Home Blog Page 139

Wadah Penambahan Wawasan Bahasa melalui (Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy)

0

Mantingan – Suatu daya tarik yang paling terkenal dari Pondok Modern Darussalam Gontor adalah bahasanya, berbagai upaya yang Pondok Modern Darussalam Gontor siapkan untuk meningkatkan kualitas bahasa para santriwatinya. Salah satunya, adalah kegiatan Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy, yakni suatu kegiatan peningkatan bahasa yang diselenggarakan pada (12/08) pagi hari. Kegiatan tersebut, difokuskan di gedung Kulliyatul Banaat. Disenggelarakannya kegiatan tersebut dibawahi oleh LAC (Language Advisory Council) dan dibantu pelaksanaannya oleh para penanggungjawab dari bagian staf KMI. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut, yakni untuk meningkatkan kualitas serta memantapkan bahasa santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kampus 1 dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto M.Pd.I selaku Bapak wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1. Beliau memberikan nasihat kepada peserta agar dapat menikmati kegiatan yang diselenggarakan. Sehingga, para peserta dapat mengamalkan apa yang telah didapatkan. Adapun peserta dari kegiatan Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy tersebut, adalah seluruh santriwati kelas lima PMDG kampus 1 dengan beberapa perwakilan kelas lima dari kampus putri 2,3,dan 5. Dalam kesempatan ini, tema  yang diangkat untuk dijadikannya visi Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy, adalah “Menciptakan miliu bahasa yang kondusif”.

“Acara ini sengaja dikhususkan untuk kelas lima, denga cita-cita meningkatkan mustawa/kualitas bahasa Arab dan Inggris bagi santriwati Darussalam”

Ucap Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto M.Pd.I selaku Bapak wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 ketika menyampaikan nasihat sebelum kegiatan dimulai.

 Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy tahun ini, ialah Al-Ustadz Muhib Huda Muhammady, M.A, Al-Ustadz Hifni Nasif, M.Ud, dan Al-Ustadzah Resi Handayani S.H. dengan membawakan berbagai macam

Pemberian pengarahan mengenai bahasa Inggris dengan Al-Ustadzah Resi Handayani S.H.

wacana bahasa, seperti penambahan kosakata baru, pembelajaran debat berbahasa, latihan mendengarkan atau sima’ah, latihan berbicara atau takallum, dan masih banyak lagi. Hingga sampailah kegiatan tersebut pada penghujungnya. Yakni , dengan  adanya sesi tanya jawab peserta yang dilontarkan kepada para pembimbing selaku pembicara dalam kegiatan Al-Multaqa As-Tsaqofi Al-Lughowy. Demikianlah upaya Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kampus 1 untuk meningkatkan bahasa para santriwati, yakni dengan mengajari para pengurus rayon yang nantinya akan diterapkan kepada seluruh santriwati.

Mannar

Imtihan Imamah; Melatih Kepemimpinan Santriwati

0

Mantingan – Imtihan Imamah merupakan acara khusus bagi seluruh santriwati kelas 5 yang diharuskan untuk memimpin anggotanya di rayon. Pada Sabtu malam(21/6) silam, bertepatan di Aula Kulliyatu-l Banat santriwati kelas 5 diuji imtihan imamah, agar mereka bisa menjadi contoh bagi anggota mereka di rayon masing-masing dan menjadi teladan bagi santriwati yang lainnya. Memang, menjadi seorang imam bukanlah kewajiban seorang wanita, tetapi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri tetap mengajarkan para santriwatinya untuk menjadi imamah agar bisa memberi tarbiyah bagi anaknya kelak, karena “Al-Umm, madrosatul-l Ula”, seorang ibu adalah pendidik pertama bagi anaknya.

