggal di gedung ini.

“Alhamdulillah, kami akhirnya mendapatkan tempat latihan permanen. Sebelum ini, tempat latihan kami biasa di tempat lapang seperti di sebelah timur BPPM dan beberapa tempat di Gedung Saudi, tidak ada ruangan khusus untuk kami saat itu. Kini, kami sangat bersyukur sekali dengan adanya Gedung Yaman sebagai tempat latihan yang tetap,” tutur Zia, ketua DTTC, Sabtu (23/5) lalu. Sejak berdirinya, lanjut Zia mengenang masa lalu, DTTC sempat menggunakan lorong Saudi 1 lantai 2, Saudi 2 lantai 3 dan Saudi 6 sebagai tempat latihan mereka.
 
Ketika ditanya mengenai perkembangan DTTC setelah menempati tempat baru, Zia mengatakan, permainan atau latihan anggotanya lebih terarah dan lebih teratur daripada sebelumnya. Hal ini didukung dengan kelengkapan fasilitas yang dimiliki DTTC saat ini. Di samping itu, DTTC mulai mendisiplinkan latihan wajib bagi para anggota dan pengurus dari kelas 3 intensif dan 4. Jadwal latihan tersebut dijalankan sebanyak tiga hari seminggu, yaitu pada hari Ahad dan Selasa sore, Jum'at pagi dan Jum'at sore. Dengan ini, Zia berharap DTTC terus eksis dan dapat meningkatkan kemampuan permainan tenis para anggotanya.

Pengasuhan Santri Salurkan Barang Sitaan untuk Baksos

0

DARUSSALAM—Pengasuhan Santri akan menyalurkan barang-barang sitaan berupa baju-baju atau beberapa kaos yang didapat dari operasi pemeriksaan kotak santri, Rabu (13/5) silam, untuk acara Bakti Sosial (Baksos) beberapa bulan yang akan datang. Semua barang tersebut merupakan barang-barang yang terlarang bagi santri dan tidak sesuai dengan alam pendidikan Gontor. Jika hal ini dibiarkan dapat merusak nilai-nilai pendidikan dan disiplin pondok.
 


“Barang-barang yang disita antara lain meliputi baju-baju yang dibuat secara ilegal, buku-buku novel yang tidak mendidik, benda-benda tajam, komik, bahkan kami juga mendapatkan jimat,” tutur Ust. Ruhul Jihad Fi Sabilillah, staf Pengasuhan Santri, Senin (25/5) lalu. Adapun jumlah barang sitaan yang sudah dikalkulasikan tersebut mencapai 6.700 buah.
 
“Adapun barang-barang yang diperbolehkan, namun terambil oleh ustadz yang bertugas karena mungkin status barang tersebut masih belum jelas pada saat pemeriksaan, seperti alat-alat kesehatan, baju atau kaos klub yang sudah mendapat izin dari Pengasuhan Santri, dan lain sebagainya. Barang-barang semacam itu akan kita kembalikan lagi kepada pemiliknya,” jelas ustadz yang berasal dari Bogor ini.

Undangan Depag, Gontor Ramaikan Jambore Santri Nusantara

0

KAMPUNG DAMAI-Departemen Agama (Depag) Republik Indonesia (RI) mengundang Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) untuk berpartisipasi dalam acara Jambore Santri Nusantara di Sumedang, Jawa Barat, 15-20 Juni mendatang. Acara Jambore Santri Nusantara ini akan diadakan pada tanggal 15 hingga 20 Juni 2009 yang akan datang. Acara ini bertempat di Sumedang, tepatnya di daerah Jatinangor, Jawa Barat, tutur Ust. Harun Zein, staf Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) Gerakan Pramuka PMDG, kepada Gontor Online, Rabu (20/5).

