Home Blog Page 113

Pentas Seni Universitas Darussalam- Karya Seni Spektakuler Mahasiswi Universitas Darussalam Kampus Mantingan 2

0

MANTINGAN- Tak hanya menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi, para mahasiswi guru Gontor Putri Kampus 2 juga mampu berkarya yang dikupas melalui sebuah pentas karya seni spektakuler yang bertemakan “SPECTRUM”. Filosofi nama tersebut menggambarkan pelangi warna dalam cahaya tampak ketika cahaya tersebut terdispersi oleh prisma , dan sejak itu diterapkan sebagai analogi di berbagai bidang lain. Bertajuk Spectaculer, Unbelievable, Unique, tetapi tetap dalam seni budaya dakwah islami.

Pentas Seni Universitas Darussalam merupakan salah satu rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatu-L-‘Arsy, yang bertujuan untuk memperkenalkan tentang Universitas Darussalam Gontor. Mulai dari sejarah, visi dan misi hingga tujuan para kyai didirikannya universitas tersebut. Lalu dikupas secara apik memalui pagelaran seni tersebut.

Acara tersebut dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2, lalu dilanjutkan dengan do’a oleh Bapak Wakil Direktur KMI. Dilanjutkan dengan pembukaan acara yang dilaksanakan dengan meriahnya balon warna-warni yang bertebangan di udara malam yang berhembus lembut.

“Mahasiswi guru, sitti-l-kull mengajar bisa, membantu pondok bisa, belajar bisa demikian juga mempejuangkan agama ini bisa. “

“Apa yang kalian lihat, dengar, dan rasakan adalah sarana pendidikan. Mendidik mentalitas kita, mendidik calon-calon pejuang di masyarakat menjadi seorang ibu yang sitti-l-kull dan multitalent. Bagaimana mendidik anak, mendampingi suami, dan mendidik umat  generasi ini.”

Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 30 Juni 2021 yang berlokasi Lapangan Gontor Putri Kampus 2. Dikupas secara spektakuler dan unik, acara dilaksakan dengan lancar walaupun latihan dilaksanakan dengan waktu yang terbatas. nadila

Sidasa Band dan Pembagian Hadiah untuk Memotivasi Santri yang Berprestasi

0

DARUSSALAM – Berbagai rentetan acara santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pada tahun yang extraordinary ini telah berakhir sesuai dengan yang kita harapkan, mulai dari Pekan Olahraga dan Seni (Porseni), Folksong antarrayon, dan lain sebagainya, rentetan acara ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas santri, ditutup dengan acara Santri Darussalam (Sidasa) Band yang di dalamnya ada berbagai penampilan musik band dari para santri, dan pembagian hadiah untuk memotivasi para santri yang berprestasi.

Acara ini dipanitiai oleh para santri kelas 3 intensif dan kelas 4 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI), diadakan hari Ahad (4/7) kemarin, pada pukul 19.45 WIB. Diawali dengan penampilan Hadroh, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan dari Al-Ustadz Risvi Syarif, S.T., yang sekaligus membuka acara ini secara resmi, mewakili Pimpinan PMDG. Setelah berbagai penampilan ditampilkan, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah melalui 3 sesi, untuk sesi pertama dan kedua piala penghargaan dibagikan oleh Al-Ustadz H. Suwarno TM, S.Ag. dan Al-Ustadz Risvi Syarif, S.T., dan untuk sesi yang terakhir dibagikan langsung oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Berikut adalah daftar para pemenang:

