Dalam upaya membekali santri dengan keterampilan berkhutbah yang baik dan benar, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan Pelatihan Khutbah Jumat yang berlangsung pada Rabu (26/03) di lantai 2 Masjid Jami PMDG. Kegiatan ini ditujukan khusus bagi Siswa Kelas Akhir Kuliyatul-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI) 2026, karena mereka telah dianggap mampu mengemban amanah sebagai khatib Jumat.
Pelatihan ini dipandu oleh Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc., yang diamanahi oleh pimpinan pondok untuk membimbing santri dalam menyampaikan materi pelatihan khutbah Jumat. Acara dimulai pukul 20.30 WIB hingga selesai, berisi berbagai materi teknis mengenai cara menyampaikan khutbah yang baik dan benar.
Pelatihan Khutbah Jumat yang berlangsung pada Rabu (26/03) di lantai 2 Masjid Jami PMDG oleh Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc.
“Acara ini merupakan program penting yang rutin dilaksanakan bagi santri kelas 6. Antum dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan, termasuk dalam menyampaikan khutbah Jumat. Oleh karena itu, cermatilah dengan seksama karena ini adalah bekal yang sangat penting,” tegas Al-Ustadz Farid Sulistyo. Beliau menekankan bahwa alumni Gontor diharapkan menjadi pemimpin yang siap dalam berbagai bidang, termasuk dalam dakwah Islam.
Meskipun memiliki banyak agenda kegiatan, para santri tetap bersemangat mengikuti pelatihan ini. Antusiasme mereka menambah kekhidmatan acara, dengan banyak santri yang mencatat ilmu serta wejangan yang diberikan. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga bagi mereka di masa yang akan datang.
Berita : Faza Farazanggi dan Alif Ahsanuddin | Fotografer: Andi Abhiraj | Penyunting : Winka Ghozi Nafi, S.H.
Sabtu (22/03), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menyelenggarakan Pelatihan Imamah bagi Siswa Kelas Akhir Kuliyatul-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI) 2026 di Masjid Jami PMDG. Acara ini bertujuan membekali santri dengan keterampilan memimpin shalat, baik sebagai imam di lingkungan pondok maupun di masyarakat.
Pimpinan PMDG, KH. Hasan Abdullah Sahal turut hadir memberikan pelatihan imamah bagi Siswa Kelas Akhir KMI 2026.
Materi pelatihan disampaikan oleh Pimpinan Pondok Al-Muqoddasah, Al-Ustadz H. Saidil Yusron, S.Th.I., M.A. Selain itu, hadir pula Pimpinan PMDG, KH. Hasan Abdullah Sahal, serta Pembimbing Staf Pengasuhan Santri, Al-Ustadz H. Muhammad Syujai, S.Ag. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan pentingnya peran santri sebagai pemimpin di masa depan.
Pelatihan dimulai selepas shalat tarawih dan berlangsung hingga pukul 22.30 WIB. Para santri mengikuti kegiatan ini dengan penuh khidmat, berharap ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal berharga. Tidak hanya santri, para pembimbing juga aktif mendampingi untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.
Dalam sesi praktik, Al-Ustadz Saidil Yusron menunjukkan langsung cara menjadi imam yang baik. Beliau menjelaskan adab-adab yang harus diperhatikan serta teknik memimpin shalat dengan khusyuk. Pelatihan ini merupakan program tahunan yang selalu diadakan setiap akhir Ramadhan.
Al-Ustadz Muhammad Syujai memberikan contoh gerakan salat dalam salah satu sesi pelatihan.
“Kamu akan menjadi pemimpin di masa depan. Kamu akan memimpin keluarga. Maka, wajib bagi kamu semua untuk bisa menjadi imam,” ujar Al-Ustadz Muhammad Syujai dalam salah satu sesi.
Meskipun kegiatan ini berlangsung di bulan Ramadhan, semangat santri tidak surut. Meski santri kelas 1 hingga 5 tengah menikmati masa libur, santri akhir KMI tetap antusias mengikuti pelatihan. Mereka berkomitmen untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin agar dapat mengamalkannya di masa mendatang.
Berita : Faza Farazanggi dan Alif Ahsanuddin | Fotografer: Andi Abhiraj | Penyunting : Winka Ghozi Nafi, S.H.
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) terus berupaya meningkatkan kualitas calon alumninya. Salah satu langkahnya adalah menghadirkan Pimpinan Pondok Al-Ikhlas Taliwang, Nusa Tenggara Barat, Al-Ustadz Dr. Lalu Mujahid Imadudin, S.H.I., M.Ag., untuk memberikan pelatihan hafalan kepada Siswa Kelas Akhir Kuliyatul-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI) 2026. Pelatihan ini berfokus pada metode Rabbani, sebuah teknik khusus yang mempermudah proses menghafal Al-Qur’an.
