Home Blog Page 546

Sekretaris Pusat Validkan Data Perpulangan

0

DARUSSALAM—Menghadapi liburan akhir tahun menjelang bulan Ramadhan nanti, Selasa (11/8), Sekretaris Pusat Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) mulai mengecek validitas data perpulangan liburan akhir tahun. “Hingga saat ini, kami melakukan pendataan jumlah santri yang akan pulang dan semua data santri yang akan bermukim di pondok,” tutur Ahmad Luqman, salah seorang staf Sekretaris Pusat OPPM kepada Gontor Online, Ahad (21/6) pagi di Gedung Santiniketan kamar 4.

Di samping itu, untuk memperlancar proses perpulangan akhir tahun pada bulan Agustus mendatang, Luqman mengatakan, Sekretaris Pusat OPPM telah mengambil beberapa langkah awal. Salah satunya adalah penandatanganan surat jalan. Adapun jumlah surat jalan yang telah ditandangani berjumlah 3.200 lembar. Santri asal DKI Jakarta juga mengatakan bahwa surat jalan yang ditandatangani tersebut hanyalah yang akan dibagikan kepada santri dari pulau Jawa saja. Sedangkan surat jalan bagi santri yang berasal dari luar Jawa sedikit berbeda dan sampai saat ini surat jalan tersebut masih dalam proses percetakan.

“Surat jalan yang digunakan santri berasal dari luar Jawa memang sedikit berbeda. Surat jalan mereka akan disertai foto santri yang bersangkutan dengan ukuran 4 x 6 ,” ujar santri yang kini duduk di kelas 5 D ini menjelaskan perbedaan kedua jenis surat jalan yang digunakan.

Dalam tahap selanjutnya, Luqman menambahkan, mereka juga akan mengumpulkan kwitansi bukti pembayaran iuran OPPM dalam waktu dekat ini. Selain itu, mereka juga akan menerima pembayaran peron bagi santri dalam Jawa. Sedangkan santri yang berasal dari luar Jawa tidak dikenakan pembayaran peron.

“Pembayaran  peron tersebut akan digunakan untuk uang kepanitiaan perpulangan akhir tahun seperti pencetakan surat jalan, konsumsi penjaga stand serta untuk biaya pencetakan peron itu sendiri,” tambah Lukman menerangkan.

“Adapun bagi santri yang memutuskan untuk jalan-jalan saja saat liburan dan tidak bisa pulang, diwajibkan meminta surat rekomendasi dari orang tua atau wali santri yang bersangkutan,” jelas Luqman. Ia juga menjelaskan, perpulangan kali ini akan dibagi menjadi empat jenis perpulangan, yaitu perpulangan dengan konsulat, dengan orang tua, santri yang mukim dan juga santri yang keliling atau tidak mengikuti perpulangan konsulat.

Saat ini, kata Luqman, mereka menargetkan seminggu sebelum Ujian Akhir Tahun 1430/2009 diselenggarakan semua sudah kelar. Untuk itu, Sekretaris Pusat OPPM akan mewajibkan perkumpulan sekretaris konsulat seminggu sekali. Diharapkan, seluruh ketua konsulat, ketua Panitia Perpulangan Akhir Tahun (PPAT) dan sekretaris konsulat dapat bekerja sama dengan baik demi kelancaran dan kesuksesan agenda perpulangan liburan akhir tahun kali ini.

Jam’iyyatul Qurro’ Adakan Amaliyah untuk Tingkat Q

0

DARUSSALAM—Jam'iyyatu-l-Qurro' (JMQ) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan amaliyah (praktek mengajar Al Qur'an-red) bagi anggota tingkat Q selama 10 hari, Sabtu-Senin tanggal 13-22 Mei 2009 lalu. Tingkat Q, adalah tingkat tertinggi dalam Jam'iyyatu-l-Qurro'. Acara ini bertujuan membina mental anggota JMQ sehingga mampu menjadi seorang pengajar Al Qur'an yang baik.


