Home Blog Page 116

Tingkatkan Pengetahuan dengan Program Kaderisasi Ulama (PKU) angkatan ke-14 Universitas Darussalam Gontor

0

Gontor Putri Kampus 3 – Kedatangan para tamu yang  luar biasa yaitu kaderisasi ulama yang berjumlahkan 48 orang dan diwakilkan oleh 9 orang bertepatan pada Jum’at (04/12) ke kampus kami di Aula Mini Gontor Putri Kampus 3. Acara ini berlangsung dengan hikmat mulai pukul 20.00 WIB – Selesai, serta dihadiri oleh seluruh mahasisiwi guru Gontor Putri Kampus 3. Untuk mengawali acara program kaderisasi ulama ini maka bapak wakil direktur KMI Al-Ustadz Drs. Muhammad Fauzi, M.Ud  memberikan sambutan bahwa “Islam sebagai sesuatu yang sakral maka dari perlu kita dalami pengetahuan dengan materi yang akan dijelaskan pada malam hari ini” yang kemudian dilanjutkan oleh dosen pembimbing program kaderisasi ulama Al-Ustadz Nofriyanto, M.Ag.

            Di dalam acara Program Kaderisasi Ulama terdapat moderator yaitu Al-Ustdzah Emas Rahayu, S.Pd.I, S.Sos, pembicara pertama yaitu Al-Ustadzah Apriyanti Kartika Agustin, S.Sos, dan pembicara kedua yaitu Al-Ustadzah Nunik Kurniawati, S.Pd.  Materi pertama yang disampaikan kali ini adalah Materialisme dan Problem Konsep Kekayaan dalam Ekonomi Kontemporer oleh Al-Ustadzah Apriyanti Kartika Agustin yang menjelaskan mengenai persoalan konsep kekayaan yang dipandang secara materialistis sebatas pada aspek harta dan kebendaan. Dan beliau menyebut kekayaan menjadi persoalan bermula pada paham kapitalisme yang mendudukkan kekayaan hanya sebagai kepemilikan yang terbatas pada pribadi semata. Dan materi kedua adalah Dekontruksi Feminisme Terhadap Institusi Keluarga telaah konsep Marital Rape oleh Al-Ustadzah Nunik Kurniawati, S.Pd yang menjelaskan mengenai Marital Rape lahir dari sebuah peradaban yang tidak memiliki aturan, sehingga asas yang digunakan dalam memandang institusi keluarga adalah asas kecurigaan, tidak mungkin ada perkosaan jika asas yang digunakan adalah kelembutan sebagaimana Islam telah mengatur bagaimana hubungan laki-laki dengan perempuan.

PERFOTOAN BERSAMA MAHASISWI GURU GONTOR PUTRI KAMPUS 3

            Setelah pemateri menjelaskan dan memaparkan materi dengan jelas kemudian moderator membuka sesi pertanyaan kepada mahasiswi guru Universitas Darussalam Gontor Putri Kampus 3 yang kemudian dijawab oleh pemateri secara singkat dan jelas. Sebagai penyempurna acara Program Kaderisasi Ulama (PKU)  terdapat epilog yang disampaikan oleh Al-Ustadz Nofriyanto, M.Ag. Waf-Azz

Ujian Tulis Siswa Akhir KMI: Perjuangan Panjang Penentu Kelulusan

0

GONTOR—Ahad (14/2) merupakan hari permulaan dimana siswa akhir KMI Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dihadapkan pada salah satu ajang penentu kelulusan mereka. Bagaimana tidak? Mulai pada hari itu, ujian tulis akhir dalam masa pembelajaran mereka di pondok ini resmi dimulai. Dibuka langsung oleh Direktur KMI, K. H. Masyhudi Subari, M.A., bertempat di Gedung Olah Raga (GOR). Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Pimpinan PMDG berikut Wakil Direktur KMI, dan juga guru-guru senior, serta asatidz pembimbing kelas 6.