Al-Ustadz Dr. Lalu Mujahid Imadudin, S.H.I., M.Ag. untuk memberikan pelatihan hafalan kepada Siswa Kelas Akhir Kuliyatul-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI) 2026 mengenai cara menghafal Al-Quran dengan metode Rabbani.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, yakni Ahad (23/3) dan Senin (24/3). Pada hari pertama, kegiatan diperuntukkan bagi santri kelas 6 Jam’iyyatul Qurra Wal Huffadz (JMQH) serta guru pembimbing. Sementara itu, hari kedua terbuka bagi seluruh Siswa Kelas Akhir KMI 2026. Kegiatan ini diadakan di Masjid Jami PMDG, dimulai pukul 07.30 hingga selesai, kemudian dilanjutkan selepas salat tarawih hingga pukul 22.30. Oleh karena itu, para peserta mengikuti acara dengan penuh khidmat, berharap mendapat wawasan baru yang bermanfaat di masa depan.
Lebih lanjut, metode Rabbani yang diperkenalkan oleh Al-Ustadz Lalu Mujahid Imadudin menggunakan tabel khusus. Teknik ini membantu para penghafal mengingat ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih sistematis. “Awalnya, metode ini hanya diterapkan di Pondok Al-Ikhlas. Namun, saya berharap metode ini dapat disebarluaskan untuk membantu umat Muslim dalam menghafal Al-Qur’an,” ujarnya dalam salah satu sesi pelatihan.
Para Santri Antusias Mengikuti Pelatihan Hafalan.
Selain itu, antusiasme santri dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi. Bahkan, mereka begitu bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an hingga lupa akan rasa lapar dan dahaga saat berpuasa. Diharapkan, metode Rabbani dapat memberikan manfaat besar bagi santri dalam meningkatkan kualitas hafalan serta menjadi bekal berharga di masa mendatang.
Berita : Faza Farazanggi dan Alif Ahsanuddin | Fotografer: Andi Abhiraj | Penyunting : Winka Ghozi Nafi, S.H.
Ngawi – Pada hari Rabu (12/03/25) pukul 15.30-17.00, dalam Upaya meningkatkan kualitas Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, mahasiswi KKNT 36 UNIDA menggelar seminar dengan tema Peningkatan Minat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang bertempat di Balai Desa Karanggupito, Ngawi, Jawa Timur.
Seminar ini dihadiri oleh 11 peserta yang terdiri dari 6 peserta dari Smp, 4 peserta dari SMA, serta 1 peserta dari masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap pendidikan dan sumber daya manusia.
Seminar ini memberikan wawasan serta keterampilan mengenai pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan dan strategi peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan bisa berlangsung secara Formal seperti disekolah, nonformal seperti kursus atau pelatihan, dan informal seperti belajar dari pengalaman sehari-hari.
“Pendidikan dapat membentuk karakter dalam beretika serta menjadikan manusia yang beradab, serta memudahkan dalam mencari pekerjaan.” Ucap pemateri.
Lulus SMA kuliah atau kerja?
Pilihan antara kuliah atau kerja setelah lulus SMA sebenarnya tergantung pada kondisi dan tujuan masing-masing individu, tidak ada pilihan yang benar atau salah, karena setiap orang punya situasi yang berbeda.
Keuntungan kerja setelah SMA?
Bisa langsung dapat berpenghasilan
Menambah pengalaman dan skill di dunia kerja
Bisa mengembangkan karir lebih awal
Dalam menentukan tujuan hidup kita harus mengetahui terlebih dahulu apa potensi serta pasion dalam diri kita agar tidak tersesat di jalan. Dalam diri kita membutuhkan kemampuan atau kapasitas yang masih bisa di kembangkan, potensi bisa berupa bakat alami keterampilan, kecerdasan yang jika di asah bisa menghasilkan prestasi atau keahlian. Serta ketertarikan yang kuat terhadap suatu bidang atau aktifitas yang membuat seseorang merasa senang, bersemangat dan terdorong untuk terus melakukannya tanpa merasa terbebani.
Mengetahui passion itu penting karena bisa memberi arah hidup, motivasi dan kepuasaan dalam berkarya. Akan tetapi passion juga harus di imbangi dengan realitas dan pengembangan keahlian supaya bisa bermanfaat secara nyata. Untuk mengetahui passion dalam diri masing-masing kita harus mengenali diri kita sendiri, mencari kemampuan diri, eksplorasi, dan jangan takut gagal.
