Home Blog Page 138

Seminar Internasional bersama al-Ustadz Husnan Bey Fananie; Peran Sentral Manusia di Muka Bumi

0

Mantingan– Setelah usai kajian mingguan yang lalu, Dewan Mahasiswi (DEMA) Divisi Mantingan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 kembali mengadakan kajian mingguan dengan taraf nasional. Dengan tema “Al-Umm Madrasatun Li-l-Jiel Al-Islamiy”, pembicara yang dihadirkan adalah al-Ustadz Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, M.A. Beliau adalah salah satu anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor dan juga Duta Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan. Beliau menyempatkan untuk bertandang ke Gontor Putri Kampus 1 dan mengisi kajian mingguan DEMA sebelum kembali ke Jakarta.

Kajian yang dilaksanakan pada Sabtu silam (12/09) bertempat di Aula Kulliyatu-l-Banat dengan peserta seluruh mahasiswi guru Gontor Putri Kampus 1. Acara ini dibuka langsung oleh Bapak Wakil Direktur KMI, al-Ustadz Dr. KH. Fairuz Subakir Ahmad, M.A. Acara ini pun dilanjutkan langsung dengan pemaparan materi oleh al-Ustadz Husnan. Beliau menyampaikan bahwa Pondok ini dibangun bukan hanya untuk pendidikan Islam saja, namun juga dikarenakan situasi pada masa awal pendiriannya. Lembaga ini adalah lembaga yang membentuk karakter umat bangsa. Untuk hal ini, para ustadz dan ustadzah adalah agen yang mana menyentuh langsung para santriwan-santriwati. Sebagaimana ikrar Trimurti, ‘Bondho Bahu Pikir Lek Perlu Sak Nyawane Pisan’, maka lembaga ini adalah tempat pengkaderisasian dan pembentuk generasi mendatang selain hanya menjadi pondok pesantren. Lembaga ini juga lembaga integral semua faktor pendidikan, yaitu pendidikan rumah, sekolah dan masyarakat. Ketiga faktor ini dicerminkan ke dalam Motto Pondok Modern, yaitu Berbudi Tinggi dan Berbadan Sehat mencerminkan pendidikan rumah, Berpengetahuan Luas mencerminkan pendidikan sekolah, dan Berpikiran Bebas mencerminkan pendidikan masyarakat.

Beliau juga menyampaikan bahwa manusia memiliki 3 tugas penting di muka bumi ini, yaitu untuk beribadah, menjadi khalifah, dan menjadi ta’mir atau orang yang memakmurkan bumi Allah. Kita sebagai manusia harus menjalankan ketiga tugas ini sebaik mungkin. Untuk menjalankannya, kita diberi alat oleh Allah, yaitu niat yang sholih, nalar yang jernih dan hati nurani. Jika kita melaksanakan tugas tersebut dengan alat yang diberikan-Nya, maka akan ada balasan dari Allah untuk diri kita. Pertama, citra dan marwah kita akan diangkat oleh Allah SWT. Kedua, cita-cita dan keinginan kita akan dikabulkan oleh-Nya. Serta terakhir, cinta Allah akan diberikan kepada kita. Hal terakhir ini sering terlupakan oleh umat manusia. Kita terlalu sibuk meminta cinta makhluk-Nya tanpa meminta cinta-Nya. Jika cinta-Nya telah diberikan, maka kita akan mendapatkan segala hal yang ada di dunia.

Dari seluruh pemaparannya, dapat disimpulkan bahwa bagaimana cara kita memahami Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai lembaga pendidikan integral dari tiga faktor pendidikan. Serta bagaimana kita memahami tugas kita sebagai manusia di muka bumi ini dan menjalankannya dengan alat yang telah diberi. Beliau juga berpesan agar kita selalu meminta cinta Allah, meski diri kita penuh dengan dosa-dosa.

Fayra

AD-DARSU AL-MASA’IYYAH; Belajar di Siang Hari

0

MANTINGAN- Tidak hanya kegiatan belajar pagi yang terdapat di Pondok Modern Darussalam Gontor, namun terdapat pula kegiatan belajar di siang hari. Yang biasa disebut dengan “Darsul Massa’ atau Pelajaran Sore”. Karena sangat disayangkan bila waktu siang santriwati tidak terpakai dengan hal yang baik. Maka diadakanlah setiap siangnya kegiatan darsul massa’, agar waktu santri terpakai dengan sangat efektif. Darsul Massa’ berlangsung sesuai jadwal pelajaran di pagi hari, yaitu setiap hari dari hari Sabtu sampai Rabu, kecuali hari Kamis (pelaksanaan pramuka).

