Home Blog Page 138

Upacara Pembukaan Awali Kegiatan Gontor Olympiad

0

DARUSSALAM –Kegiatan Gontor Olympiad (GO) yang merupakan perlombaan tahunan para santri antar rayon kembali diadakan. Upacara resmi pembukaan GO dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (07/11) pagi di lapangan hijau Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Hadir dalam acara tersebut Bapak Pimpinan PMDG K.H. Hasan Abdullah Sahal dan Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Bapak Direktur Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) beserta wakilnya, dewan guru KMI, serta seluruh santri dari kelas 1 sampai kelas 5.

 

Upacara tersebut dimulai tepat pada pukul 06.00 WIB, melalui aba-aba Master of Ceremony (MC) dan dipimpin langsung oleh pemimpin upacara. Setelah barisan disiapkan, acara dilanjutkan dengan amanat pembina upacara yang disampaikan oleh Al-Ustadz Riza Ashari, M.Pd., mewakili Bapak Pimpinan PMDG. Dalam sambutannya, beliau memulai dengan anjuran untuk kembali bersyukur; bahwa kegiatan ini adalah extraordinary, di mana seharusnya santri menghabiskan liburannya di rumah, namun kali ini mereka menjalankan liburan di pondok dan bertepatan dengan acara GO. Hal ini menjadi bukti bahwa PMDG tidak pernah libur dari kegiatan, dinamis, dan tetap hidup bahkan menghidupkan.

 

Tak lupa, beliau menegaskan kembali bahwa tujuan dari perlombaan ini bukan hanya untuk menentukan siapa yang menang dan kalah, tapi juga untuk membentuk mental juara serta memupuk ukhuwwah Islamiyyah di antara para santri. “Gontor ingin membentuk mental-mental juara di dalam diri para santrinya. Dari situlah nantinya akan muncul para pemimpin yang memiliki idealisme dan cita-cita yang tinggi, serta memiliki daya saing yang kuat, daya dorong, daya juang, daya suai, dan daya kreatif, sehingga dapat berkompetisi dalam kancah nasional maupun internasional.” Begitulah bunyi salah satu poin yang beliau sampaikan di depan para hadirin.

 

Setelah amanat dari pembina upacara dan pembukaan GO secara resmi, acara dilanjutkan dengan pembacaan janji wasit dan janji pemain, sebelum kemudian pembubaran upacara karena para santri akan langsung memulai perlombaan pagi itu juga.

 

Perlombaan-perlombaan yang ada dalam rentetang Gontor Olympiad terbagi ke dalam 6 divisi; Olahraga, permainan, ketangkasan, keilmuan, kesenian, serta pramuka. Seluruh perlombaan tersebut akan dilaksanakan pada pagi dan sore hari, dari sejak hari ini, Sabtu (07/11) hingga hari Kamis (12/11). Adapun untuk siswa akhir KMI Virtuous Generation, kegiatan mereka adalah mempersiapkan diri menghadapi Ujian Akhir gelombang pertama yang akan berlangsung selama 6 hari dimulai pada esok hari, Ahad (08/11).

 

 

Related Articles:

Pesan dan Nasehat Ajari Santri Etika Ketika Liburan

Haflatu Tasyakkur Akhiri Rentetan Ujian Semester Pertama 1442/2020

Pesan dan Nasehat Ajari Santri Etika Ketika Liburan

0

DARUSSALAM – Dengan melihat keadaan di luar pondok akibat adanya wabah yang menyerang, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) memutuskan untuk tidak memulangkan santri-santrinya sebagaimana liburan biasanya. Para santri tetap akan menjalankan liburan semester yang diadakan di pondok masing-masing. Dengan Adanya liburan ini bukan berarti pondok tidak memperhatikan santri ketika liburan, sebab meskipun sedang berlibur santri haruslah tetap menjaga kesantriannya serta beretika. Untuk tujuan itulah diadakan pesan dan nasehat menjelang liburan semester pertama.

 

Acara pesan dan nasehat menjelang liburan ini diadakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada hari Rabu (04/11) dan Kamis (05/11) malam. Acara dimulai pada pukul 20:10 WIB dengan pembukaan dari pembawa acara, pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Oh Pondokku. Selanjutnya acara beralih kepada pesan dan nasehat yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., Bapak Pimpinan PMDG.

