Home Blog Page 115

Kuliah Shubuh: Maknailah Kehidupan Untuk Perubahan!

0

Kuliah Shubuh di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor pada hari Jum’at, 4 Ramadhan 1442/16 April 2021 disampaikan oleh Al-Ustadz H. Imam Shobari, S.Ag. yang menjelaskan tentang pentingnya memaknai kehidupan untuk perubahan kita menjadi lebih baik. Berikut ringkasannya:

  • Dalam menyikapi hidup ini, kita tidak boleh statis. Bahkan terhadap hal yang kecil sekalipun, kita harus memahami apa yang ada di balik itu. Karena Allah tidak pernah menciptakan sesuatu kecuali ada tujuannya.

ربّنا ما خلقت هذا باطلا

  • Perubahan sikap ke arah yang positif adalah untuk kebaikan diri kita sendiri.

 

  • Maknailah kehidupan yang kita jalani ini untuk perubahan. Hidup untuk perubahan; dari yang kurang menjadi lebih, dari yang tidak baik menjadi baik, bahkan dari yang baik masih bisa menjadi lebih baik lagi. Jangan sampai berubah ke arah yang lebih buruk.

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح

ومن كان يومه مثل أمسه فهو خاسر

ومن كان يومه شرا من أمسه فهو مغبون

 

  • Jangan melek walang! Melek yang tidak mau melihat, berfikir, apalagi merenungi. Ambillah pelajaran.

إنّ في خلق السموات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب

  • Kalau kita lihat dari ujung kepala sampai ujung kaki saja, banyak sekali yang bisa diambil manfaatnya. Kalau kita mau menelisik lebih dalam.

 

  • Jadilah mandiri. Berkiprah di masyarakat tanpa harus meminta-minta. Seperti yang diajarkan pondok: memperhatikan segala hal secara keseluruhan, dan mempunyai sikap berdikari.

 

  • Ketahui, kenali, dan kuasai dirimu. Kalau kamu tahu dirimu, maka kamu akan menjadi kamu (dirimu yang sebenarnya). Masalah yang ada sekarang adalah: banyak orang yang tidak tahu dirinya sendiri. Akhirnya kalau ada salah, malah menyalahkan orang lain. Padahal kesalahan itu datang dari dirinya.

 

  • Puasa mengajari kita untuk mengetahui diri kita sendiri. Apa kelebihan dan kekurangan kita. Di samping itu, puasa juga merupakan salah satu proses pembiasaan. Sebagaimana jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 72:

والذين لا يشهدون الزور وإذا مرّوا باللغو مرّوا كراما

Ayat itu menjelaskan tentang orang-orang yang menjauhi perkataan dan perbuatan yang buruk atau kedustaan, serta orang-orang yang menjaga kehormatan dirinya dengan tidak mendekati perbuatan maksiat atau kebatilan yang tidak ada faedah. Dan semua itu bisa kita lalui dengan bersabar, yang dilatih selama kita berpuasa.

 

  • Kita pasti akan melalui dan menghadapi laghwun di dalam hidup kita. Maka ketika kita menghadapinya, jangan sampai kehilangan pedoman. Perbanyaklah berdzikir.
  • Ibadah yang kita lakukan dengan sebaik mungkin sangat memiliki kaitan dengan masa depan kita.

 

  • Pondok tidak mengajarkan kita untuk membenarkan kebiasaan, tapi untuk membiasakan kebenaran. Kebiasaan kita tentunya nanti akan dinilai oleh masyarakat, dan menjadi raport pondok. Inilah dakwah kita kepada masyarakat.
  • Ketika pulang nanti, jadilah orang yang berarti. Berguna, dan bermanfaat. Tidak statis atau mabni. Istiqamah terhadap apa saja yang sudah dipelajari di pondok.
  • Harus berani berubah menjadi lebih baik lagi. Jangan sampai rintangan menjadikan kita berhenti berkembang, apalagi sampai berlindung di zona aman. Keluarlah dari zona itu.