Kegiatan ini dilaksanakan setelah santri sholat Dzuhur dan makan siang, yaitu pada pukul 13.45 WIB, dan berakhir pada pukul 14.45 WIB. Materi-materi yang diajarkan adalah materi yang tidak diajarkan di waktu pagi. Bertujuan untuk menambah dan meluaskan wawasan santri. Namun, tidak semua santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 yang mengikuti pelajaran sore ini, hanya santri kelas 1-4 KMI, dan kelas 5 KMI (hanya pada hari Sabtu dan Selasa).

Pada pelajaran sore, guru yang mengajar adalah santriwati kelas 6 KMI, dan beberapa Ustadzah. Hal ini dimaksudkan agar kelas 6 dapat melatih diri mereka dalam praktek mengajar sebelum mereka diuji Tarbiyah ‘Amaliyah (Praktek Mengajar). Secara tidak langsung, darsul massa’ adalah sarana yang diberikan pondok bagi santriwati kelas 6, agara mereka dapat belajar menjadi guru yang baik dan mempersiapkan dirinya terhadap praktek ajar-mengajar.

khairan.

Bercocok Tanam Dan Berkebun; Tempat Edukasi Dan Integrasi Pendidikan Dalam Berkebun

0

Mantingan“Setiap yang kita lihat, yang kita dengar dan yang kita rasakan adalah Pendidikan.” Begitulah petuah Pondok yang selalu di wasiatkan kepada penerusnya agar kita menjadi orang yang dapat mengambil pelajaran dari segala sesuatu yang kita lihat, segala pergerakan yang kita lakukan, dan segala sesuatu yang kita dengarkan juga harus mengandung unsur-unsur edukasi. Kesalahan atas argumen bahwa pendidikan hanya berasal dari apa yang kita pelajari di kelas dan hanya berasal dari guru yang menerangkan ketika pelajaran berlangsung,merupakan salah satu kesalahan besar. Karena,hakikatnya dari sebuah pendidikan yaitu dapat berasal dan diraih dari mana saja, dan dari siapa saja, serta dari segala sisi manapun.

Hal inilah yang mengispirasi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Satu untuk menjadikan semua tempat yang berada di pondok adalah “Pusat Integrasi Pendidikan” seperti yang dituturkan oleh Al-Ustadz, Ari Rahmat, M.A selaku guru senior di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, pada Minggu (20/9) silam. “Perkebunan yang di bangun di sekitar area outbond bukan hanya sekedar tempat untuk refrashing saja, tapi tempat untuk mencari inspirasi, akan tetapi juga sebagai tempat edukasi dan intregasi pendidikan dalam berkebun.” Ujarnya menjelaskan pentingnya dan tujuan dibentuknya area perkebunan sekitar Out Bond.

Seledri yang tumbuh lebat di polybag
Pohon Nangka yang berada di kebun

Adapun Area perkebunan yang berada di halaman belakang pondok memiliki luas kurang lebih 2 Ha, hal ini ditangani oleh Pak Riyanto, Pak Muharram, dan Pak Ragil, yang mampu menyulap area perkebunan menjadi perkebunan yang asri, dan telah berhasil ditanami berbagai jenis bunga seperti bunga Liliput, bunga Mary Gold, bunga Tabibuya, bunga Trembesi dan lain sebagainya. Tak hanya itu, lahan tersebut juga ditanami berbagai jenis sayur mayur seperti Kangkung, Bayam, Seledri, Terong, Cabai, Labu, Kacang Panjang, Pare, Mentimun, dan Sawi. Juga terdapat berbagai buah-buahan seperti Pepaya, Nangka, Mangga, Pisang, Alpukat, Jambu Air, Jambu Biji, Charsen, Kelapa, dan juga Markisa. Terdapat beberapa Upaya yang dilakukan untuk mempercantik area itu, salah satunya, pada tahun 2019 dibangun beberapa Pergola setinggi + 2,5 meter yang melengkung sebagai tempat tinggal beberapa tanaman seperti Markisa dan tanaman Labu.

