Home Blog Page 220

PMDG kampus 6 Magelang adakan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy

0

MAGELANG–Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PKA) merupakan rutinitas wajib bagi seluruh santri, guru, mahasiswa, dosen, wakil pengasuh bahkan Pimpinan pun diwajibkan ikut dalam acara ini. PKA tidak hanya diselenggarakan di Gontor Pusat, melainkan di seluruh pondok kampus cabang Putra/Putri, dalam dan luar Jawa. Kali ini PKA dilaksanakan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 6, Magelang, Darul Qiyam.

PMDG kampus 6 yang terletak di Dusun Gading Sari, Desa Mangun Sari, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, yang sekarang diasuh oleh Al-Ustadz Sunanto WR, M.A. Apel Tahunan di kampus ini dimulai pukul 07.15 WIB, Rabu, (24/7), dihadiri oleh pimpinan PMDG  K.H. Syamsul Hadi Abdan beserta rombongan dari Gontor , yaitu Al-Ustadz Farid Sulistyo, LC dan Al-Ustadz Agus Budiman M.Pd.

Acara berlangsung dengan khidmat, dari pengibaran bendera merah putih sampai pertunjukan atraksi. Adapun pertunjukan atraksi kali ini sangat menarik dan meriah dengan adanya Marching Band Gema Bahana Darul Qiyam sebagai pembuka atraksi, kemudian dilanjutkan Grand Opening, Reog Ponorogo, Singa Deprok, Tari-tarian, dan diakhiri dengan Parade barisan.

Setelah Apel Tahunan usai, K.H. Syamsul Hadi Abdan beserta rombongan langsung meninjau beberapa Proyek pembangunan yang ada di PMDG kampus 6 Magelang. diantaranya Pembangunan Jembatan baru sebagai penghubung jalan yang selama ini terpisah dengan sungai dan di targetkan kurang lebih satu bulan lagi pembangunan jembatan telah usai dan telah bisa dilalui dengan kendaraan apapun itu, setelah meninjau pembangunan jembatan itu , kemudian acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum Babak I. di awal pidatonya Kiai Syamsul menyampaikan apresiasi kepada seluruh santri PMDG kampus 6, karena mereka mampu berlatih dan menampilkan hampir semua penampilan yang ada di Gontor Ponorogo, di antaranya adalah: Tari Reog Ponorogo, Ondel-Ondel, Topeng Ireng,dll. Kemudian di akhir pidatonya beliau membacakan Pemenang Lomba Baris-berbaris Antar konsulat yang berhasil diraih oleh Konsulat Sumalia Juara 1, Konsulat Bojonegoro Juara 2, dan Konsulat Surabaya Juara 3. Sholih

Kiai Masyhudi Kunjungi Kampus 5

0

BLIMBINGSARI–Direktur Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI), K.H. Masyhudi Subari, M.A., beserta rombongan; atas arahan Pimpinan Pondok, berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 5, Banyuwangi pada Selasa (23/7), setelah 5 tahun tidak berkunjung (terakhir 2013). 
Kunjungan tersebut diadakan dalam rangka inspeksi kampus dan menghadiri Apel Tahunan Khutbatul Arsy yang diadakan pada Rabu pagi (24/7/19).

Hadir bersama Kiai Masyhudi Al-Ustadz Maghza Rizaka (putra beliau), Al-Ustadz Eko Nur Cahyo, M.A., H. M. Hanif Hafidz, S.Ag. (Sekalian). Selain itu, rombongan juga disertai 2 orang Sekretaris Pimpinan, 2 orang staf Pengasuhan Santri, dan 1 orang staf Administrasi.

Sesampainya di PMDG Kampus 5 pada Selasa pagi (23/7), Kiai Masyhudi disambut oleh Wakil Pengasuh PMDG Kampus 5, H. Muhammad Syuja’i, S.Ag., dan Wakil Direktur KMI, Indra Darusman, S.Ap., dan beberapa guru senior di Guest House kampus tersebut. Kiai Masyhudi menanggapi pula berbagai laporan dari Wakil Pengasuh dan Wakil Direktur KMI dengan baik.