 

  • Puasa dapat menempa diri kita. Membuat kita menjadi orang yang sabar, mampu menghadapi kehidupan.
  • Sabar itu memang berat, tapi ia merupakan amalan yang lebih utama. Bahkan di dalam Al-Qur’an disebutkan sabar dahulu baru shalat, karena orang yang bersabar itu pasti menunaikan shalat dengan sebaik mungkin.

واستعينوا بالصبر والصلاة إنّ الله مع الصابرين

 

  • Jadikan puasa sebagai pelindung kita dari api neraka.

جُنّة يُستجنّ بها من النار

  • Berpuasa satu hari saja, kalau diniatkan dengan betul-betul, fii sabilillah,dapat menjaga kita dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun (waktu perjalanan).

من صام يوما في سبيل الله باعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا

  • Semoga kita berpuasa dengan tetap mengingat tujuan utama kita menunaikannya, yaitu menggapai Ridha Allah.zahrulmuhsinin

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: berbuatlah berdasarkan ilmunya

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

Kuliah Shubuh: Sudah Ada Sejak Awal Berdirinya Pondok

Kuliah Shubuh: Berbuatlah Berdasarkan Ilmunya

0

Kuliah Shubuh di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor pada Kamis pagi, 3 Ramadhan 1442/15 April 2021 disampaikan oleh Al-Ustadz Syarif Abadi. Dalam kuliahnya, beliau membicarakan tentang bagaimana seorang muslim harus mengerjakan semua amalan berdasarkan dengan ilmu yang telah ia pelajari. Berikut ringkasannya.

  • Belajar ilmu itu penting, karena ia menjadi perhiasan bagi pemiliknya.
  • Belajar ilmu Fiqh juga merupakan sebaik-baik penuntun kepada kebajikan dan taqwa dalam amalan kita.
  • Jangan sampai mengerjakan sesuatu tanpa ilmu.
  • Mencari ilmu itu harus dengan kesungguhan.

تــعلم فإنّ العلم زيــن لأهله وفضــل وعنوان لكل المحــامــد

وكن مستفيدا كل يوم زيادة من العلم واسبح في بحور الفوائد

تفقّــه فإنّ الفقه أفضل قائــد إلى البرّ والتقوى وأعدل قاصــد

  • Amal yang tanpa ada ilmunya itu tidak diterima. Maka jika kita ingin mengerjakan sesuatu harus didasari dengan ilmunya. Ini kesyukuran bagi kita semua, karena menuntut ilmu sekarang lebih mudah, tidak seperti dulu yang harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk menutut ilmu.
  • Shalat 2 rakaat sebelum Shubuh apa hikmahnya?

ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها

  • Apa hikmah jama’ah sholat shubuh? Jamaah shalat shubuh itu mitslu qiyami-l-lail (sama dengan menghidupkan satu malam penuh), kalau isya sama dengan nishfu-l-lail (seperti menghidupkan setengah malam).

 

  • Berbuat amalan apapun itu harus punya dasar. Berbuat berdasarkan dalil, harus tahu dan belajar. Kalau sudah belajar tapi tidak diamalkan, maka akan diadzab. Bahkan ia diadzab sebelum para penyembah berhala.

فعالم بعلمه لم يعملن معذّب من قبل عبّاد الوثن

 

  • Kita adalah sebaik-baiknya umat, umatnya sebaik – baik nabi. Khoiru-l-Anbiya wa Imamu Ar-Rusul. Ketika nabi muhammad Isra (perjalan nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa) ketika di pertengahan jalan banyak terjadi peristiwa. Seperti Ada orang yang sedang mengetam namun di belakangnya sudah tumbuh lagi, yang mana ini seperti orang bersedekah.