 

Pada malam hari itu beliau menyampaikan kepada seluruh santri bahwa masa liburan bukan berarti bebas atau mbruwah, tetapi harus tetap mempunyai pedoman. Bukan untuk bermalas-malasan dan tidak menghasilkan apa-apa, tapi harus tetap aktif berkegiatan serta produktif. “Liburan bukan hanya tidur terus menerus sepanjang hari tetapi liburan itu perpindahan kegiatan dari suatu kegiatan ke kegiatan yang lain, dari duduk berpindah ke berdiri, dari berdiri ke berjalan dan seterusnya.” terang beliau.

 

Adapun penjelasan beliau mengenai etika, beliau menekankan bahwa meskipun pelajaran Akhlaq tidak langsung diajarkan di kelas-kelas namun pendidikan Akhlaq di Gontor diterapkan dengan praktik langsung, dan diselipkan ke dalam berbagai mata pelajaran. “Bila ada yang bertanya ‘di Gontor apa belajar Akhlaq?’ jawabannya: seluruh pelajaran yang ada di KMI, adalah mengandung pendidikan Akhlaq.” tukas beliau.

 

Kemudian pesan nasehat berikutnya disampaikan oleh Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., yang menjelaskan tentang nilai-nilai pondok serta beberapa penerapan etika. Beliau juga menjelaskan tentang memanfaatkan waktu liburan dengan memperbanyak membaca buku.

 

“Renungkan dan rencanakan, kira-kira buku apa yang akan kita baca. Setelah itu, carilah buku yang mudah untuk dipahami, agar kita tidak susah membacanya. Jangan lupa untuk membawa buku catatan, untuk mengikat apa yang kita baca dari buku tersebut.” begitulah beliau menjelaskan tentang bagaimana mengisi liburan dengan membaca di depan para santri.

 

Pesan nasehat terakhir disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal. Beliau menyampaikan tentang nilai-nilai pondok, bahwa nilai-nilai yang ada di pondok tidak akan di temukan di luar. Beliau juga menyampaikan beberapa pengalaman yang beliau alami. “Nilai-nilai itu jarang didapat, sukar dicari, mahal harganya, yang seperti ini mungkin lahiriyahnya bisa tapi batiniyahnya tidak. Inilah Gontor.” Ujar beliau.

 

Acara kemudian dilanjutkan esok harinya, yaitu pembacaan buku Etiquette pada Kamis (05/11) pagi. Kegiatan tersebut dibimbing langsung oleh dewan guru KMI dan wali kelas, yang diadakan di kelas masing-masing. Adapun malam harinya para santri berkumpul kembali di BPPM, yang menjadi acara terakhir sebelum mengawali liburan.

 

Acara pada malam hari itu berisi tentang laporan umum panitia ujian semester pertama, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Pimpinan PMDG K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan diakhiri dengan pengumuman liburan yang disampaikan oleh Bapak Direktur KMI. Beliau mengumumkan bahwa liburan semester pertama dimulai dari hari Jumat, 20 Rabiul Awwal 1442/15 November 2020 sampai hari Ahad, 29 Rabiul Awwal 1442/15 November 2020. Adapun upacara pembukaan tahun ajaran baru semester kedua akan diadakan pada hari Senin, 1 Rabiul Akhir 1442/ 16 November 2020 sekaligus pembacaan absen disiplin kelas 1 sampai kelas 5 KMI.

 

Beliau juga membacakan tentang maklumat peniadaan perpulangan dan pelaksanaan liburan yang di kampus masing-masing, Pihak Ikatan keluarga Pondok Modern (IKPM) dan wali murid agar mencermati informasi melalui website resmi pondok dan media sosial resmi milik pondok yang lainnya. Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Al-Ustadz K.H. Hasan Abdullah Sahal dan penutup dari pembawa acara.Dinulcahya

 

 

Related Articles:

Haflatu Tasyakkur Akhiri Rentetan Ujian Semester Pertama 1442/2020

Haflatu Tasyakkur Akhiri Rentetan Ujian Semester Pertama 1442/2020

0

DARUSSALAM – Ujian semester pertama 1442/2020 di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang berlangsung sejak hari pertama ujian lisan pada hari Rabu (07/10) lalu, berakhir pada hari terakhir ujian tulis, Rabu (04/11). Ujian yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan tersebut ditutup dengan kegiatan haflatu tasyakkur yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