Kemudian pada Rabu pagi (24/7), Kiai Masyhudi selaku inspektur upacara menyampaikan pidato Apel Tahunan di hadapan seluruh santri dan guru KMI PMDG Kampus 5, dilanjutkan dengan Kuliah Umum di Aula Pertemuan.

PMDG menerapkan sistem sentralisasi manajemen di setiap hal, termasuk dalam mengembangkan kampus-kampus cabang; semua perkembangan di setiap kampus harus diketahui oleh Pimpinan Pondok. Pendelegasian para kader pondok untuk menghadiri acara-acara tertentu di kampus cabang merupakan salah satu cara PMDG untuk melaksanakan quality control terhadap seluruh kampus PMDG. sand88

Kesederhanaan Ala Gontor

0

Gontor – Dalam menjalankan kesehariannya, Pondok Modern Darussalam Gontor memegang teguh nilai – nilai yang terkandung dalam Panca Jiwa. Dalam kata lain, Panca Jiwa merupakan ruh yang menjiwai semua lini kehidupan di pondok yang sudah berumur lebih dari 90 tahun ini.

Salah satu nilai yang terkandung dalam Panca Jiwa adalah nilai kesederhaan. Hal ini dapat kita lihat pada baris kedua dari lima poin yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Inggris biasa disebut simplicity, adapun bahasa Arabnya ialah al basathah.

Lantas, bagaimana makna kesederhanaan ala Gontor?

Dinamika kehidupan yang ada di Pondok itu diliputi dengan pola hidup sederhana, namun tetap agung. Pola kesederhanaan ini meliputi segala aspek, mulai dari cara berpenampilan, cara makan, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa sederhana, dalam kaca mata Gontor, bukan berarti hidup pasif (jawa:narimo). Pun juga tidak berarti hidup melarat dan juga miskin. Namun, hidup dengan sewajarnya, secukupnya, dan tidak berlebih – lebihan.

Contoh dari aplikasi nilai sederhana di Pondok Gontor adalah cara berpakaian santri. Dalam kesehariannya, santri diajarkan untuk berpakaian sewajarnya dan tidak norak. Tidak perlu bagi seorang santri itu memakai baju baru setiap hari. Toh bila sudah lama, asalkan bersih dan layak, maka itu saja yang dipakai.

Hal lain juga tercermin dari model rambut santri. Bila kita perhatikan dengan seksama, maka kita tidak akan menemukan santri Gontor yang berambut gondrong. Bila sudah dirasa gondrong, maksimal menyentuh telinga saja, itu sudah perlu dicukur. Mengapa demikian? Itulah pelajaran nilai kesederhaan ala Gontor.

Lalu, apa hikmah di balik pelajaran nilai kesederhanaan ini?

Bila seorang manusia sudah terbiasa hidup sederhana, maka akan terpancarlah jiwa besar, berani maju, dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan, disitulah tumbuh mental dan karakter yang kuat, guna menjadi syarat kesuksesan seseorang.

Tak hanya itu, jiwa kesederhaan juga dapat menumbuhkan rasa syukur, rasa tanggung jawab, rasa kemanusiaan, dan juga memudahkan diri guna menjadi pribadi yang jujur dan bersih. Itulah sekelumit hikmah di balik pelajaran agung tentang nilai kesederhanaan yang diajarkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor.

Baguslah kita serap baik – baik sebuah pesan yang terdapat dalam buku “Diktat Pekan Perkenalan Pondok Modern Darussalam Gontor”, berkenaan dengan hidup sederhana:

“Biasakanlah hidup sederhana, niscaya kita akan hidup bahagia, dan dapat menghadapi masa depan dengan kepala tegak, tidak ada rasa cemas atau takut.” #Ghozinafi

Badan Wakaf Adakan Inspeksi Bangunan di PMDG

0

DARUSSALAM– Dalam pelaksanaan sidang Badan Wakaf (BW) ke-84, Anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) melakukan inspeksi singkat di PMDG, tidak hanya PMDG Kampus Pusat, kali ini Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menjadi destinasi tambahan inspeksi Anggota BW.