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

 

  • Dari Masjidil Aqsa, naik ke atas sampai ke Sidrotul Muntaha itu dinamakan Mi’raj. Langit pertama bertemu dengan nabi Adam a.s., langit kedua bertemu dengan nabi Idris a.s., ketiga nabi Yusuf a.s., sampai ke langit keenam bertemu dengan nabi Musa a.s. dan langit ketujuh bertemu dengan nabi Ibrahim a.s., sampai di sini jibril tidak bisa naik.

 

  • Selanjutnya nabi Muhammad SAW sendiri yang naik ke atas. di sana ia mendapatkan perintah kewajiban mengerjakan shalat 50 rakaat. Nabi Kemudian turun dan bertemu nabi Musa a.s., kemudian nabi Musa a.s. meminta untuk dikurangi karena umat nabi Muhammad tidak akan sanggup jika mengerjakan 50 rakaat. Kemudian naiklah kembali nabi Muhammad SAW dan meminta keringanan, kemudian dikurangi 40. Nabi SAW bertemu kembali dengan nabi Musa a.s. dan ternyata masih terlalu berat, lalu dikurangi lagi menjadi 30, sampai berjumlah 5 rakaat. Bahkan ketika sudah 5 rakaat, nabi Musa a.s. pun masih meminta untuk dikurangi lagi, tetapi Allah SWT berkata:

هي خمس وهي خمسون

  • Jadi, shalat yang 5 waktu itu setara dengan 50 kali pahala shalat.

 

  • kita ini sebaik-baiknya umat, dengan mempunyai ciri-ciri khusus dari bekas sujud dan wudhu kita. Bahkan di akhirat kita seperti memakai pakaian yang indah dan mahal sekali, namanya ghurrah. Maka, mari kita laksanakan wudhu dan tunaikan shalat dengan sebaik-baiknya, agar nanti di akhirat menjadi tanda umat Muhammad SAW.dinulcahya

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

Kuliah Shubuh: Sudah Ada Sejak Awal Berdirinya Pondok

Kiai Gontor Rilis Lagu Baru; ‘Akankah Dunia Rela’

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

0

Kuliah Shubuh di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor pada Rabu pagi, 2 Ramadhan 1442/14 April 2021 disampaikan oleh Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc.. Dalam kuliahnya, beliau membicarakan tentang bagaimana seorang muslim meraih gelar taqwa di bulan yang suci ini. Berikut ringkasannya.

  • Budayakan dan optimalkan bersyukur, apapun keadaan kita di dunia ini. Bahkan kalau kita lihat nikmat Allah kepada kita dari sejak lahir, jumlahnya tidak terhitung.
  • Umur kita berada pada genggaman Allah. Maka setiap kali kita temukan ada kesempatan hidup, kita patut bersyukur.

لإن شكرتم لأزيدنّكم

 

  • Setelah berpuasa, kita seharusnya mendapatkan gelar ‘orang yang bertaqwa’. karena taqwa adalah goal terakhir daripada puasa. Dan itu memerlukan proses yang panjang dan tidak mudah.

لعلّكم تتّقون

  • Taqwa secara bahasa: menjaga, menahan diri, membentengi diri dari hal yang bernuansa dosa. Dengan apa kita menahan diri? Dengan ibadah dan aktivitas hidup tertentu, agar tidak terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan.

 

  • Kalau diibaratkan, bulan puasa Ramadhan ini seperti sebuah madrasah. Lembaga pendidikan yang menggembleng para siswanya dengan kurikulum tertentu, dan nantinya akan diwisuda. Dan yang diwisuda, nantinya akan meraih gelar ‘taqwa’.
  • Kurikulum yang ada di madrasah Ramadhan ini ada yang wajib; yaitu puasa, dan ada juga yang sifatnya pilihan; hukumnya tidak wajib tapi bila dikerjakan akan mendapatkan pahala lebih. Contohnya seperti membaca Al-Qur’an, sedekah, memperbanyak dzikir, dan yang lainnya.