Pohon Terong yang sedang tumbuh di kebun

Selain jenis-jenis bunga, buah, juga sayuran, terdapat pula 6 buah kotak sarang lebah yang akan memakan nektar-nektar bunga yang dihasilkan dari bunga-bunga yang ditanam di sekitar area perkebunan dan sekitar area taman bunga di kawasan menara pandang yang memiliki luas 3,5 x 2 meter. Disana pun juga ditanami berbagai macam bunga berwarna-warni untuk mempercantik area menara pandang yang dibangun pada Maret, 2020.

“Inilah bukti bahwa pondok tidak akan pernah tidur. Pondok akan selalu setia mengajarkan banyak hal kepada para santrinya, karena pondok selalu memberi kail untuk mereka memancing banyak ilmu juga pengetahuan”

Ujar bapak Pengasuh  Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 yang pernah berpesan di salah satu pidatonya.

-Nasyweng.

Memperindah Tilawati-l-Qur’an, dengan Tahsinul Qira’ah

0

            Gontor Putri 3 – Pada Sabtu sore (11/9) diadakan pembukaan Tahsinul Qira’ah di Auditorium Gontor Putri 3 oleh Al-Ustadz H. Suwarno TM, S.Ag selaku Wakil Pengasuh Gontor Putri 3. Acara tersebut diadakan dengan tujuan untuk memperbaiki cara membaca Al-Qur’an siswi agar sesuai dengan makhorijul huruf  dan hukum tajwid, serta memperindah bacaanya.

Peserta dalam acara tersebut adalah seluruh siswi kelas 6 yang dibagi menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok ditempatkan disetiap ruangan kelas agar pembelajaraan Tahsinul Qira’ah menjadi efektif.  Sedang pembimbing Tahsinul Qira’ah, seluruhnya dari guru-guru Gontor Putri 3. Pembelajaran Tahsinul Qira’ah dilaksanakan pada siang hari pada pukul 14.00 WIB sampai datang waktu shalat ashar, kemudian dilanjutkan setelah shalat  ashar sampai  sebelum pukul 17.00 sore. Acara tersebut berlangsung selama 5 hari.

Pembelajaran Tahsinul Qira’ah didalam kelas oleh Guru KMI Gontor Putri 3

Tahsinul Qira’ah kemudian ditutup pada hari Rabu (15/9) oleh Al-Ustadz Sukamto S.Ag. Dengan selesainya acara tersebut.Dengan terselenggarakannya acara ini dengan lancar harapannya adalah agar seluruh siswi kelas 6 dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan dengan bacaan yang indah. Sehingga nanti setelah menjadi alumni dapat mengajarkan ilmunya dimanapun mereka berkiprah nanti.ChilmaAsmaa

Eliminasi Kesalahan dalam Menghafal dengan Tanqihul Matan

0

Mantingan-Kata ujian sudah semakin dekat dan menyambar di setiap telingan para santriwati, terkhususkan di Gontor Putri Kampus 1, segala kegiatan dalam segi non akademis telah ditutup, seperti halnya pramuka, pidato, dan lain sebagainya. Demi terciptanya suasana ujian yang tenang dan santriwati dapat lebih fokus dalam belajar untuk menghadapi ujian serta Untuk menunjang kesemangatan para santriwati dalam menghafal Kulliyatul Mu’allimat Al-islamiyah Gontor Putri Kampus 1, mengadakan tanqih matan untuk seluruh santriwati mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 4.

Acara ini diselenggarakan setiap siang dan malam hari pada hari sabtu sampai dengan hari senin (26-28/09) yang berlangsung selama tiga hari, hal ini dilaksanakan di tiga tempat, yaitu aula Kulliyatul Banaat, Burjul Fath lantai 2 dan lantai 3. Adanya tanqih matan ini untuk mengeliminasi seluruh kesalahan dalam penulisan harakat dan kosakata yang diberikan seluruh pengajar ketika didalam kelas baik dalam pelajaran hadits maupun mahfudzot.

