Home Blog Page 128

Public Speaking Contest : Tingkatkan Mentalitas Santri Dalam Berpidato

0

Gontor-Public Speaking Contest (PSC) adalah lomba pidato antarsantri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) bertujuan untuk melatih mental dan keberanian dalam berbicara menggunakan tiga bahasa, Bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Al-Ustadz Eko Nur Cahyo, M.Pd.

Kelas 3 Int dan 4 selaku panitia acara pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena mereka harus menyelenggarakan dua acara sekaligus yang pertama PSC kelas 1-4 yang telah berlangsung pada Selasa, 15 Desember 2020 dan yang kedua untuk kelas 5 yang akan diselenggarakan pada Ahad, 20 Desember 2020 bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

Adapun pemenang lomba PSC kelas 1-4 adalah sebagai berikut :

Bahasa Arab :

  1. Muhammad Firjatullah 4-C                 930
  2. Hambali Rafi Muzakki 3 Int B             870
  3. Akbar Habib Ritonga 3 Int G               850

Bahasa Inggris :

  1. Ahmad Ziaulhaq Anaser 3 Int F          860
  2. Muhammad Shaddam 3 Int B             860
  3. Rais Muhammad 2-E                            830

Bahasa Indonesia

  1. Deni Nurhadi 3 Int B                            1350
  2. Bahrul Hikam 1-E                                 1290
  3. Fauzan Yahya 3 Int D                           1230

 

 

Acara ini tidak hanya mengandung perlombaan tetapi juga terdapat hiburan dari Darussalam Musicians (Dams) Family yang membawakan lagu “A Million Dreams” serta beberapa hiburan lainnya.IAbuFariz

Scout Party merupakan Puncak Acara Kepramukaan

0

MANTINGAN- Dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Desember 2020. Acara dibuka oleh sambutan dari Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2, K.H. Umar Said Wijaya, M. Pd. Acara tersebut diikuti oleh Gugus Depan Gontor Putri Kampus 2 yang terdiri dari 8 Gugus Depan. Tak hanya para Andika Darussalam yang mengikuti acara tersebut, kelas 5 sebagai para Pembina Gugus Depan juga berpartisipasi dalam acara tersebut. Ada Berbagai macam perlombaan yang berbau tentang kepramukaan dapat ditemukan di acara tersebut. Ada juga penampilan dari Gugus Depan, yaitu Semaphore Dance, Drama Musical of Scouting, dll.

Dalam acara Scout Party ini, beberapa Gugus Depan mendapatkan penghargaan untuk masa bakti 2020-2021/1441-1442. Adapun hasil rekapitulasi Gugus Depan yang mendapatkan kejuaraan dalam perlombaan Scout Party sebagai berikut:

  • Juara Umum: Gudep 09-150 dengan Ketua Gudep Kautsar Jilan Roqiyah Nur Amira (6D)
  • Juara Favorit: Gudep 09-146 dengan Ketua Gudep Iftitah Joes Mediana (6C)

Para Andika Darussalam sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Karena dari sini mereka dapat memahami arti Andika Pramuka yang baik. nadila

Kunci Sukses Pelaksaan Ujian di Gontor

0

Kegiatan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) terus berjalan, pondok tetap dinamis, istiqamah berada di atas nilai-nilai dan tidak keluar dari rel yang diwariskan oleh Trimurti Pendiri Pondok. Nilai-nilai tersebut selalu dijaga, dan disampaikan dalam setiap kegiatan yang berjalan di PMDG.

Tidak terasa kegiatan-kegiatan di semester pertama sudah terlewati, selesainya Ujian Lisan merupakan tanda dimulainya Ujian Tulis akan segera dimulai. Tepat pada hari Senin (19/10) dilaksanakan Pengarahan Ujian Tulis Semester 1 di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal, turut hadir dan memberikan pengarahan di hadapan seluruh guru dan siswa akhir KMI.

Sebelum acara dimulai, Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A. selalu memberikan pertanyaan perihal tata tertib dalam bertugas sebagai pengawas ujian kepada segenap siswa akhir KMI. Selain itu, Kiai Masyhudi juga memberikan pengarahan kepada seluruh guru KMI tentang kunci sukses pelaksanaan ujian tulis di Gontor, sedikitnya ada 3 aspek yang harus dilaksanakan oleh setiap pengawas, yaitu Jiddiyyah (kesungguhan), Diqqah (Teliti), dan Itqan (Tekun).