Pembagian Hadiah babak I
Pekan Olahraga dan Seni (Porseni)
A) Divisi Olahraga
Cabang Olahraga Rayon Kibar Rayon Shigor
Sepak Bola Gedung Baru Kibar Saudi 1 Lantai 2
Futsal Yaman Saudi 1 Lantai 2
Basket Palestina Lantai 2 Syiria Lantai 2
Bulu Tangkis Saudi 3 Lantai 3 Syiria Lantai 2
Volly Yaman Syiria Lantai 2
Tenis Meja Gedung Baru Kibar Saudi 1 Lantai 2
B) Divisi Non Olahraga
Cabang Perlombaan Rayon Kibar Rayon Shigor
Tebak Gaya Gedung Baru Kibar Gedung Baru Sighor
Jembatan Licin Gedung Baru Kibar Indonesia 1 Lantai 2
Panco Solihin Lantai 2 Saudi 1 Lantai 2
Bola Beracun Palestina Lantai 2 Saudi 1 Lantai 2
Baloon Rush Gedung Baru Kibar Saudi 1 Lantai 2
Tarik Perut Gedung Baru Kibar Saudi 1 Lantai 2
Dart Darul Hijroh
Botol Kecap Solihin Lantai 2 Indonesia 1 Lantai 2
Ninja Warrior Gedung Baru Kibar Saudi 1 Lantai 2
Tarik Tambang Palestina Lantai 1 Saudi 1 Lantai 2
C) Divisi Kesenian
Cabang Perlombaan Pemenang
Khot Palestina Lantai 2
Lukis Wajah Saudi 1 Lantai 2
Lukis Perspektif Solihin Lantai 2
Lukis Anekdot Saudi 1 Lantai 2
Kreasi Lampion Saudi 3 Lantai 2
Recycle Me Syanggit
Pembagian Hadiah Babak II
Lomba Khutbatu-l-‘Arsy
Lomba Senam Antarrayon
Kategori Pemenang
Rayon Shigor 1. Saudi 1 Lantai 3
2. Syiria Lantai 4
3. Indonesia 1 Lantai 2
 
Rayon Kibar 1. Solihin Lantai 2
2. Saudi 3 Lantai 2
3. Palestina Lantai 2
Lomba LKBB Antarrayon
Kategori Pemenang
Rayon Shigor 1. Saudi 1 Lantai 3
2. Saudi 1 Lantai 2
3. Saudi 3 Lantai 1
 
Rayon Kibar 1. Indonesia 2 Lantai 2
2. Palestina Lantai 2
3. Yaman
 

Lomba Cerdas Cermat Antarrayon

Pemenang
1. Palestina Lantai 2
2. Saudi 3 Lantai 1
3. Syiria Lantai 3
 

Pembagian Hadiah Babak III

Lomba Poetry Reading and Song Festival
POETRY READING
Juara Nama Rayon
1 Sultan Aditya Solihin Lantai 2
2 Andhika Pratama Saudi 3 Lantai 1
3 Akbar Februrisam Indonesia 2 Lantai 2
SONG FESTIVAL
Juara Nama Rayon
1 Ananda Ricardo Indonesia 3
2 Haikal Nazih Saudi 3 Lantai 2
3 Adzka Abdul Indonesia 1 Lantai 2

Semoga dengan adanya semua rentetan acara ini dan pembagian hadiah, bisa memberikan motivasi kepada santri untuk mengembangkan kreativitas pada diri santri masing-masing, aamiin. Daffa

 

Keteladanan Seorang Guru

0

“Penerapan pendidikan akhlak dan intelektual tidak cukup dengan hanya mengandalkan ucapan (pidato dan pengarahan), tetapi harus dengan keteladanan nyata dan penciptaan miliu pendidikan yang kondusif sehingga semua apa yang dilihat murid dan didengarkannya berupa gerakan dan suarasuara di pondok ini harus menjadi faktor pendukung pendidikan akhak dan intelektual.”

 

Keteladanan merupakan suatu hal pokok yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan dalam melaksanakan pendidikan. Dari keteladanan baik yang ditularkan oleh tenaga pendidik tersebut akan membawa pengaruh baik kepada para peserta didik, karena naluri alami seorang murid adalah meniru perilaku yang dicontohkan oleh guru-nya. Perilaku yang ditunjukkan seorang guru diamati dan ditiru oleh muridnya, bahkan seringkali murid tersebut memodifikasi apa yang mereka lihat untuk diaplikasikan kedalam versi mereka sendiri.