 

Dalam perkumpulan tersebut, sambutan dibuka oleh Bapak Direktur Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI), Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A. yang mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya yang sangat tinggi atas berjalannya proses kegiatan hingga akhir ujian dengan lancar. “Kesyukuran kita sangat tinggi, sangat banyak sekali. Bagaimana tidak? Dari akhir tahun yang lalu, ditambah satu semester ini, meskipun kita dalam keadaan kondisi seperti ini (di tengah-tengah masa pandemi _red), tapi kita masih dapat menjalankan tugas sebagai santri di pondok ini, untuk tugas thalabul ‘ilmi.” jelas beliau.

 

Tidak hanya di PMDG Kampus Pusat saja, namun seluruh Kampus Cabang PMDG pun pagi itu juga bersama-sama tengah mengadakan haflatu tasyakkur dengan keluarga besar kampusnya masing-masing. Dan laporan yang diterima oleh Bapak Direktur KMI, adalah bahwa semua proses ujian berjalan dengan lancar. “Mereka (para santri) semangat belajar, bersungguh-sungguh dalam membaca, memahami dan menghafalkan pelajaran, dan semangat dalam menjawab soal ujian syafahi (lisan), maupun tahriri (tulis).” tambah beliau.

 

Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Bapak-Bapak Pimpinan PMDG. Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. sebagai yang pertama menambahkan dari apa yang disampaikan oleh Bapak Direktur KMI, bahwa keluarga besar PMDG harus bersyukur seluruh program pondok berjalan dengan baik, baik itu di kampus pusat maupun  di kampus cabang. “Merupakan suatu kelaziman bagi kita, seorang muslim, untuk bersyukur bila kita mendapatkan kesusahan. Kalau mendapat kesusahan, harus bersabar. Itulah dua pedoman seorang muslim; bersyukur dan bersabar.” terang beliau.

 

Adapun Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., beliau menjelaskan kembali bahwa kesyukuran keluarga besar PMDG tidak hanya atas selesainya ujian semester pertama, tapi juga karena hingga saat ini pondok telah mengalami banyak sekali perkembangan. “Bersyukur bahwa pondok telah berkembang hingga saat ini. Pondok kita yang dahulu ketika pertama kali diwakafkan tahun 1958 tanahnya hanya seluas 18 hektar, saat ini sudah memiliki 20 kampus.” jelas beliau.

 

Di akhir acara, sambutan disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, yang sedikit menjelaskan tafsir dari pembukaan Surat Al-Insyiqaq. “Kaadihun, itu artinya capek, berpayah-payah. Kamu dalam hidup ini bercapek-capek, berusaha keras, untuk Allah SWT. Setelah itu barulah kamu mendapat rapot; kebahagiaan dan kepuasan (uutiya kitaabahu biyaminih), atau kesengsaraan (uutiya kitaabahu waraa zahrih).” begitulah yang beliau sampaikan. Beliau juga menambahkan penjelasan poin penting tentang bersyukur meskipun di tengah pandemi, sebelum kemudian dilanjutkan dengan doa dan penutupan.

 

Related Articles:

Ujian Tulis Semester Pertama 1442/2020 Resmi Dimulai

Pembagian Tugas Menguji Ujian Lisan Bagi Para Guru dan Kelas 6 KMI

Ujian Lisan Menjadi Tahap Awal Ujian Semester Pertama

Ujian dan Liburan Tutup Kegiatan Akademis Unida Gontor pada Semester Ganjil

0

GONTOR–Menjelang akhir semester ganjil 1442/2020, Universitas Darussalam (Unida) Gontor Kampus Rabithah mengadakan Ujian Akhir Semester (UAS) bagi mahasiswa guru pada Sabtu (10/10). Rentetan ujian diawali dengan pembukaan di Aula Rabithah.

Setelah ujian selesai, pihak Unida Gontor mengumumkan masa liburan bagi segenap civitas dan mahasiswanya, untuk semester ini liburan akan dilaksanakan selama lima belas hari, dari 31 Oktober hingga 15 November 2020.