(Foto bersama pemateri dan peserta seminar)
Berita : Laila Janisa, Febria Jayantika | Reviewer : Ahmad Setiyono, M.M. | Foto : Ayu Caesar
Ngawi – Pada tanggal 14 Maret 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) resmi mengakhiri masa pengabdian mereka di MTs Al-Hidayah, Desa Karanggupito, Ngawi. Acara perpisahan yang berlangsung haru ini menjadi momen refleksi tas kebersamaan dan dedikasi yang terjalin selama program berlangsung.
MTs Al-Hidayah menjadi saksi kebersamaan yang terjalin antara mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Darussalam Gontor dengan para siswa dan dewan guru. Setelah selesai menjalankan program pengabdian, tibalah saat perpisahan yang penuh haru, di mana mahasiswa KKN harus berpamitan dengan keluarga besar MTs Al-Hidayah.
Kepala MTs Al-Hidayah, Bapak Khoirul Anwar, S,Pd menyampaikan apesiasi atas kontribusi mahasiswi KKN. “Mereka memberikan inspirasi besar bagi siswa dan siswi kami. Semoga ilmu dan pengalaman yang mereka bagikan menjadi berkah bagi semua.” Ujarnya.
(Sambutan kesan pesan oleh mahasiswi KKN UNIDA)
Selama masa pengabdian berlangsung mahasiswi KKN Universitas Darussalam Gontor, merasakan sambutan yang luar biasa dari seluruh civitas akademika MTs Al-Hidayah. Kegiatan yang terjalin tidak hanya sebatas kegiatan akademik, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari belajar mengajar, bimbingan karakter, hingga latihan untuk acara perpisahan.
Saat acara perpisahan, momen haru tak terhindarkan. Siswa-siswi menampikan pertunjukan seni sebagai tanda terimakasih. Mulai dari Hadroh, MC, Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Paduan Suara, Fashion Show, Coral Speaking, dan Tari Daerah. Sementara mahasiswi KKN memberi sambutan kesan dan pesan selama masa pengabdian di MTs Al-hidayah serta penyerahan kenang-kenangan sebagai bentuk apresisasi dan pengalaman berharga yang telah diberikan.
Acara tersebut dilanjut dengan penayangan video kaleidoskop kegiatan pengabdian selama di MTs Al-Hidayah. Siswa-siswi, guru, serta tamu undangan menikmati canda tawa ketika menyaksikan video tersebut. Namun tangis pecah ketika memasiku acara terakhir yaitu jabat tangan antara siswa-siswi dengan mahasiswi KKN Universitas Darussalam Gontor.
Baik siswa-siswi maupun mahasiswi KKN Universitas Drussalam Gontor tidak dapat menghindari haru piru perpisahan tersebut. Mereka saling meminta maaf dan saling memaafkan. Mengingat kegiatan pengabdian harus berakhir dalam hitungan jam. Tangis mulai mereka saat sesi perfotoan bersama yang dilanjut dengan perfotoan antar kelas.
(Penyerahan kenang-kenangan dari pihak KKN kepada pihak MTs Al-Hidayah)
Diharapkan setelah program KKN ini berakhir, semangat kebersamaan dan pengabdian ini akan terus berlanjut. MTs Al-Hidayah akan selalu menjadi bagian dari perjalanan mahasiswi KKN Universitas Darussalam Gontor, dan diharapkan ilmu serta kebersamaan yang telah terjalin dapat membawa manfaat bagi semua pihak.
Berita : Khusnamelda Fairushofiddina Haq | Reviewer : Ahamad Setiyono, M.M. | Foto : Ayu Caesar
Ngawi – Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Amin mengadakan Perayaan Menyambut Malam Lailatu-l-Qadar bersama mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 36 UNIDA Gontor di Mushalla Al-Amin pada Sabtu (15/3/25). Acara ini diadakan juga sebagai perpisahan dan penutupan kegiatan KKNT di TPA Al-Amin.
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan, dimulai dari sambutan penasehat, berlanjut sambutan dari Bapak Kepala Desa, Ketua TPA, dan dari KKNT UNIDA Gontor. Setelah sambutan, dilanjutkan dengan penyampaian Mau’idzah Hasanah atau tausiyah oleh Nikianaku Seisagita Ardya, perwakilan dari anggota KKNT.