Pengarahan dan nasehat seputar Imtihan Imamah ini, dibuka oleh Bapak Pengasuh Gontor Putri Kampus 1, yaitu Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I. Pada kegiatan ini, seluruh guru-guru Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah ikut berparisipasi menjadi penguji bagi santriwati kelas 5 yang dibagi antar kelompok dari setiap kamar, dan dibimbing oleh para penanggungjawab kamar tersebut. Dalam imtihan imamah ini, para santriwati kelas 5 diuji beberapa hal yang berkaitan dengan amalan shalatnya, yaitu: Gerakan sholat, bacaan sholat surat-surat pilihan, kefasihan lafadz, do’a dan dzikir setelah sholat, dsb.

Selain agar bisa menjadi imamah di rayon masing-masing, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk melatih santriwati agar memiliki mental kepemimpinan yang berkualitas, serta tidak lupa dengan nilai-nilai agama. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 tidak hanya mejadikan para alumninya menguasai ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mencetak alumni agar dapat menjadi ulama yang intelek, serta dapat menjadi kader penggerak umat dan bangsa. Seluruh kegiatan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, memiliki tujuan yang pastinya akan bermanfaaat bagi masa depan santriwatinya. Maka dari itu, diharapkan para santriwati dapat meningkatkan ubudiyah mereka serta dapat mengamalkan seluruh pendidikan dan pengajaran yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor nantinya.

-Nailafel

Duta Nisaiyyah; Lahirkan jiwa santriwati yang Sitti-L-Kull.

0

MantinganDuta Nisaiyyah adalah wadah pendidikan yang diselenggarakan setiap tahunnya untuk menggali bakat dan potensi santriwati. Sehingga, lahirlah generasi yang berjiwa tangguh, kuat, kompeter, dan multitalent dalam bidang akademik ataupun non-akademik. Acara ini merupakan kompetisi berbasis keputrian yang diselenggarakan untuk sejumlah santriwati dari kelas 1 s/d kelas 4.

Tepat pada hari Jum’at (25/9) lalu, acara tersebut telah berlangsung. Yakni, diadakannya Final Duta Nisaiyyah yang beralokasikan di Auditorium Gontor Putri Kampus 1 (kibar) dan di Aula Kulliyyatu-L-Banaat (sighor). Kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori; katergori pertama adalah Kibar yang dikhususkan untuk santriwati kelas 1 Intensive, 4, dan 3 Intensive; kategori kedua adalah Sighor yang dikhususkan santriwati kelas 1, 2,dan 3. Sebelum sampai kebabak final, para finalis Duta Nisaiyyah harus melewati empat babak seleksi yaitu antar individu, antar kamar, antar rayon, dan antar zona rayon. Dalam empat babak tersebut, terdapat praktek memasak dan juga tata rias. Adapun babak final dengan tiga penilaian, yaitu pembuatan hasta karya, penampilan bakat santriwati, dan pertanyaan seputar ilmu pengetahuan umum, ilmu kepondokmodernan, serta keputrian yang dimiliki oleh santriwati. Berikut adalah nama-nama yang meraih juara Duta Nisaiyyah:

Kategori Kibar

Kirani Cintya

3 Intensive B

Bali

Siti Inastasia

1 Intensive F

Jakarta

Afada Salma

4B

Semarang

Kategori Sighor

Siti Zahbani

3B

Jakarta

Nadia Fatin

2B

Yogyakarta

Ragida Qudsy

1C

Probolinggo

Adapun harapan dan tujuan diadakannya acara ini, agar santriwati dapat menjadi muslimah yang bermoral tangguh nan berakhlak mulia, mampu memperdalam wawasan dan pengetahuan santriwati dalam segala bidang, serta dapat mengekplorasi minat dan bakat santriwati dalam bidang keputrian. Berikutlah seputar kegiatan acara duta Nisaiyyah yang menjadi iconic Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 setiap tahunnya dan disetiap kegiatan serta pendidikannya. Inilah bukti bahwa Gontor Putri selalu menyadari betapa pentingnya ilmu dan pendidikan keputrian. Karena inilah fitrah berharga yang harus dijaga.