UAS di Unida Gontor dilaksanakan tepat satu minggu, khusus untuk mahasiswa guru dimulai pada hari Sabtu hingga Kamis, 10-15 Oktober 2020, adapun untuk mahasiswa murni dilaksanakan seminggu setelahnya. Pada semester ini, jumlah mahasiswa guru di kampus Rabithah berjumlah sekitar 300 orang.

Pelaksanaan UAS mahasiswa guru setiap harinya terdiri dari dua jam pelajaran, pertama, pukul 15.45-16.45 WIB, kedua, pada pukul 19.00-20.00 WIB. Lokasi ujian bertempat di gedung Rabithah. Selama satu minggu, para mahasiswa mengikuti ujian dengan tertib mengikuti semua disiplin yang ada. Sand88

Ujian Tulis Awal tahun, Bukti bahwa Pondok adalah Lembaga Pendidikan yang Tetap Eksis.

0

MANTINGAN – Ujian Tulis merupakan agenda tahunan wajib yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 sekaligus titik klimaks perjuangan santriwati di Awal Tahun. Pada Rabu (21/10) pagi, seluruh santriwati berkumpul memenuhi lapangan merah Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 untuk mengikuti upacara pembukaan Ujian Tulis Awal Tahun. Perkumpulan ini merupakan agenda wajib sebelum dimulainya ujian, yang bertujuan untuk membakar semangat santriwati untuk menghadapi ujian. Agenda ini diisi dengan sambutan dan kalimat at-Taujihaat yang disampaikan oleh Al-Ustadz K.H Fairuz Subakir Ahmad, M.A selaku Direktur KMI Gontor Putri 1 dan juga Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I selaku Bapak Pengasuh Pondok Modern Gontor Putri Kampus 1.

Santriwati sedang mengikuti upacara pembukaan Ujian Tulis Awal Tahun
 Sambutan Al-Ustadz K.H. Fairuz Subakir Ahmad, M.A

Sambutan yang pertama disampaikan oleh Bapak Direktur KMI Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz K.H. Fairuz Subakir Ahmad, M.A dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Hari ini adalah hari pertanggungjawaban kita semua, menuntut ilmu dan bertanggung jawab; juz’un min birru-l-walidain”. Hal ini mengingatkan santriwati semua bahwasannya, mereka (santriwati) adalah seorang Thalibatu-l-‘ilmi yang InsyaAllah fii Sabilillah dan dalam lingkup ibadah (berbakti kepada kedua orangtua). Maka, ujian ini merupakan pertanggungjawaban santriwati atas ilmu yang telah didapat, dan juga sebagai jembatan keberhasilan untuk mencapai sukses.

Setelah sambutan dari Bapak Direktur KMI Gontor Putri Kampus 1, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto M.Pd.I selaku Bapak Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1. Dalam sambutannya, beliau mentuturkan beberapa poin penting tentang ujian

Sambutan Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I

Prinsip ujian ada dua; pertama, Usaha dan Hasil. Kedua, Fokus dengan hal-hal yang mulia. Maka, hendaknya optimis dengan hal-hal yang baik, hingga kamupun mendapatkannya”

Adapun pelaksanaan Ujian tulis yang akan berlangsung selama 2 pekan, hingga hari Rabu (4/11) mendatang. Pada awal tahun 1441-1442 ini, terdapat 3.352 santriwati yang mengikuti ujian tulis, 653 santriwati kelas 6  dan juga 457 asatidz dan ustadzaat sebagai panitia dan pengawas ujian. Dengan adanya ujian tulis awal tahun ini, diharapkan santriwati dapat mengambil manfaat dari ilmu yang telah dipelajari, agar aqidah bertambah kuat sehingga dapat beribadah dengan benar.

Sebaik-baik masa adalah menuntut ilmu, sebaik-baik tempat belajar adalah Gontor, dan sebaik-baik hari di Gontor adalah hari-hari Ujian

– Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I

ama

Persiapan Ujian dengan Belajar Malam

0

MANTINGAN – (1/11/2020) Memasuki hari-hari akhir ujian tulis, nampak kesemangatan santriwati dalam belajar semakin berkobar. Setelah Sholat Isya yang dilaksanakan di kamar masing-masing, secara berbondong-bondong para santriwati berngkat ke tempat belajar malam yang telah ditentukan. Belajar pun diawali dengan do’a bersama antar angkatan dibawah pimpinan ketua angkatan dan beberapa anggota tim sukses angkatan.