Seluruh santriwati berkumpul ditempat yang telah ditentukan antar kelas yang dihadiri oleh beberapa ustadzah dari bagian KMI dan guru-guru pengampu materi yang telah ditentukan antar kelas, dengan pengulangan bacaan (talfidz) yang dilafadzkan oleh pembimbing dan sudah ditampilkan di slide seluruh santriwati dihimbau untuk mengganti tulisan apabila ada kesalahan dalam kosakata maupun harakat.

Dengan adanya tanqih matan para santriwati akan lebih bersemangat dalam menghafal dan mengurangi tingkat kesalahan dalam pelafadzan saat menghafal, karena dalam bahasa Arab memiliki makna yang sangat luas, apabila harakat sudah berbeda maka makna dalam kalimat tersebut akan berbeda pula.

-Tiarala

YAUMU KHOT AL-‘ARABY: Memperkenalkan seni Islam dengan media kaligrafi.

0

MANTINGAN- Tepat pada Jum’at (11/09) silam, di pagi dengan terik yang menyapa, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kembali menyeleggarakan acara yang menarik mata seluruh warga Darussalam. Yakni acara Yaumu Khot al-‘Araby. Tersebut adalah acara yang berkaitan dengan nilai seni dan pengembangan kreatifitas, bakat, serta skill santriwati yang dituangkan dalam bentuk seni ‘Khot al-‘Araby’. Tahun ini merupakan acara kali ke-dua bagi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 untuk menyelenggarakannya. Kini, acara tersebut diselenggarakan dan dipustakan di Aula Kulliyatu-l-Banaat (Aula QB). Acara tersebut dibuka oleh Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I selaku Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1.Beliau berpesan,

“Santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 harus memiliki 3 hal yang menjadi standar kualitas kapabilitas mereka, yaitu; 1) Mampu menguasai B. Arab, 2) Mampu menguasai B. Inggris, dan 3) Mampu menuliskan B. Arab dengan bagus (dengan al-Khot al-Jamil), dan barangsiapa yang mampu mendapatkan Ijazah atas selesainya ia dalam 1 macam khot, maka ia akan diberikan beasiswa 1 semester”

ujar al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I dengan penuh dukungan dan kesemangatan.

Hal ini mendapatkan perhatian dan apresiasi yang baik dari seluruh warga darussalam, sehingga diharapkan adanya output baik yang bisa dihasilkan setelah adanya acara ini belangsung. Seluruh warga Darussalam dipersilahkan untuk melihat karya-karya yang telah tersusun rapi di dalam Aula Kulliyatu-l-Banaat, layaknya museum kaligrafi yang telah terbentuk didalamnya. Hal tersebut pun berpengaruh kepada seluruh warga darussalam yang sangat aktif untuk ingin mengetahui bagaimana cara memulai dan mempelajarai khot tersebut. Para santriwati melontarkan beberapa pertanyaan mengenai seni kaligrafi kepada para pembimbing. Adapun para pembimbing berjumlahkan + 40 orang, dalam menemani jalannya acara tersebut. Mereka mendampingi dan membimbing para santriwati dengan memberikan penjelasan dan menjawab beberapa pertanyaan yang telah dilontarkan.

Pameran hasil karya Khot dalam acara Yaumul Khat al-‘Araby

Acara tersebut berlangsung selama 1 hari 1 malam (Full Timer), dengan adanya pembukaan, pameran khot, sesi tanya-jawab, serta diiringi dengan adanya lomba-lomba yang berkaitan dengan seni dasar Khot, hingga diakhiri dengan adanya sosialisasi mengenai ‘Seminar Seni Ebru’ yaitu seni melukis air. Adapun acara Ebru merupakan sebuah ilmu yang sangat mahal untuk bisa diraih dengan cuma-cuma. Karena, segala peralatan yang dibutuhkan langsung didatangkan dari Turki dan ilmu tersebut merupakan ilmu yang sangat berharga nan mahal nilainya.