Inilah salah satu keunikan di PMDG, adanya pengarahan sebelum pelaksanaan di setiap rutinitas di PMDG, hal ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengingatkan kembali hal penting yang harus dijalankan dalam setiap kegiatan.

SOPM EXPO 2021 ( Penghujung Acara dalam Organisasi Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor (OPPM)

0

Mantingan, (Jum’at, 11 Desember 2020) Seperti yang kita tahu, jika Pondok tak pernah berhenti dalam meningkatan kreatifitasan santriwati dan menguatkan mental santriwati dalam menunjukkan bakat yang mereka punya, dengan itu diadakan SOPM EXPO dalam rangka Acara ini sebagai penutup Organisasi Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor (OPPM) 2021.

Perlombaan yang di tampilkan  antar angkatan yaitu: 3 Intensif drama musikal, kelas 4 fashion dance, kelas 3 nasyid, kelas 2 Tari-menari, kelas 1 sholawat Abu Nawas, kelas 1 Intensif Sholawat.

Selain persembahan acara yang  ditampilkan oleh angkatan, acara ini juga digelar di depan rayon Syanggit dan Saudi 2 dengan dibukanya stand-stand disetiap departemen dan masing masing bagiannya dengan beberapa bazar makanan, pakaian, dan karya seni lainnya. Setiap bagian OPPM mengadakan perlombaan Di setiap stand masing masing dalam meramaikan acara ini. Warga Darussalam pun berbondong bondong menghampiri apa yang mereka cari, hingga penghujung acarapun datang pada pukul 12.30 WIB.FANI

Kiai Akrim: “Tujuan Utama Dari Pernikahan Adalah Ibadah”

0

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dengan dinamikanya, terus mengawal dan menjaga nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh Trimurti Pendiri Pondok kepada generasi penerus setelahnya, semua itu berjalan secara turun-temurun tanpa ada perubahan sedikitpun, adapun salah satu nilai yang selalu dijaga oleh PMDG ialah Kaderisasi yang terdapat pada Panca Jangka PMDG.

Tepat pada (20/10) lalu, salah satu kader PMDG, Al-Ustadz Romi Fadlurrahman, Lc. bin Al-Ustadz H. Imam Shobari, S.Ag. melaksanakan pernikahan dengan Al-Ustadzah Tesa Mellina Binti Masbudi, di kediaman calon istri yang beralamat di Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Walimatul ‘Ursy ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok, K.H Akrim Mariyat, Dipl.Ed.

Kiai Akrim menyampaikan, bahwa tujuan pernikahan bukan hanya membangun keluarga yang bahagia, tetapi tujuan utama dari pernikahan adalah ibadah.

Setelah melangsungkan acara Walimatul ‘Ursy di kediaman mempelai putri, rombongan PMDG mengadakan silaturahim di PMDG Kampus 4, Banyuwangi bersama Wakil Pengasuh, Al-Ustadz H. M. Syuja’i, S.Ag.

Hikayat Jubah Imam Shalat Jum’at Di Masjid Jami’ Gontor

0

Ketika kita melaksanakan shalat Jumat di Masjid Jami’ Gontor, tentu kita akan mendapati sang Imam mengenakan jubah dan ghutrah yang dipasang di kepala. Itulah K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sekaligus putra dari salah satu Trimurti Pendiri PMDG, K.H. Ahmad Sahal – semoga Allah meridhoi keduanya–.

Jujur saja, sampai cerita ini saya dengar, saya masih terheran-heran dan bertanya-tanya. Mengapa beliau selalu mengenakan jubah saat mengimami shalat Jumat? Padahal biasanya style santri Gontor saat shalat, seperti yang kita tahu: Sarung, peci hitam, kemeja, dan kadang memakai jas pula. Lalu mengapa para santri tidak memakai jubah seperti imam shalat jum’at? Pasti ada alasan di balik ini.

Kala Masjid Jami’ Gontor sedang dalam masa pembangunan, Kiai Ahmad Sahal pernah bergumam yang kira-kira redaksinya begini:“Masjid sebesar dan semegah ini, kalau imamnya pakai jubah bagaimana ya?” Wajar saja hal itu terucap karena kewibawaan Masjid Jami’ Gontor. Bisa jadi kala itu, Masjid Jami’ Gontor adalah masjid terbesar dan termegah se-kawasan Ponorogo.