Berkenaan dengan itu, Ahmad Muntazir, salah seorang pengurus JMQ menerangkan bahwa amaliyah yang berlangsung selama 10 hari tersebut mencakup evaluasi. “Maksudnya, kami mengadakan amaliyah dan evaluasi secara bergantian setiap harinya sampai hari ke-10,'' jelas Muntazir, Senin (15/6) kepada Gontor Online.

Amaliyah perdana, Sabtu (13/6) lalu, dilaksanakan oleh Azmi (3-M) dan Fahri (3 Int. F). Kemudian pada hari-hari berikutnya, amaliyah dilaksanakan empat orang sekaligus. Siswa yang berasal dari Sidoarjo ini menambahkan, amaliyah seperti ini sangatlah bermanfaat bagi anggota klub Q. Mereka akan mengetahui cara mengajar agar seluruh murid yang diajari membaca Al Quran sekaligus memahami tajwid dan makhaarijul huruf yang benar.

Adapun jumlah peserta yang mengikuti amaliyah ini, ungkap Muntazir, sebanyak 18 orang. Mereka terdiri dari kelas 1-4 Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) yang merupakan anggota klub Q JMQ. Para peserta dinilai dari segi ketangkasan, semangat, mental, bahasa dan cara mengajarnya. “Penilaian ini sangat berpengaruh pada keberhasilan mereka naik ke klub A. Adapun hasilnya akan diumumkan pada hari Selasa (23/6) disertai dengan evaluasi umum,” ujar siswa yang duduk di kelas 5-E tersebut.

Gontor Ikuti Program Duta Belia Indonesia 2009

0

GONTOR—Dalam rangka menciptakan konstituen diplomasi di kalangan generasi muda, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia (Deplu RI) kembali menyelenggarakan program Duta Belia Indonesia 2009 yang berlangsung pada tanggal 20-31 Agustus 2009 mendatang di Australia. Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mendapatkan kesempatan untuk kembali mengikuti program ini.

Untuk program tersebut, Eko Ahmad Saifuddin, salah seorang ustadz muda PMDG, berhasil terpilih mewakili PMDG lewat seleksi yang diadakan Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Diplomasi Publik. Setiap peserta yang terpilih diseleksi berdasarkan prestasi di bidang akademis, aktif dalam kegiatan organisasi dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan. Selain itu, usia mereka tidak boleh lebih dari 20 tahun.

Program Duta Belia Indonesia yang dimulai sejak tahun 2003 ini diselenggarakan dengan tujuan memperkenalkan kebijakan luar negeri Indonesia kepada generasi muda masa depan. Di samping itu, para peserta juga dapat memahami cara kerja diplomat Indonesia dan mengetahui masalah-masalah yang dihadapi Indonesia di luar negeri. Selain itu, para peserta juga dipandu untuk mempromosikan Tahun Industri Kreatif 2009 dengan motto “Create, Innovate, Prosper”.
 
Untuk itu, sebelum berangkat ke Australia, para peserta program Duta Belia Indonesia 2009 terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 20-25 Agustus. Dengan demikian, setelah pembekalan selesai, peserta yang telah dibagi menjadi tiga kelompok tersebut benar-benar siap diberangkatkan ke tiga kota besar di Australia, yakni Melbourne, Sydney dan Perth pada tanggal 26-29 Agustus 2009. Selanjutnya, pada tanggal 30-31 Agustus 2009 nanti mereka bersama-sama mengikuti acara terakhir, yakni pemantapan dan penutupan program ini.

GontorTV Mulai Berbenah

2

DARUSSALAM—Dengan tujuan menarik minat para pemirsa, Gontor TV mulai membenahi diri dengan mengadakan berbagai terobosan acara baru. Dengan demikian, jam tayang televisi yang masih seumur jagung ini pun bertambah padat. “Kami menayangkan acara Gontor TV mulai dari pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam WIB. Gontor TV menyajikan acara Nada Kita yang menampilkan lagu-lagu islami. Selain itu, film kartun animasi yang mengandung nilai-nilai pendidikan juga mewarnai tayangan kami. Di samping itu, iklan-iklan yang ditampilkan pun merupakan hasil produksi sendiri,” tutur Ust. Tommy Alvanso selaku staf Gontor TV kepada Gontor Online, Selasa (30/6) lalu.