Bersamaan dengan dilantunkannya kalimat “basmalah”, beranjaklah 713 siswa kelas 6 menuju tempat ujian tulis mereka masing-masing yang telah ditentukan oleh Panitia Ujian Siswa Akhir KMI. Tempat ujian terbagi menjadi dua yaitu, Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) dan Gedung Olah Raga (GOR), dengan pembagian kelas sebagai berikut: kelas 6-B s. d. 6-G bertempat di BPPM, sedangkan 6-H s. d. 6-S bertempat di GOR.

Ujian tulis ini melibatkan seluruh wali kelas 6, asatidz pembimbing, serta guru-guru tahun ke-6 ke atas, dan beberapa asatidz senior yang berlaku sebagai pengawas ujian di masing-masing tempat yang telah ditentukan. Ujian panjang ini berakhir pada hari Rabu (3/3), ditutup dengan sujud syukur bersama Pimpinan Pondok, lalu foto bersama di depan Masjid Jami’ PMDG.

Berakhirnya masa kepengurusan siswa kelas 6 KMI dalam Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Koordinator Gerakan Pramuka, serta sektor-sektor Non OPPM dan Instansi diharapkan dapat membuat mereka lebih fokus dan serius dalam menjalani ujian ini.

          Tak ada kegiatan selain ibadah dan belajar,“Sebaik-baik teman duduk adalah buku”. Kata mutiara ini terbukti faedahnya dari keseharian para siswa kelas 6 yang tak pernah lepas dari buku; mandi, makan, dari pagi, siang, sore, bahkan sampai larut malam pun buku tak pernah absen dalam genggaman tangan mereka. Selain daripada itu, ibadah, do’a, dan dzikir tak henti-hentinya membanjiri lisan dan hati mereka, dengan keyakinan bahwasanya mereka hanyalah hamba Allah SWT yang hanya bisa berusaha dan berdo’a. Seperti halnya petuah Trimurti yang tak bosan-bosannya ditanamkan dalam diri mereka, “Usaha tanpa do’a berarti BOHONG, dan Do’a tanpa usaha berarti SOMBONG”.

Semoga dengan adanya ujian ini, santri-santri kelas 6 KMI 2021 Virtuous Generation dapat keluar sebagai alumni yang siap mental dan ilmunya untuk mewujudkan cita-cita Trimurti, yaitu menjadi Mundzirul Qoum yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi identitas Gontori. Amiin… #abdur91

Belajar Malam Keliling Tingkatkan Kualitas Belajar

0

DARUSSALAM – Setelah berakhirnya seluruh kegiatan ekstrakurikuler para santri dan mendekati masa ujian semester kedua, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan belajar malam keliling di sekitar lingkungan pondok untuk para santrinya.

 

Belajar malam keliling ini bertujuan untuk mengintensifkan pengawasan belajar serta meningkatkan kualitas belajar mereka, agar mereka lebih fokus kembali dalam menghadapi ujian. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, diadakanlah pembukaan belajar malam keliling untuk para guru pada hari Sabtu (08/02) malam, yang bertempat di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

 

Pembukaan belajar malam keliling ini dimulai pada pukul 20.20 WIB yang dihadiri oleh Pimpinan PMDG, Direktur Kuliyatu-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI), serta seluruh dewan guru KMI. Acara tersebut dibuka oleh Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A. kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Pimpinan PMDG Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A..

 

Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa pengawasan guru terhadap belajar para santri memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka menghadapi ujian. “Faedah belajar malam keliling ini adalah: agar apa-apa yang kurang dipahami para santri ketika belajar di kelas dapat ditanyakan ketika belajar malam keliling.” Ujar beliau dalam sambutannya.

 

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Direktur KMI Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A.. Beliau menekankan bahwa kegiatan guru pada malam hari hanya ada 3K; kuliah (bagi yang masih memiliki kuliah, kerja (apabila ada tanggungan pada sektor bagiannya), dan selain kedua kesibukan itu diwajibkan untuk keliling (menghadiri belajar malam).

 

“Yang masih kuliah tidak ada alasan untuk meninggalkan perkuliahan, dan begitu pun sebaliknya. 3 hal ini harus seimbang. Maka pada malam hari selama masa ujian lisan ini guru-guru harus menyebar kepada anak-anak.” jelas beliau dalam pidatonya.