Akan tetapi, Allah berkehendak lain. Allah sudah terlanjur rindu dengan wali-Nya yang bersahaja itu. Seakan-akan sudah waktunya untuk menikmati keindahan alam surga yang abadi. Kiai Ahmad Sahal dipanggil oleh Yang Maha Kuasa sebelum Masjid Jami’ Gontor diresmikan. Beliau yang dikisahkan sering memandangi pembangunan masjid pun akhirnya belum sempat menjadi imam di situ. Namun, meski begitu, beliau sudah lenggah  dan tersenyum di sisi Allah, kekasihnya.

***

Sayang seribu sayang. Sebenarnya ada satu keinginan Kiai Ahmad Sahal sebelum wafatnya. Yaitu bertemu dengan anak kesayangannya yang bernama Hasan Abdullah Sahal atau akrab dipanggil Hasan. Ialah yang nantinya akan menjadi khalifah atau pengganti beliau dalam memimpin PMDG. Nantinya, Hasan pula yan ditunjuk untuk jadi pemangku masjid, sesuai wasiat ayahnya.

Tatkala malaikat juru pati akan uluk salam ke hadirat Kiai Ahmad Sahal, beliau memandangi kitab-kitab milik Hasan muda yang ditata rapih di kamar beliau. Kitab-kitab itu dibawa dari Madinah saat Hasan masih belajar di Kota Nabi. Kiai Ahmad Sahal juga memandangi foto Masjid Jami’ yang dipasang di dinding kamarnya. Beliau tak dapat bangkit dari tempat tidurnya, karena akan bersiap menyambut kedatangan malaikat juru pati. Seakan-akan beliau dijemput untuk bertemu kehadirat Ilahi Rabbi.

Sebetulnya, beliau sangat rindu dengan anaknya, Hasan. Akan tetapi, Hasan muda masih berada di Mesir. Jarak antara Mesir-Jawa sangat jauh. Transportasi pun tak semudah dan secepat sekarang. Ingin rasanya beliau cepat bertemu, namun keadaan tak mengizinkan. Sudahlah. Malaikat juru pati sudah lama menunggu. Kiai Ahmad Sahal pun lantas berkata:

“Ora iso ndelok bocahe, tak ndelok kitabe!”

Tidak bisa melihat orangnya, aku lihat kitabnya saja!

Itulah ungkapan cinta dan rindu seorang ayah kepada putranya. Apa yang bersangkutan dengan anaknya, seperti kitabnya saja, itu sudah dianggap seperti orangnya. Dengan melihat kitabnya saja, sudah seperti melihat pemiliknya.

Tak lama, malaikat juru pati mendatangi Kiai Ahmad Sahal yang sudah siap bertemu Rabb-nya. Beliau diantar menuju singgasana yang telah disiapkan Tuhan bagi para kekasih-Nya.

السلام عليك يا سيدي ورحمة الله وبركاته

Salam sejahtera dan berkah Allah untukmu, wahai Junjunganku!

***

Diriwayatkan, Hasan muda akhirnya pulang ke Gontor. Rasa rindu bertemu jasad ayahnya pupus karena yang ia temui hanya nisannya. Kiai Ahmad Sahal sudah berada di dalam bumi, meski ruhnya sudah ada di sisi Allah.

Tak dapat dibayangkan rasa sedih dan pilu yang menimpa ayah dan anaknya yang sama-sama wali itu. Sang ayah ingin bertemu anaknya untuk terakhir kali, namun Allah sudah kadung rindu. Sang anak juga begitu. Ingin bertemu ayahnya, namun sudah terlambat.

Oleh karena itu, untuk memenuhi dan mengenang keinginan sang ayah, saat K.H. Hasan Abdullah Sahal menjadi imam shalat Jumat di Masjid Jami’ Gontor, beliau tidak pernah lupa mengenakan jubah dan ghutrah.

Kira-kira begitulah hikayatnya. Sebuah hikayat yang dikisahkan langsung oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal saat perkumpulan guru KMI pada Kamis, 17 September 2020 di Aula Rabitah PMDG.