Jika seorang guru memberikan teladan yang baik dalam mengajar dan berperilaku sehari-hari tentu akan membawa dampak positif dalam kehidupan muridnya di masa yang akan datang, namun tak jarang ada guru yang menunjukan attitude kurang baik dalam berperilaku, hal ini kemungkinan besar akan membawa pengaruh buruk pada perilaku murid yang diajarinya.

Sadar akan hal tersebut, Gontor mengutamakan keteladanan dalam mendidik santri-santri nya. Al-Ustadz Ahmad Suharto menuliskan dalam buku “Senarai Kearifan Gontory” bahwa pendidikan di Gontor mengedepankan keteladanan, pembentukan lingkungan yang serba mendidik, penugasan yang banyak dan kegiatan yang terarah. Miliu yang steril dari polusi lingkungan dan peradaban, keteladanan yang berjenjang  dan kegiatan yang menggairahkan, mencerdaskan, menambah ketrampilan dan menguatkan rasa tanggungjawab. Segala yang ada di pondok untuk pendidikan.

Seorang guru di Gontor tidak hanya menyiapkan materi yang akan diajarkan dengan maksimal, tapi juga mempersiapkan sebaik mungkin bagaimana ia tampil di hadapan santri-santri nya. Seringkali terlihat penampilan guru-guru dalam mengajar bagaikan penampilan untuk menghadiri acara besar setingkat Nasional. Berkemeja rapih, dasi, Jas dan beragam pernak pernik lain. Hal tersebut bertujuan memberikan first impression kepada santri-santrinya sehingga lebih bersemangat dalam menerima segala materi yang diajarkan.

Tak cukup dalam berpenampilan, keteladanan dalam berperilaku sehari-hari pun tercermin dari para guru. Pola 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) yang senantiasa diterapkan dan dilihat langsung oleh para santri yang tinggal dan beraktivitas di sekitarnya juga sangat memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter santri. Alif

 

 

Related Articles :

Seminar Akhir Tahun, Bekal Pengetahuan dan Wawasan Guru

Zakat Seorang Guru Kepada Santrinya

Penataran Guru Baru Tahun 2020: Membentuk Karakter Guru Yang Hakiki

Pembangunan Gudang Baru KMI Dimulai

0

PMDG KAMPUS 5 – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 5 memulai proyek pembangunan gudang Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI). Pembangunan tersebut dimulai pada Ahad (20/6) lalu dan ditargetkan dapat selesai pada bulan Agustus tahun 2021 ini. Nantinya, gudang tersebut akan difungsikan sebagai tempat penyimpanan bangku, meja, dan papan tulis KMI. Selain itu, juga sebagai tempat untuk memperbaiki peralatan KMI yang rusak.

Pembangunan gudang KMI
Tampak proyek pembangunan gudang KMI dari belakang Gedung Granada sebelah kanan

Untuk proses pembangunan gudang KMI dari dimulainya hingga saat ini dinilai cukup lancar. Namun, tidak dapat dipungkiri tentu ada beberapa kendala di dalamnya. Di antara kendala tersebut adalah kurangnya fasilitas kendaraan untuk mengangkut batako dari tempat pembuatannya hingga ke tempat proyek pembangunan Gudang KMI. Hal tersebut dikarenakan penggunaan kendaraan yang ada harus bergiliran dengan kebutuhan lainnya. Sebagai solusi atas masalah tersebut, pondok pun mengadakan penggiliran dalam penggunaan kendaraan pondok secara teratur.

Terdapat 5 orang pekerja pondok yang ikut dalam pembangunan gudang KMI. Pekerja-pekerja tersebut berasal dari daerah-daerah di sekitar pondok seperti Sawangan, Kebo Kuning, dan lainnya. Hingga saat ini, biaya yang telah diajukan dan dianggarkan bagian pembangunan untuk proyek ini adalah Rp 7,8 juta. Nominal ini masih akan bertambah sesuai dengan kebutuhan pembangunannya, yang anggarannya diajukan secara berkala setiap minggunya. asyam

 

Patah Tumbuh Kaderisasi di Gontor

0

Patah Tumbuh Hilang Berganti, Sebelum Patah Sudah Tumbuh Dan Sebelum Hilang Sudah Ada Gantinya.