Ustadz Tommy menambahkan, pihaknya juga menyajikan tayangan-tayangan yang memperluas cakrawala ilmu pengetahuan—seperti yang biasa ditayangkan dalam acara Discovery Channel—yang diambil dari karya Harun Yahya. Acara siraman rohani pun tidak ketinggalan untuk sebuah stasiun televisi berbasis pesantren, yaitu Telaga Hati dan Qira’atu-l-Qur’an.

Menurut pengakuan ustadz yang berasal dari Madiun ini, hingga saat ini, stasiun televisi yang muncul atas inisiatif Ust. Muhammad Tasdiq ini hanyalah dijalankan oleh tiga orang staf dari asatidz, yaitu Ust. Tommy Alvanso sendiri, Ust. Ade Chandra dan Ust. Yandi Purnama. Walaupun demikian, ungkapnya, sampai saat ini Gontor TV telah berhasil memproduksi enam jenis iklan dan telah disiarkan. Keenam iklan tersebut meliputi iklan Roti La Tansa, iklan Toko Buku La Tansa, iklan Toko La Tansa Sport, iklan acara Telaga Hati dan dua iklan untuk Air Minum La Tansa (Armila).

Adapun pada minggu ini, Gontor TV sedang merampungkan pembuatan iklan untuk Koperasi Unit Keluarga (KUK). Untuk skenarionya, dikerjakan Ust. Taufik Affandi, S.H.I selaku pembimbing staf Gontor TV. Selain pembuatan iklan untuk KUK, Ust. Tommy dkk. juga sedang disibukkan dengan pembuatan album video klip Ansyada yang kelima. Selain itu, Gontor TV telah mengadakan acara mingguan yang dinamakan Halaqoh Masjid ‘Atiq. Pihak Gontor TV bekerja sama dengan Departemen Diskusi dan Riset (Depdiris) Dewan Mahasiswa (DEMA) Wilayah Gontor 1 mengadakan acara tersebut sejak awal Juni lalu. Tepatnya, mulai hari Ahad (7/6) setelah shalat Isya' bertempat di dalam Masjid Pusaka. Sedangkan pada minggu berikutnya, Ahad (14/6), acara digelar di halaman Masjid Pusaka.
 

Acara tersebut berbentuk dialog dengan dibawakan  oleh seorang pembicara dari asatidz senior dan dihadiri para asatidz perwakilan dari setiap lembaga di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) seperti staf Pengasuhan Santri, KMI dan DEMA. “Untuk acara Halaqoh Masjid ‘Atiq perdana, kami mengundang Ust. Nur Salis Al Amin sebagai pembicara. Sedangkan berikutnya, kami mengundang Ust. H. Ahmad Suharto, S.Ag,” jelas Ust.Tommy panjang lebar. Namun, Ust. Tommy mengakui, Gontor TV masih belum memiliki jadwal tetap untuk pembicara selanjutnya karena hal tersebut harus dimusyawarahkan terlebih dahulu.

Ujian Staf Organisasi Pelajar Pondok Modern 2010

0

Kampung Damai (11-18/06), beberapa Bagian OPPM Gontor Putri 1 mengadakan ujian calon staff pembantu pengurus OPPM, mereka terdiri dari santriwati kelas 3 dan 1 intensif dan nantinya akan menjadi staff pembantu pengurus OPPM yang beranggotakan santriwati kelas 4 dan 3 intensif. Ini merupakan bentuk dari pengkaderisasian pengurus, dengan tujuan agar para staff memiliki pengalaman dalam berorganisasi.

Bagian-bagian yang diperbantukan diantaranya Bagian Pengajaran: Staff Jumiatu-al-Qoriat (JMQ) dan Jumiatu-al-Khotibat (JMK), Bagian Peningkatan Bahasa: Staff PEC and PAC, Bagian Koperasi Pelajar, Bagian Koperasi Warung Pelajar, Bagian Dapur OPPM, Bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan: Staff Malda, Bagian Penerangan, Bagian Perpustakaan: Staff Gilda, Bagian Fotografi, Bagian Keputrian, Bagian Penerimaan Tamu, Bagian Kesenian: Staff Korsada, Bagian Kesehatan, dan Bagian Pertamanan.

