GONTOR – Kamis (20/02/2020) pagi, dimulailah babak baru ujian siswa akhir KMI Prominent Generation, yaitu ujian tulis gelombang kedua. Ujian yang bisa dikatakan paling memforsir banyak tenaga dan fikiran. Betapa tidak, santri kelas 6 harus membaca, memahami, dan menghafalkan seluruh materi dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 pada tiap pelajarannya.
Memang jika hanya memikirkannya saja, akan terasa begitu berat. Tapi mereka menjalaninya dengan penuh semangat, karena ada teman-teman yang merangkulnya, dan guru-guru yang senantiasa menemaninya, sembari percaya bahwa begitu banyak orang lain di luar sana yang mendoakannya.
Dunia adalah tempat ujian.
“Dialah yang menciptakan mati dan hidup, supaya menguji kamu, siapakah diantara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Mulk: 2)
Sesungguhnya dunia ini memanglah tempat untuk ujian, tempat lelah, serta tempat berbagai kesulitan dan masalah. Allah menguji hambaNya, siapakah diantara mereka yang paling baik amalnya. Orang kaya diuji dengan hartanya, orang pandai diuji dengan ilmunya. Begitu pula di pesantren, para penuntut ilmu diuji atas penguasaannya terhadap ilmu yang telah diajarkan. Mereka diuji, siapakah diantara mereka yang baik persiapannya, sungguh-sungguh belajarnya, serta kuat tirakatnya. Karena sejatinya dengan ujian ini, Allah akan menaikkan derajat hambaNya.
Ya Allah… Jadikanlah kami, santri-santri yang dapat menguasai ilmu-ilmu agama, bahasa, dan umum ini sehingga mampu berdiri kokoh dalam menegakkan kalimat-Mu. Allahumma Aamiin…
Acara ini merupakan acara perdana yang diselenggarakan oleh pembimbing Markaz Khot dalam meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran khot di dalam kelas, serta menumbuhkan kecintaan santriwati pada seni kaligrafi Islam khususnya pada pelajaran khot. Tidak terpaku pada teori, di dalamnya juga tersajikan galeri seni (karya-karya khot), pajangan artikel yang bewawasan tentang khot, bazar perlengkapan alat-alat, dan juga pemesanan penulisan nama-nama menggunakan kaidah khot tertentu.
Pembukaan acara berupa sambutan oleh Ustadz Zainul Arifin di depan masjid mengundang antusiasme dari seluruh santriwati. “Yaum al-Khot al-Araby” diawali dengan adanya halaqoh khottiyyah antar-angkatan yang berlangsung selama 45 menit, di mana santriwati belajar langsung bersama pembimbing bagaimana menulis tulisan berbahasa Arab dengan kaidah penulisan khot yang baik dan benar. Pengampu materi dalam halaqah ini yaitu Ustadzah Erika Rishan di bidang khotriq’ah untuk kelas 3; Ustadzah Raisa Anisah dan Ustadzah Sofiyatunnisa di bidang khotriq’ah kelas untuk 3 Intensive dan kelas 4; Ustadzah Rifa Rofiah di bidang khotnaskh untuk kelas 1 Intensive dan 2; dan Ustadzah Fathimah Azzahra’ di bidang KitabahI’tiyadiyyah untuk kelas 1.
Sesi akhir dalam halaqoh khottiyyah adalah dibukanya kesempatan bagi santriwati untuk mencontoh tulisan dari papan tulis dan mengumpulkannya kepada panitia. Tulisan para santriwati yang dikumpulkan akan diseleksi dan diapresiasi di depan umum sebagai motivasi santriwati yang belum terpilih agar dapat menulis lebih baik lagi.
Acara turut diramaikan dengan adanya perlombaan memotong handam dan juga stand bazaar yang menjual perlengkapan alat-alat khot di sepanjang depan gedung Alighart. Panitia juga menyediakan “ma’rodl” atau galeri khot yang menarik minat banyak santriwati. Sedangkan di bagian lain, terjajar rapi meja-meja yang ditata sedemikian rupa untuk pemesanan penulisan nama-nama, santriwati. Dengan sukacita, para santriwati mengantri untuk memesan dan memperhatikan langsung penulisan nama – nama mereka secara seksama
Acara berlangsung meriah dan menarik perhatian para santriwati. Wajah-wajah mereka tampak sangat antusias dan dihiasi senyum kekaguman, mencerminkan ketertarikan hati mereka mereka pada khot. Santriwati akhirnya bisa melihat secara lengkap proses penulisan khot, alat-alat dalam seni kaligrafi, dan hal-hal yang tidak mereka ketahui seebelum diadakannya acara ini.