“Sesuai namanya, acara ini akan diikuti seluruh santri se-Nusantara. Sedangkan Gontor sendiri akan mengirimkan sebanyak 20 orang peserta dari santri, dua orang pembina dari staf Koordinator Gerakan Pramuka Gugus Depan (Gudep) 15089, dua orang pembimbing dari staf Mabikori dan satu orang pembimbing dari staf Pengasuhan Santri,” ungkap ustadz asal Jambi ini selaku penanggung jawab keberangkatan kontingen Gontor.
Untuk menyeleksi para peserta yang akan dikirim, Ust. Harun Zein mengungkapkan, staf Mabikori mengadakan ujian skill kepramukaan bagi calon peserta yang telah mendaftarkan dirinya. “Ujian ini kami adakan dua kali agar kami dapat menyaring para peserta yang bisa diandalkan dalam dalam acara berskala nasional ini. Di samping itu, kami hanya mengirimkan 20 orang peserta, sedangkan hingga saat ini jumlah peserta yang terdaftar mencapai 70 orang,” jelasnya.

Ujian skill kepramukaan tersebut, Ust. Harun Zein mengungkapkan, meliputi ujian kemampuan bersuara lantang, lomba cerdas cermat, kemampuan bahasa Inggris dan Arab, penguasaan sains dan ilmu pengetahuan umum. Semua yang diujikan itu juga akan ditemukan dalam setiap perlombaan yang terdapat dalam acara Jambore Santri Nusantara nanti.

Adapun semua biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti acara ini ditanggung sepenuhnya oleh Depag sebagai pihak penyelenggara. “Pondok tidak mengeluarkan biaya sedikit pun baik untuk transportasi, akomodasi dan keperluan lainnya. Semua pembiayaan ditanggung pihak penyelenggara, yaitu Depag dan Kanwil,” papar ustadz yang juga menguasai ilmu bela diri tersebut.

Selain melewati ujian skill kepramukaan dari staf Mabikori, para peserta haruslah berusia di atas 15 tahun untuk mencapai tingkatan penegak. Di samping itu, para peserta juga disyaratkan memiliki tinggi badan kriteria umum. Mereka pun tidak boleh botak atau gundul karena ditakutkan dapat menimbulkan pandangan negatif terutama ketika berada di lokasi perkemahan.

Jam’iyyatul Qurra’ Rilis Album Sholawat Ketiga

0

KAMPUNG DAMAI—Saat ini, Jam’iyyatu-l-Qurro’ (JMQ) Pondok Modern Darussalam Gontor sedang sibuk merilis album sholawatnya yang ketiga setelah sukses dengan Roja’u-l-‘Ibaad (2006) dan Yaa ‘Adziim (2008), album pertama dan kedua mereka. “Mengenai album ketiga ini, kami belum memastika namanya. Kami akan mengadakan musyawarah terlebih dahulu dengan seluruh anggota dan pembimbing JMQ. Selain itu, kami masih harus menjalani proses rekaman yang tinggal sedikit lagi,” papar Afza Fajri, ketua JMQ, kepada Gontor Online, Ahad (24/5) lalu.


Untuk rekaman, Afza mengungkapkan, mereka masih setia dengan CV. Al Muntahariqat yang sebelumnya telah menangani rekaman mereka pada album pertama dan kedua. Perusahaan rekaman ini terletak di Pondok Pesantren Salafy Walisongo, tepatnya di Kota Sragen. “Hubungan silaturrahim antara kami sudah berjalan dengan baik sehingga harga yang dipatok pun lebih murah, yakni hanya Rp 100 ribu untuk setiap lagunya,” tutur Afza.
 “Proses rekaman untuk album ketiga ini melewati dua tahap, pertama rekaman musik dan yang kedua adalah rekaman vokal,” tambah santri asal Pati ini.

Pada album ketiga ini, menurutnya, terdapat sebelas lagu yang tiga diantaranya diambil dari lagu terpopuler pada album pertama dan kedua. Ketiga lagu itu berjudul Roja’ul ‘ibad dari album pertama, Yaa 'Adzim dan Ustadzii dari album kedua. Adapun di antara delapan lagu baru pada album ketiga yang diprediksikan dapat menjadi hits adalah Allah Wujud, Thalaal Badru dan Asma’us Suwar.

Ketika disinggung mengenai dana, Afza memperkirakan, pembuatan album ketiga ini akan menelan biaya sekitar Rp 10 juta. Harga ini sedikit lebih mahal dari biaya pembuatan album sebelumnya. Sebabnya, album yang satu ini dicetak dalam bentuk compact disk (CD). Adapun untuk pembuatan video klipnya, JMQ akan bekerjasama dengan Gontor TV. Mereka berniat akan mencetak album terbaru ini sebanyak 1000 keping di Semarang atau Jakarta.