Pemilihan staff didasarkan atas kecakapan khusus yang dimiliki oleh santriwati, misalnya kecakapan komputer, berpidato, tilawah Al-Quran, melukis, kerajinan tangan, dan lainnya. Tak hanya mengadakan ujian tulis, beberapa bagian, seperti Bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan misalnya, juga mengadakan wawancara bagi para calon staffnya yang berjumlah 33 orang, untuk mengetahui mental mereka. Hasil ujian dan keputusannya baru akan diumumkan pada awal tahun ajaran baru nanti, saat calon staff naik ke kelas 3 intensif dan kelas 4.

Delegasi Kontingen Santri Nusantara 2009

0

SUMEDANG- Pengalaman adalah sesuatu yang mahal harganya,  inilah yang mendorong Gontor Putri 1 untuk mengirimkan kontingen yang terdiri dari 2 regu dalam acara Perkemahan Pramuka Santri Nusantara 2009 di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) DR. (HC) H. Mashudi Sumedang Jawa Barat (15-20/06).

Para peserta didampingi oleh Ustadz H. Asif Trisnani, MA dan Ustadz Zainul Arifin, S.Ag yang dibantu oleh Ustadzah Tyas Nurul Fauziah dan Ustadzah Hefty Zulfa, S.Pd.I. Dikirimkan juga pasukan khusus yang terdiri dari 10 santri luar negeri, 2 santriwati Singapura, 2 santriwati Jeddah, 3 santriwati Thailand, dan 3 santriwati Malaisya, yang dibimbingan Usth.Rahmi Suci Yuliana.


Beragam kegiatan yang diadakan pada perkemahan kali ini, antara lain Parade Semapore Pramuka Santri se–Nusantara, Expose Keahlian dan Keterampilan Santri dalam Bidang Sains dan Teknologi, Expose Seni dan Budaya Khas Daerah yang Bernuansa Islami, Aktivitas Kepramukaan Santri Nusantara, Penanaman Pohon Khas Daerah pada Taman “Bhineka Tunggal Ika” dan Seminar Nasional bertemakan “Revitalisasi Gerakan Pramuka di Pondok Pesantren”. Alhamdulillah, tidak hanya berpartisipasi, Kontingen Gontor Putri 1 juga memenangkan beberapa kejuaraan, diantaranya Juara I menulis Insya’ yang diwakili oleh Kharisma Ekhsan Biyan, santriwati kelas V B dari Surakarta dan Juara II Lomba majalah dinding sebagai perwakilan dari Jawa Timur.

Duta Besar Syiria Berkunjung ke Gontor

0

GONTOR—Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Syiria, H. M. Muzzammil Basyuni berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Selasa (9/6) lalu. Kedatangan beliau didampingi beberapa alumni Gontor yang tengah melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta karena sebelumnya beliau mampir terlebih dahulu di Yogyakarta. Rencananya, kunjungan ini juga diikuti Dubes Indonesia untuk Labanon, H. Bagas Hapsoro, Atase Pendidikan  dan Kebudayaan (ATDIKBUD) di Mesir, Dr. H. Sangidu dan satu orang dosen dari UGM, Syamsul Hadi. Disebabkan adanya beberapa urusan yang tidak dapat ditangguhkan penyelesaiannya, mereka batal mengikuti rombongan tersebut.


Kedatangan Bapak Muzzammil tersebut disambut dengan hangat oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor setelah menunaikan shalat Maghrib berjama'ah di Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor. Banyak hal yang beliau ceritakan kepada ketiga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor selama menjabat sebagai Dubes di Syiria. Acara silaturrahim yang berlangsung di Kantor Pimpinan tersebut terasa sangat akrab karena beliau sendiri juga merupakan alumni Gontor. Kunjungan ini sekaligus mengenang seluruh pengalaman beliau selama menjadi santri di pondok yang kini memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia ini.