 

  • Puasa itu disebut juga imsak, yang artinya menahan.
  • Kenapa dinamakan imsak? Karena ternyata di dalam diri kita memang terdapat keinginan atau kecenderungan, yang kalau dituruti semuanya tanpa dibatasi maka akan menerjang rel-rel syariah dan menjerumuskan ke dalam jurang kemaksiatan. Untuk itulah, keinginan tersebut harus dibatasi dan direm. Harus di-imsak.
  • Kecenderungan apa itu? Itulah yang dinamakan dengan Hawa Nafsu. Keinginan yang selalu bergejolak.
  • Di dalam diri kita sebenarnya sedang terjadi peperangan besar nan mahadahsyat, yaitu antara diri kita dengan hawa nafsu.
  • Nafsu itu sifatnya cenderung kepada keburukan.

ميّالة إلى الشرّ، وفرّارة من الخير

 

  • Kalau puasa hanya sekedar menahan makan dan minum, itu masih terlalu mudah. Yang lebih sulit dan lebih hebat lagi, yaitu puasa yang tidak hanya menahan makan dan minum, tapi juga menahan gejolak jiwa yang jelek.
  • Contoh: menahan mulut untuk tidak ghibah, atau sekedar membicarakan yang jelek. Hal itu memang tidak mudah, tapi justru bila tidak ditahan maka akan merusak pahala puasa kita.

 

  • Dalam satu hadis disebutkan bahwa puasa itu seperti ‘perisai’. Puasa akan menjadi perisai yang kuat dan betul-betul menahan dari nafsu, selama ia tidak dirusak.

الصوم جُنّة، ما لم يخرقها

  • Bagaimanakah rusaknya puasa? Di dalam hadis yang sama disebutkan bahwa perbuatan yang dapat merusak ‘perisai’ orang yang berpuasa adalah berbohong atau berbuat ghibah.

بم يخرقها؟ قال: بكِذب أو غيبة

  • Bila perisai tersebut sudah rusak atau berlubang, maka perisai itu tidak berguna lagi.
  • Dengan demikian, puasa pada tingkat yang lebih tinggi adalah puasa yang tidak hanya menahan makan dan minum saja, tapi juga menahan gejolak nafsu dan tidak terjerumus kepada kemaksiatan. Puasa yang mampu dijadikan sebagai perisai, yang mampu menghindarkan dari bohong,ghibah, ataupun perbuatan tercela lainnya.

 

  • Kebiasaan baik selama di bulan Ramadhan harus dijaga dan dipertahankan bahkan hingga di luar bulan Ramadhan. Jangan sampai ketika Ramadhan mampu menahan diri, namun setelah Ramadhan selesai semua itu malah dilanggar. Ingatlah bahwa godaan nafsu itu tidak akan pernah berhenti. Kalau tidak ditahan, maka akan terus berkelanjutan bahkan semakin menjadi-jadi.

 

  • Terdapat sebuah ungkapan hikmah yang menggambarkan tentang kualitas taqwa, yaitu kisah tentang nabi Yusuf a.s. yang selalu kelaparan. Ketika ia ditanyai pertanyaan, “mengapa engkau memilih kelaparan, padahal engkau adalah bendaharawan negeri (dan engkau bisa saja mengambil walau sedikit dari persediaan yang ada supaya sekedar tidak merasa kelaparan)?” lalu pertanyaan itu dijawab oleh nabi Yusuf, “aku takut apabila aku merasakan kenyang, kemudian aku melupakan mereka yang kelaparan di luar sana”. Jawaban tersebut sekaligus menjadi bukti dari ketaqwaan nabi Yusuf, bahwa yang mendorongnya untuk merasa khawatir dengan keadaan tersebut adalah oleh sebab ketaqwaan di dalam dirinya.zahrulmuhsinin

قيل ليوسف عليه السلام: ما لك تجوع وأنت على خزائن الأرض؟ أجاب: أخاف أن أشبع فأنسى الجائعين

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: Sudah Ada Sejak Awal Berdirinya Pondok

Pondok Berdiri Bersama Kultum Shubuh

K.H. Hasan Abdullah Sahal Mengisi Kuliah Shubuh di Masjid Namira, Lamongan

Kuliah Shubuh: Sudah Ada Sejak Awal Berdirinya Pondok

0

Selasa, 1 Ramadhan 1442 H/13 April 2021, usai shalat Shubuh di Masjid Jami’ PMDG diadakan kuliah Shubuh. Kuliah Shubuh kali ini disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PMDG. Berikut ringkasan beberapa poin kuliah yang disampaikan oleh beliau.

