Home Blog Page 188

Nilai Raport Semester Ganjil Santri Gontor Naik

0

DARUSSALAM – Seluruh santri Pondok Modern Darussalam Gontor dari kelas 1 – 6 berkumpul di Masjid Jami’ Gontor guna mendengarkan pesan dan nasehat Bapak Pimpinan berkaitan dengan pembagian raport hasil ujian semester pertama pada Selasa (26/11) pagi. Sudah jadi sebuah tradisi bahwa sebelum dibagikan raport, maka akan diadakan acara pesan dan nasehat dari Bapak Pimpinan guna mengingatkan kembali nilai – nilai pondok yang ada pada acara pembagian raport.

Dalam acara yang berlangsung dari pukul 09.00 itu, KH Hasan Abdullah Sahal mengingatkan bahwa bagaimanapun hasilnya nanti, maka santri harus selalu bersyukur. Bila pun nilainya kurang baik, maka harus diperbaiki. Selain itu, santri juga harus bergerak, dinamis, dan selalu mawas diri.

“Bukan hanya santri yang memiliki raport. Bahkan pondok pun memiliki raport, yang apabila itu baik maka patut disyukuri. Dan jika raport tersebut kurang baik maka perlu diperbaiki. Para santri harus dinamis, bergerak, dan mutaharrik, tidak boleh jamid. Harus selalu memperbaiki diri karena Gontor mendidik santri-santrinya menjadi generasi khoiru ummah.” kata Kiai Hasan.

Dalam kesempatan itu pula, Direktur Kulliyatu-l-Muallimin Al Islamiyah, KH Masyhudi Subari, MA, mengumumkan nama – nama santri yang mendapat penghargaan dari pondok berupa beasiswa studi karena prestasi akademik mereka yang baik. Mereka adalah :

Munif Al Walid 3B Bekasi

Zidan Zaky Priambada 3B Malang

Ahmad Fahmi Haris 3 Int B Pacitan

Muhammad Thoriq 3 Int B Samarinda

Arif Bintang Himawan 4B Gresik

Fariz Al Ghozali 4B Palembang

Farabi S. Abhasy 5B Blitar

Akhyar Rasyid 5C Sukoharjo

Muhammad Ziyad A. 5B Bekasi

Manshur Hidayat 6B Malaysia

Muhammad Guntur F 6B Cianjur

Rizqon Lil ‘Ibad 6B Tasikmalaya

Kiai Hasan Memberikan Penghargaan Kepada Santri Berprestasi di Bidang Akademik
Kiai Hasan Memberikan Penghargaan Berupa Beasiswa Studi kepada Santri Berprestasi di Bidang Akademik

Usai acara pesan dan nasehat, seluruh santri kembali ke kelas masing – masing guna bertemu dengan wali kelas mereka. Sebanyak 3709 lembar raport dibagikan kepada santri dari kelas 1 – 5.

Adapun perbandingan perolehan nilai siswa kelas 1-5 KMI dapat dijabarkan sebagai berikut :

No Kelas Nilai Pada Tahun 2018 Nilai Pada Tahun 2019 Keterangan
1 1 6,32 6,35 Naik
2 1 Intensif 6,82 7,05 Naik
3 2 6,06 6,30 Naik
4 3 6,20 6,16 Turun
5 3 Intensif 6,15 6,28 Naik
6 4 6,39 6,33 Turun
7 5 5,61 5,67 Naik

Jika diakumulasikan, jumlah rata-rata nilai kelas 1-5 KMI pada tahun 2018 adalah 6,22. Sedangkan pada tahun 2019 naik sebesar 0,08 menjadi 6.30.

Harapan dan doa selalu untuk para santri agar lebih baik lagi sehingga dapat tercapai cita – cita menjadi santri yang khairu ummah. Musthofa

Menjelang Panggung Gembira Kelas 6 Gontor 2

0

Siman – Seolah tanpa lelah wajah-wajah kelas 6 Prominent Generation menyiapkan acara pentas seni kebanggaan mereka. Panas seolah bukan halangan berarti untuk mengerahkan segala kemampuan mereka untuk mempersiapkan segala keperluan panggung untuk Gebyar Seni Panggung Gembira yang akan dilaksanakan malam hari ini (Sabtu 13/07/2019). Mulai menyusun dekorasi panggung berupa triplek sepanjang 20 meter dan lebar 12 meter area yang cukup lebar untuk penampilan akbar selevel anak Sekolah Menengah Atas (SMA) diluar.