Setelah bersilaturrahim dengan Pimpinan Pondok, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampus Baru Institut Studi Islam Darussalam (ISID) di Siman, Selasa (9/6) malam. Rombongan disambut para mahasiswa ISID dan peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) di gedung CIOS.


Untuk melengkapi kunjungannya, beliau melanjutkan perjalanan ke kampus Gontor Putri 3 di Karangbanyu, widodaren, Ngawi, setelah berkeliling di kampus Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Rabu (10/6) pagi. Perjalanan dilanjutkan ke kampus Gontor Putri 1 di Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Setelah mengadakan silaturrahim dengan para santriwati, beliau beserta rombongan kembali ke Yogyakarta, Rabu (10/6) siang.  

Gontor Terima Tamu dari Taiwan

0

DARUSSALAM—Pondok Modern Darussalam Gontor kedatangan tamu dari negara tetangga, Taiwan, Senin (1/6) lalu. Dengan tujuan mengadakan riset, Profesor Nabil Lin dan asistennya, Abraham Wiliam, diterima K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di Kantor Pimpinan, Selasa (2/6) pagi. Sebelum mengadakan silaturrahim dengan Pimpinan Pondok, kedua tamu tersebut sempat diajak melihat-lihat keadaan kampus Gontor dan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).


Selama bertatap muka dengan Pimpinan Pondok, keduanya menanyakan banyak hal tentang Gontor. Mereka terlihat antusias mendengarkan penjelasan Pimpinan Pondok berkenaan dengan sistem pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor yang kini telah memiliki 15 cabang di Indonesia. Mereka sangat tertarik betapa Gontor mampu eksis dengan kemandirian sistem sejak berdirinya hingga saat ini, walaupun sempat puluhan tahun tidak mendapat pengakuan dari pemerintah. Tapi, Gontor mampu membuktikan bahwa sistem yang diperoleh dari pengalaman selama 80 tahun lebih itu dapat bersaing dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun di kancah internasional.

Abraham mengungkapkan, dengan suksesnya sistem kemodernan yang dianut Gontor, pondok ini layak dijadikan sebagai acuan bagi sistem pendidikan di Indonesia. “Saya kagum dengan Gontor yang tetap mempertahankan sistem, visi, misi dan nilai yang ada di setiap cabang-cabangnya tanpa mengkhawatirkan sekolah-sekolah lain yang kurikulumnya terus-menerus berubah tahun demi tahun,” katanya.

Menurut pengakuan Profesor Nabil Lin yang bernama asli Lin Chang Kuan ini, sebelumnya, ia sudah mengunjungi beberapa pondok pesantren di Indonesia. Profesor Sejarah dan Peradaban Islam di National Cengchi University tersebut menilai, Gontor sangatlah berbeda dengan pondok-pondok yang ada. Tak ada satupun sekolah di Indonesia mampu menyaingi sistem yang berkembang di Gontor. Melihat fenomena ini, selain mengadakan riset mengenai kebangkitan kaum wanita Islam, ia ingin meneliti Gontor lebih mendalam lagi. Karena itulah dia mengaku sangat senang ketika Abraham yang juga merupakan salah seorang mahasiswanya itu memutuskan untuk menjadikan Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai bahan rujukan untuk tesis magisternya di National Central University, Taiwan.

Untuk itu, keduanya juga dijadwalkan berkunjung ke kampus Gontor Putri 1 di Mantingan, Ngawi, Selasa (2/6) sore. Mereka mengadakan dialog dengan Direktur Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI), beberapa siswa dan staf pengajar KMI mengenai sistem pengajaran 'kitab kuning' yang diterapkan KMI. Selain itu, mereka juga sempat berdialog dengan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi tentang kemajuan pendidikan dan pembinaan mahasiswa di ISID Siman. Setelah mengadakan observasi selama satu hari di Gontor Putri 1, mereka pamitan pulang, Rabu (3/6) siang.