Banyak sekali bentuk kepengurusan di Pondok Modern Darussalam Gontor baik itu kepengurusan dalam bentuk kecil seperti kepengurusan kamar, kelas, konsulat atau daerah, serta asrama, maupun kepengurusan dalam bentuk besar seperti organisasi pelajar, serta pondok. Di setiap kepengurusan tersebut terdapat struktur yang rapi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dll.

Dinamika kepengurusan tersebut bertujuan untuk pendidikan kaderisasi bagi segenap santri Pondok Modern Darussalam Gontor. Pendidikan kaderasi tersebut terletak pada struktur kepengurusan yang harus berganti setiap tahunnya. Kepengurusan sebelumnya wajib memberikan contoh yang benar dalam mengurus suatu organisasi bagi pengurus setelahnya sehingga ketika kepengurusan tersebut berganti, nilai-nilai yang ada dalam suatu organisasi tersebut tidak hilang dan tetap dilestarikan.

Pendidikan kaderasasi juga bertujuan agar nilai-nilai dan program-program di Pondok Modern Darussalam Gontor tetap berjalan sesuai dengan rel-rel yang telah ditetapkan oleh Trimurti Pendiri pondok. Santri-santri yang belum menjadi pengurus mendapat pendidikan dan keteladanan dari kakak-kakak kelasnya yang sudah menjadi pengurus sehingga ketika mereka menjadi pengurus, mereka akan mampu untuk mengurus suatu organisasi dengan baik dan benar serta tetap melestarikan nilai-nilai yang terdapat didalamnya.

Sebagaimana dikutip dari buku “Senarai Kearifan Gontory” oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto, “Dinamika Estafet regenerasi dan kaderisasi yang terus berjalan di pesantren, sebagai lembaga kaderisasi proses ini berjalan mulus, karena semua santri dan guru dibina sebagai kader pelanjut perjuangan untuk merealisasikan idealism pesantren. Pendidikan kaderisasi berlaku sejak santri baru masuk pondok, mereka dibina kakak-kakak kelasnya baik di asrama, pramuka, maupun kelompok-kelompok kegiatan, para pengurus setelah bertugas selama satu periode akan digantikan oleh adik-adiknya, semikian berjalan tahun demi tahun.” Najemi

 

Related Articles :

Pengurus OPPM dan KGP Laporkan Hasil Usaha

LPJ OPPM Dan KGP: Pengurus Baru Resmi Dilantik

Serah Terima Amanat PBS ke OPPM Berjalan Dengan Khidmat

Kesyukuran Milad Ke-14 PP Darussalam Tasikmalaya

0

TASIKMALAYA- Senin (21/6) Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) K.H. Hasan Abdullah Sahal dan Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed. berkunjung ke Kota Tasikmalaya  dalam rangka menghadiri undangan acara Kesyukuran Milad ke-14 PP Darussalam Tasikmalaya dan Khataman Santri Akhir KMI Angkatan ke-10 (Respect Generation). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, S.I.P., Direktur KMI PMDG K.H. Masyhudi Subari, M.A., Pengasuh Pesantren As-Sidiqyah 3, Karawang K.H. Hasan Nuri Hidayatullah.