Dekorasi panggung inibkurang lebih dikerjakan selama 2 bulan, para dekoratorpun harus bekerja keras pagi, siang dan malam tak bisa dipungkiri juga mereka harus meninggalkan kelas di pagi hari untuk merampungkan settingan dekorasi panggung yang sangat menguras tenaga

Penyerahan Kenang-Kenangan

. Selain panggung mereka juga harus menyiapkan tatanan sound system yang akan digunakan pula, mulai dari sisi utara dan selatan panggung, depan panggung dan juga sound agak sedikit memanjang ke sisi timur (depan panggung) lokasi para penonton berada. Belum lagi persiapan ligthting diatas panggung yang digunakan untuk pencahayaan setiap penampilan mereka agar dapat membuat kesan artistik. Selain itu pula terlihat santri-santri bagian pertamanan yang biasa disebut Basatino (Perkebunan) terlihat antusias dalam menata hiasan aneka ragan bunga dan juga bebatuan hias di area depan panggung agar memunculkan kesan asri dan indah.

Asah Keahlian dalam bidang olahraga bersama Tamu dari Pondok Pesantren As salam Solo

0

Pada Hari Kamis, 21 November 2019, Kami kedatangan Tamu yang berasal dari Pondok Pesantren As Salam Solo, adapun maksud kedatangan mereka ke Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 adalah untuk melaksanakan Silaturahim dan juga untuk melakukan Study Banding. Sebelumnya, Bapak Wakil Pengasuh Al- Ustadz K.H. Umar Said Wijaya, M.Pd telah menyampaikan kata kata sambutan dan juga beliau menjelaskan asal muasal berdirinya Pondok Modern Gontor hingga adanya Cabang Putri.

Pertandingan Bola Basket antara Pondok Pesantren Gontor Putri Kampus 2 dan Pondok Pesantren As Salam Solo

Selain itu, Para Santriwati dari Pondok Modern As Salam juga diajak berkeliling untuk mengetahui Kegiatan Kegiatan yang kami lakukan dalam keseharian kami. Dan juga berkeliling Pondok untuk melihat keadaan pondok dan juga kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern. Dan pada hari ke-2 kami mengajak para santriwati untuk mengasah keahlian dalam berolahraga, dan olahraga yang kami lakukan adalah Basket. Dalam pertandingan Basket tersebut dimenangkan oleh Santriwati Gontor Putri Kampus 2. Akan tetapi kami tidak mementingkan siapa kah yang menang dalam pertandingan ini, yang terpenting adalah Terjalannya hubungan Silaturahmi antara Pondok Modern Gontor Putri Kampus 2 dan juga Pondok Pesantren As Salam Solo. suciyaqiluh

UAS: Bukan Guru di Tengah Murid, Namun Hanya Murid yang Diberi Sedikit Kemuliaan

0

Kunjungan seorang muballigh tersohor di nusantara, Al-Ustadz H. Abdul Somad, Lc., M.A. ke Gontor pada hari Sabtu hingga Ahad tanggal 23-24 November 2019 kemarin merupakan kunjungan yang memberikan banyak sekali kesan bagi keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Baik itu Bapak Pimpinan Pondok, para asatidz, bahkan hingga para santri mendapatkan banyak sekali nutrisi ilmu dan pengalaman baru yang dapat dijadikan bekal tambahan untuk pembelajaran berharga. Berikut adalah sedikit ulasan dari beberapa tausiyah beliau selama berkunjung ke PMDG di kampus pusat.