 

Beliau juga turut mengingatkan agar para guru turut aktif berkeliling membimbing para santri. Adapun bagi yang masih memiliki perkuliahan dihimbau untuk dapat menyegerakan diri bergabung dengan para santri dan mengawasi belajar mereka setelah usai dari ruang kuliah.

 

Kemudian acara berlanjut kepada pembacaan doa yang disampaikan oleh Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed dan ditutup oleh Al-Ustadz Masyhudi Subari.

 

Untuk meningkatkan pengawasan serta kualitas belajar para santri, selama berjalannya belajar malam keliling ini disediakanlah pojok-pojok materi (zawaya mawad) yang dibagi menjadi beberapa divisi; yaitu Kauniyah (pelajaran umum), Islamiyah (pelajaran keislaman), Lughowiyah (pelajaran bahasa) dan Tahfidz (pelajaran hafalan). Di sana, mereka akan langsung bertemu dengan para guru-guru yang memang ahli di bidangnya.

 

Para santri dalam mengikuti belajar malam keliling ini diperbolehkan untuk belajar di sekitar kawasan pondok dengan batas-batas yang ditentukan; yaitu gedung “Abadi” di wilayah barat selatan, menara Masjid Jami’ di wilayah barat utara, gerbang gedung Indonesia 1 di wilayah utara, gerbang gedung Asia pada wilayah timur, serta gerbang gedung satelit pada wilayah selatan. Pembatasan ini dimaksudkan untuk mempermudah para guru dalam pengawasan, serta mencegah para santri dari potensi berbuat pelanggaran.Dinulcahya

Related Articles

Anjuran Untuk Belajar dalam Islam dan Doa Sebelum Belajar

Meningkatkan Kualitas Belajar dengan Pelajaran Sore dan Latihan Pidato

Belajar Kitab Kuning dengan Kegiatan Fathu Kutub Turast Al-Islami

Tingkatkan Pemahaman Islam Melalui Praktik Manasik Haji

0

DARUSSALAM – Demi meningkatkan pemahaman para santri tentang ajaran-ajaran di dalam agama Islam, maka Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan praktik manasik haji. Praktik ini dikhususkan untuk anak baru, dengan tujuan untuk memperdalam materi yang sudah mereka pelajari di dalam kelas.

“Tujuan diadakan praktik manasik haji ini adalah untuk menekankan pemahaman pelajaran Fiqh yang telah diajarkan di dalam kelas, supaya para santri dapat lebih mendalami lagi pelajaran tentang haji secara praktik.” Al-Ustadz Mohammad Rohman Hadi selaku staf Kuliyatu-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI).

Kegiatan praktik manasik haji ini dimulai pada hari Sabtu (13/02), diadakan pada jam pelajaran pertama dan kedua untuk siswa kelas 1 KMI serta pada jam pelajaran ketiga dan keempat untuk siswa kelas 1 intensif. Kegiatan ini berlangsung selama satu pekan sesuai dengan urutan jadwal yang sudah ditentukan, dan berakhir pada hari Sabtu (20/02) pekan berikutnya. Pada hari terakhir, praktik manasik haji diikuti oleh santri baru yang tidak mengikuti manasik haji pada giliran kelasnya karena beberapa uzur berhalangan hadir.

Acara ini dilaksanakan ketika pelajaran pagi agar para santri lebih nyaman dan mudah dalam melaksanakan kegiatan, serta agar suasana tidak terlalu panas. Penyesuaian tempat praktik manasik haji diatur sedemikian rupa oleh panitia sehingga sesuai dengan lokasi dan denah di tanah suci, agar menjadi gambaran yang cukup untuk para santri. Seluruh peserta yang mengikuti praktik manasik haji pun menggunakan baju ihram yang telah disediakan panitia.