Setelah berdo’a, para santriwati pun berpencar dan mencari tempat untuk belajar secara individu. Peraturan untuk memberi jarak satu meter antar santriwati diberlakukan guna mencegah para santriwati mengobrol dengan temannya. Tak lupa para ustadzah pun hadir untuk membimbing langsung para santriwati dalam kegiatan ini. Santriwati juga dapat bertanya kepada ustadzah tentang pelajaran yang belum dipahami. 

Meskipun beberapa malam ini bumi Mantingan diguyur hujan, tapi tetap tidak menyulutkan semangat para santriwati dalam membaca serta menghafal pelajaran agar dapat menjawab semua pertanyaan di hari esok. Dengan adanya belajar malam, santriwati diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mengahadapi ujian yang akan berakhir ini. hann

Maklumat Perpulangan Santri PMDG

0

Dalam rangka melindungi dan menjaga santri, guru, serta Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dari risiko penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di lingkungan PMDG, serta memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi akhir-akhir ini, Pimpinan PMDG menyampaikan maklumat berikut.

Ukhuwwah Islamiyyah; Tumbuhkan Persatuan dan Cinta

0

Manusia diciptakan di muka ini dengan berbagai macam perbedaan; baik itu dari suku bangsa, agama, bahasa, budaya, serta perbedaan lainnya. Dari perbedaan tersebut, terkadang menimbulkan perselisihan di antara manusia. Namun sejatinya, perbedaan tersebut tidak untuk memicu perpecahan di antara mereka. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa perbedaan ada untuk tujuan Ukhuwwah Islamiyyah dan persatuan.

 

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Hujuraat ayat 13:

يَآ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

 

Dari ayat tersebut, kita bisa memahami bahwa meskipun manusia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, namun sejatinya mereka berasal dari satu leluhur yang sama, yaitu nabi Adam A.S. dan Siti Hawa selaku manusia pertama di dunia. Tersebarnya manusia ke seluruh penjuru dunia dan membangun bangsanya sendiri bukanlah untuk tujuan memecah belahkan antara satu dengan yang lain, melainkan untuk saling mengenal yang mana akan membuat mereka memaklumi kelebihan dan kekurangan satu sama lain, dan dari situ akan membuat persatuan mereka semakin erat.

 

Persatuan yang utuh dan persaudaraan yang erat, adalah yang tidak bisa dipisahkan. layaknya satu kesatuan, satu sama lain saling terhubung. Ketika yang satu sedang mengalami kesulitan, yang lainnya haruslah hadir di sisinya untuk mengulurkan bantuan. Ketika ia sedang dirundung kesedihan, kawannya lah yang menghiburnya dan memberinya semangat untuk bangkit kembali. Pengibaratan ini dalam Islam sebagaimana diungkapkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, dari Nu’man bin Basyir bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى

Artinya: “Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)”.

 

Apakah tujuan dari Ukhuwwah Islamiyyah tersebut? Bila kita mau menelisik lebih dalam, persaudaraan yang terjalin tersebut akan menghindarkan kita dari berbagai konflik dan perselisihan. Siapapun yang memiliki kelebihan tidak akan merasa dirinya lebih baik, dan siapapun yang serba kekurangan tidak akan minder ataupun menerima perlakuan diskriminasi, karena saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Persaudaraan inilah yang tidak hanya langgeng di dunia, namun juga akan kekal di akhirat dan menghantarkan kita menuju Surga-Nya.

Hal ini pun seperti yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam salah satu kutipan hadisnya riwayat Muslim, dari Abu Hurairah R.A., yang berbunyi:

لَا تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا

Artinya: “Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai.”

 

Maka, kita sebagai seorang muslim yang taat menjalankan semua ajaran yang terkandung dalam Islam, sudah seyogyanya bagi kita untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli kita terhadap sesama. Sayangilah saudara kita, baik itu yang berasal dari satu suku dengan kita maupun yang berbeda suku bahkan negara. Maklumilah semua kekurangannya, terimalah perbedaan yang ada, sehingga dengan demikian akan menumbuhkan ukhuwwah Islamiyyah yang erat serta rasa persatuan yang kokoh, tidak mudah goyah, dan mampu menghadapi pelbagai permasalahan di dunia ini dengan baik, untuk kemudian dipertemukan kembali di surga-Nya nanti. Aamiin.