Acara tersebut berlangsung pukul 08.30 WIB – 12.00 WIB  di Lapangan Gedung Rusunawa. Pimpinan PP Darussalam Tasikmalaya, H. Ahmad Deni Rustandi, M.Ag menyampaikan kesyukurannya di usia pondok yang ke-14, walaupun terbilang belia, Pondok ini  terus berkiprah memperluas khazanah para santri dengan ragam dinamika kehidupan tarbiyah yg kaffah berasaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Di samping itu, Pimpinan PMDG K.H Hasan Abdullah Sahal juga memberikan pesan dan nasihatnya di depan santri PP Darussalam Tasikmalaya, “Pondok Pesantren tetap eksis dalam mendidik, mengajar dan menanamkan nilai-nilai Islami kepada para santrinya, walaupun dunia ini terbalik, kita tidak boleh ikut terbalik”.  tutur K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Acara tersebut berlangsung khidmat dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku, beberapa tamu kehormatan memberikan ucapan rasa syukur kepada keluarga besar PP Darussalam Tasikmalaya. Tidak lupa beribu harapan dan doa selalu tercurahkan kepada PP Darussalam Tasikmalaya agar selalu berkembang maju dan mendidik generasi masa depan yang berkualitas dan bermanfaat bagi umat. erza

Aneka Ria Nusantara, Pemersatu Ragam Budaya Santri

0

 

DARUSSALAM– Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) merupakan suatu Lembaga Pendidikan yang telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Maka tidak heran jika para santri yang menuntut ilmu di PMDG berasal dari berbagai daerah yang memiliki aneka ragam kebudayaan.  PMDG mempunyai cara tersendiri untuk menyatukan keanekaragaman budaya para santrinya. Salah satunya, dengan mengadakan suatu pentas seni yang menampilkan aneka ragam tari-tarian tradisonal yang dikemas dalam suatu acara bernama Aneka Ria Nusantara.

Acara ini diadakan pada hari Sabtu (3/7), di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara dibuka oleh Al-Ustadz H. Husni Dzahaby, Lc. Dalam sambutanya, Ustadz Husni menyampaikan bahwa Aneka Ria Nusantara merupakan acara yang sangat penting untuk diadakan, acara ini mengajarkan kepada para santri agar dapat melihat indahnya kebersamaan dalam keberagaman.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari-tarian tradisional dari setiap daerah atau konsulat. Di antara konsulat yang ikut tampil dalam acara ini adalah, Konsulat Surakarta-Jogjakarta yang menampilkan Campur Sari, Konsulat Ponorogo dengan Tarian Reog Ponorogo, Konsulat Bali-Nusa Tenggara dengan Tari Kecak, dan konsulat lainnya yang menampilkan tarian khas daerah mereka.

Hingga akhir acara, semuanya berjalan dengan baik dan lancar Hal ini tidak terlepas dari kedisiplinan para panitia kelas 3 intensif dan kelas 4 dalam menyelenggarakan acara tersebut. Aneka Ria Nusantara bukanlah sekedar pentas seni biasa, tetapi ia mempunyai maksud tertentu agar para santri dapat menghargai perbedaan di antara mereka. Seluruh acara dan kegiatan apapun yang ada di PMDG, bertujuan untuk mendidik agar para santri bisa menjadi perekat umat di masa yang akan datang. Ro’id

Hindari Bohong dalam Bercanda!

0

Tertawa atau bercanda merupakan salah satu tabiat alami seorang manusia, dalam hidup kita sangat sulit untuk terlepas dari aktivitas yang dapat melepaskan penat tersebut. Dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa tertawa dapat dengan cepat mengambalikan keseimbangan pikiran dan tubuh sehingga mudah dalam melepas amarah dan memaafkan. Tak hanya itu, tertawa dan bercanda juga memiliki banyak manfaat lainnya baik dalam jangka panjang maupun pendek, seperti meredakan ketegangan, meningkatkan imunitas, mencegah depresi, dan masih banyak yang lainnya.

Islam pun memperbolehkan bercanda tan tertawa, dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 43 Allah SWT berfirman

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ

“Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,”

 

Disebutkan pada ayat diatas bahwa Allah SWT yang membuat kita tertawa dan menangis. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa tertawa juga merupakan fitrah yang tidak bisa terlepas dari manusia.