(Sambutan dari perwakilan KKNT 36 UNIDA Gontor)
Acara berlangsung dengan lancar dan tertib. Di akhir acara, terdapat pemberian cinderamata oleh TPA Al-Amin kepada seluruh anggota KKNT 36 UNIDA Gontor kelompok 47, dan sebaliknya. Sesi perfotoan pun dilaksanakan seusai acara dengan beberapa sesi, dimulai dari perfotoan bersama pengurus TPA Al-Amin, walisantri, hingga seluruh anak didik TPA Al-Amin.
Di setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan, di setiap awal akan selalu ada akhir. Di penghujung kegiatan KKNT dusun malang yang bertepatan dengan malam lailatu-l-qadar, bersama lantunan shalawat dan do’a, diharapkan semua kegiatan yang telah dilakukan di bulan Ramadhan yang suci ini selalu membawa keberkahan yang akan membawa kepada kebaikan.
Berita : Lisha | Reviewer : Ahmad Setiyono, M.M. | Foto : Ayu Caesar
Ngawi – Universitas Darussalam Gontor terus berupaya dalam mengembangkan nilai-nilai pendidikan islami dan menebarkannya kepada masyarakat guna membangun pemuda/i masa depan yang berkualitas. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan mengembangkan sistem pembelajaran bahasa al-quran atau bahasa Arab di Madrasah Diniyyah Al-Hidayah, Karanggupito, Ngawi.
Dengan pembuatan modul ajar bahasa arab yang lebih praktis dan efisien, mensosialisasikan kepada para guru, dan menerapkannya kepada para santriwan dan santriwati di Madrasah Diniyyah Al-Hidayah. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, mulai dari Kamis (6/3/25) hingga Jum’at (7/3/25) di masing-masing kelas.
(Sosialisasi kepada guru bahasa Arab)
Adapun Madrasah Diniyyah Al-Hidayah terdiri dari 17 guru, 8 santriwan, 2 santriwati. Berdiri sejak 2013, sekolah ini telah meluluskan lebih dari 20 angkatan. Sekolah ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pendidikan dan pengembangan karakter dan nilai keagamaan para pemuda-pemudi bangsa, khususnya yang bertempat di daerah sekitarnya.
Kegiatan KKNT UNIDA Gontor di Madrasah Diniyyah Al-Hidayah bertujuan mengembangkan pendidikan islami melalui pembelajaran bahasa Al-Quran. Dengan modul ajar praktis, sosialisasi kepada guru, dan penerapan langsung kepada santri, program ini meningkatkan pemahaman bahasa Arab secara efektif.
Diharapkan, dengan adanya program ini, para guru dan santri dapat terus mengembangkan kemampuan berbahasa Arab serta memahami Al-Quran dengan lebih baik. Pendidikan islami yang kuat akan menjadi pondasi utama dalam membangun generasi muda yang berkualitas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman. Semoga semangat belajar dan mengajarkan bahasa Al-Quran ini terus berlanjut dan memberi manfaat luas bagi masyarakat sekitar.
Berita : Nur Halisha dan Nikianaku | Reviewer : Ahmad Setiyono, M.M. | Foto : Ayu Caesar
KUALA LUMPUR– Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) bagi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang telah melaksanakan pengabdian di luar negeri. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor UNIDA Gontor, Al-Ustadz Hafid , serta perwakilan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNIDA Gontor.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Al-Ustadz Assoc. Prof. Dr. Abdul Hafidz bin Zaid, Lc., M.A. menekankan pentingnya keikhlasan dalam menjalankan tugas pengabdian. “Yang bisa kita menetap di suatu tempat itu keikhlasan, kemampuan itu nomor sekian, keikhlasan dalam mengelola itu nomor satu,” ungkapnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat, keikhlasan harus menjadi pondasi utama, sedangkan kemampuan teknis dapat dikembangkan seiring waktu.
Monitoring dan Evaluasi Peserta KKN Internasional Unida di Kuala Lumpur.
Monev ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program KKN Internasional, mendengar langsung pengalaman peserta, serta memberikan arahan untuk penyempurnaan kegiatan di masa mendatang. KKN Internasional UNIDA Gontor sendiri merupakan program unggulan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengabdian di berbagai negara, khususnya di komunitas-komunitas yang membutuhkan pendampingan dan edukasi.
Perwakilan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat juga menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi para peserta KKN yang telah berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat di tempat pengabdiannya. Masukan dan refleksi dari kegiatan ini akan menjadi bahan evaluasi dalam perencanaan KKN Internasional ke depan agar lebih efektif dan bermanfaat.
Dengan adanya Monev ini, diharapkan peserta KKN Internasional semakin memahami esensi dari pengabdian, tidak hanya dalam aspek keilmuan, tetapi juga dalam membangun karakter dan jiwa sosial yang tinggi. UNIDA Gontor terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan pengabdian yang kuat.