Gedung Gambia menjadi tempat pertama yang dikunjungi, gedung ini rencananya akan diberi nama “Gambia Department Store” diharapkan mampu menjadi pusat perbelanjaan para santri Gontor dan melengkapi semua kebutuhan mereka sehari-hari.

Selain Gambia, Anggota BW juga mengunjungi Gedung Satelit, Menara Masjid Jami’, Kantin Satelit, Makam Trimurti, Gedung Sudan, Rumah Sakit Islam Darussalam, UNIDA Gontor, Darussalam Gontor Stadium, serta mengunjungi kediaman salah satu Pimpinan Pondok sekaligus Anggota Badan Wakaf, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., sebelum berfoto bersama, Anggota BW dipimpin oleh K.H. M. Dawam Saleh memanjatkan doa untuk kesembuhan Kiai Syukri.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Dzat yang dipertuhankan manusia, semoga Engkau berkenan menghilangkan kesusahan dan menganugrahkahkan kesembuhan pada ia yang sedang dicoba sakit, karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam Sidang Badan Wakaf ke-84 ini, anggota yang hadir berjumlah 13 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang, mereka adalah: Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Dr. K.H. M. Hidayat Nurwahid, M.A., Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abdan, K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc., K.H. M. Masruh Ahmad, M.B.A., Drs. K.H. M. Dawam Saleh, Prof. Dr. K.H. Aflatun Muchtar, M.A., K.H. M. Nasir Zein, M.A., K.H. Masyhudi Subari, M.A., Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin, dan Prof. Dr. K.H. Husnan Bey Fananie, M.A. Adapun anggota yang berhalangan adalah Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.

Sidang Badan Wakaf ini diselenggarakan 2 kali dalam setahun, yaitu pada semester pertama dan kedua tahun ajaran KMI PMDG. Sidang ini adalah pembahasan hasil usaha Pimpinan Pondok selama 1 semester, serta langkah-langkah yang akan dilalui PMDG ke depannya. Rakafadel

Amanah Pimpinan: Gontor Garda Terdepan Membina Bangsa, Mempertahankan Peradaban

0

GONTOR—Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sedang dalam hajatan besar, yaitu Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA) tahun ajaran 1440-1441 H. Acara yang setiap tahun diadakan ini merupakan kurikulum wajib bagi seluruh keluarga besar PMDG. Tahun ini, PPKA mengangkat moto “Gontor Garda Terdepan Membina Bangsa, Mempertahankan Peradaban”, dengan Prominent Generation, siswa kelas 6 KMI sebagai generasi harapan Gontor dalam menjaga keunggulan, nilai, dan filsafat Gontory.

Acara apel yang dihadiri oleh 5000 lebih keluarga besar PMDG ini diselenggarakan pada Ahad pagi, 21 Juli 2019 di Lapangan Hijau PMDG. Dimulai tepat pukul 07.00 WIB, seluruh santri berbaris rapi membentuk angkare di depan panggung kehormatan yang ditempati oleh Anggota Badan Wakaf, Pimpinan Pondok, dan para guru KMI. Setelah inspeksi barisan, Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan amanat kepada seluruh hadirin. 

Baca: Suasana Menjelang Pekan Perkenalan Khutbatul ‘arsy

Dalam amanatnya, Kiai Hasan menekankan tentang urgensi Panca Jiwa dalam menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan, khususnya di dalam pondok. “Tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas bagi seluruh keluarga besar PMDG.” Tegas Kiai Hasan. Hal ini disampaikan mengingat nama Gontor sebagai lembaga pendidikan pesantren modern yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat.   

Setelah amanat disampaikan, acarapun berlanjut dengan beberapa penampilan oleh para santri. Diawali dengan penampilan Marching Band Gema Nada Darussalam (MBGND) yang membawakan remix beberapa lagu daerah dan lagu 90 langkah, para hadirin begitu antusias dan sangat menikmati alunan senar, simbal, bass drum dan melodi belera yang sangat harmonis.

