Peace Country- Sabtu (04/10) pagi, masjid Jami’ Gontor 2 sudah dipenuhi oleh para santri dan guru. Ditambah dengan para masyarakat sekitar pondok yang hendak mengikuti Shalat Idul Adha berjamaah. Jika tahun lalu sebelum beranjak ke masjid Jami’ para santri berkeliling ke sekitar pondok guna mengadakan takbir keliling, tahun ini mereka tidak melaksanakannya, hal tersebut guna menghormati perbedaan hari Idul Adha tahun ini.
Serambi menunggu datangnya para jamaah, anggota Jam’iyyatul Qurra (JMQ) mengumandangkan takbir. Pukul 06.30 WIB shalat Idul Adha dimulai. Bertindak selaku imam yaitu Ust. H. Muhammad Hudaya Lc. M.Ag, dan sebagai khotib yaitu Ust. Aris Hilmi Hulaimi, S.Th.I. dalam khutbahnya, beliau menegaskan kembali arti dari ibadah qurban. Berdasarkan pengertian dan ayat dalam Surat Al-Kautsar, dapat disimpulkan bahwa di dalam perintah berqurban terdapat nilai hablun minannaas yang berimplikasi pada hablun minallah. “Dengan berqurban terjalin kasih sayang sesama manusia, yang kuat membantu yang lemah, dan yang kaya membantu yang miskin. Dan pada puncaknya akan tertanam nilai-nilai ketaqwaan pada diri manusia. Sebab substansi dalam ajaran berqurban bukan pada darah dan daging hewan qurban yang disembelih, namun pada ketaqwaan yang tertancap pada diri kita, yang menggerakkan hati kita untuk selalu rela berkorban dengan segala apa yang kita miliki di jalan Allah”, tutur Ust. yang juga disapa Ust. Ahha tersebut.
Usai melaksanakan Shalat Idul Adha, seluruh santri dan guru nampak sibuk mempersiapkan kegiatan selanjutnya. Sebagian dari mereka melaksanakan lomba vocal group antar kelas, dan sebagian lain membantu prosesi penyembelihan hewan qurban.