Yang pertama, adalah tentang bagaimana adab menuntut ilmu. Meskipun itu tidak beliau ungkapkan secara transparan dalam tausiyahnya, namun ciri-cirinya tampak jelas dari beberapa pesan yang beliau sampaikan serta dari bagaimana beliau bersikap. Gerak-gerik beliau yang selalu takzim kepada kiai menggambarkan betapa semakin berilmu seseorang, semakin rendah hatilah ia dan semakin hormat kepada gurunya. “Duduk dengan orang alim sesaat sama dengan membaca buku seluruh maktabah. Diamnya adalah hikmah, dan bicaranya pun juga hikmah” begitulah yang beliau sampaikan saat bertausiyah di depan para guru dan santri PMDG pada Sabtu malam.

Kunjungan beliau bukanlah karena tujuan kepentingan golongan tertentu, bahkan disebutkan bukan pula karena tujuan politik atau yang lainnya, namun lebih kepada bersilaturahim dengan guru-guru dan kiai, meminta doa dari para kiai atau beliau sebut dengan barakatul masyayikh, dan tentunya untuk mengambil ilmu dan pelajaran. Bahkan beliau mengatakan bahwa salah satu yang dapat menyelamatkan kita di hari kiamat nanti adalah cinta kepada kiai.

Selain menceritakan tentang berbagai hal yang harus dijaga oleh seorang penuntut ilmu, tausiyah beliau pada Sabtu malam tersebut banyak pula menceritakan tentang kisah perjuangan beliau ketika masih santri dulu, walaupun belum diberi kesempatan untuk nyantri langsung di PMDG. “Ketika mendekati pintu masjid, saya tidak melihat anak-anak Gontor, tapi saya melihat diri saya 26 tahun yang lalu” ujar beliau. Bagaimana suasana latihan pidato yang selalu diawasi oleh mudabbir kelas lima, juga tentang disiplin berbahasa, dan masih banyak lainnya yang terlintas kembali di benak beliau. Karena itulah beliau mengungkapkan bahwa beliau merasa tidak sedang menyampaikan tausiyah seperti biasanya, namun lebih ke berbagi pengalaman dengan para hadirin di sana sebagai sesama santri. “Saya tidak merasa seperti seorang guru di tengah murid, tapi seorang murid yang sama seperti murid-murid lainnya, hanya saja diberi sedikit kemuliaan untuk berbicara di depan sini” kata beliau di depan Bapak Pimpinan dan seluruh keluarga besar PMDG.

Yang kedua, adalah tentang bagaimana peran dan posisi santri sebagai Khairu Ummah. Sesuai dengan tema Tabligh Akbar yang dilaksanakan pada hari Ahad setelah shalat shubuh berjamaah di depan Masjid Jami’ PMDG, beliau menekankan tentang betapa besarnya peran dan pengaruh santri sebagai generasi Khairu Ummah yang dirumuskan dalam tiga aspek; ta’muruuna bil ma’ruuf, tanhauna ‘anil munkar, dan tu’minuuna billaah. Beliau pun pada pembukaannya turut menjelaskan tentang santri itu sendiri. Nama ‘santri’ tidak hanya sesuai untuk menggambarkan para pelajar di pondok-pondok pesantren yang ada di Indonesia saja, namun santri bahkan sudah ada sejak zaman Rasulullaah SAW dulu. “Substansi makna santri tidak hanya ada di Indonesia saja, tapi juga ada pada shahabah. Bahkan Rasulullaah SAW dulu adalah pesantrennya. Ada kiainya, ada santrinya (para shahabah), ada kitabnya (wahyun yuuhaa), ada tempatnya, ada pula sistemnya” jelas beliau.

Dalam ta’muruuna bil ma’ruf, beliau menyampaikan bahwa ada alasan tertentu kenapa kebaikan tidak digambarkan dengan kata jayyid atau khair, namun menggunakan kata ma’ruf. “Ma’ruf itu Al-iimaanu billaahi wa birasuulihi wal ‘amal bisyaraai’ihi”ujar beliau. Kebaikan dalam Islam ukurannya adalah aqidah, dan bicara aqidah tidak ada tawar-menawar. Karena itulah beliau tekankan bahwa perintah dalam Al-Qur’an bukanlah ta’muru bil jayyid ataupun ta’muru bil khair, sebab berbuat baik saja tidak cukup untuk menjadi Khairu Ummah. Harus kebaikan yang berdasarkan atas aqidah, berlandaskan iman, dan diwujudkan dengan perbuatan yang nyata. Dan santri, sahut beliau, dengan multitalenta dan kesungguhannya mampu mewujudkan kebaikan untuk ta’muru bil ma’ruf tidak hanya melalui ceramah di belakang mimbar saja, tapi juga melalui berdakwah dengan kebaikan apapun. Contohnya melalui profesi dokter bagi masyarakat yang sangat membutuhkan penanganan kesehatan, ataupun masih banyak lagi jalan berdakwah kebaikan lainnya.