 

Oleh : Abdullah Nafi

Gontor, 3 Safar 1442/20 September 2020

PEMBAGIAN RAPORT

0

PEMBAGIAN RAPORT

Mantingan (Ahad, 29 November 2020) Kesyukuran Atas nikmat Allah yang selalu kita dapatkan, Semangat ujian awal tahun tidak akan luntur, ujian dapat terlaksana dengan lancar, walaupun tidak ada perpulangan 10 hari untuk seluruh santri gontor putra maupun putri. Setelah Usaha dan kerja keras para santri dalam mengerjakan soal ujian, dilanjutkan dengan pengoreksian lembar jawaban masing-masing pengajar pelajaran tersebut.

nilai didalam raport merupakan nilai murni dari santriwati, tanpa adanya rekayasa sekalipun. Dan untuk wali santri, akan dikirimkan salinan raport oleh panitia ujian, agar walisantri mengetahui bagaimana keadaan dan perkembangan putri mereka.

Datang dimana hari pembagian raport, sebelum pembagian raport Pengarahan dan evaluasi oleh Bapak wakil Pengasuh di tempat perkumpulan pada jam pelajaran 3-4 dan diteruskan pada jam pelajaran 5-6 oleh masing masing wali kelas di dalam kelas. Diharapkan setelah pembagian raport Santriwati lebih giat lagi dalam belajar dan memperbaiki nilai yang tidak memuaskan dan mempertahankan nilai yang baik. FANI

Adapun juga diumumkan Rekapitulasi Juara Lomba Jadwal antar kelas :

Angkatan kelas 1

juara ke 1: kelas 1B Al-Ustadazah Tuti Alawiyah

Juara ke 2 : Kelas 1D Al-Ustadzah Audria Neviezka

Juara ke 3 : Kelas 1i Al-Ustadzah Dwi kurnia

Angkatan kelas 2

Juara 1 : Kelas 2H Al-Ustadzah Hasya An Umillah Lathifah

Juara 2 : Kelas 2D Al-Ustadzah Mulya Fantika

Juara 3 : Kelas 2i A;-Ustadzah Manazil Putriana

Angkatan kelas 3

Juara 1 : Kelas 3D Al-Ustadzah Ma’rifatun Nur

Juara 2 : Kelas 3B Al-Ustadzah Dwi Aprilia

Juara 3 : Juara 3F Al-Ustadzah Qurrota A’yun

Angkatan kelas 4

Juara 1 : 4E Al-Ustadzah Lutfiah Firdaus,S.Pd

Juara 2 : 4C Al-Ustadzah Nurfadilla Eka

Juara 3 : 4F Al-Ustadzah Dyah Purnama Ketty

Angkatan Kelas 1 Intensif

Juara 1 : Kelas 1 Intensif G Al-Ustadzah Mega Melani

Juara2 : Kelas 1 Intensif F Al-Ustadzah Cava Billah

Juara 3 : Kelas 1 Intensif E  Al-Ustadzah Nabila Rahmatillah

Angkatan Kelas 3 intensif

Juara 1 : Kelas 3 Intensif D Al-Ustadzah Jannita Nanda

Juara 2 : Kelas 3 Intensif B Al-Ustadzah maya Firdayanti

Juara 3 : Kelas 3 Intensif C Al-Ustadzah Siti Nur Aini

Angkatan Kelas 5

Juara 1 : Kelas 5B Al-Ustadz Zakky Mubarok, S.Pd

Juara 2 : Kelas 5D Al-Ustadzah  Maulida Sholichatin,S.Ag

Juara 3 : Kelas 5G Al-Ustadzah Khusna Inayatillah

Angkatan Kelas 6

Juara 1 : Kelas 6B Al-Ustadz Umar Said Wijaya,M.Pd

Juara 2 : Kelas 6C Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, M.A

Juara 3 : Kelas 6D Al-Ustadz Imam Kalimi,S.Ag

Workshop PKU Mewujudkan Mahaguru Berwawasan Luas

0

MANTINGAN – (04/12/20) Al-ma’hadu la yanaamu abadan. Kalimat ini rasanya tepat sekali untuk menggambarkan hari Jumat lalu. Setelah melewati dua hari masa Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy, bukan berarti tidak ada acara untuk mengisi kekosongan hari Jumat. Pada hari Jumat lalu Gontor Putri Kampus 2 kedatangan tamu spesial yang merupakan peserta PKU atau Program Kaderisasi Ulama yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor. Acara yang dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 ini dilangsungkan di Aula Saudi.