Selanjutnya, rombongan tarian-tarian daerah ditampilkan dengan unik dan menarik, yang dikemas dalam acara Bhinneka Tunggal Ika. Mulai dari tarian daerah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, hingga tarian daerah timur Indonesia ditampilkan, dan pastinya penampilan Reog Ponorogo menjadi acara yang tak terlewatkan. Riuh tepuk tangan hadirinpun menyambut setiap tarian yang disuguhkan dengan maksimal. Penampilan ditutup dengan mash-up lagu-lagu nasyid Gontor, menambah kemeriahan para penonton.

Seusai penampilan-penampilan, acara dilanjutkan dengan parade barisan. Dimulai dengan parade barisan mobil-mobil Pondok, disusul oleh barisan siswa akhir KMI dan konsulat. Pasukan barisan melewati rute desa Gontor ke barat melewati desa Gandu, lalu kembali ke Gontor.

Semoga dengan terlaksananya Apel Tahunan tahun ini dengan lancar dan khidmat, seluruh keluarga besar PMDG benar-benar mampu menghayati moto Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy tahun ini, yakni menjadi garda paling depan dalam menjadi dan melahirkan guru-guru bangsa, demi menjaga eksistensi peradaban Islam di Indonesia, bahkan dunia. #brada

Dialog 5 Besar Ketua Dema

0

Ngawi – Formasi gemerlap bintang yang menghiasi sang malam. Malam ini tepat pada hari Rabu, 22/7, seluruh hadirin menjadi saksi atas perpindahan tongkat kepemimpinan DEMA tahun 2020. Patah tumbuh hilang berganti – itulah kutipan kata yang akan selalu terpatri dalam sanubari kami. Berani memimpin dan siap dipimpin. Juga menjadi salah satu ungkapan andalan dalam lembaga kepemimpinan dipondok ini.

Para Kandidat Ketua Dema

Kandidat kepengurusan tahun ini berasal dari mahasiswi semester 7, yaitu; Al – Ustadzah Khusna Inayatillah (Fakultas Tarbiyah), Al – Ustadzah Aghitsna Rahmatika (Fakultas Tarbiyah), Al- Ustadzah Rosita Hafidzatun (Fakultas Ushuluddin), Al – Ustadzah Ruqoyyah Habibaturrahim (Fakultas Syariah), dan Al – Ustadzah Anugrah Mustika (Fakultas Ekonomi Manajemen).

Para kandidat  berorasi dan mengemukakan visi dan misinya untuk menjadi ketua dema, dan menjawab beberapa pertanyan yang berkaitan dengan keorganisasian DEMA yang diberikan langsung oleh Ketua DEMA 2019. Setelah selesai dialog dan tanya jawab maka acara ini dilanjutkan dengan pemilihan calon ketua dengan cara mencoblos foto salah satu calon ketua, seluruh asatidz dan ustadzaat ikut berpartisipasi dalam pemilihan ini. Dan acara ini diadakan tepat digedung Saudi Gontor Putri Kampus 2. WANDA

KH. Hasan Abdullah Sahal: Rasul Saja Masih Diingatkan Untuk Mengkonsumsi Makanan Yang Halal

0

Gontor – Mengawali acara Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA), Kuliah Umum Babak ke III di Balai Pendidikan Pondok Modern (BPPM) pada Senin, 22/07/2019 tepat pada pukul 07.00 Wib. Seluruh santri, guru-guru baik junior dan senior, dan juga ibu-ibu guru senior turut ikut dalam acara tersebut.

Di awal acara, sebagaimana biasa dengan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan juga lagu Oh Pondokku yang menggema di BPPM. Untuk menjalankan disiplin yang sudah berlangsung lama berikutnya guru-guru wali kelas secara serentak mengabsen seluruh anak didiknya tiap kelas dikawal dengan staf pengasuhan santri.

“Karena masih pagi mari kita belajar bersama, coba ikuti saya nanti ya…”, ungkap kyai Hasan Abdullah Sahal dalam pembukaan acara apel tahunan babak ke III. “Saya tertarik mengupas sedikit tafsir ayat yang dibaca oleh Qari’ (Pembaca Al-Qur’an) tadi”, ungkap Kyai Hasan.

يٰٓأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوا صٰلِحًا  ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Allah berfirman, Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 51)

Nabi saja masih diperingatkan oleh Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal atau yang baik. “Sebenarnya perintah ini untuk siapa? Untuk Rasul? Untuk ummatnya rasul?“, Seru Kyai Hasan, serentak santri dan guru menjawab, “Untuk Ummat”.

Pada ayat berikutnya pada surat Al-Mukminun ayat 52 menjelaskan tentang pembinaan ummat dengan ketauhidan dan ketaqwaan kepada Allah.

وَإِنَّ هٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَأَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ
“Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 52)

Ummat Islam pada akhirnya berpeceh-pecah dan terbelah menjadi beberapa kelompok dengan beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Dan mengilustrasikan seperti bangsa Indonesia kelompok-kelompok atau partai-partai tersebut merasa berbangga diri dengan kelompok maupun partainya dan semakin jauh dari sentuhan Al-Qur’an maupun akhlaq yang terpuji.

فَتَقَطَّعُوٓا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا  ۖ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“Kemudian mereka terpecah belah dalam urusan (agama)nya menjadi beberapa golongan. Setiap golongan (merasa) bangga dengan apa yang ada pada mereka (masing-masing).” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 53)

Lampung Sabet Gelar Juara LKBB Konsulat Di Gontor 2019

0

Gontor – Rentetan acara upacara Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA) di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) berlangsung lancar dan hikmat, penampilan tiap acara mulai barisan seragam pondok, baris-berbaris konsulat,penampilan budaya juga berjalan baik dan tampil memukau. Sementara untuk rute Lomba Komando Baris-Berbaris (LKBB) mulai dari lapangan hijau Pondok sedikit berjalan ke arah utara 40 meter lalu melalui jalan desa Gontor ke arah timur hingga menemui pertigaan lalu berlanjut ke arah utara sekitar 450 meter sampai di pertigaan perbatasan desa Gontor dan Nglumpang, berlanjut kembali ke arah barat jalan menuju Balai Kesehatan Santri & Masyarakat (BKSM) dan terus lurus ke arah barat hingga sampai ke desa Mambil jalur lari pagi santri tiap hari Selasa sampai pada perumahan guru Buyut Makkah dan tembus kembali ke jalan desa Gontor (Pundungroto) barat Masjid Jami’ Gontor dan sampai pada jalan depan Masjid Jami’ Gontor.

Baca : Gladi Resik Perdana Penampilan PKA: Transformasi Nilai Gontor Melalui Kegiatan & Budaya

Lomba Komando Baris-berbaris (LKBB) antar konsulat berlangsung saat Apel Tahunan Khutbatu-l-‘Arsy pada Ahad (21/7) pagi tadi. Dari total konsulat yang ada yaitu sebanyak 36 konsulat, barisan para santri pada saat apel dibagi menjadi 77 barisan dengan jumlah yang rata per barisannya.
Dari perolehan nilai tiap-tiap konsulat berdasarkan penilaian juri, barisan konsulat terburuk pertama adalah konsulat Surabaya dan Madura 5 dengan perolehan nilai 250, kemudian terburuk kedua adalah konsulat Bekasi 5 dengan nilai 525, dan konsulat Bogor 5 dengan nilai 725 sebagai terburuk ketiga. Sedangkan juara barisan terbaik secara urut diraih oleh barisan konsulat Ponorogo 1 dengan nilai 1750 pada juara ketiga, lalu konsulat Sumatera Utara pada posisi kedua dengan nilai 2300, serta konsulat Lampung 1 dengan nilai 2600 sebagai juara pertama. #Husain

Kuliah Umum Babak I: Disiplin adalah Kunci Kesuksesan Gontor

0

Gontor–Ahad (21/7) pagi, Upacara Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy telah usai. Acara berjalan dengan lancar dan meriah, para santri juga antusias dalam mengikuti acara tersebut. Acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) yang diikuti oleh seluruh guru, istri guru kader, dan seluruh santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Kuliah Umum dibagi menjadi empat babak, yang diadakan pada pagi dan malam hari, Ahad-Senin, 21-22 Juli 2019.