Sedangkan untuk tanhauna ‘anil munkar, beliau menyampaikan bahwa setiap kali kita menemukan kesalahan atau kemungkaran, kita tidak boleh membiarkannya bahkan harus menyuarakan kebenaran dengan berani. Dan semangat itu, jelas beliau, terdapat pula pada para santri karena pendidikan sejak di pesantren mengharuskan mereka untuk demikian. “Santri tidak boleh diam melihat kemungkaran, melihat kesalahan. Harus diluruskan” tukas beliau. Dan cara mencegah kemungkaran ala santri tidak seperti preman, tapi konstitusional, melalui parlemen, sesuai prosedur dan taat peraturan.

Kemudian yang terakhir yaitu tu’minuuna billaah, kata beliau, memiliki keistimewaan tersendiri bahwa ia ditempatkan terakhir. “Meskipun iman dan aqidah harus nomor satu dalam setiap perbuatan kita, namun kenapa dalam ayat ini ditempatkan di akhir adalah untuk menekankan bahwa iman kita harus selalu dijaga bahkan sampai akhir kehidupan kita. Alladziina qaaluu rabbunallaahu tsummastaqaamuu tatanazzalu ‘alaihimul malaaikatu allaa takhaafuu walaa tahzanuu,” begitulah yang beliau sampaikan. Ketika iman kita mampu kita istiqamahkan, atau beliau sebut dengan iman yang nyata, maka ejekan cacian tidak akan membuat kita tumbang, dan pujian pun tidak membuat kita takabbur. Bahkan keimanan tersebut mampu mengusir cemas dan sedih kita, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an. Dan pada akhirnya, keimanan itu pulalah yang dapat membawa kita menuju husnul khaatimahzahrul

PELATIHAN DA’I KAMTIBMAS POLDA SULTRA DI PMDG KAMPUS 7

0

Bapak Wakil Pengasuh Gontor 7, Al Ustadz Aripuddin S.A.P sedang berbincang dengan Kapolda Sulawesi Tenggara. Bapak Brigadir Jenderal Merdisyam.

Riyadhatul Mujahidin – Pada hari Senin 25 November 2019, santri-santri dan Bapak Guru menyambut Kapolda Sulawesi Tenggara yang datang ke Pondok Gontor 7. Kedatangan Bapak Brigadir Jenderal Polisi Merdisyam bertepatan dengan acara pembukaan pelatihan Da’i untuk personil yang bertugas sebagai keamanan dan ketertiban masyarakat (KAMTIBMAS). Pembukaan acara tersebut bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Riyadhatul Mujahidin, Pudahoa, Mowila, Sulawesi Tenggara.

Bapak Kapolda Sulawesi Tenggara berpose dengan santri setelam membuka pelatihan KAMTIBMAS.

Pelatihan Da’i ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari seluruh polres dari Polda Sulawesi Tenggara. Pelatihan ini merupakan pelatihan yang ke-10 di PMDG Kampus 7. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anggota KAMTIBMAS di dalam nilai-nilai keislaman. Pelatihan ini dilakukan selama tiga hari. Materi-materi yang disampaikan adalah materi-materi dasar untuk menjadi Da’i seperti, Aqidah, Pemikiran Islam, Tahsin Qiro’ah dalam Al Qur’an, Fiqh, kiat-kiat Dakwah, Dll. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dan dapat berdakwah di tengah tugasnya sebagai pengaman dan pengayom masyarakat.

Para peserta pelatihan Da’i Kamtibmas berpose bersama jajaran Polda dan Guru Senior PMDG Kampus 7.