Namun, ada batasan yang perlu kita waspadai dalam bercanda yaitu jangan sampai kita berbohong atau mengatakan hal yang tidak benar dalam bercanda. Bercanda seperti ini dilarang oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

“Celakalah orang yang berbicara sedangkan ia berbohong supaya segolongan orang tertawa karenanya! Celakalah ia! Celakalah ia!” [HR Abu Dawud no. 4990. Hasan]

 

Rasulullah yang merupakan panutan dalam semua aktivitas umat muslim pun telah memberikan teladan yang baik dalam berbagai, termasuk diantaranya teladan yang baik dalam bercanda. Abdu ibnu Humaid menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata. “Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga.” Maka Rasulullah Saw. menjawab: Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis”. Melihat nenek tersebut menangis, Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menjelaskan kepada nenek tersebut. Lalu Rasulullah SAW bersabda: Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek. Begitulah contoh bercanda yang dibenarkan Rasulullah SAW, beliau bergurau tanpa berdusta, manusia tidak akan memasuki Syurga dalam bentuk fisik manula tua renta, melainkan dalam wujud fisik pemuda, jadi gurauan yang beliau lontarkan adalah sebuah fakta, bukan kebohongan yang ditujukan agar orang lain tertawa. Wallahu a’lam bishawab.  Alif

 

Related Articles:

Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi: Kejujuran adalah Jiwa Kita

Senyummu, Ibadahmu

Rapat Pleno ke-32 Dewan Pertimbangan MUI: Kembali Jujur dan Amanah, Tinggalkan Dusta dan Benci

Menanamkan Nilai Demokrasi Dengan Pemilihan Ketua Rayon

0

MANTINGAN – Gontor memiliki kiat-kiat dan metode tersendiri dalam mendidik para santrinya agar memiliki jiwa kepemimpinan, salah satunya dalam pemilihan ketua rayon. Ketua rayon memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam memimpin, mengatur, mengontrol, mengorganisir jalannya peraturan pondok bersama dengan pengurus rayon lainnya. Diamanati sebagai tangan kanan bapak wakil pengasuh untuk membimbing para anggotanya. Seperti yang telah dikatakan oleh Al-Ustadz Moh. Alwi Yusron, M.A. pada pengarahan untuk kelas lima, “Kalian adalah seorang ibu, seorang ibu identik hubungannya dengan membimbing, mengayomi atau mengasuh. Maka bekal kalian yang paling berpengaruh di masa depan salah satunya yaitu ketika menjadi kelas lima”. Maka ketua rayon dan para rekannya, disamping harus memiliki jiwa kepemimpinan, juga harus memiliki jiwa keibuan yang baik dalam mengondisikan perannya sebagai pengurus organisasi rayon dan tidak lepas dari peran primernya yaitu sebagai santri di pondok itu sendiri.

Acara pemilihan ini dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang yang pertama dilaksanakan pada hari Kamis (27/5) bagi santri lama dan gelombang kedua dilaksanakan pada hari Sabtu (5/6) bagi santri baru. Pemilihan ini dilaksanakan di depan asrama santri masing-masing. Setiap anggota rayon memilih dua kandidat calon ketua rayon dari kelas 5, tidak hanya anggota rayon saja, tetapi kelas 5 dan para pembimbing rayon juga ikut serta berpartisipasi dalam pemilihan calon ketua rayon ini. Setelah selesai memilih maka dilakukanlah penghitungan bersama yang disaksikan oleh seluruh anggota rayon dan para pembimbing. Di gontor, hasil pilihan suara terbanyak tidak serta merta diterima, setelah mendapat nilai suara terbanyak, maka hasil akan ditentukan dengan musyawarah oleh para pembimbing rayon agar mendapat hasil akhir yang baik dalam pemilihan tersebut. Dari sini nilai demokrasi terpimpin diwujudkan.