Pembukaan Yaumul Khat al-‘Araby dalam Seni Lukis Ebru GP 1

Tujuan dari adanya acara tersebut ialah untuk memikat dan mampu menarik perhatian, serta rasa keinginan santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 untukmengembangkan skill yang dimilikinya terhadap seni kaligrafi. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada kata lelah dan berhenti untuk mengkaderkan sebuah ilmu yang dimiliki oleh para pembimbing, hingga akhirnya diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Dengan fungsi, agar skill khot yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 tetap jalan dan terus berkembang. Adapun hal tersebut sangat membuktikan adanya kepegangan prinsip Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 terhadap motto yang berbunyi ‘Ruh, Jiwa dan Filsafat adalah nilai-nilai yang harus diwariskan’.

Selmeddy

Yudisium Hasil Ujian Masuk KMI 1441-1442; Lahirnya para mujahidah baru.

0

Gontor Putri 1Pondok Modern Darussalam Gontor telah berdiri diatas dan untuk semua golongan, siapa sangka banyak anak-anak yang ingin masuk Pondok Modern Darussalam Gontor ditengah wabah COVID-19 ini, bahkan mereka rela berangkat tanpa orangtua demi mengikuti ujian masuk ke KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri. Hal tersebut merupakan salah satu bukti adanya wujud perjuangan fii sabiilillah bagi para calon santriwati. Terlihat dengan adanya bentuk yang sangat antusias dan ketertarikan calon santriwati untuk menuntut ilmu di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri.

Dengan senang hati para calon santriwati pun bersungguh-sungguh untuk mempelajari materi yang akan diujikan, seperti Berhitung, Imla’,al-Quran,dan Ibadah-ibadah. Setelah diadakannya ujian tersebut, para Panitia Ujian masuk KMI pun segera mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk yudisium kelulusan calon santriwati. Adapun pengumuman tersebut dijatuhkan tepat pada (25/06) pagi hari, yang bertempatkan di Aula Pertemuan Auditorium Gontor putri kampus 1. Acara tersebut, dihadiri oleh seluruh calon santriwati baru dan beberapa jajaran Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) selaku wali dari para calon santriwati tersebut.

Acara Yudisium Ujian Masuk KMI tersebut, dibuka dengan pesan dan nasihat untuk para calon santriwati yang disampaikan oleh KH. Hasan Abdullah Sahal selaku Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, dan dilanjutkan denganpengumuman dari hasil ujian masuk KMI yang dibawakan oleh Bapak Direktur Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, yaitu Al-Ustadz KH. Masyhudi Subari, MA. Sebelum membacakan hasil ujian masuk KMI kepada seluruh calon santriwati, beliau menyampaikan beberapa maksud dan tujuan diadakannya ujian masuk KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri. Dalam pesannya, beliau mengatakan

“Adapun tujuan kita, yaitu demi mendidik anak bangsa ini, bangsa Indonesia. Sebagia bangsa untuk menjadi manusia yang terdidik, manusia yang baik, manusia yang benar-benar baik kehidupan didunia dan akhirat.”

Pesan Bapak Direktur Pondok Modern Darussalam Gontor Al-Ustadz KH. Masyhudi Subari, MA.

Pembacaan Hasil Ujian Masuk KMI 1441-1442 H

Sungguh mulia apa yang disampaikan oleh beliau mengenai tujuan utama diadakannya kegiatan tersebut. Sehingga, adapun jumlah dari keseluruhan santriwati yang diterima, yakni sekitar 2896 Santriwati dan beberapa dari santriwati tersebut dibagi dan ditempatkan di berbagai cabang Pondok Modern Darussalam Gontor putri, sesuai dengan kapasitas masing-masing pondok. Hal ini, sesuai dengan kebijakan Pondok Modern Darussalam Gontor, untuk menempatkan para santriwati barunya dengan dibagi hingga ke berbagai kampus cabang, seperti Gontor putri kampus 1,2,3,5, dan 8. Adapun yang diterima di Gontor Putri kampus 1, yakni sekitar 917 santriwati.

Berikut jumlah santriwati yang lulus ujian masuk KMI 1441-1442 H

PONDOKKUOTA
GP 1917
GP 2607
GP 3697
GP 5498
GP 8177
TOTAL2896

Hal menarik yang menjadi sesuatu yang baru pada tahun ajaran baru ini, ialah pengiriman santriwati baru hingga pada Pondok Modern Darussalam Gontor putri kampus 8, yang bertepatan dan beralokasi di daerah Labuhan Ratu di Lampung timur. Dengan bertambahnya kampus putri tersebut membuktikan bahwa Gontor telah mampu melahirkan 1000 cabang Gontor dipenjuru dunia. Hal ini ada, karena kembali lagi kepada tujuan Gontor Putri. Yakni, untuk mendidik anak bangsa Indonesia agar menjadi manusia yang terdidik, dan benar-benar menjadi manusia yang baik dunia dan akhiratnya.