Penunjukan Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai tuan rumah pelatihan Da’i KAMTIBMAS langsung dilakukan oleh Bapak Kapolda. Hal tersebut dikarenakan Bapak Kapolda memberikan kepercayaan yang lebih pada pondok Gontor ditinjau dari disiplin dan nilai-nilai yang terdapat di Pondok Gontor. Pelatihan ini merupakan program dari Polda Sultra untuk meningkatkan kualitas keislaman para anggota KAMTIBMAS. Dengan harapan setelah selesainya acara para peserta dapat mengaplikasikannya di tengah-tengah masyarakat.

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

0

Mantingan – tepat pada tanggal (25/11) di Gontor Putri Kampus2, telah terlaksana pemeriksaan TBC demi mencegah tertularnya virus berbahaya dan pengobatan yang lebih intensif bagi yang terserang virus. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus berbahaya, yang mana virus itu menyerang bagi orang yang kekebalan tubuhnya menurun.

Pemeriksaan ini berlangsung pada siang dan sore hari bertempat di gedung yerussalem, dinas kesehatan yang bertugas dapat menyimpulkan hasilnya dengan pengisian formulir, mengukur berat badan dan lain sebagainya. Pemeriksaan TBC berlaku untuk seluruh santri dan guru di gontor putri kampus 2 demi menciptakan pondok pesantren yang sehat jasmani maupun rohani.

Bagi para pengidap TBC ataupun bagi orang yang terkena gejala akan segera ditindak lanjuti dengan melakukan pemeriksaan mendalam melalui rontgen sinar X, didalam portable car yang disediakan petugas dari dinas kesehatan.

“Kita harus selalu bersyukur, masih diberi kesehatan, karena kesehatan itu mahal” dikutip dari salah satu pidato Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2, Al-Ustadz KH. Umar Said Wijaya, M.Pd, dan kalimat itu benar adanya.vina

Mahasiswa Guru Fakultas Tarbiyah Semester Enam Kunjungi Ponpes Darussalam Tasikmalaya Guna Pelaksanaan PPL

0

TASIKMALAYA–Praktik Pengayaan  Lapangan (PPL) merupakan salah satu program akademik unggulan Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang diikuti oleh semua mahasiswa S1 reguler.

Peserta PPL adalah mahasiswa UNIDA Gontor Fakultas Tarbiyah semester 6 yang berjumlah 26 orang. Para mahasiswa yang terdiri dari 3 kelompok dibimbing oleh dosen pembimbing dari masing-masing program studi, yaitu Al-Ustadz H. Saepul Anwar, M.Pd., Al-Ustadz Khoirul Fata, Lc., M.Pd., dan Al-Ustadz Ahmad Danis, M.Pd.

Acara ini berlangsung selama 3 hari, dari Jum’at-Ahad 22-24 November 2019 dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dimulai dari pembuatan program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus, rencana perencanaan pembelajaran (RPP), praktek mengajar, dan diakhiri dengan penilaian bersama.

Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dan memperluas pengetahuan mahasiswa dalam pembentukan kompetensi pedagogik, profesional, personal, maupun sosial sebagai calon pendidik maupun tenaga kependidikan.

Masing-masing kelompok mempersiapkan materi-materi pelajaran yang menjadi bahan PPL. Adapun materi-materi itu adalah Muthala’ah, Nahwu, Tarikh Islam, Ushul Fiqh, Mahfudzat, Sharf, Tamrin Lughah, Hadits, dan Al-Qur’an. Selain kegiatan itu, mahasiswa juga turut aktif mengambil informasi mengenai pengelolaan administratif Pondok.

Kegiatan PPL kali iniberlangsung di PondokPesantren Darussalam Tasikmalaya,  Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Menginjak usianya yang ke-12, Ponpes Darussalam sudah memiliki 900 santri putra dan putri. Kehadiran peserta PPL di Ponpes Darussalam Tasikmalaya adalah yang pertama kalinya, sehingga menjadi kebahagiaan tersediri bagi pihak Pondok sekaligus menjadi motivasi untuk memajukan dan mengembangkan Pondok.

Harapan besar bagi Pimpinan Ponpes Darussalam, K.H. Ahmad Deni Rustandi, M.Ag. agar kunjungan ini tidak menjadi yang terakhir kalinya. Merupakan kesyukuran bahwa kegiatan PPL tersebut dinilai baik dan lancar.