Sebelum itu, para guru pengajar pelajaran Fiqh kelas 1 dan 1 intensif menghadiri kumpul koordinasi untuk mendapat pengarahan yang cukup terkait pelaksanaan praktiknya. Mereka dibimbing dengan sebaiknya-baiknya, diajari tentang tata cara yang ada dan berlaku dalam pelaksanaan haji sesungguhnya guna menyamakan serta memperdalam pemahaman. Para santri pun juga sempat menyaksikan bagaimana pelaksanaan rentetan ibadah haji bersama-sama, yang dilaksanakan satu hari sebelum mereka menjalankan praktik dan bertempat di Masjid Jami’ lantai 1.DinulCahya

Related Articles

Anjuran Untuk Belajar dalam Islam dan Doa Sebelum Belajar

Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyah (KMI) Cetak Guru Gontor yang Unggul dan Berkualitas dengan Al-Tarbiyah Al-Amaliyah

Ukhuwwah Islamiyyah; Tumbuhkan Persatuan dan Cinta

Senyummu, Ibadahmu

0

Hikmah – Suatu pekerjaan yang sangat sederhana dan mudah dilakukan, namun besar nilainya. Sebuah tindakan yang terkadang kita melupakannya, tetapi sangat berarti bagi orang lain. Itulah sebuah senyuman. senyummu tidak memerlukan tenaga yang besar atau pun harta dan jabatan yang kita miliki. Ia hanya memerlukan keikhlasan dari hati para pelakunya, yang dapat menularkan energi positif serta menebarkan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarnya.

 

Tersenyum tidak akan membuat kita rugi atau pun malu; melainkan sebaliknya, jika kita selalu murah senyum kepada orang lain maka akan banyak orang yang ingin berteman dengan kita. Karena tersenyum membuat mereka percaya bahwa kita dapat membuat mereka nyaman meski hanya dengan berada di sisi kita.

 

Seperti halnya seorang ibu. Jika ia menemukan anaknya sedang menangis, maka ia akan memberikan kasih sayang dengan penuh kecintaan. Ia akan menghibur anaknya dengan sebuah senyuman, agar anaknya merasa nyaman dan tidak bersedih kembali. Karena senyuman dapat mendatangkan ketenangan kepada orang lain.

 

Dalam Islam sendiri, kita dianjurkan untuk memperbanyak senyum karena senyum itu sendiri merupakan sebuah ibadah. Setiap kebaikan yang kita berikan merupakan ibadah; dan salah satunya adalah dengan sebuah senyuman. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ وَإِنَّ الْمَعْرُوْفَ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ وَأَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إِنَاءِ أَخِيْكَ

Artinya: Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Setiap kebaikan adalah sedekah. Sesungguhnya di antara kebaikan adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah tersenyum, dan menuangkan apa yang tersisa di embermu dalam bejana saudaramu. (H.R Tirmidzi)

 

Sebuah kebaikan tidak selalu memerlukan sebuah tindakan yang besar. Kebaikan bahkan dapat ditunaikan meski dengan tindakan yang kecil seperti senyummu. Rasulullah bersabda, diriwayatkan dalam hadist Muslim, yang berbunyi:

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

 

Artinya: Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikit pun, meskipun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. (H.R. Muslim)

 

Senyum juga merupakan salah satu dari sifat Rasulullah SAW. Beliau selalu murah senyum bahkan terhadap orang kafir atau pun selain umat Islam. Dijelaskan dalam hadisnya:

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: مَا حَجَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ، وَلاَ رَآنِي إِلاَّ ضَحِكَ‏

Artinya: Dikisahkan oleh Jarir bin Abdullah: Rasulullah SAW tidak pernah menolak untuk menerima saya sejak saya memeluk Islam, dan setiap kali ia melihat saya, dia akan tersenyum (H.R. Bukhari)

 

Dengan tersenyum, kita juga dapat menjaga sikap kita agar dapat menjadi lebih baik sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Demikian pula dalam menanggapi hal-hal yang lucu, Rasulullah tidak mencontohkan untuk menyikapinya dengan tertawa terbahak-bahak, namun cukup dengan sebuah senyuman.

حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ جَزْءٍ، قَالَ مَا كَانَ ضَحِكُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلاَّ تَبَسُّمًا  

Artinya: Dikisahkan oleh Abdullah bin al-Harits bin Jaz’in: Tidaklah Rasulullah SAW tertawa kecuali dengan senyuman.

 

Dengan senyummu, secara tidak sadar telah memberikan energi positif kepada orang-orang di sekitar kita, dan menjadikan mereka merasa senang lagi bahagia. Hal ini sebagaimana yang dipaparkan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi yang berbunyi:

 

Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan”. (kitab “Tuhfatul ahwadzi” no. 6 hal 75-76). Ad-Dien.