  • Berdirinya pondok ini bukan pakai proposal, yayasan, atau yang lainnya. Tapi berdirinya pondok ini dimulai dari pertunjukan petasan, kabaret, dan akrobat.
  • Kuliah Shubuh sudah ada bersamaan dengan berdirinya pondok ini.

 

  • Berdirinya pondok ini karena: 4) kemauan, 3) keterpanggilan, 2) nurani, 1) hidayah.
  • Menyebutnya dimulai dari nomor 4 karena yang tiga pertama tidak kelihatan, tidak bisa diuraikan.
  • Orang banyak yang bertitel, berkualitas, punya potensi, tapi kalau tidak punya kemauan maka tidak akan bisa mendirikan pondok.

 

  • Lebih baik mana; menjadi dosen, bertitel, lalu menjadi tokoh, baru membangun pondok, atau menjadi santri, mondok, lulus, menjadi tokoh, kemudian menjadi dosen?
  • Keduanya baik tapi kurang; karena yang pertama mendirikan pondok hanyalah pada sisa-sisa umurnya, dan yang kedua karena setelah menjadi tokoh kemudian dia lupa dengan pondok.
  • Apa yang bisa membuat santri lupa (dengan pondoknya)? Baju, jubah, titel di dunia.
  • Kenapa bisa melupakan pondok? Apa yang membuat lupa kepada Allah? Kepada pondok?

ما غرّك بربّك الكريم؟

  • Jangan lupakan Tuhanmu! Terutama karena predikatmu adalah sebagai santri.

 

  • Kalau tidak punya kemauan mendirikan pondok, lebih baik tidak usah. Kasihan santrinya.
  • Jangan mendirikan pondok karena tuntutan masyarakat, nanti bukannya jadi kiai tapi malah jadi pegawainya masyarakat.

 

  • Sekarang ini banyak yang bisa dibeli. Semua yang bisa dibeli dengan uang itu murah. Berapapun harganya, meskipun milyaran.
  • Gontor tidak bisa dibeli, karena Gontor tidak dijual! Inilah identitas dan jati diri Gontor.

ومن الناس من يشري نفسه ابتغاء مرضات الله

 

  • Doa yang terbaik adalah

اللهم أنت السلام ومنك السلام وإليك يعود السلام وأدخلنا الجنة دار السلام

  • Salaam: kedamaian, kesejahteraan, kerukunan, bahkan surga juga dinamakan dengan ‘Darussalam’.
  • Salam yang terbaik adalah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

  • Kala untuk kafir: السلام على من اتبع الهدى

 

  • Totalitas kita adalah: tidak ada jalan tertutup untuk menuju kesuksesan. Tidak ada jalan tertutup untuk terus membina umat.

 

  • Gontor tidak berekonomi praktis, tapi ekonomi yang mendidik. Gontor tidak berpolitik praktis, tapi tidak buta politik dan tidak bisa dipermainkan oleh politik.
  • Gontor bukan gerakan ekonomi atau sosial. Yang mengelola adalah santri, dan mereka tidak dibayar bahkan tetap membayar SPP. Karena mereka mengelola bukan untuk membesarkan diri, tapi untuk membesarkan pondok.