-Ama

Pembangunan kelas darurat 90 % : Siap Pakai Untuk Pembelajaran

0

Darul Ma’rifat – Pondok Modern Gontor 3 Darul Marifat dengan jumlah santri yang setiap tahunnya bertambah akan melakukan pembanguan beberapa Gedung tambahan. Kedepannya Pondok Modern Gontor 3 Darul Marifat akan memiliki proyek penambahan gedung kelas darurat untuk proses belajar mengajar sementara waktu, sekaligus untuk mematuhi protokol new normal agar terus menjaga jarak karena jumlah santri yang meledak dari biasanya.

Pembangunan kelas darurat ini merupakan proyek besar yang menelan dana yang cukup banyak. Gedung kelas darurat  yang sedang dibangun terdiri dari beberapa kelas, yang digunakan sementara waktu untuk proses belajar mengajar,sembari menunggu pembangunan gedung lain yang mana dalam tahap proses penyelesaian.

Gedung kelas darurat ini memiliki konsep design bangunan yang menyerupai asrama yang ada pada pondok salafi dengan bangunan semi permanen. Rencananya kelas darurat ini setelah digunakan untuk kelas akan diubah menjadi asrama usai selesainya satu lokal gedung lantai 2 dari reruntuhan gedung syanggit dan Santiniketan. Gedung kelas darurat ini terletak di dua titik yang ada dipondok yaitu ; didepan Gedung asrama palestina dan didepan Gedung Madinah.

Menurut Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz H. Heru Wahyudi S.Ag berpesan bahwasannya pembangunan Gedung kelas darurat akan selesai sebelum akhir tahun. Saat ini, progresnya sudah mencapai 90 persen dan insya Allah akhir tahun kelas darurat dapat berfungsi sebagaimana biasanya.Selain pembangunan Gedung kelas darurat, rencananya akan melakukan beberapa perbaikan dan penambahan pada sejumlah Gedung asrama.MuhammadFirdaus

Penutupan Acara Bahasa : Dalam Rangka Memfokuskan Santri Menghadapi Ujian

0

Penutupan Acara Bahasa : Rangka Memfokuskan Santri Menghadapi Ujian

Darul Ma’rifat – pada hari Jum’at pagi (02/10/20) terasa berbeda dari hari biasanya, yang mana pagi ini serasa Mentari terkejut dari tidurnya hingga terpaksa keluar karena sorak sorai para santri pada penutupan acara Bahasa pada pagi ini, keantusiasan santri dalam meramaikan dan berkecimpung dalam acara Bahasa tak pernah padam, dan surut, inilah yang membuat para santri Gontor mahir dalam berbahasa Arab dan Inggris khusunya. Acara yang dimulia selepas sholat subuh berjama’ah di asrama masing-masing juga diramaikan oleh seluruh bagian Penggerak Bahasa atau yang akrab dipanggil dengan CLI (Central Lenguage Improvement) dan seluruh santri Gontor Kampus 3, Darul Ma’rifat. Acara pada pagi ini terdiri dari beberapa tontonan video, pentas musik berbahasa Inggris guna meningkatkan kemamapuan para santri dalam berbahasa resmi (Arab dan Inggris). Di Pondok ini digunakan berbagai macam metode agar santri menyukai Bahasa asing sekaligus meningkatkan skill mereka dalam berbahasa.

Dengan  penutupan acara bahasa ini bukan berarti hilangnya kebiasaan para santri dalam berbahasa tetapi hanya sebagai penutup dari acara-acara yang berhubungan dengan Bahasa secara resmi tanpa meniadakan kebiasaan ataupun kehidupan berbahasa bagi santri. Disiplin santri di Pondok ini berjalan selama 24 jam yang mana terbagi menjadi beberapa bagian dengan pengawalan masing-masing, seperti ketika di kelas diawasi oleh para Guru atau kerap dipanggil dengan Ustadz, di asrama dikawal oleh para pengurus rayon atau yang biasa dipanggil al Akh Mudabbir, ataupun ketika mereka berada di lapangan ketika berolahraga.