Penulis: Ust. Husein Zahrul Muhsinin. Editor: Ust. Taufiq Affandi 

 

Artikel Terkait Ukhuwwah Islamiyyah:

Gontor Premier League Dihelat Lagi, Perkuat Ukhuwwah Antarklub

Mahadasa Show 2019: “Shine of Islam, Shine of Ukhuwah”

Tumbuhkan Kebersamaan Ukhuwah Islamiyah, Gontor Adakan LP3

Ambalan Gembira: Menjalin Ukhuwah

 

Video Nasyid Ukhuwah Islamiyah

 

Tausiyah KH Syamsul Hadi Abdan tentang Ukhuwah Islamiyah

 

Seminar Bersama Al-Ustadz Fuad Muhammad Zein; To be Real Collegian and Great Ustadzah

0

Mantingan-Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang berbasis pesantren atau bersistem asrama. Saat ini, UNIDA memiliki 7 Fakultas dan 18 Program Studi. Kegiatan Kemahasiswaan yang ada di UNIDA dalam bidang akademik maupun non akademik sangatlah beragam, salah-satunya adalah mengadakan seminar untuk menambah wawasan dan membentuk pola pikir yang sistematis dan terarah.

Tepat pada Jum’at (21/08) mengadakan seminar yang bertempat di Aula Kulliyatu-l-Banat bersama Al-Ustadz Fuad Muhammad Zein, S. Fil., M.Ud beliau adalah alumni Gontor tahun 2007 dan menyelesaikan program studi sarjana dan pascasarjananya di Universitas Darussalam Gontor, beliau pernah menjabat sebagai ketua senat ushuluddin dan juga ketua Dewan Mahasiswa Pascasarjana dan sekarang beliau Dosen UNIDA .

Acara ini bertemakan “To be real Collegian dan great ustadzah”, tema ini sangat cocok dengan keadaan Mahasiswi Guru. Karena dalam menjalani aktvitasnya, Mahasiswi Guru Unida Gontor memiliki 3 peran yang signifikan, yaitu sebagai pengajar, mahasisiwi, dan staf pondok. Ketiga peran ini harus mampu untuk seimbang tanpa mengungguli satu dengan lainnya. Di seminar ini beliau membahas mengenai bkiat-kiat agar menjadi mahasiswi baik dan dapat mengatur waktu sebaik mungkin.

Beliau juga membahas bahwasanya solusi terbaik dalam penyeimbangan lelah dan capek akan beban yang dipikul terlebih jika pekerjaan yang dihadapi ialah hal yang dibenci ialah keikhlasan dalam menjalankan tugas dan amanat yang telah diberikan.

Selain itu, hal yang perlu disadari oleh para mahasiswi adalah kesempatan yang didapatkan sekarang baik untuk menggali potensi diri masing-masing. Setiap kegiatan yang dilakukanpun harus memiliki alasan yang tepat. Dan  para mahasiswi harus lebih memanfaatkan waktu yang dia punya sebaik mungkin.

Begitulah seminar dari Al-Ustadz Fuad tentang kiat-kiat menjadi mahasiswi guru dan Ustadzah yang baik dengan memanfaatkan waktu yang ada. Begitulah acara di Gontor, selalu mempunyai ide dalam membentuk pola pikir yang sistematis dan terarah dan senantiasa berpacu dalam peningkatan kualitas diri sebagai bekal dalam jihad Li I’laa’i Kalimatillah.

Andi Ghariza

Perjuangan Santri dan Pesantren; Refleksi Nilai Sumpah Pemuda

0

“NKRI; Harga Mati, Sampai Mati!”