 

  • Kalau mau tahu Gontor, maka datanglah ke Gontor saat Ramadhan. Gontor tetap penuh kegiatan, bahkan setiap setelah Shubuh ada namanya ‘Kuliah Shubuh’. Itulah mengapa ada ungkapan, “Belum sah menjadi santri Gontor kalau belum merasakan mukim (ketika Ramadhan)”.

 

  • Kuliah Shubuh ini mahal sekali, maka beruntunglah bagi mereka yang bermukim di pondok. Kuliah Shubuh harus kita hidupkan terus.

 

  • Pondok ini mengajarkan kehidupan. Supaya diingat; أركان الدين: الإسلام، الإيمان، الإحسان. Tiga rukun itu, kalau salah satunya tidak tegak, maka akan ambruk.
  • Rukun pondok: kiai, santri, pelajaran, dan kehidupan. Bukan pondok namanya kalau tidak ada kehidupan. Santri-santrinya mau mabuk-mabukan, melanggar dll yang penting kiainya sudah mengajarkan.
  • 4 rukun utama itulah yang membentuk pondok. Adapun yang lainnya; masjid, rayon, dan sebagainya hanyalah sarana saja.

 

  • Tahun ini banyak keluarga pondok ataupun saudara muslim yang telah dipanggil oleh Allah SWT mendahului kita. Kita doakan semoga mereka husnul khotimah, dan kita yang ditinggalkan semoga bisa meneruskan amanah mereka.
  • Harus move on. Menangis boleh, tapi tidak boleh menangisi.zahrulmuhsinin

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

Kuliah Shubuh: Berbuatlah Berdasarkan Ilmunya

Kuliah Shubuh: Maknailah Kehidupan Untuk Perubahan!

 

Al-Ustadz Adib Budi Kusuma berpulang ke Rahmatullah

0

البقاء لله وحده
إنا لله وإنا إليه راجعون

Telah berpulang ke Rahmatullah Al-Ustadz Adib Budi Kusuma, S.Th.I. pada hari Kamis, 20 Sya’ban 1442/1 April 2021 pukul 19.28 WIB di Klinik Rogojampi, Banyuwangi.

Semoga almarhum husnul khotimah, diampuni segala dosanya, dan diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT. Allahumma Aamiin.

 

Info Pemakaman Alm. Adib Budi Kusuma, S.Th.I.

Jum’at, 20 Sya’ban 1442 / 2 April 2021

12.00-08.00: Almarhum diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Ngabar.

09.00-sebelum Jum’atan: Almarhum disemayamkan di rumah kediaman.

11.00: Almarhum diberangkatkan menuju Masjid Jami PMDG.

Setelah shalat Jum’at: Almarhum dishalatkan di Masjid Jami’ PMDG.

Setelah shalat Jum’at-selesai: Almarhum dimakamkan di Pemakaman PMDG.

 

Al-Ustadz Muhammad Sutikno Berpulang ke Rahmatullah

0

Berita Duka

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنا لله وإنا إليه راجعون

Telah berpulang ke Rahmatullah Al-Ustadz H. Muhammad Sutikno, B.A. pada hari Senin, 16 Sya’ban 1442/29 Maret 2021 pukul 16.50 WIB di RSU ‘Aisyiyah, Ponorogo.

Semoga almarhum husnul khotimah, diampuni segala dosanya, dan diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT. Allahumma Aamiin.

Untuk informasi selanjutnya segera menyusul.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sekretaris Pimpinan PMDG

Video Motivasi Terakhir Ustadz Sutikno

 

UJIAN TULIS AKHIR TAHUN (PROSES MENUJU KESUKSESAN)

0

DARUSSALAM (22 maret 2021), pagi. Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan kesuksesan, seperti pepatah dalam mahfudzot ini, dalam mencari ilmu kita harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mendapatkannya. Seluruh santriwati Gontor Putri kampus 2 berkumpul di di sahatu-taa-si untukmengikuti pembukaan  ujian tulis akhir tahun, dimulai dengan Taujihat dan pengarahan oleh Bapak Wakil pengasuh Al-Ustadz Umar Said Wijaya,M.Pd serta Wakil Direktur KMI Gontor Putri Kampus 2 Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz Lc. M.A.