Tetapi semua itu tetap berada pada satu control yang dipegang oleh Bagian Penggerak Bahasa (Qismu Ihya’i-l-Lughoh) yang dibimbing oleh Staf Pembimbing Bahasa yang terdiri dari para guru yang memiliki skill yang mumpuni dalam berbahasa.

Bahasa Arab dan Inggris di pondok ini juga termasuk dalam rentetan Pendidikan dan Pengajaran yang terdapat di pondok ini guna mempermudah para santri dalam memahami buku-buku berbahasa asing ataupun memperluas wawasan mereka dari buku-buku tersebut. Seperti kata bijak dikatakan oleh salah satu pendiri pondok, “ Indonesia omahku, Asia tegal sawahku, Amerika pelanconganku”.AriaKamal

SEMINAR SEPUTAR FORUM BISNIS; Bersama Al-Ustadz Aruman.

0

Mantingan– Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah berhenti memberikan pendidikan dan pengajaran untuk meningkatkan wawasan serta potensi bagi para santriwati dan guru-gurunya. Tepat pada Senin (07/09) silam, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan seminar seputar FORBIS (Forum Bisnis). Seminar tersebut, diadakan di Aula Kulliyatu-l Banat dan dikhususkan bagi segenap Mahasiswi Guru. Acara tersebut, dimulai pada siang hari dengan juru bicara, yakni al-Ustadz Aruman (Alumni Gontor th. 1993), selaku Ketua FORBIS yang ke- IV.

Kilas balik dari profilnya, beliau masuk Pondok Modern Darussalam Gontor lepas SMK. Adapun, selama hidupnya menjadi santri Gontor, beliau pun pernah menjadi Bagian Pembangunan Pondok. Setelah lulus dari Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1993, beliau pernah merasakan menjadi kenek, nguli, dan bercita-cita menjadi mandor. Hingga pada akhirnya, dengan usaha dan kerja keras yang beliau lakukan, beliau dipercaya untuk mengerjakan proyek-proyek besar, dan tidak hanya itu. Kini, beliau menjadi penanggungjawab penggemukkan sapi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 yang semakin berkembang.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan, bahwa FORBIS merupakan organisasi resmi yang dibentuk oleh PP IKPM untuk menaungi alumni yang bergerak diberbagai bidang usaha dan professional bisnis. Bukan untuk membentuk suatu usaha bersama. Namun, kehadiran FORBIS diharapkan dapat menjadi ruang bagi terciptanya sinergi antar pengusaha dan juga diadakan sebagai wadah untuk memperluas bisnis para alumni. Hal terpenting, FORBIS tidak memiliki usaha. Tetapi, adanya FORBIS untuk memberi fasilitas bagi alumni yang mau berbisnis.

Adapun pelantikan FORBIS ini bertempatkan di Aula Kantor Pusat IKPM Gontor pada Kamis (19/12) tahun lalu, yang dilantik oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor, Al-Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo. Dengan dipimpin oleh Ustadz H. Agus Maulana (Ketua Umum), al-Ustadz H. Anas Asrofi (Wakil Ketua Umum), Ustadz H. Munif Farid Tamimi (Ketua I), al-Ustadz H. Jamaluddin Hariri (Ketua II), al-Ustadz H. Sefi Khirrijil Yaman (Ketua III) dan al-Ustadz H. Aruman (Ketua IV).

Dalam kesempatan ini, prinsip yang dipegang teguh oleh FORBIS, ialah

“Berani sukses dan berani berbuat! Percayalah, bahwa semuanya akan membawa keberhasilan dan keberkahan”

Tutur Ustadz Aruman dalam mengakhiri seminar ini.

