MANTINGAN-Sabtu (12/3/16) lalu, berlangsung acara Peresmian Masjid Mahronnisa di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1. Acara tersebut dimulai pukul 09.00 hingga 12.30 WIB bertempat di halaman depan Wisma Gontor Putri Kampus 1 dan dihadiri oleh Syeikh Abdul Qodir Hasyim Al-Madany beserta keluarga dari Riyadh, Sekretaris 1 kedubes saudi di Ind Syekh Abdurrahman, K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc salah satu anggota badan wakaf, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Rektor UNIDA Gontor Ponorogo, Wakil Bupati Ngawi, KAPOLRES Ngawi, para mahasiswa, guru dan santriwati beserta masyarakat sekitar pondok.
Acara ini diawali dengan tilawah Al Quran yang kemudian dilanjutkan dengan Sambutan dari Al Ustadz H. Ahmad Suharto, M.Pd.I, selaku pengasuh pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1. Beliau menjelaskan berbagai hal terkait pembangunan masjid ini dimulai dari sejarah, latar belakang berdirinya hingga laporan keuangan mengenai proyek pembangunan masjid. Kemudian dilanjutkan sambutan dari K.H Abdullah Said Baharmus, Lc, Syeikh Abdul Qodir Hisyam Al-Madany beserta anaknya, Duta besar Saudi Arabia, Bapak Wakil Bupati dan diakhiri dengan pidato dan do’a dari Al Ustadz K.H. Samsul Hadi Abdan, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Berawal dari sebuah masjid sederhana bernama Masjid Al Hikmah yang sering pula disebut Masjid Sarinah dan dibangun sebelum Gontor Putri berdiri. Dinamakan demikian karena dahulunya pembangunan masjid ini dibiayai oleh Majalah Sarinah oleh Bapak H. Harmoko. Seiring berjalannya waktu jama’ah masijd semakin bertambah hingga melebihi kapasitas yang seharusnya, terlebih pada hari Jum’at. Dengan izin Allah maka masjid tersebut dapat diperluas dan dibangun kembali dengan desain yang indah bercorak timur tengah. Didesain oleh Bapak Slamet Fiddin dari Madura dengan biaya pembangunan senilai 5 milyar masjid ini mampu menampung kurang lebih 1200 jama’ah. Dilengkapi dengan kamar mandi, perpustakaan, kantor pemancar radio, gudang peralatan dan sound system.
K.H. Abdullah Said Baharmus Lc. mengatakan bahwa Masjid Mahronnisa merupakan masjid yang monumental ditinjau dari sejarahnya dan disebut sebagai “Masjid Cinta” karena mengandung kisah latar belakang yang sama dengan kisah berdirinya Taj Mahal di India. Dimana nama ”Mahronnisa” ini dinisbahkan kepada isteri Syeikh Abdul Qodir Hasyim Al-Madany yang sudah wafat. Almarhumah dikenal sebagai seorang isteri yang shaleha dan hafidzah juga pendakwah. Dan dengan berdirinya masjid Mahronnisa disertai dengan keindahan interior bangunan yang elegan diharapkan dapat mewujudkan harapan sebagai sarana dakwah Islam dengan fasilitas dan sarana yang baik dan mencukupi. Sehingga mampu menginspirasi para mujahidah-mujahidah islam dalam berkiprah diberbagai kegiatan dengan terus menjunjung tinggi nilai peradaban Islam kini dan mendatang. pusdat GP1