            Ujian tulis ini dilaksanakan dari 22 Maret 2021-4 April 2021 dengan satu hari mencakup 3 pelajaran, serta di adakan dengan 2 pengawas dari ustdzah dan 1 pengawas dari santriwati kelas 6 di setiap ruang ujian. seluruh santriwati untuk fokus dalam belajar dan mengerjakan ujian tulis ini tanpa memikirkan suatu hal selain mata pelajaran dan tidak lupa untuk berdo’a dan menjaga kesehatan agar terhindar dari suatu hal yang tidak diinginkan dan tetap sehat wal afiyat.

            Maka persiapan yang ketat untuk menjawab soal ujian harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum datang nya masa ujian tulis. Karena sangat tidak memungkinkan kalau hanya dalam waktu semalaman mempelajari 3 mata pelajaran sekaligus.

            karena diadakan ujian tulis ini untuk penentuan kenaikan kelas dan peningkatan derajat santriwati dalam menuntut ilmu. Disini lah kita mengetahui bagaimana santriwati belajar dengan ijtihad dan ibadaha mereka yang meningkat beserta untum menambah ozon keberkahan di pondok ini.  Karena Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini

Pembukaan Ujian Tulis, Mengawali Perjuangan Santriwati

0

Gontor Putri Kampus 3 – Tepat pada hari Senin ( 22/04)  diadakannya pembukaan ujian tulis siswi kelas 1–5 KMI guna untuk mengawali perjuangan santriwati dalam melaksanakan ujian akhir tahun dan berlangsung pada pukul 06.00 WIB – 06.45 WIB.  Gontor selalu mengajarkan guru-guru dan santri-santrinya agar selalu memulai pekerjaan dengan niat yang baik. Maka seluruh kegiatannya selalu dimulai dengan niat dan doa beserta pengarahan dan nasehat dari bapak pimpinan ataupun diwakili oleh bapak wakil pengasuh masing-masing kampus.

Suasana santriwati pembukaan ujian akhir tahun

Acara ini dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri 3, Al-Ustadz H. Suwarno TM., S.Ag., beliau berkata, “ Perbanyaklah doa, perbanyaklah belajar, perbanyaklah istirahat, dan makanlah dengan secukupnya, karena apabila hanya makan saja yang kamu dapatkan hanyalah tarbiyyah jismiyyah saja, apabila keempat tersebut dilaksanakan dengan seimbang maka kamu akan mendapatkan tarbiyyah jismiyyah, tarbiyyah khuluqiyyah, tarbiyyah ruhiyyah, tarbiyah ‘aqliyah”, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bapak Wakil Direktur KMI Al-Ustadz Drs. Muhammad Fauzi, M.Ud. yang kemudian dilanjutkan dengan do’a mengharapkan akan kemudahan dan perlindungan dari Sang Kuasa. Selanjutanya sebelum berakhirnya pembukaan ujian akhir tahun, dibacakan arti tanda-tanda bel berbunyi. Seusai Pembukaan, santriwati memasuki ruang-ruang ujian sesuai dengan bangku dan ruangan yang telah dibagikan sebelumnya, di papan pengumuman panitia ujian. Waf-Azz

Kiai Gontor Rilis Lagu Baru; ‘Akankah Dunia Rela’

0

DARUSSALAM –Pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 yang telah merebak sejak akhir 2019 lalu merupakan salah satu dari banyak fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini. Tidak hanya berhenti pada pandemi saja, bahkan di tengah-tengah masyarakat yang sedang gencar menerapkan protokol kesehatan tersebut mereka dihadapkan dengan banyak fenomena yang kian berdatangan. Sebut saja gempa Sulawesi Barat, banjir Kalimantan, erupsi gunung berapi, serta berbagai macam bencana alam lainnya.