Related Articles

Kiai Akrim: “Tujuan Utama Dari Pernikahan Adalah Ibadah”

Rentetan Kegiatan Hari Raya Ibadah Qurban Berjalan dengan Lancar

Mengembangkan Kemampuan Beribadah, FKTMD-PP. IKPM Adakan Pelatihan Adzan, Imamah, dan Tahsinul Qira’ah

Menjadi Ahli Bahasa Arab dan Ahli Agama Melalui Kitab Kuning

0

Gontor merupakan lembaga pendidikan islam yang sangat memperhatikan akan kualitas keilmuan santrinya, bukan hanya dalam bidang umum saja namun dalam bidang agama juga sangat diperhatikan. Bahasa yang digunakan oleh PMDG sebagai bahasa resmi mengajar adalah bahasa arab dan inggris kecuali beberapa materi umum yang berbahasa Indonesia. Untuk memperluas wawasan mengenai bahasa arab dan juga keilmuan keagamaan, Gontor mewajibkan santri-santrinya untuk bisa membaca dan memahami kitab kuning sehingga setiap tahunnya PMDG selalu mengadakan acara fathul kutub untuk kelas 6 dan kelas 5, untuk siswi kelas 6 diadakan diawal tahun sedangkan untuk siswi kelas 5 diadakan diakhir tahun.

            Tepat pada hari Ahad 03 Januari 2021 telah diadakannya acara Fathul Kutub bagi seluruh siswi KMI kelas 5 Gontor Putri Kampus 3 yang bertempat di Auditorium. Acara ini dibuka oleh Al-Ustadz Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed selaku Pimpinan PMDG, dengan metode daring atau online melalui video conference yang disiarkan langsung dari PMDG Kampus Pusat. Fathul Kutub siswi kelas 5 ini berlangsung selama 5 hari dimulai dari hari Ahad (2/1) hingga hari Kamis (7/1) sebelum diadakannya pembukaan dengan Pimpinan PMDG Panitia FK siswi kelas 5 Gontor Putri Kampus 3 telah mengadakan taujihat fathul kutub bagi seluruh kelas 5 beserta pembimbing FK. Kegiatan ini dibuka dengan pengarahan beberapa materi FK seperti: Aqidah/Tauhid, Hadits, Fiqh, dan Tafsir

            Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok, Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. menyampaikan tentang pentingnya belajar Al-Qur’an dan Hadits. “Buku-buku baru yang ilmiyah itu ada masa kadaluarsanya, tidak lagi berguna jika sudah berkembang. Tetapi Al-Qur’an dan kitab-kitab kuning itu semakin lama semakin benar isinya.” tutur Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed.

            Pada kegiatan ini seluruh siswi kelas 5 dituntut untuk dapat membaca dan memahami kitab kuning dan mampu menjelaskan materi yang telah mereka pahami ke teman-teman sekelompok mereka dengan baik.

            Semoga dengan adanya acara ini dapat menjadikan santriwati-santriwati gontor yang ahli bahasa arab dan ahli ilmu agama, sehingga dapat menjadi mundzirul qoum yang bermanfaat untuk masyarakat seperti yang diharapkan oleh Trimurti, aamiin. Zaqila_92

Praktek Mengajar (‘Amaliyatu at-Tadris): Pahami Cara Mengajar Yang Baik

0

Di Gontor, seluruh siswinya dididik agar mampu menjadi pendidik dan Mungdzirul Qoum yang mampu menyampaikan kebenaran. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan Praktek Mengajar yang dikhususkan bagi seluruh siswi KMI kelas 6. Acara berlangsung selama 12 hari, dimulai hari Sabtu-Rabu (16-27/1). Sebelumnya, siswi KMI kelas 6 telah diberikan pengarahan serta ujian Tarbiyah Amaliyah yang diharapkan dapat memahamkan mereka cara-cara mengajar yang baik sebelum nanti melangkah kepada praktek mengajar. Pada hari pertama (16/1) diaksanakan praktek mengajar perdana oleh 3 orang siswi KMI kelas 6 dengan mata pelajaran Muthalaah kelas 2dengan judul Az-Zhra. Mereka adalah:

1. Alfayza Rachma Azmia                  6B       di Auditorium

2. Syafira Hasna Mufida                     6C       di Aula Mini

3. Nabila Fatihatunnada                     6D       di Aula Gedung Makkah

Dalam praktek mengajar ini, siswi kelas 6 KMI yang terdiri dari 403 siswi dibagi ke dalam 30 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 13-14 siswi. Siapapun yang mendapat giliran melaksanakan praktek mengajar, maka anggota kelompoknya yang tidak mendapat giliran berdiri sebagi evaluator. Hasil evaluasi akan dibacakan pada pelajaran Naqd yang dipandu oleh Ustadz/ah pembimbing. Dalam pelajaran Naqd, yang dievaluasi adalah langkah-langkah pengajaran yang dilaksanakan oleh siswi kelas 6, sudahkah ia melaksanakan langkah-langkah denagn baik sesuai urutan langkah-langkah yang tertulis atau melaksanakannya secara acak atau malah meninggalkan langkah-langkah tersebut. Selanjutnya yang dievaluasi adalah materi pelajaran yang diajarkan, sudahkah ia menjelaskan materi denagn benar atau belum. Yang ketiga yang dievaluasi adalah keadaan siswi kelas 6 ketika melaksanakan praktek mengajar di dalam kelas, apakah terlihat gugup, kurang senyum dan sebagainya. Terakhir, yang menjadi bahan evaluasi adalah bahasa. Apakah sudah benar bahasa yang diucapkan, harakatnya sudah benar atau salah dan sebagainya. Diharapkan dengan ini siswi mampu untuk mengoreksi, mau dikoreksi dan dapat introspeksi diri, sehingga mampu mengambil evaluasi dan menjadikan cara mengajarnya lebih baik dari sebelumnya.

Sebelum melaksanakan praktek mengajar, para siswi harus melakukan persiapan yang matang, mulai dari memahami langkah-langkah dan materi yang akan diajarkan, membuatan I’dad lalu mengajukannya kepada pembimbing, berkonsultasi dengan Ustadzah pengajar asli, mempersiapkan media pembelajaran dan melalukan revisi penulisan I’dad jika terdapat kesalah dalam penulisannya. Dalam mempersiapkan itu semua, para siswi kelas 6 KMI diberi waktu 3 hari sebelum hari H praktek mengajar.

Berbagai eksperi terlihat diwajah para siswi kelas 6 KMI usai melaksanakan praktek mengajar ini. ada yang keluar kelas lalu meneteskan air mata, ada yang tersenyum lega dan ada pula yang terlihat sedih karena melupakan beberapa langkah pembelajaran.

Dari ini semua, diharapkan seluruh siswi kelas 6 KMI akhirnya paham bagai mana cara mengajar yang baik sehingga tujuan utama tadi dapat tercapai.Dzakiyah

Hari Akhir masuk KMI Bukanlah Epilog, melainkan Prolog dari sebuah Perjuangan.

0

Mantingan – Pada Rabu (03/03) yang lalu, merupakan hari terakhir berjalannya kegiatan belajar-mengajar bagi siswi KMI kelas 1-5 dan juga hari terakhir Ujian Tulis bagi Siswi akhir KMI kelas 6. Sejatinya, hal ini bukan sebuah akhir bagi mereka dalam berjihad, melainkan sebuah awal perjuangan untuk berjihad dan mempertanggung jawabkan ilmu yang telah mereka dapatkan selama masa menuntut ilmu.

Dikesempatan yang sama, pada jam 10.00 WIB yang beralokasikan di Masjid, kegiatan penutupan belajar mengajar disusul dengan adanya pembagian nilai hasil ujian semester pertama milik santriwati kelas 1-5. Dengan dihadiri oleh seluruh santriwati, Asaatidz dan Ustaadzat. Acara ini disambut dengan pidato yang disampaikan oleh Al-Ustadz Fairuz Subakir Ahmad, M.A selaku Direktur KMI Gontor Putri Kampus 1. Pada pidatonya beliau mengucapkan rasa syukur dengan hasil nilai dari para santriwati. Adapun hal terpenting yang beliau sampaikan dalam pidatonya:

“Tahun ini merupakan tahun Jiddiyyah karena secara umum nilai terus naik dengan persentase kenaikan berkisar 12,8%”. Kemudian, sambutan dilanjutkan oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto, M.Pdi selaku Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 yang berisi rasa terimakasih kepada para santriwati karena telah berjuang dan bersabar dalam menuntut ilmu selama ini.