Dengan adanya seminar ini, bertujuan untuk bisa dan mampu memberikan wawasan seputar bisnis agar para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dapat menguasai bidang bisnis pula, tidak hanya di bidang belajar-mengajar saja. Diharapkan segenap guru dapat mengambil banyak ilmu serta wawasan yang baru, sehingga dapat menjadi bekal untuk masa depan dan siap untuk terjun ke masyarakat nantinya.

-Nailafel

Zakat Seorang Guru Kepada Santrinya

0

Sebagai seorang guru, merupakan kewajiban yang tidak terelakkan baginya untuk membimbing peserta didik dalam banyak hal. Mengajari mereka pelajaran-pelajaran yang belum mereka kuasai, memberi tahu mereka hal-hal yang belum mereka pahami, dan berbagai bentuk bimbingan lainnya. Mengawal, menemani, dan mendidik mereka. Semua karena tanggung jawab status seorang guru.

Terutama pada hari-hari menjelang ujian seperti ini, para santri sangat disibukkan dengan belajar mereka. Beberapa pelajaran yang tertinggal, materi-materi yang belum dihafal, latihan-latihan soal yang belum dikerjakan, semuanya memenuhi jadwal belajar mereka hingga begitu padat. Bahkan untuk membentuk miliu mereka agar terfokus dalam belajar, pondok memberikan perhatian dengan menonaktifkan sementara semua kegiatan ekstrakurikuler hingga ujian selesai.

Dalam kondisi seperti ini, tentunya para santri tidak boleh lepas dari pengawasan guru-gurunya. Mereka selalu memiliki masalahnya masing-masing; santri baru dengan adaptasi mereka terhadap suasana pondok –terutama karena mereka kali pertama merasakan ujian di pondok, santri lama yang belum menemukan metode belajar yang tepat, ataupun santri kelas 5 yang masih harus disibukkan dengan amanat kepengurusan di rayon. Dan agar mereka bisa belajar untuk mempersiapkan ujian dengan maksimal, tentunya mereka harus berhasil mengatasi permasalahan tersebut. Di sinilah letak peran seorang guru.

Mereka membutuhkan perhatian lebih, baik dalam belajar ataupun dalam keseharian mereka. Hadirnya sosok seorang guru di samping mereka dapat memotivasi mereka untuk tetap tekun menghadapi berbagai masalah, dan tentunya menjadi konsultan bila salah satu dari mereka menghadapi masalah yang tidak bisa mereka selesaikan. Santri pun tidak merasa sendirian dalam mengatasi masalahnya, sehingga dengan demikian dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dan mereka bisa kembali fokus belajar.

Namun sebagai seorang guru, tanggung jawab tersebut tentu tidaklah mudah. Menjadi sosok yang selalu hadir di sisi santrinya pastinya akan menyita perhatiannya dari urusan kesehariannya; baik itu di sektor bagian, perkuliahan, maupun urusan pribadi.

Terkait hal tersebut, Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc. selaku yang menyampaikan sambutan dalam pembukaan belajar malam keliling mengutip salah satu ungkapan dari alm. Al-Ustadz Ali Syarkowi, Lc. yang membahasakan sedekah perhatian terhadap belajar santri tersebut dengan “Zakat”. Berzakat waktu, tenaga, pikiran, dan lainnya untuk memaksimalkan pengawalan para santri. “Membimbing anak-anak tentunya akan menyita waktu, tenaga serta pikiran kita. Namun karena ini adalah tanggung jawab kita bersama, maka mari sama-sama kita zakatkan sedikit saja dari semua itu, berkorban untuk anak-anak kita.” Begitulah terang beliau di hadapan para guru yang hadir di sana.