“Tujuan diadakannya acara ini diantaranya adalah menumbuhkan jiwa cinta Islam yang tercurahkan melalui keindahan dan seni kaligrafi Islam, sedangkan sasarannya adalah meningkatkan kualitas santriwati Darussalam khususnya tulisan arab, serta menumbukan semangat menulis khott araby sebagaimana yang dilakukan oleh para kuttabu-l-wahyi dahulu.” Ujar ketua panitia, Al-Ustadzah Nadya Els Silmy dan Al-Ustadzah Jusmidar.
Sebagai salah satu acara baru dalam daftar rutinitas tahunan, acara ini diharapkan dapat membangun motivasi yang konstruktif terhadap anak didik tentang wawasan khot yang lebih luas ranah pembelajarannya, juga sebagai bentuk penerapan khot di luar kelas, dilengkapi dengan praktek-praktek sederhana yang memperluas pemahaman santriwati terhadap keindahan khot. Els
Pembukaan acara oleh Ustadz Zainul Arifin Sesi praktek menulis khot oleh beberapa santriwati Pembukaan Yaum Al-khot Al-Arabyy di depan masjid
DARUSSALAM – Dalam rangka mempersiapkan pembina pramuka yang handal di tahun depan, Majelis Pembimbing Koordinator Harian (MABIKORI) dibantu oleh Koordinator Gerakan Pramuka Pondok Modern Darussalam Gontor Gugus Depan 15089 mengadakan berbagai acara yang diikuti oleh adika pramuka dari kelas 4 dan 3 Intensif. Acara tersebut diawali dengan Praktik Pengayaan Lapangan (PPL), Musyawarah Gugus Depan (MUGUS), dan diakhiri dengan Ambalan Gembira (AG).
Acara Ambalan Gembira sendiri diadakan pada Kamis (27/2) di Lapangan 8 Windu dan dibuka oleh Al Ustadz Agung Setiawan, Lc. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tibanya adika – adika ambalan dalam acara ini adalah puncak perjalanan panjang dari rentetan acara sebelumnya.
Selain penampilan kreasi seni dari adika-adika ambalan, dalam acara tersebut juga dibagikan beberapa hadiah bagi pemenang lomba yang telah diadakan sebelumnya. Perlu diketahui juga, di sela-sela penampilan, diadakan juga beberapa perlombaan guna memeriahkan acara tersebut.
Meski diterpa hujan yang lumayan deras, acara tetap berlangsung dengan lancar. Bahkan, suasana semakin meriah ketika hujan datang. Acara selesai pada pukul 15.45 WIB.
ANCOL—Rabu sore (26/2), Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), K.H. Hasan Abdullah Sahal menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam yang berlokasi di Pantai Timur Ancol, Jakarta Utara. Pada kesempatan tersebut turut menyertai Beliau, Wakil Rektor UNIDA Gontor, Dr. H. Abdul Hafidz Zaid, M.A.
Prosesi ini merupakan perwujudan dari kerjasama yang telah dijalin oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Liga Dunia Islam (World Islamic League) pada 30 Septermber 2019 lalu. Setelah dilakukan pengkajian, maka terpilihlah DKI Jakarta sebagai lokasi dimana museum sejarah Nabi ini akan dibangun.
Maka, pada 31 Januari 2020, Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla menandatangani nota kesepakatan dalam realisasi pembangunan museum sejarah Nabi pertama di luar Arab ini bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dalam hal ini, Anies sangat bersyukur Jakarta dipercaya menjadi tuan rumah dalam pembangunan museum tersebut.