Seminar ini memuat dua tema, Feminisme dengan judul “Problematika Schooling Society Dalam Wacana Pendidikan Kontemporer” serta tema Epistimologis dengan judul “Teknifikasi Sebagai Problem Pertanian Modern”. Pemateri dari judul pertama, Al Ustadzah Novita Kusumadewi, S.Pd, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sebuah stigma yang berpendapat bahwa pendidikan pada saat ini hanya digunakan sebagai perantara untuk mendapat pekerjaan. Padahal sejatinya tujuan utama pendidikan adalah untuk memperbaiki moral serta akhlak manusia, bukan untuk mencari pekerjaan.

Selanjutnya, pemateri dari judul kedua, Al Ustadzah Inas Kamila, S.T.P membahas tentang keutamaan para petani sebagai pemasok utama komoditas pertanian. Dalam workshop ini, Ustadzah Nayl Syakil dan Ustadzah Khoirunnida terpilih menjadi peserta teraktif. hann

Menanamkan Kebiasaan untuk Berhemat Sejak Dini

0

(08/12/20)Seperti bunyi Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor yang kedua, yaitu kesederhanaan, Gontor mengajarkan untuk selalu hidup sederhana dalam setiap aspek. Tetapi sederhana bukan berarti miskin , tetapi justru bisa menggunakan segala sesuatu dengan fungsinya yang tepat. ‘Innallaaha laa yuhibbul musrifiin’ Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Tepat Pukul 14.00 waktu setempat diselenggarakan Seminar Hemat bertempat di minihall Gontor Putri Kampus 2. Seminar ini ditujukan khusus untuk kelas 1 dan 1 intensif  yang tidak lain adalah santriwati baru di pondok.

            Dengan narasumber Al-Ustadzah Laukhin Rosyidah Falistya, beliau adalah istri dari Wakil Direktur KMI Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, M.A. Seminar ini diadakan untuk ‘sharing’, because sharing is caring, begitulah ucap beliau pada permulaan seminar. Acara ini juga mempunyai tujuan untuk menanamkan sikap hemat pada santriwati sejak dini. Inilah cara Gontor untuk mendidik santrinya untuk tetap berpegang teguh pada perintah Allah SWT untuk tidak hidup berlebih-lebihan.Sa

PKA-Orientasi Kepondokmodernan yang Diarahkan langsung oleh Bapak Pimpinan

0

MANTINGAN-2/12/20 Rabu yang cerah meskipun sedikit mendung menghiasi kampung nan damai Darussalam, acara tahunan yang diadakan dan diikuti oleh seluruh santriwati Gontor Putri 1 & 2 yaitu Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy tepatnya diadakan di depan Auditorium Gontor Putri Kampus 1.

Dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Drs.K.H Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed dan Prof.Dr.K.H Amal Fathullah Zarkasyi,M.A yang diawali dengan upacara pengibaran bendera dilanjutkan dengan inspeksi barisan dan amanat Bapak Pimpinan Gontor kemudian dilanjutkan dengan beberapa penampilan santriwati antara lain Marching Band, Atraksi Koordinator, Jimbaz, Tari Massal serta beberapa lagu yang dinyanyikan para santriwati, setelah atraksi dari santriwati adapun parade mobil dan barisan.

Acara ini merupakan sarana bagi santriwati untuk lebih mengenal dan mengerti pondok, terlebih untuk santriwati baru kelas 1 dan 1 intensif yang belum mengerti segala sesuatu yang ada di dalam pondok ini. Dengan moto PKA tahun ini yaitu “Menjunjung Tinggi Al-Akhlaq Al-Karimah Mewujudkan Khoiru Ummah” berharap agar bisa mencetak generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga beradab, karena ‘al-adabu fauqo-l-ilmi’ atau adab itu lebih tinggi derajatnya daripada ilmu.

Pekan Perkenalan kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum babak pertama, kedua dan ketiga di Auditorium Gontor Putri 1 oleh Bapak Pimpinan yang diikuti juga oleh pondok putri  seluruh cabang melalui Google Meeting, kemudian babak terakhir dilaksanakan di kampus masing-masing oleh Wakil Pengasuh tiap kampus.Aliefia