Para Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kompetensi keguruan dan terampil melaksanakan tugas-tugas kependidikan, baik yang bersifat edukatif, administratif, maupun layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan. Faruq

Silaturahim ke Gontor, UAS Isi Tabligh Akbar dengan Tema “Santri Sebagai Generasi Khairu Ummah”

0

GONTOR – Ustadz kondang Abdul Somad, Lc. M.A. atau yang akrab dengan sapaan UAS bersilaturahim ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pada hari Sabtu-Ahad (23-24/11/2019). Selain bersilaturahim ke PMDG yang terletak di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, UAS juga berkunjung ke PMDG Putri Kampus 1 di Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi dan Universitas Darussalam (Unida) Gontor di Siman, Ponorogo.

Ustadz Abdul Somad beserta rombongannya mendarat di bandara Adi Soemarmo, Solo pada pukul 06.55 WIB, Sabtu (23/11). Rombongan UAS kemudian melanjutkan perjalanan ke PMDG Putri Kampus 1 ditemani oleh Panitia Gontor yang telah menyambutnya di Solo, dan tiba di Gontor Putri pukul 08.45 WIB. Ustadz Abdul Somad mengisi tausiyah di hadapan para santriwati dan guru di Aula Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 dengan tema “Menyiapkan Murobbiyah Untuk Generasi Terbaik”.

Selepas shalat Dhuhur, Ustadz Abdul Somad langsung melanjutkan perjalanan silaturrahim ke PMDG Kampus Pusat. Rombongan UAS tiba di Pondok Gontor pukul 14.25 WIB, Ustadz Abdul Somad mengisi tausiyah setelah shalat maghrib di Masjid Jami’ PMDG di depan seluruh santri dan guru Gontor. Pada kesempatan ini, Ustadz Abdul Somad bercerita tentang kisahnya ketika menjadi santri di salah satu pesantren alumni Gontor, dimana segala proses pendidikan di pesantren yang telah menjadikan dirinya teguh dan berprinsip dalam berdakwah. Kegiatan silaturrahim pada hari Sabtu diakhiri dengan acara makan malam bersama dengan Pimpinan dan Keluarga Besar PMDG di Aula Gedung Rabithah.

Pada hari Ahad (24/11), Ustadz Abdul Somad melaksanakan shalat subuh berjama’ah dengan Keluarga Besar PMDG beserta masyarakat di depan Masjid Jami’. Seusai shalat, UAS mengisi tabligh akbar dengan tema “Santri Sebagai Generasi Khairu Ummah”. Acara yang diselenggarakan di depan Masjid Jami’ ini dihadiri oleh keluarga besar PMDG di antaranya Pimpinan Pondok, anggota Badan Wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG. Tabligh akbar ini juga diikuti oleh jamaah masjid sekitar pondok, beberapa pondok pesantren di Ponorogo, serta masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Hadirin yang datang memadati area tabligh akbar dari depan Masjid Jami’ hingga depan gedung Asia Pondok Modern Darussalam Gontor.

Acara tabligh akbar yang dimulai pada pukul 04.50 WIB ini dibuka dengan kalimat sambutan oleh KH. Hasan Abdullah Sahal, selaku Pimpinan PMDG. Pada sambutannya Kiai Hasan mengangkat Ustadz Abdul Somad menjadi anggota kehormatan Ikatan Alumni Pondok Modern (IKPM) Darussalam Gontor. Seusai sambutan, UAS menyampaikan tausiyahnya dengan tema terkait selama 90 menit, dan acara tabligh akbar selesai pada pukul 06.35 WIB.

Ustadz Abdul Somad menutup rentetan silaturrahimnya dengan mengunjungi Universitas Darussalam (Unida) Gontor di hari yang sama, setelah naik ke Menara Masjid Jami’ dan keliling Pondok Al-Muqoddasah bersama Pimpinan Pondok. Setibanya di Unida pada pukul 09.45 WIB, UAS bersilaturrahim dengan seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unida Gontor di Hall Gedung Utama Lantai 4 Universitas Darussalam.