Terpilihnya Ancol sebagai lokasi pembangunan museum dikarenakan tempat ini sudah sejak lama dikenal sebagai tempat wisata tersohor. Akses masyarakat untuk bertandang ke museum juga dianggap lebih mudah. Selain itu, pemandangan pantai juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Beberapa pejabat negara yang hadir dalam acara tersebut diantaranya, Menteri Agama RI, Menteri BUMN, dan mantan Menteri PAN-RB. Selain itu, beberapa Rektor Universitas Islam, Pimpinan Pondok Pesantren, dan tokoh masyarakat turut menyaksikan acara bersejarah ini. #brada
Gontor–Tahun ini, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kembali mempersiapkan para kadernya untuk berangkat ke Mesir, sebagaimana tahun sebelumnya, penentuan penerimaan beasiswa tersebut dengan seleksi. Ujian untuk penerima beasiswa period ke-5 ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 Jumadal Akhir 1441/21 Februari 2020. Seluruh kampus PMDG putra maupun putri dalam Jawa mengadakan Ujian di Kampus Pusat, bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), sedangkan kampus luar Jawa diadakan di kampus masing-masing, Ujian ini dibuka oleh Direktur Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI) K.H. Masyhudi Subari, M.A.
Jumlah pendaftar tahun ini mencapai 368 mahasiswa/i yang terdiri dari 190 orang mahasiswa dan 178 orang mahasiswi, mereka merupakan guru yang sedang mengabdi di seluruh kampus PMDG. Dari sekian banyaknya peserta akan dipilih 80 orang untuk diberangkatkan ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Adapun materi yang diujikan meliputi pelajaran Bahasa Arab (Nahwu, Shorof, dan Tamrin Lughoh). Pengoreksian lembar jawaban peserta akan dikoreksi secara masal di PMDG Kampus Pusat, Ponorogo. Penerima Beasiswa akan diumumkan setelah melihat hasil ujian peserta dan musyawarah para. Muis
Gontor–Jum’at (28/2), Dewan Mahasiswa (DEMA) Pondok Modern Darussalam Gontor mengadakan jalan santai bersama Pimpinan Pondok yang diikuti oleh seluruh guru. Jalan santai ini merupakan sarana olahraga ringan untuk menyehatkan badan dan mempererat kebersamaan antarguru KMI. Acara ini merupakan rutinitas tahunan Pondok bagi para guru di akhir semester.
Jalan santai bersama pimpinan pondok
Jalan santai kali ini mengambil rute yang lebih pendek dari sebelumnya, dimulai dari depan Kantor Pimpinan menuju ke arah barat (desa Mambil) dan diakhiri dengan perfotoan bersama seluruh guru KMI.
Men Sana In Corpore Sano (Akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat). Semboyan inilah yang menjadikan semangat bagi para guru KMI dan seluruh santri untuk selalu menjaga stamina dan kebugaran tubuh di samping padatnya rutinitas yang dijalani. Ghazna
Gontor-Kamis siang (27/2), bertepatan dengan acara Ambalan Gembira, Mabikori (Majelis Pembimbing Koordinator) mengadakan acara Pembina Gembira bagi siswa kelas 5 KMI. Bertempat di depan Gedung Al-Azhar dan Syiria, acara ini diikuti oleh segenap pembina adika penegak sebagai peserta, dan pembimbing dari wali kelas sebagai juri.
Event ini digelar dengan berbagai macam perlombaan yang menguji skill kepramukaan, keterampilan, dan ketangkasan, seperti Pioneering, Table Soccer, Marble on The Board, Tarik Tambang, dan Duel Sarung. Tentunya semua ini mereka ikuti dengan penuh keceriaan, keseruan, dan kebersamaan. Di akhir acara diadakan sesi hiburan, yaitu perlombaan tarik tambang dan duel sarung antara pembina dengan para wali kelas. Suasana menjadi lebih sejuk dan hidup dikala rintik hujan mulai turun membasahi bumi. rukh
GONTOR – Prominent Generation, Generasi Terkemuka, generasi yang mampu berjuang pada garda terdepan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai, ideologi, sistem, dan program-program Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).
Islam kini bukanlah kekurangan pemeluk, namun Islam kini kekurangan generasi yang ingin muncul ke permukaan menegakkan ajarannya dan terdepan dalam mendidik umatnya, Islam membutuhkan generasi “Mundzirul Qaum”.