Dengan menyertai para santri di sisi mereka ketika belajar, membantu mereka memperdalam pemahaman materi pelajaran, ataupun menolong mereka ketika menghadapi masalah yang menghambat belajar mereka adalah wujud perhatian seorang guru. Mengawal, mengawas, dan membimbing mereka yang memang merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan oleh seorang guru. Meskipun pengorbanan tersebut bisa berarti berat, namun yang demikian akan menjadi ladang seorang guru untuk mengais pahala, menjadi bekalnya untuk di akhirat nanti.

Terima kasih para guru, yang telah ikhlas membimbing peserta didik mereka… semoga semua pengorbanan tersebut akan berbalik menjadi pahala dan kebaikan, yang akan dibalaskan oleh Allah dengan berlipat ganda serta menjadi penjamin untuk ganjaran di akhirat berupa Surga-Nya. Aamiin.

 

Related Articles:

Jelang Ujian, Belajar Malam Keliling Tingkatkan Miliu Belajar Santri

Kekuatan Doa dan Mujahadah Trimurti Pendiri Pondok Modern Gontor

Keikhlasan Trimurti Dalam Mengajar

Topang Kebutuhan Pondok akan Suplai Hewan Qurban, PMDG Putri 1 Rintis Unit Usaha Perkembangbiakkan Kambing

0

MANTINGAN-Selaras dengan salah satu Panca Jangkanya, ‘berdikari’ yang berarti kemandirian. Ya, Pondok Modern Darussalan Gontor yang tak pernah berhenti bergerak ini, tentu turut mengedepankan peningkatan aspek kemandirian dalam perkembanganya. Dalam rangka ini, Al-Ustadz Aruman, selaku ketua kordinator unit usaha dalam bidang peternakan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kampus 1,kembali melakukan inovasi dengan merintis unit usaha perkembangbiakan kambing.

Usaha ini dimulai pada tanggal (07/09/20) dengan didatangkannya 2 jenis kambing, yakni kambing Etawa yang didatangkan dari Desa Ngrayun, Gajah, Ponorogo dan Desa Ngarmbe, Sinai, Ngawi, juga kambing Saanen yang didatangkan dari Magelang. Kambing-kambing ini terlebih dahulu ditempatkan di tempat karantina sapi yang sakit, sembari menuggu pembangunan kandang kambing.

Kambing saanen sedang makan

Sudah terdapat 10 ekor kambing, diantaranya 1 ekor kambing Etawa jantan yang berusia 2 tahun dan 8 ekor kambing Etawa betina yang rata-rata berusia 5 sampai 7 bulan, serta 1 ekor kambing Saanen jantan yang berusia 4 tahun. Al-Ustadz Aruman, menjelaskan bahwa satu ekor kambing Etawa jantan dapat membuahi sampai 15 betina dan durasi hamil kambing Etawa betina ± 5 bulan. Saat ini, ada 5 ekor kambing Etawa betina yang tengah hamil.

Pada program jangka panjangnya, seperti unit usaha penggemukan sapi, kambing-kambing ini akan dikembangbiakkan, yang kemudian sekitar 3 sampai 4 bulan menjelang Idul Adha akan di lakukan penggemukan kambing.

“Demi kemandirian dalam menopang kebutuhan Pondok akan suplai hewan Qurban, maka usaha ini akan senantiasa dikembangkan,”

papar Al-Ustadz Aruman.

-Aya

Idhof Lughowi; Media Pengayaan Kemampuan Berbahasa Santriwati

0

Mantingan- Kemampuan berbahasa adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh seluruh alumni Pondok Modern Darussalam Gontor. Kemampuan ini didapatkan setiap individu melalui penekanan disiplin berbahasa dan materi pelajaran yang disampaikan di kelas setiap harinya. Sebagai bentuk pengayaan berbahasa santriwati, maka staf Peningkatan Bahasa (LAC) Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan program Idhof Lughowi untuk santriwati.