Pada Kuliah Umum Babak l, K.H. Hasan Abdullah Sahal selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menjelaskan banyak hal tentang maksud dan tujuan diadakannya Khutbatu-l-‘Arsy. “Diadakannya Khutbatu-l-‘Arsy ini adalah supaya anak-anak tahu Gontor itu apa? PMDG itu apa?.” Ujar K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam pidatonya.

Dalam kesempatan kali ini, kiai Hasan menyampaikan bahwa kunci keberhasilan Gontor adalah Disiplin. “Ada تنظيم (Pengaturan), نظام (Peraturan), انتظام (Keteraturan). Jangan hanya ada tandzim, ngatur saja, aturannya tidak ada, cari aturan sendiri-sendiri, ya kacau, ada peraturan ada pengaturan tapi tidak ditaati, ya tidak jalan.”

Dalam Kuliah Umum Babak Pertama ini, Pimpinan Pondok mengumumkan Hasil Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) Antarkonsulat dan memberikan hadiah berupa Piala Penghargaan kepada para pemenang. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

Terbaik:                                

1. Konsulat Lampung 1, dengan nilai 2600

2. Konsulat  Sumatra Utara, dengan nilai 2300

3. Konsulat Ponorogo, dengan nilai 1750

Yang Masih Perlu Diperbaiki: 

1. Konsulat Surabaya dan Madura 5, dengan nilai 250

2. Konsulat Bekasi 5, dengan nilai 525

3. Konsulat Bogor 5, dengan nilai 725

Setelah pembagian hadiah, para pemenang melakukan sesi perfotoan bersama Pimpinan Pondok. Kemudian kiai Hasan melanjutkan pidatonya dan berpesan, “Adanya baris-berbaris itu untuk melatih pendidikan kedisiplinan, kebersamaan, dan kemasyarakatan.” Ghazna

Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Dalam Acara PKA 2019

0

Gontor – Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo dalam Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA) ini mendapatkan tugas untuk mengiring dan mengibarkan mengibarkan sang saka merah putih, bendera yang menjadi kebanggaan bagi semua rakyat Indonesia dan juga para santri di PMDG.

Tim Paskibra sendiri mulai diseleksi oleh Tim Mabikori dari berbagai latar belakang santri baik dari santri baru maupun lama. Tim membutuhkan waktu kurang lebih selama 2 minggu, Tim menentukan 90 orang pasukan Paskibra dan menunjuk 1 orang santri pembawa baki bendera dari santri baru yang sudah menjadi tradisi agar para santri baru mendapatkan pengalaman dan hal yang prestice dalam Tim Paskibra dalam acara PPKA. Sementara anggota barisan Paskibra tercampur antara santri-santri baru dan lama.

Sebagaimana Standart Operating Predure (SOP) yang ada di Mabikori dalam persiapan Paskibra adalah melatih pasukan tersebut kurang lebih 5 hari dengan beberapa anggota Tentara Republik Indonesia (TNI) beberapa teknik dasar serta standar aturan baris-berbaris yang biasa dilakukan oleh TNI.

“Anak-anak ini melewati proses seleksi yang sangat ketat dan agak panjang, baik mereka mendaftar atas keinginan sendiri atau beberapa staf memang sengaja mencari para calon Paskibra dari santri-santri lama”, ungkap Ustadz Zul begitu saan akrab beliau saat di wawancarai kontributor Publikasi PKA.

Sementara lokasi latihan Paskibra beberapa kali dilakukan di lapangan desan Gandu langsung dibawah mengawasan ustadz Zulfahmi Syukri Zarkasyi, ustadz Iqbal dan beberapa staf Mabikori yang ditunjuk langsung mengawal secara khusus. Terkadang Paskibra ini juga dilatih khusus di lapangan windu di beberapa hari terakhir menjelang PPKA agar lebih fokus dan konsentrasi sbb lapangan windu juga agak terisolasi dari keramaian.