 

Begitulah bunyi kutipan pidato yang disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) saat menerima kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 lalu. Kunjungan tersebut dalam rangka peresmian Menara Masjid Jami’ PMDG dan gedung Centre for Islamic Economic Studies (CIES) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

 

Dalam pidato beliau menyambut rombongan tamu kehormatan tersebut, banyak sekali poin-poin penting yang merefleksikan jiwa nasionalisme dan kebangsaan yang dimiliki oleh para santri dan warga pesantren. Semangat juang yang disuarakan, nafas keikhlasan, prinsip anti penjajah dan penjajahan, seakan mengalir dalam rangkaian pidato yang beliau bawakan di depan seluruh hadirin. Dan kita, warga Indonesia, khususnya para alumni pesantren yang menjunjung tinggi jiwa kesantrian serta nilai keislaman, haruslah bercermin dan mengambil banyak pelajaran dari kutipan pidato semacam itu.

 

Berikut nilai-nilai kandungan Sumpah Pemuda yang diwarisi oleh pesantren dan para santri yang bisa kita intisarikan dari kutipan pidato beliau:

 

  1. Perjuangan Membela Bangsa dan Negara

Sebagai warga negara Indonesia, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk membela Republik Indonesia dari segala yang berpotensi merenggut kemerdekaannya. Dan semangat ini telah ditanamkan sejak dini ke dalam diri para santri; bahwa mereka dididik untuk menjadi mundziru-l-qaum serta kader pemimpin umat yang nantinya akan terjun ke masyarakat, menjadi agen-agen untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa. Bila para tentara melawan penjajah yang datang dari bangsa lain, maka pondok pesantren melawan kebodohan yang menjajah anak-anak bangsa. “Pondok ini (dan pesantren pada umumnya _red) sejak sebelum kemerdekaan, bersama negara Republik Indonesia membina umat di dalam pendidikan.” jelas beliau.

 

  1. Nasionalisme dan Cinta Tanah Air

“Di pondok pesantren bukan hanya 4 pilar kebangsaan, tapi berpuluh-puluh pilar.”

Isi dari poin pidato beliau yang satu ini mengisyaratkan bahwa jiwa nasionalisme dan cinta tanah air sejatinya telah lama dimiliki oleh warga pesantren. Kiai dan para santri tidak seharusnya diajarkan tentang NKRI dan nasionalisme, sebab justru pesantren lah yang menjadi cikal bakal dari lahirnya nilai-nilai tersebut. Kehidupan yang sarat akan nilai-nilai keislaman, persaudaraan Ukhuwwah Islamiyyah, keikhlasan, bersatu dalam perbedaan, menjunjung tinggi musyawarah untuk maslahat umat, semuanya terangkum menjadi satu paket dalam kurikulum pesantren.

 

  1. Benteng Persatuan dan Keutuhan Bangsa

Pondok pesantren telah membersamai bangsa Indonesia dalam perjalanannya melawan penjajah dan penjajahan. Semangat persatuan, gotong royong, dan berkorban tanpa pamrih lah yang menjadi nafas perjuangan mereka, mengantarkan bangsa Indonesia hingga menjadi seperti saat ini dengan segala kekayaan dan kelebihannya. Tentu, warga pesantren tidak akan rela bila bangsa ini sampai dipecah-pecah, dikoyak-koyak atau bahkan dikotak-kotak, sebab mereka adalah saksi perjuangan Indonesia untuk bersatu dan menjauhi semua perselisihan tersebut bahkan sejak sebelum deklarasi kemerdekaan. “Yang berani mengoyak-ngoyak, akan langsung berhadapan dengan kita (warga pesantren). (Karena) kita membina NKRI sejak sebelum merdeka, sampai merdeka.” tegas beliau.

 

Demikianlah beberapa intisari yang dapat kita ambil. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita, di tengah-tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda agar semakin memaknai arti perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan dulu, sehingga bisa menjadikan kita pribadi santri sumpah pemuda yang menjiwai nilai-nilai keislaman namun tidak lupa untuk menjunjung tinggi nasionalisme.

 

Full video Silaturahim Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla di Pondok Modern Darussalam Gontor:

Video Sambutan K.H. Hasan Abdullah Sahal: menit ke 1.08.58 – 1.19.40

 

Related Articles:

Puisi Kemerdekaan Karya Santri Gontor: Merah Putih Suci

Upacara Kemerdekaan Indonesia ke-75, Mengingatkan Akan Besarnya Perjuangan

Pendidikan Nasionalisme Dalam Demonstrasi Bahasa

Bhineka Tunggal Ika Internasional di Gontor Kampus 2