Idhof Lughowi atau dapat disebut dengan workshop bahasa ini dilaksanakan secara berkala setelah shalat ashar pada minggu yang telah ditentukan. Sampai saat ini, santriwati yang telah menjalankan workshop ini adalah kelas 1, 1 Intensif, 2 dan 3. Untuk banyaknya pelatihan, kelas 1 dan 1 Intensif telah menjalankannya sebanyak 3 kali, kelas 2 sebanyak 4 kali, serta kelas 3 sebanyak 2 kali. Workshop ini dilaksanakan di Aula Kulliyatu-l-Banat atau Masjid Jami’ Mu’allimat. Salah satu wali kelas dari angkatan yang bersangkutan akan ditunjuk sebagai pemateri dari workshop ini. Pemateri akan diberikan materi yang telah ditentukan dari staf LAC, lalu akan memaparkan materi tersebut di depan seluruh santriwati. Setelah usai pemaparan materi, para santriwati akan ditampilkan video atau slide yang berkenaan dengan materi tersebut. Guna mengetahui pemahaman santriwati akan materi yang disampaikan, pemateri akan menunjuk 3 orang dari banyaknya santriwati yang ada untuk menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan materi tersebut.

Tujuan dari pengadaan workshop ini sendiri adalah sebagai media tambahan di luar kelas untuk memahami penggunaan bahasa dengan benar. Karena dipandang bahwa apa yang disampaikan di kelas masih kurang. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya penggunaan rangkaian kalimat yang salah dan kosa kata yang masih belum diketahui oleh santriwati. Sehingga dianggap perlu bagi staf LAC untuk mengadakan kegiatan ini.

Fayra

Musyawarah Kerja Rayon; Pelatihan Organisator yang Ulung

0

Mantingan- Setiap kegiatan dan acara di Pondok Modern Darussalam Gontor selalu terancang dengan rapi dan dinamis. Tidak ada satu hal pun yang luput dari perancangan kegiatan dan acara, meskipun hal itu hanya kegiatan sederhana. Begitu pula dengan kegiatan sehari-hari, setiap individu dan organisasi pun memiliki rancangan kegiatan. Guna dinamisasi kegiatan santriwati, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan acara Musyawarah Kerja Rayon bagi seluruh pengurus rayon.

Suasana saat Sidang Pleno

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya. Dilaksanakan pada Rabu malam (29/07) di kelas-kelas yang telah ditentukan. Peserta dari musyawarah ini adalah seluruh kelas 5 yang telah dikukuhkan sebagai pengurus masing-masing rayon. Mereka dibimbing secara langsung oleh para pembimbing rayon selaku steering commmittee. Sebelum pelaksanaan musyawarah kerja ini, para pengurus dikumpulkan langsung oleh staf Pengasuhan untuk diperlihatkan demo acara musywarah kerja yang baik dan benar. Serta mereka diwajibkan untuk berkonsultasi dengan pengurus rayon lama guna memahami dan mengetahui secara pasti program kerja yang ada pada masa sebelumnya. Saat kegiatan inti berlangsung, sidang musyawarah kerja dibagi dalam 3 sesi, yaitu pleno, komisi, dan paripurna. Inti dari musyawarah ini terdapat pada sidang komisi. Karena pada saat itulah, para pengurus harus mampu untuk menimbang, menata dan merancang seluruh program kerja yang akan mereka jalankan selama satu tahun masa jabatan mereka. Pelaksanaannya pun dimulai dari setelah sholat ‘Isya sampai menjelang tengah malam.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sarana pelatihan bagi setiap individu dalam menyampaikan pandangannya dan merancang setiap hal yang akan dilaksanakan bersama selama masa jabatannya. Selain itu, acara ini merupakan pemanasan bagi seluruh santriwati kelas 5 dalam perancangan kegiatan dan peraturan sebelum berhadapan dengan Musyawarah Kerja organisasi yang lebih besar, Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gugusdepan Gerakan Pramuka (KGGP).

Fayra