Pada dasarnya menjadi pengurus rayon adalah pondasi bagi santriwati kelas lima untuk menjadi seorang ibu. Karena seorang ibu harus berdiri sebagai uswah hasanah bagi anak-anaknya, sama halnya ketua rayon yang harus membimbing segala aktivitas yang ada di rayon. Selain membimbing para anggota, peran ketua rayon sangat dibutuhkan untuk mejadi pengingat bagi kawan sesama pengurus. Nisrinads

“Bhineka Tunggal Ika” ala Gontor

0

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadikan rakyatnya terpecah-belah lagi berselisih. Perbedaan tersebut justru menjadi jembatan bagi mereka untuk saling bahu-membahu, menyatukan langkah untuk bersama mengusir para penjajah dari tanah air. Dari situlah kemudian lahir sebuah ungkapan yang kita kenal hingga saat ini, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”.

 

Bhineka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tetap satu jua” akhirnya menjadi semboyan yang menghapuskan jurang pemisah antarindividu. Meski dengan banyaknya perbedaan antara mereka, selama mereka menuju satu tujuan yang sama, mereka dapat saling melengkapi demi menyokong kesuksesan.

 

Nilai tersebut dapat kita temukan implementasinya di Gontor. Para santri yang berdatangan dari berbagai daerah; mulai dari sekitar Jawa Timur hingga luar negeri, semuanya berkumpul di satu tempat. Dengan kultur setiap daerah yang sangat beragam, tentu tidak mudah untuk dapat membangun hubungan yang baik di antara para santri.

 

Namun itulah uniknya di Gontor. Meski dengan latar belakang yang berbeda-beda, mereka tetap dapat berinteraksi dengan akrab serta membangun hubungan layaknya seorang saudara. Tidak ada yang mempermasalahkan suku, budaya, ataupun adat daerah masing-masing. Semua karena desain pendidikan Gontor yang sedemikian rupa dalam membentuk karakter para santrinya.

 

Di Gontor, para santri selalu dipertemukan dengan teman-temannya di dalam satu medan yang sama. Baik itu di kelas, di rayon, serta di berbagai medan lainnya, mereka selalu berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai suku bangsa. Hal ini dapat memupuk rasa kebersamaan di dalam diri mereka, di mana mereka dituntut untuk dapat bekerja sama dengan kawannya. Bahkan dalam tingkatan yang lebih tinggi, mereka ditugaskan untuk memimpin kawannya serta menyelesaikan berbagai macam masalah bersama-sama.

 

Dengan adanya rasa kebersamaan yang tumbuh di dalam diri mereka, mereka pun belajar untuk saling bertoleransi. Tidak menang sendiri, menurunkan rasa ego, serta mementingkan kepentingan bersama. Adanya proses inilah, yang apabila dibarengi dengan rasa kebersamaan yang begitu erat, akan semakin menumbuhkan toleransi yang tinggi.

 

Pimpinan PMDG, Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. pernah berpesan kepada para santri ketika menyampaikan nasihatnya, “ketika ditanya ‘di mana ada Bhineka Tunggal Ika’, maka jawabannya di pondok kita ada. Berbagai macam suku serta daerah, di pondok semuanya satu kamar, satu rayon, dan satu kelas. Ada toleransi yang sangat kuat di antara para santri.” Begitulah jelas beliau.

 

Bahkan di dalam Apel Tahunan Khutbatu-l-‘Arsy, penampilan tarian serta kebudayaan khas daerah selalu ditampilkan setiap tahunnya. Para santri dan guru yang tergabung dari berbagai daerah di Indonesia, bersama menyaksikan pertunjukan seni dari berbagai suku maupun bangsa. Hal ini selain mengajarkan kebersamaan dan toleransi, juga mengajak para santri dan guru untuk bisa menikmati kesenian yang disajikan. Inilah perwujudan yang sangat nyata dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang selalu diajarkan oleh Gontor kepada para santri dan guru.zahrulmuhsinin

 

Related Articles:

Perjuangan Santri dan Pesantren; Refleksi Nilai Sumpah Pemuda

Aneka Ria Nusantara: Lestarikan Nilai Luhur Budaya Bangsa Indonesia melalui Pementasan Seni Daerah

Aneka Ria Nusantara Aplikasi dari Bhineka Tunggal Ika