Mannar

TASYAKURAN WISUDAWATI XXXV; Bukti dari panjang umur sebuah perjuangan.

0

Mantingan- ‘No Excuse Break The Limit’ merupakan sebuah ungkapan yang mampu mengkiaskan perjuangan wisudawati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 dalam mencapai ‘Clean Sheet’. Yakni, saling berjuang, memopang, membantu dan merangkul sesama teman merupakan gerakan yang telah mendarah daging bagi para pejuang skripsi angkatan XXXV ini. Meski di tengah perjalanannya dihadirkan dengan keadaan pandemi yang menjadi sebuah kerikil dan lika-liku disetiap perjalanan dan perjuangan mereka, hal tersebut tetap tidak melunturkan kesemangatan dan kesungguhan para Wisudawati angkatan XXXV untuk tetap meraih asa dan menggapai cita yang selama ini dinanti dan ditunggunya. Yakni, sebuah gelar sarjana yang berkualitas, berintegritas, dan beridentitas. Tidak hanya sekedar gelar yang dikejar, namun juga mampu untuk menjadi para khirijah yang bermultitalenta danmampu mengestafetkan ilmu pengetahuan nan Islami yang ada.

Dengan adanya semua hal yang telah tercapai, maka seluruh wisudawati angkatan XXXV menggelarkan acara pada hari Kamis (24/09) silam,yang menghadirkan para dosen dan seluruh mahasiswi guru yang bertempatkan di Aula Kuliyatu-l-Banaat (QB Meeting Hall) malam hari. Acara tersebut ialah sebuah Tasyakuran Wisudawati. Dimana, acara tersebut dikemas dengan tujuan sebagai bentuk sederhana dari adanya kesyukuran yang luar biasa dari para wisudawati XXXV. Karena, berkat bantuan para pembimbing dari para jejeran dosen Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, sampailah mereka pada pencapaian akhir. Yakni, wisudawati angkatan XXXV.

Photobooth Tasyakuran Wisudawati angkatan XXXV

Acara tersebut dibuka oleh al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I selaku Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, dan disambung dengan al-Ustadz Nur Hadi Ihsan, MIRKH. selaku Bapak Wakil Pengasuh Kampus Universitas Darussalam (UNIDA) Putri, serta dilengkapi dengan do’a yang dipimpin oleh al-Ustadz KH. Fairuz Subakir Ahmad, MA. selaku Bapak Wakil Direktur Darussalam Gontor Putri Kampus 1. Beberapa kata juga disampaikan oleh wisudawati, yakni saudari Nafysa Choir, S.Ag selaku perwakilan dari angkatan XXXV ini, untuk menyampaikan rasa terimakasih dan kesyukuran bagi seluruh dosen Universitas Darussalam Gontor. Adapun acara tersebut berlangsung dengan khidmat, rasa sedih dan haru yang berbahagia pun bersama menghadiri jalannya acara tasyakuran tersebut. Setelah adanya pembukaan dengan berbagai petuah yang diberikan, acara pun dilanjutkan dengan sesi penyerahan kenang-kenangan, ramah tamah dan diakhiri dengan penghujung yang bahagia, yaitu foto bersama.

Ramah Tamah Wisudawati angkatan XXXV

Pesan yang selalu diingat dan sangat berarti bagi para wisudawati angkatan XXXV adalah,

“Tunjukkan Kesyukuranmu, dengan cara bekerja keras. Maksimalkan dalam segala hal dalam pengabdianmu, maka itulah bentuk dan wujud dari kesyukuran. Maka diharapkan bagi seluruh wisudawati, untuk bisa dan mampu menjadi inspirasi dan menjadi pendorong bagi adik-adiknya semua. Karena kini bagimu, bukan lagi perihal ‘Ke Gontor apa yang kau cari?’. Namun, ‘Ke Gontor apa yang bisa kau beri di sisa-sisa waktumu!’.”