Kegiatan silaturrahim ini dibuka dengan kalimat sambutan oleh Rektor Unida, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasy, M.A. dan Pimpinan Pondok, KH. Hasan Abdullah Sahal, selanjutnya acara dibawa oleh Dr. Kholid Muslih, M.A. selaku moderator. Pada pertemuan ini, UAS menyampaikan tausiyah yang bertemakan “Rajut Ukhuwwah, Jayakan Peradaban Islam”. Selesai mengisi tausiyah, rombongan UAS meninggalkan Unida Gontor dan kembali ke Pekanbaru, Riau. [Fath Fadli]

Orasi UAS di Gontor, Sulut Semangat Dakwah Hingga ke Rimbo Panjang

0

RIMBO PANJANG – Kunjugan Ustadz Abdul Somad ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dan Universitas Darussalam (Unida) hari Sabtu – Ahad (23-24/11) lalu membuat segenap keluarga besar PMDG cukup bangga dan berbahagia. Begitu pula para guru dan santriwati Gontor Putri Kampus 7, Pekanbaru.

Seolah memahami isi hati para guru dan santri, Pimpinan PMDG Pusat menghimbau seluruh kampus cabang untuk ikut menyaksikan live streaming tabligh akbar UAS pada Ahad Shubuh. Gayung pun bersambut, para santriwati dan guru bersemangat melaksanakannya karena tidak ingin ketinggalan momen tersebut.

Pelaksanaan nobar (nonton bareng) Tabligh Akbar UAS di PMDG Putri Kampus 7 sedikit mengalami kendala teknis. Karena beberapa fasilitas internet mengalami kerusakan parah setelah disambar petir pada Sabtu malam. Sehingga kegiatan nobar sedikit mundur dari jadwal. Mengingat pula bahwa selisih waktu Shubuh antara Ponorogo dan Pekanbaru terpaut jarak kurang lebih satu jam. Namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme para hadirin. Gemuruh takbir sesekali terdengar dari dalam mushala, tempat santriwati dan guru menyaksikan UAS berorasi menyulut api semangat dakwah dan jihad thalabul ilmi. Farouq

KEDATANGAN UAS DI PONDOK MODERN ‎DARUSSALAM GONTOR

0

Pada hari sabtu 23 November 2019,Ustadz Abdul Somad beserta official-officialnya berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor guna bersilaturahim, serta berceramah dihadapan semua santri-santri dan para asatidz PMDG.

Ketika kedatangannya, Ustadz Abdul Somad berkata kepada K.H Hasan Abdullah Sahal selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Biasanya ketika saya hadir disuatu majelis, selama saya akan berceramah pasti para hadirin akan heboh dan berebutan Ustadz Somad…Ustadz Somad…Ustadz Somad sampai saya kebingungan karena rebutan salaman. Tapi kali ini, disini saya masuk gerbang dan disambut sepanjang jalan oleh para santri, saya bahagia, saya lambaikan tangan tapi tidak ada satupun yang membalas lambaian tangan saya, semua santri tetap nunduk (dalam hati saya berbicara “kapok kamu Somad kali ini, biasanya dikerubung sama hadirin, kali ini dicuekin”) Tapi menurut saya bukan cuek,tapi beradab…beradab sebagi calon murobbiyah yang berkualitas memang harus menjaga akhlaq” Ujar beliau kepada K.H Hasan Abdullah Sahal.

Dan ketika hari minggu 24 November 2019 pukul 04.oo WIB, seluruh santri Pondok modern Darussalam Gontor menyaksikan ceramah beliau secara langsung melalui media layar lebar dipondoknya masing-masing terkecuali santri PMDG pusat melihatnya secara langsung didepan masjid PMDG.

Dalam ceramahnya yang bertemakan “MEMBANGUN GENERASI KHOIRU UMMAH” Ustadz Abdul Somad memberikan inti yang terpenting yaitu (ciri khoiru Ummah: Amal ma’ruf “Iman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW dan mengikuti syari’at-syari’atnya, Tanhauna ‘anil munkar, wa tu’minuuna billah”.Dengan berladaskan pernyataan tersebut kita akan menjadi generasi khoiru ummah/generasi umat yang baik dan bermutu.