Atmosfer Khidmat yang menyelimuti saat pembagian nilai hasil ujian semester pertama (untuk kelas 1-5 KMI)

Berakhirnya kegiatan belajar-mengajar di Pondok bukanlah sebuah epilog, melainkan awal cerita baru dari sebuah perjuangan. Sebuah gerbang baru untuk menguji apa yang telah dipelajari oleh para santriwati, karena hakikat menuntut ilmu adalah memanfaatkan ilmu yang telah didapat. Ditambah, ujian merupakan sebuah cermin (alat intropeksi diri), bukan hanya bagi santriwati saja namun cermin bagi para pendidik.

“Kesuksesan ujian merupakan akumulasi keberhasilan semua pihak” Begitulah petuah yang selalu digaungkan oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto, M.Pdi mengenai ujian. Inilah Gontor, dengan identitasnya sebagai Lembaga Pendidikan yang terus bergerak, dinamis, kreatif, dan terarah.

-ama

Training Organization Pengurus OPPM dalam Pembentukan Karakter Siswi KMI Kelas 5

0

Gontor Putri Kampu 3 – Sabtu (9/1) di Auditorium Gontor Putri Kampus 3 diadakannya Training Organization yang merupakan kegiatan tahunan yang diadakan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 yang bertujuan guna mencetak kader umat yang berprinsipkan “Siap Memimpin dan Siap Dipimpin”.  Dengan pergantian pengurus Oppm lama ke pengurus Oppm baru ini menjadi awal perjuangan kelas 5 KMI guna melatih diri menjadi sosok yang bertanggung jawab  dalam menjalankan sebuah amanah. Dalam organisasi ini anggota kelas 5 KMI khususnya pengurus Oppm dituntut untuk selalu dapat menjadi panutan bagi anggota-anggotanya, teman-temannya dan bagi dirinya sendiri.

 Training Organization berlangsung dengan dihadiri oleh seluruh anggota pengurus Oppm baru dan Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz H.Suwarno TM, S.Ag . Dan acara ini berfungsi dalam pembentukan-pembentukan karakter kelas 5 dan bimbingan untuk menjalankan amanah yang telah diberikan dalam berorganisasi khususnya dalam Oppm.  Training Organization ini diawali dan diakhiri dengan do’a oleh sambutan Bapak Wakil Pengasuh Al Ustadz Suwarno TM, S.Ag. MeylaAzani

Mengestafetkan perjuangan siswi akhir KMI dengan Pengarahan Pelajaran Sore

0

Gontor Putri Kampus 3 – Setelah dilantiknya Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern  (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) dari pengurus lama, itulah awal perjalanan kelas 5 KMI dalam mengestafetkan perjuangan dalam menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas laihan pidato.Tepat pada tanggal 8 Januari 2021 diadakanya Pengarahan pelajaran sore bagi siswi kelas 5 KMI melalui Afternoon Lesson Advisory Council (ALAC) dan Public Speaking Advisory Council (PUSDAC) di Auditorium Gontor Putri Kampus 3 dan berlangsung pada pukul 20.00 WIB – selesai. Dikarenakannya persiapan Ujian siswi akhir KMI maka harus adanya generasi selanjutnya yang menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas latihan pidato. Acara ini dihadiri oleh seluruh siswi KMI kelas 5  dan guru pengajar pelajaran sore. Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mengadakan taujihad atau pengarahan disetiap acara dengan tujuan supaya santriwati dapat memahami peraturan- peraturan disetiap acara sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan khusunya dalam menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas Latihan pidato.

            Acara ini dilanjutkan dengan tauzi’amal yaitu dengan menyebutkan nama-nama kelas 5 KMI beserta mata pelajaran untuk pengajar pelajaran sore yang telah tercantum.  Waff-Azz