Menjadi yang terdepan berarti memikul amanah yang tak ringan, menjadi yang terkemuka berarti harus menjadi suri tauladan yang sempurna. Bismillah, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala apa yang Pondok cita-citakan, serta apa yang kita hajatkan dan usahakan… Allahumma Aamiin…
Karangbanyu – Sebagai
langkah awal untuk menghadapi ujian akhir tahun, Gontor Putri Kampus 3
disibukkan dengan ujian pelajaran sore yang laksanakan pada Jum’at, (21/2) –Rabu
(26/2).
Peserta ujian pelajaran sore adalah siswi kelas 1–5 KMI. Bagi siswi kelas 1-4 KMI ujian dilaksanakan pada siang hari sebagaimana waktu pelajaran sore berlangsung serta diawasi oleh dua sampai tiga orang ustadzah dan dua orang siswi kelas 5 untuk setiap ruangannya. Sedangkan untuk siswi kelas 5, ujian mereka dilaksanakan pada malam harinya. Dan yang menjadi pengawasnya adalah seluruh ustadzah pembimbing kelas 5.
Suasana Ujian Pelajaran Sore di Gontor Putri Kampus 3
Ujian berlangsung selama 6 hari. Hari pertama dimulai dengan ujian
lisan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris khusus bagi siswi kelas 1 dan 1
intensif. Materi-materinya yaitu : Conversation, English Course,
Vocabularies dan Dictation. Penguji ujian lisan adalah 2 orang
ustadzah dan 2 siswi kelas 5 di setiap ruangan ujian, yang mana siswi kelas 5
menjadi penguji untuk pertama kalinya.Sedangkan pada hari berikutnya,
siswi melaksanakan ujian tulis berdasarkan jadwalnya di setiap angkatan.
Beberapa materinya adalah : Muthola’ah, English Course, Nahwu, Shorf, Imla’,
Al-Qur’an, Tamrinat dan Tamrin Lughoh.
Dengan adanya ujian pelajaran sore, diharapkan agar siswi mulai
menghidupkan kesemangatan dan ketekunan belajar, sehingga siswi segera
mempersiapkan ujian lisan dan ujian tulis akhir tahun yang telah berda di
ambang pintu. Qurrotulaini
SIMAN–Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan rapat senat terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-34. Kali ini UNIDA Gontor mewisuda 94 mahasiswa/i. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UNIDA Gontor tentang yudisium mahasiswa Program Sarjana dan Pasca Sarjana tahun akademik 1440-1441, terdapat 7 program studi yang mengikuti wisuda: Fakultas Tarbiyah mewisuda 15 orang mahasiswa/i, Fakultas Ushuluddin 12 orang mahasiswa/i, Fakultas Syariah 1 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen 19 orang mahasiswa/i, Fakultas Humaniora 7 orang mahasiswa/i, Fakultas Sains dan Teknologi 14 orang mahasiswa, Fakultas Ilmu Kesehatan 23 orang mahasiswa, dan Pascasarjana 1 orang wisudawan.
Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, (23/2) yang dihadiri oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Ketua-ketua Lembaga PMDG, dan seluruh civitas akademika UNIDA Gontor. Hadir pula Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A. dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sebagai orator ilmiah. Para wali wisudawan dan wisudawati juga turut mengikuti prosesi wisuda hingga akhir acara dengan khidmat.
Bapak Rektor, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. menyampaikan bahwa beliau dan seluruh jajaran dosen sangat bersyukur dan berbangga hati dengan hasil kelulusan ini. Beliau menginginkan para sarjana tidak berhenti sampai disini, namun harus mampu memberi dampak yang positif bagi masyarakat di masa yang akan datang. “Kalian adalah orang yang berharga, oleh karena itu hargailah diri kalian. Tapi, jangan minta dihargai. Hargailah diri kalian dan tempatkan diri di tempat yang berharga” tambah Prof. Amal.
Pada wisuda kali ini UNIDA memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 3 mahasiswa/i teladan. Mereka ialah Jannita Nanda Solichatin dari Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dengan indeks prestasi komulatif (3,62), Selma Ferena dari Prodi Manajemen dengan indeks prestasi komulatif (3,72) dan Nurul Ilmi Sani dari Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dengan indeks prestasi komulatif (3,33). Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan gabungan dari nilai IPK dan nilai IPKS. Selain itu ada pula penghargaan skripsi terbaik yang diberikan kepada Muhammad Atho’ul Ghufron dari Prodi Hubungan Internasional. Muis