Ujar al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I dalam memberikan petuah bagi Wisudawati XXXV

Cukup singkat acara ‘Tasyakuran Wisudawati angakatan XXXV’ ini berlangsung. Hal ini, hanyalah menjadi bentuk ungkapan sederhana, sebagai tanda terimakasih kepada orang-orang telah mendukung perjuangan wisudawati selama menjadi pejuang-pejuang skripsi. Melangkahkan kaki pertama memanglah sulit untuk dijalankan dan diungkapkan. Namun, dengan segenap petuah, do’a dan motivasi lah yang menjadikan semua perjuangan wisudawati menjadi lancar. Seperti halnya motto yang diangkat oleh seluruh Wisudawati angkatan XXXV ini, yaitu ‘No Excuse, Break The Limit’ Tidak ada alasan, lampaui batas!.Dengan demikian, meski dalam keadaan apapun, para wisudawati tetap berjuang sampai pada titik terakhir perjalanan tugas akhirnya, dan inilah adanya bukti, serta bentuk dari adanya pepatah panjang umur perjuangan.

Perfotoan Wisudawati angkatan XXXV Gontor Putri Kampus 1

Selmeddy.

Memperkenalkan Kebiadaban PKI, Gontor Gelar Nobar Film G30S/PKI

0

GONTOR– Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pernah menjadi salah satu target penyerangan pasukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948, mereka bertujuan menghancurkan Pesantren Gontor dan menagkap para kiai dan santri. Alhamdulillah saat kondisi genting, datang pertolongan Allah, melalui pasukan Hizbullah dan Siliwangi yang datang lalu mengusir PKI dari Pondok.

Maka dari itu, PMDG menggelar nonton bareng Film Dokumenter G30S/PKI untuk mengenang kekejaman PKI. Acara ini diikuti oleh seluruh santri dan guru PMDG, pada hari Kamis malam, (1/10), para santri menonton di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), sedangkan para guru di Aula Rabithah.

Pada siang hari diadakan tidur wajib untuk para santri, demi persiapan malam harinya untuk nonton bersama film yang menceritakan kekejian gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menculik dan membunuh para jenderal TNI pada tahun 1965.

Pemutaran film dokumenter tersebut tak lain merupakan sarana pendidikan, dan sejarah bagi santri, di mana mereka akan mengetahui kebiadaban PKI terhadap para ulama, pahlawan revolusi, dan juga pondok ini. Selain itu, para santri juga bisa memahami bahwa komunisme adalah paham berbahaya dan dilarang di Indonesia. Semoga sejarah ini menjadi pengingat dan pelajaran berharga untuk perjuangan mempertahankan Islam, Pesantren, Bangsa dan Negara. Muis

Kolaborasi Antara Kultur dan Budaya yang Tertuang dalam Pelangi Antar Nusa (PAN)

0

Mantingan-Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu Pondok yang dimana seluruh santriwatinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan juga mancanegara, maka dari itu diadakannya acara Pelangi Antar Nusa (PAN), sebagai ajang pendidikan agar seluruh santriwati dapat mengenal segala macam budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh setiap daerah yang ada di Indonesia khususnya.

Seluruh santriwati menunjukkan kebolehannya, dalam mengkolaborasikan antara kultur dan budaya disetiap daerah masing-masing, apalagi yang berasal dari manca negara, mereka sangat antusias dalam menampilkan sesuatu yang jarang, bahkan tidak pernah dikenal oleh orang-orang Indonesia.

Acara ini diadakan di auditorium Gontor Putri Kampus 1, pada Rabu (18/07) silam. Yang dibuka langsung oleh bapak pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1,dalam acara ini santriwati kelas 5 di berikan tanggungjawab penuh dalam mengkoordinir jalannya acara dari setiap daerah masing-masing, yang dibimbing oleh pembimbing konsulat.

Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu kreatifitas dan kemandirian para santriwati dalam mengembangkan bakatnya. Dalam penilaian acara ini di tinjau darisegi bahasa, drama, slide, dan kreatifitas dari setiap daerah. Daerah Jawa Tengah menyabet juara 1 dalam acara ini, yang disusul oleh Jawa Timur dan Sumatra.

-Tiarala