 

Dalam menyikapi bencana alam tersebut, Gontor ingin menyampaikan pesan penting kepada masyarakat luas. Semua bencana yang melanda akhir-akhir ini seakan menjadi ‘isyarat’ alam untuk manusia, bahwasannya mereka sudah terlewat batas. Manusia harus segera menyadari kesalahan serta kelalaiannya terhadap makhluk hidup lain serta alam sekitar, sehingga mereka dapat memperbaiki apa yang telah mereka rusak dan kembali ke jalan yang benar. Pesan itu pertama kali disampaikan melalui sebuah lagu ciptaan Kiai Gontor berjudul “Kembalilah”, yang rilis pada April 2020 lalu.

 

Kali ini Kiai Gontor, K.H. Hasan Hasan Abdullah Sahal, kembali merilis sebuah lagu yang berjudul “Akankah Dunia Rela”. Lagu ini adalah bagian kedua dari Kembalilah Trilogy, yang merupakan refleksi atas berbagai fenomena yang terjadi saat ini. Fenomena tersebut muncul untuk mengajak manusia supaya bersyukur atas segala nikmat yang telah diterimanya, meninggalkan segala kejahatan, kezaliman, maksiat dan dosa, serta memperbanyak berbuat kebaikan di muka bumi.

 

Produksi lagu dan video klip lagu ini melibatkan berbagai elemen dari berbagai kota serta negara. Lagu ini seolah mengajak pada kita untuk menyatukan langkah untuk bersama menghadapi tantangan global yang kita hadapi saat ini.

 

Dengan semakin dekatnya kita menuju bulan Ramadhan, lagu “Akankah Dunia Rela” ini sekaligus menjadi bahan renungan kita untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dengan momen puasa yang penuh pintu rahmat-Nya dan diikuti dengan perenungan atas nikmat-Nya, pesan dalam lagu ini diharapkan bisa menjadikan batu loncatan bagi kita agar meninggalkan kekhilafan yang selama ini telah dilakukan, baik sengaja maupun tidak sengaja, untuk kemudian kembali kepada fitrah penciptaan manusia yang sesungguhnya.zahrulmuhsinin

 

Official Music Video:

 

Related Articles:

Renungi Penyebab dan Solusi Corona, Kiai Gontor tulis lagu “Kembalilah”

Lagu dan Musik dari Kiai Gontor

Puncak Acara Siswi Akhir KMI Pekan Kreatifitas SantriwatiI

0

Gontor Putri Kampus 3 – Tepat pada hari Jum’at (18/10) pada pukul 20.00 WIB – selesai diadakannya Pekan Kreatifitas Santriwati (PKS) di Auditorium, yang merupakan puncak acara siswi akhir KMI kelas 6, Virtous Generation dengan tema Avengers. Acara ini diawali dengan sambutan bapak wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3, Al-Ustadz H. Suwarno TM., S.Ag. di dalam sambutannya bahwa dalam acara ini harus berdasarkan 4E, pertama elegant, yaitu harus tertata dengan rapi, kedua enjoyment dengan maksud sederhana, ketiga entertaintment, yaitu hiburan bukan untuk politik, keempat education dimaksud di sini apa yang kita lihat apa yang kita rasakan adalah pendidikan. Kemudian dibuka secara simbolis dengan memukul gong, karena gong adalah sebagian dari jantung kita karena semua akan bergetar. Santriwati Darussalam sangat antusias dalam melihat puncak acara siswi akhir KMI Virtous Generation.

Penampilan dari setiap klub-klub bagian di OPPM

            PKS bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas santriwati Darussalam sekaligus sebagai akhir penghujung acara siswi KMI kelas 6 di masa keorganisasian virtous generation. Di samping itu terdapat perlombaan Me and Mom yang telah diwakili oleh 3 Rayon yaitu Cordova B, Syiria 2B, dan Andalusia B. Juara 1 dalam perlombaan Me and Mom diraih oleh rayon Cordova B. Waf-Azz