Tingkatkan kualitas, Bagian Olahraga Rekrut Anggota PORPIG baru

0

DARUSSALAM—Bagian Olahraga (Bagor) Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) telah mengadakan penyeleksian anggota baru Persatuan Olahraga Pemain Inti Gontor (PORPIG), Jum'at (22/5) lalu. Dengan ini, Bagor telah menetapkan anggota baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas para pemain basket dan sepak bola. “Kami telah menetapkan anggota baru PORPIG sepak bola dan basket setelah mengadakan seleksi beberapa hari yang lalu. Adapun waktu pelantikannya belum kami pastikan, tapi insya Allah akan kami laksanakan dalam waktu dekat,” kata Muhammad Sobri, salah satu staf Bagor kepada Darussalam Pos, Senin (25/5).
 


Kini, menurut Sobri, anggota PORPIG cabang olahraga sepak bola dan basket bertambah. PORPIG cabang olahraga sepak bola, memiliki lima anggota baru dari 10 kandidat yang diseleksi. Mereka adalah Abdullah Khoir (3-C), Adin (4-M), Hasbi (4-K), Ari (4-K) dan Lukni (2-G). Adapun untuk cabang olahraga basket, Bagor hanya menambah dua anggota baru. Keduanya masih duduk di kelas 3 KMI. Mereka adalah Lathiful (3-C) dan Pramudya (3-F).

“Saat ini, jumlah anggota PORPIG untuk cabang olahraga basket adalah 17 orang, sedangkan untuk cabang sepak bola berjumlah 15 orang,” ungkap santri yang kini duduk di kelas 5-M tersebut
.
Sobri menyatakan bahwa dalam pengangkatan anggota PORPIG terdapat dua tahapan. Pertama, pengangkatan anggota baru yang dilakukan setelah berakhirnya acara Comas Cup. Kedua, pengangkatan anggota baru diadakan setelah acara Gontor Olympiad setelah memperhatikan dan memantau keahlian calon-calon anggota yang mengikuti kedua acara kompetisi olahraga tersebut. Mereka yang memenuhi kriteria akan diseleksi untuk direkrut menjadi anggota baru.

Koordinator Buka Kursus Repling

0

KAMPUNG DAMAI—Akhir pekan ini, Jum'at (22/5), Koordinator Gerakan Pramuka Gugus Depan (Gudep) 15089 membuka kursus repling bagi seluruh santri se-Darussalam. Program ini dilaksanakan Dewan Kerja Koordinator (DKK) yang menjadi penanggung jawab pendaftaran para peserta kursus.


Sebelumnya, menurut Seno Arif Amrullah, ketua DKK, kursus ini sempat terhenti beberapa tahun. Terakhir kalinya diadakan pada tahun 2006 silam. Sekarang DKK mempunyai komunitas Santri Pecinta Alam (Sanpala) yang akan menghidupkan kembali kegiatan repling yang sempat hilang itu.
 
Adapun berkenaan dengan kegiatan kursus, rencananya, DKK akan memberi materi terlebih dahulu sebelum praktek repling dilaksanakan. Seperti yang dijadwalkan, pemberian materi diadakan pada hari Sabtu, Ahad dan Selasa setelah shalat Ashar. Sedangkan untuk praktek repling, DKK memberi tanggung jawab sepenuhnya komunitas Sanpala yang diketuai Dindin, siswa kelas 1 intensif B, untuk melatih mereka pada saat praktek. Untuk tempat praktek, Sanpala menggunakan Gedung 17 Agustus dan Gedung Baru Sudan dengan menggunakan tujuh macam alat repling.
 
“Prakteknya diadakan pada hari Kamis dan Jum’at. Waktu praktek adalah selama kegiatan pramuka pada hari Kamis siang. Sedangkan pada hari Jum’at diadakan di waktu pagi dan sore,” tutur Seno.

Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti kursus repling ini adalah sebesar Rp 15 ribu. Biaya pendaftaran tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan alat, inventarisasi, pembuatan stiker dan konsumsi. Hingga berita ini ditulis, Selasa (2/6), peserta kursus yang telah mendaftar berjumlah 15 orang. “Untuk para peserta yang telah terdaftar, kami harapkan ketekunannya dalam berlatih dan senantiasa mengingat teori yang kami berikan dalam setiap session,” pesan siswa yang kini duduk di kelas 3-C ini di akhir wawancara.

Aktivitas Mendidik Bina Kreativitas Santri

0

DARUSSALAM — “Ar-raahatu fi tabaaduli-l-a’maal”. Filsafat hidup yang senantiasa diutarakan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor ini menggambarkan betapa aktivitas santri se-Darussalam telah mewarnai seluruh dinamika kehidupan di Gontor. Kegiatan demi kegiatan datang silih berganti untuk mendidik dan menempa mentalitas dan kepribadian para santri. Hingga Jum’at (26/3) kemarin, berbagai macam kompetisi digelar guna menggali potensi para santri yang penuh dengan bakat dan kemampuan terpendam.

Pada hari tersebut, Persatuan Beladiri Darussalam (Perbeda) menggelar Fighting Wajib. Pertandingan beladiri ini merupakan bagian dari acara Gontor Olympiad yang dibuka secara resmi seminggu yang lalu, Jum’at (19/3). Gontor Olympiad sendiri meliputi beragam kompetisi termasuk Fighting Wajib yang diadakan Perbeda. Selain itu, Persatuan Senam Darussalam (Persada) juga menggelar acara serupa yang disebut dengan Persada Competition. Acara yang digelar di depan rayon Aligarh ini mengundang banyak santri yang terpukau dengan penampilan-penampilan para peserta. Tidak jauh berbeda dengan Persada, di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) nampak ramai dengan pertandingan yang digelar Perbeda.

Di lain tempat, Darussalam Musicians Family (DAMS) menggelar pertunjukkan musik dengan menyajikan lagu-lagu hits saat ini, Jum’at (19/3) pagi. Di tempat yang sama, tepatnya di samping Gedung 17 Agustus, Bagian Penerangan Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) atau Central Information Department (CID) mengadakan CID Show, Jum’at (19/3) sore. Para santri yang memiliki bakat menyanyi dan menjadi presenter menunjukkan kemampuan mereka di pentas yang satu ini. Acara yang hampir sama juga diselenggarakan Bagian Penggerak Bahasa Pusat OPPM atau The Center for Language Improvement (CLI) bertempat di samping Gedung Madrasah.

Tidak kalah menarik, kemeriahan pekan ini terasa lengkap dengan adanya pawai yang diadakan Koordinator Gerakan Pramuka Gugus Depan 15809 Pondok Modern Darussalam Gontor. Parade yang diikuti seluruh Pasukan Khusus (Pasus) tiap-tiap POT ini berakhir sore hari dengan penuh keceriaan.

 

PPMD Gelar Seminar Seputar Tibbun Nabawi

0

DARUSSALAM — Dalam rangka memperluas wawasan santri, Perpustakaan Pondok Modern Darussalam (PPMD) berinisiatifmenggelar seminar sehari bertajuk “Pengobatan Nabi”, Jum’at (19/3) lalu.Acara yang berlangsung selama delapan jam ini bertempat di Gedung Nin-Xia lantai 3. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Menurut penuturan Fahman, staf PPMD,acara ini dibagi menjadi duababak.Babak pertama berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.15 WIB. Sedangkan babak kedua dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

Kepada Gontor Online, Fahman menyatakan, acara seminar ini diikuti lima orang perwakilan dari tiap-tiap instansi yang diundang. Mereka nampak tertarik dan antusias saat mengikuti seminar yang diisi Ustadz Luthfi Andriansyah ini. Aula yang digunakan untuk acara pun terlihat sesak dengan peserta yang hadir.

Selain memaparkan materi terkait “Tibbun Nabawi”, Ustadz Luthfi juga melakukan praktek berkenaan dengan pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW tersebut. Acara yang juga dihadiri para pembimbing PPMD tersebut berjalan dengan lancar dan memberikan wawasan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan santri di Pondok Modern Darussalam Gontor.