Selama penelitiannya, Abraham berkomentar, dia seharusnya membutuhkan waktu berbulan-bulan di Gontor untuk memahami sistematika pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor. “Seminggu sekalipun tidaklah cukup bagi saya untuk meneliti setiap kegiatan yang sarat akan nilai-nilai dan filsafat hidup di pondok ini.”
 

    

Darussalam Table Tennis Club Pindah ke Yaman

0

DARUSSALAM—Darussalam Table Tennis Club (DTTC) kini telah menempati tempat latihan baru di lantai 3 Gedung Yaman, Kamis (14/5) lalu. Sebelumnya, DTTC yang didirikan pada tahun 1999 silam tersebut bertempat di sebelah timur Balai Pendidikan Pondok Modern (BPPM). Setelah direnovasi, gedung yang sebelumnya diberi nama Komsol Body Building (KBB) tersebut juga digunakan untuk asrama santri, yakni di lantai 1 dan 2, setelah sekian lama dipakai untuk ruang kelas. Di samping itu, atapnya juga telah menjelma menjadi tempat jemuran santri-santri yang tinggal di gedung ini.

“Alhamdulillah, kami akhirnya mendapatkan tempat latihan permanen. Sebelum ini, tempat latihan kami biasa di tempat lapang seperti di sebelah timur BPPM dan beberapa tempat di Gedung Saudi, tidak ada ruangan khusus untuk kami saat itu. Kini, kami sangat bersyukur sekali dengan adanya Gedung Yaman sebagai tempat latihan yang tetap,” tutur Zia, ketua DTTC, Sabtu (23/5) lalu. Sejak berdirinya, lanjut Zia mengenang masa lalu, DTTC sempat menggunakan lorong Saudi 1 lantai 2, Saudi 2 lantai 3 dan Saudi 6 sebagai tempat latihan mereka.
 
Ketika ditanya mengenai perkembangan DTTC setelah menempati tempat baru, Zia mengatakan, permainan atau latihan anggotanya lebih terarah dan lebih teratur daripada sebelumnya. Hal ini didukung dengan kelengkapan fasilitas yang dimiliki DTTC saat ini. Di samping itu, DTTC mulai mendisiplinkan latihan wajib bagi para anggota dan pengurus dari kelas 3 intensif dan 4. Jadwal latihan tersebut dijalankan sebanyak tiga hari seminggu, yaitu pada hari Ahad dan Selasa sore, Jum'at pagi dan Jum'at sore. Dengan ini, Zia berharap DTTC terus eksis dan dapat meningkatkan kemampuan permainan tenis para anggotanya.

Pengasuhan Santri Salurkan Barang Sitaan untuk Baksos

0

DARUSSALAM—Pengasuhan Santri akan menyalurkan barang-barang sitaan berupa baju-baju atau beberapa kaos yang didapat dari operasi pemeriksaan kotak santri, Rabu (13/5) silam, untuk acara Bakti Sosial (Baksos) beberapa bulan yang akan datang. Semua barang tersebut merupakan barang-barang yang terlarang bagi santri dan tidak sesuai dengan alam pendidikan Gontor. Jika hal ini dibiarkan dapat merusak nilai-nilai pendidikan dan disiplin pondok.
 


“Barang-barang yang disita antara lain meliputi baju-baju yang dibuat secara ilegal, buku-buku novel yang tidak mendidik, benda-benda tajam, komik, bahkan kami juga mendapatkan jimat,” tutur Ust. Ruhul Jihad Fi Sabilillah, staf Pengasuhan Santri, Senin (25/5) lalu. Adapun jumlah barang sitaan yang sudah dikalkulasikan tersebut mencapai 6.700 buah.
 
“Adapun barang-barang yang diperbolehkan, namun terambil oleh ustadz yang bertugas karena mungkin status barang tersebut masih belum jelas pada saat pemeriksaan, seperti alat-alat kesehatan, baju atau kaos klub yang sudah mendapat izin dari Pengasuhan Santri, dan lain sebagainya. Barang-barang semacam itu akan kita kembalikan lagi kepada pemiliknya,” jelas ustadz yang berasal dari Bogor ini.